Oleh
Anton Sujarwo
Andrie
Dedi Santoso
(03053120080)
(03033120091)
(03053120093)
JURUSAN PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2009
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
anugrahNya Penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul
Kegiatan Produksi Minyak Bumi di PT PERTAMINA EP REGION SUMATERA
AREA PRABUMULIH tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat guna melengkapi syarat penyelesaian Kerja Praktek pada
Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Selesainya laporan ini berkat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak.
Untuk itu Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ir. H. Abu Amat Hak, MSc. IE., Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas
Teknik Universitas Sriwijaya.
2. Rr. Harminuke Eko H, ST. MT., Sekretaris Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas
Teknik Universitas Sriwijaya.
3. Ir. Endang Wiwik, MT., selaku Koordinator Pembimbing Kerja Praktek pada
Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
4. Bapak Hadiyan Dwi Rachmawan selaku Pembimbing Lapangan, serta Seluruh
Pimpinan dan Karyawan PT. Pertamina EP Region Sumatera Area Prabumulih.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Minyak dan gas bumi selama ini merupakan salah satu penyumbang devisa
yang sangat strategis di Indonesia. Namun bukan sedikit yang memperkirakan
bahwa cadangan minyak yang berada didalam perut bumi lambat laun akan
mengalami penyusutan di kemudian hari.
Beberapa ahli ekonomi perminyakan memperkirakan bahwa Indonesia
dalam beberapa dekade kedepan akan mengalami proses pengimporan minyak
dari luar negeri. Hal ini tentu akan jadi suatu ironi dan sangat mengkhawatirkan
bila tidak segera ditemukan cadangan minyak yang baru atau industri minyak dan
gas bumi di Indonesia tidak mampu meningkatkan produksi dari cadangan yang
ada. Para pengusaha minyak di Indonesia harus selalu meningkatkan produksi
minyak dan gas dari sumur-sumur yang ada sekarang melalui sistem peningkatan
perolehan minyak (EOR) dan disertai usaha-usaha untuk mencari/ eksplorasi
cadangan-cadangan yang baru.
Dalam perkembangannya di Indonesia pengelolaan industri minyak dan gas
sebagian besar masih dipegang oleh PT. PERTAMINA (Persero). Sebagai
perusahaan besar yang memiliki kemampuan untuk mencari dan memproduksi
migas yang ada dibumi Indonesia, PT. PERTAMINA (Persero) tentu terus
melakukan eksplorasi. Khususnya PERTAMINA EP Region Sumatera yang
mempunyai kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi. Dimana
dalam proses eksplorasi memiliki banyak sekali pemakaian aplikasi ilmu-ilmu
yang berhubungan dengan Teknik Pertambangan. Sehingga Penulis dapat
BAB II
KEADAAN UMUM
dan
gas
bumi
terbesar di
pada
koordinat
Kepala
HSE
Asst. Manager
Perencanaan
dan
Engineering
Asst. Manager
Operasi
Produksi
Sekretaris
Asst.
Manager
WO & WS
Asst.
Manager
Pemeliharaan
Kepala
layanan
Operasi
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
produksi
yang
meliputi
pengelolaan
fasilitas
produksi,
konsumen,
pengkoordinasian
operasional
penyaluran
2. Distrik II terdiri dari lapangan Talang Jimar (TLJ), Tanjung Miring Barat
(TMB), Bunian (BNN), Ogan (OGN), Tanjung Tiga Barat (TTB), Tanjung
Tiga Timur (TTT), Sialingan, Tundan dan Sukananti.
3. Distrik III terdiri dari lapangan Beringin (BRG), Pagar Dewa (PGD),
Merbau (MBU), Kuang (KAG), Prabu Menang, Tika, Pemaat, Talang
Babat, Karang dewa, dan Sigoyang.
4. Distrik IV terdiri lapangan Kampung Minyak (KPM), Suban Jeriji (SBJ),
Sungai Taham (SIT), Batu Keras (BTK), Kijahan.
5. Distrik V merupakan pusat penampungan produksi (PPP) Dan
Transportasi Minyak (TM).
B. Teknik Reservoar
Secara umum Reservoir adalah suatu batuan / lapisan / formasi yang
berpori dan permeable dimana terdapat akumulasi Hidrokarbon. Terjebaknya
Hidrokarbon tersebut disebabkan adanya lapisan impermeable yang
membatasi suatu reservoir.
Evaluasi terhadap suatu reservoir dimulai sejak reservoir migas
ditemukan oleh suatu satu pemboran eksplorasi. Apabila reservoir tersebut
dinilai prospektif sehingga kemudian dikembangkan, serta diproduksikan
migasnya, maka evaluasi reservoir merupakan pekerjaan rutin yang tidak
dapat diabaikan, yang harus dilakukan berkesinambungan guna menentukan
strategi pengurasan (recovery) yang dilakukan.
Teknik reservoir merupakan bagian dari ilmu teknik perminyakan yang
mempelajari masalah pengurasan cadangan suatu reservoir, termasuk
pemahaman sifat dan kelakuan reservoir masa lalu, sekarang dan yang akan
datang untuk perencanaan strategi pengurangan yang paling ekonomis.
Akumulasi migas yang terdapat di dalam bumi, ada yang telah
dibuktikan keberadaannya dengan pemboran eksplorasi ada yang masih belum
bisa dibuktikan dengan pemboran eksplorasi, biasanya disebut sumber daya
dan jumlahnya diperkirakan secara geologis. Sedangkan cadangan (reserves)
adalah akumulasi migas yang telah dibuktikan keberadaannya dengan
pemboran eksplorasi.
1. Menghitung Perhitungan Cadangan
Untuk menghitung perkiraan jumlah cadangan migas, ada beberapa
metode yang dapat digunakan, yaitu :
a. Metode Volumetrik
Metode volumetrik adalah suatu metode untuk menentukan
besarnya cadangan migas pada awal operasi pemboran sumur
eksplorasi. Volume minyak dan gas yang semula terakumulasi di dalam
reservoir disebut Stock Tank Oil Initially In Place (STOIP) atau biasa
disebut Originally Oil In Place (OOIP) untuk minyak bumi. Sedangkan
untuk gas, disebut Gas Initially In Place (GIIP) atau Original Gas In
Place (OGIP).
Data-data yang diperlukan :
- Peta Net Pay dari Ahli Geologi untuk menentukan Volume Reservoir
- Porositas, Saturasi minyak dan gas Reservoir
1.
2.
3.
2.
3.
formasi.
Pressure Draw Down
Adalah suatu pengujian yang dilakukan dengan jalan membuka
sumur dan mernepertahankan laju produksi tetap selama pengujian
berlangsung. Perolehan informasi dari pengujian ini berupa
permeabilitas formasi, faktor skin dan volume pori-pori yang berisi
4.
fluida.
Pressure Build Up
Pengujian ini dilakukan pertama-tama dengan memproduksi sumur
selama selang waktu tertentu dengan laju aliran yang tetap, kemudian
6.
7.
up test.
Back Pressure, Isochronal, Modified Isochronal
Pengujian ini biasanya dilakukan pada sumur gas.
Interference Test
Interference Test dilakukan dengan memproduksikan dari atau
menginjeksikan ke sekurang-kurangnya sebuah sumur (sumur aktif)
dan dengan mengamati respon tekanan pada sekurang-kurangnya
satu sumur lain yang ditutup (observation well). Singkat kata,
interference test adalah sebuah test untuk mengamati perubahan
8.
9.
dinyatakan dalam hubungan antara tekanan alir dasar sumur terhadap laju
produksi (kurva IPR).
Penentuan potensi sumur menggunakan :
-
Persamaan Vogel dan Perluasan Persamaan Vogel untuk aliran gas dan
minyak.
Productivity Index
PI
Q
Pst Pwf
Microbial EOR
Vibro Seismic
Reservoir yang mempunyai sifat berikut bukanlah calon yang baik untuk
EOR:
tudung gas
Wettability
Petrophysical Properties
Rock Type
Oil Type
Heterogenity
Reservoir Dip
Economics
tekanan reservoir yang ada dapat terjadi perbedaan tekanan yang lebih
besar untuk mengalirkan fluida ke permukaan.
Ada dua jenis gas lift yaitu continous gas lift dan intermittent gas
lift. Untuk sumur dengan produksi index (PI) dan tekanan dasar sumur
(BHP) yang besar digunakan Continous Gas Lift. Sedangkan sumur
yang PI dan BHP rendah dan PI tinggi dan BHP rendah digunakan
metode intermittent.
GAMBAR 3
KONFIGURASI GAS LIFT
b.
GAMBAR 4
BAGIAN-BAGIAN ESP
c.
GAMBAR 5
SUCKER ROD PUMP
Cara kerja dari pompa ini adalah saat up stroke yang mana
powernya di suplai dari permukaan dengan menggunakan berat horse
head dan putaran dari prime mover, posisi traveling valve tertutup,
sedangkan posisi dari standing valve terbuka fluida dari tubing masuk
menuju pump barrel. Ketika down stroke standing valve tertutup dan
traveling valve terbuka maka fluida dari pump barrel akan menuju
plunger. Proses itu terjadi berulang sehingga fluida masuk kedalam
sucker rod hingga akhirnya keluar melalui tubing produksi.
Komponen utama yang ada pada sucker rod pump dibagi menjadi tiga
bagian yaitu:
1. Prime Mover
Prime Mover adalah mesin yang berfungsi sebagai penggerak
sucker rod pump, dapat berupa electric maupun combustion engine.
Combustion enggine lebih banyak digunakan karena letak sumursumur yang berpencar dan jauh dari sumber listrik.
2. Peralatan diatas permukaan.
a) V-Belt
rod
string
merupakan
alat
yang
berfungsi
B. Water Injection
Water injection merupakan unit yang berfungsi menginjeksikan
kembali air yang terproduksi dari sumur-sumur produksi. Air yang
terproduksi dari sumur tidak boleh dibuang dipermukaan karena bisa
mencemari lingkungan sehingga air tersebut harus diinjeksikan kembali ke
dalam formasi.
Peralatan yang digunakan adalah :
1. Tank
dengan
menggunakan
pompa
multistage
Centrifugal
atau
PML ( Pemeliharaan )
Field Manager Prabumulih
Kepala
Perencanaan
Pemelih
araan
Asst. Manager
Pemeliharaan
Kepala
Mekanik
Kepala
Ultolities
Kepala
Top/Sip
GAMBAR
STRUKTUR ORGANISASI PEMELIHARAAN
1. Bengkel Mekanik
Bengkel Mekanik ini mencakup perbaikan pompa(sucker rod pump) dan
Rig.
2. Topografi dan sipil
Top/sip ini dibagi 3 yaitu:
a. PWS TDP.BJ
- Jalan, Jembatan, Gorong, Sarana lain (Parit, Pagar)
b. PWS SIPIL
- PWS. FAS. Produksi ( Mencakup sarana produksi )
- PWS.UM
c. PWS SURFEY TANAH
- Survey, Pemetaan Topografi
3. Power Plant
Alat yang digunakan untuk pembangkit listrik dengan tenaga gas dimana
digunakan untuk keperluan di lapangan seperti Untuk menggerakan
B. WorkOver / WellServis
1. Hoist system
a. Hoist
mati
(Statik)
sehingga
dapat
berproduksi
lagi,
b. Tubing
Pada jenis ini working barrel dipasang dibagian paling bawah tubing dan
bekerja di dalam sumur sebagai suatu bagian dari tubing, di-run di sumur
bersamaan dengan tubing yang sebelumnya di-run pump barrel dan
standing valve.
b. Gas anchor
Gas anchor adalah katup tempat mengeluarkan gas dari tubing dan masuk ke
dalam annulus casing, sehingga gas tidak dapat masuk kedalam pomp
c.
Plunger
Amerada,
2.
Termometer well
Hoil trap
Presure element
Recorder section (Holder, Stilus, dan Clock amerada)
Cara kerja amerada tool :
a. Memasang Lubricator
b. Memasukkan hingga kedalaman yang ditentukan pada program
pengukuran tekanan
c. Memasang pressure element untuk mengukur gradien flowing
d. Jika sumur sembur alam, ablas casing dan tubing sampai nol. Jika sumur
sembur buatan, tutup wing valve.
e. Element tetap di dasar, melakukan PBU selama waktu yang ditentukan
f. Mencabut pressure element ke permukaan sambil mengukur gradien statik
pada kedalaman ukur
g. Membongkar lubricator
h. Memproduksikan sumur
Chat reader
Sonolog
c. Dynagraph
d.
Gas
Lift and ESP Shop
Gas Lift adalah Gas yang digunakan pada sumur buatan yang
diinjeksikan kedalam casing untuk memperingankan kolomkolom dari fluida untuk dapat diangkat keatas permukaan.
yang
diam
(stator).
Rotor
dari
pompa
ini
akan
melemparkan fluida ke samping, kemudian ditangkap oleh sudusudu stator yang diarahkan kembali.