OLEH:
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, oleh karena limpahan
berkat dan karunian-Nya sehingga penulis dapat mengerjakan skripsi dengan judul "Analisa
Terjadinya Over Flow Pada Fuel Oil Purifier Di Kapal”
Tugas ini merupakan salah satu persyaratan bagi taruna jurusan teknika dalam
menyelesaikan studinya pada program Diploma IV Politeknik Ilmu pelayaran Makassar.
Tujuan penulisan skripsi ini untuk mengaplikasikan pengetahuan teori yang diperoleh
dalam pendidikan dalam penyelesaian masalah yang timbul sesuai dengan penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan-
kekurangan baik dari segi bahasa, susunan kalimat, maupun cara penulisan serta
pembahasan materi akibat keterbatasan penulis dalam penguasaan materi, waktu dan data-
data yang di peroleh. Untuk penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Ahirnya semoga Allah. Swt selalu melindungi dan memberkati kita semua, hinga
penulisan skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkan dan khususnya bagi
penulis sendiri.
i
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan masalah ...............................................................................1
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian.............................................................2
D. Hipotesis ..............................................................................................2
A. Pengertian Purifier................................................................................3
B. Prinsip Pemisahaan Minyak .................................................................5
C. Prinsip Kerja Purifier.............................................................................5
D. Komponen-Komponen Purifier Dan Fungsinya ....................................6
E. Komponen Dalam Purifier ....................................................................8
F. Prosedur Pengoprasian Dan Penghentian Purifier ...............................9
G. Faktor-Faktor Penyebab Peluberan Bahan Bakar ................................10
H. Pernanan Operating Water terhadap Proses Purifikasi ........................13
I. Kerangka Fikir.......................................................................................14
ii
BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITAN
A. Kesimpulan...........................................................................................32
B. Saran-saran..........................................................................................32
Daftar Pustaka
Daftar Tabel
Lampiran Gambar
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Dari masalah tersebut maka perlu diadakan atau dilakukan suatu penanganan
terhadap gangguan yang timbul pada pesawat purifier tersebut.
B. Rumusan Masalah
Sebagai mana telah di jelaskan pada latar belakang diatas yaitu secara tiba-tiba
purifier stop dan setelah di periksa ternyata penyebabnya adalah terjadinya over flow
pada fuel oil purifire
1. Apa yang menyebabkan terjadinya over flow pada fuel oil purifire?
1
2. Apa dampak yang di timbulkan pada fuel oil purifire?
1. Tujuan.
a. Tujuan dari karya ilmiah ini untuk menambah wawasan dan memberikan
gambaran teoritis kepada rekan taruna, pembaca dan khususnya untuk penulis
sendiri yang nantinya akan bekerja di atas kapal, apabila nantinya mendapatkan
masalah tentang purifier yaitu buntunya screw with nozzle sehingga akan mampu
mengatasi masalah tersebut secara efektif dan efisien.
b. Untuk mengetahui penyebab keausan pada main seal ring.
2. Manfaat.
a.Apa yang menyebabkan terjadinya over flow pada fuel oil purifier?
D. Hipotesis
Adapun jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena
masih harus dibuktikan kebenarannya adalah:
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan diuraikan teori-teori yang mendukung variable penelitian sehingga
dapat memperjelas masalah-masalah penelitian yang menjadi dasar untuk perumusan
masalah.
A. Pengertian Purifier
Dalam pemisahan yang dilaksanakan oleh purifier, selain memisahkan minyak lumas
atau bahan bakar dari kotoran yang berbentuk cair juga memisahkan kotoran yang
berbentuk padat (lumpur).
3
HFO ( Heavy Fuel Oil ) yang merupakan minyak residu dari hasil pengolahan
minyak bumi, bahan bakar ini memiliki viskositas yang tinggi dibandingkan bahan
bakar yang lainnya sehingga pengolahannya harus benar-benar diperhatikan.
1. Penguapan
2. Residu karbon
4
3. Viskositas
4. Kandungan blerang
5. Abu
6. Air dan endapan
7. Titik nyala
Contoh :
Suatu cairan yang mengandung minyak jika diendapkan pada suatu wadah atau tangki
maka dengan gaya grafitasi bumi cairan yang mempunyai berat jenis yang lebih besar
akan ketitik pusat bumi dari pada cairan yang mempunyai berat jenis lebih kecil.
Jika pemisahan dengan gaya sentrifugal bekerja sesuai dengan 1500-1900 rpm, maka
pemisahan dan pembersihannya jauh lebih besar daripada pengendapan grafitasi bumi.
5
C. Prinsip Kerja Purifier
Menurut Van Maaen (1983), Prinsip Kerja Purifier adalah memisahkan minyak dan
air, lumpur dan kotoran lainnya dengan gaya sentrifugal berdasarkan berat jenisnya
sehingga partikel yang mempunyai berat jenis yang lebih besar akan berada jauh
meninggalkan porosnya, sedangkan partikel yang mempunyai berat jenis lebih kecil akan
selalu berada mendekati porosnya.
2. Leakage monitor
Leakage monitor berfungsi sebagai alat pendeteksi terjadinya kebocoran minyak yang
terbuang ke sludge tank.
3. Discharge detector
Discharge detector merupakan alat pendeteksi apabila bowl tidak membuka pada saat
kotoran dalam bowl tidak dapat dibuang ketika proses pembuangan kotoran
berlangsung.
4. Flow meter
Flow meter berfungsi sebagai alat control kecepatan aliran minyak
6
5. Presure gauge
Pressure gauge berfungsi untuk mendeteksi tekanan minyak bersih yang keluar dari
purifier menuju ketangki harian.
6. Thermometer
Thermometer berfungsi untuk mendeteksi temperature dalam purifier selama
pengoperasian purifier berlangsung.
7. Gear pump
Gear pump berfungsi untuk mensuplai bahan bakar dari settling tank kedalam purifier
untuk dipisahkan dari air dan kotoran lainnya.
8. Safety joint
Safety joint merupakan bagian purifier yang akan menghubungkan secara otomatis
tenaga dari motor ke gear pump ketika purifier dioperasikan.
9. Plug
Plug berfungsi sebagai katup pembuangan kotoran dari dalam bowl ke sludge tank.
7
Oil heater berfungsi untuk memanaskan bahan bakar yang disupplai dari gear pump ke
dalam purifier.
1. Disc
Disc adalah komponen dalam purifier yang berfungsi untuk menahan aliran minyak yang
akan dibersihkan secara perlahan-lahan sehingga minyak keluar menuju ke tangki
harian.
2. Bold body
Berfungsi sebagai tempat dudukan bowl hood purifier.
3. Bold nut
Berfungsi untuk mengunci atau menahan bold hood agar tidak terlepas dari dudukannya.
4. Bowl hold
Berfungsi untuk tempat letaknya disc-disc yang merupakan tempat terjadinya proses
pembersihan minyak.
6. Distributor
Distributor adalah komponen dalam purifier yang berfungsi sebagai tempat saluran
masuk bahan bakar kotor yang akan dibersihkan.
7. Main cylinder
Main cylinder berfungsi sebagai komponen pelengkap pada disc dalam bold.
8. Pilot valve
Pilot valve berfungsi untuk membuka katup saluran air pembuangan menuju sluge tank.
8
9. Gravity disc
Gravity disc adalah sebuah cincin yang dipasang dalam purifier untuk menghinari agar
minyak dan air tidak bersatu kembali pada saat minyak dan air keluar.
1. Isi air lewat corong air yang berada di atas cover, air akan masuk lewat saluran
distributor yang selanjutnya melalui lubang masuk di kaki distributor, air akan
terlempar keluar menempel di dinding bowl. Maksud pengisian air adalah untuk
membuat water seal yang dapat menahan minyak terbuang ke saluran air.
2. Cek saluran air, apakah kelebihan air sudah mengalir keluar. Kalau sudah keluar,
ini berarti water dam ring water seal telah terbuka.
3. Bila system air tawar sudah bekerja dengan baik maka buka kran bahan bakar
untuk dialirkan ke dalam purifier.
4. Adakan pengecekan terhadap proses purifikasi, bila bahan bakar keluar melalui
pipa keluar bahan bakar maka proses pemisahan telah berjalan dengan normal,
tetapi bila terdapat kelainan, stop purifier dan lakukan pengecekan terhadap
komponen-komponennya yang dapat mengakibatkan proses purifikasi berjalan
dengan normal.
Prosedur untuk menghentikan purifier :
9
d. Tekan tombol stop pada motor untuk menghentikan pengoperasian motor.
e. setelah motor stop, maka tutup kran pembuangan ke sludge tank.
ii. Pengoperasian secara otomatis
Menurut Instruction Manual Book Samgong-Mitshubishi Selfjector purifier
Model SJ-10F (1997), prosedur untuk pengoperasian purifier secara otomatis yaitu:
Prosedur menjalankan :
10
1. Pengaruh gravity disc
Kemampuan purifier untuk memisahkan bahan bakar dari air dan kotoran
(lumpur) sangat dipengaruhi oleh ukuran gravty disc. Dalam purifier, minyak yang
masuk akan berputar, hal ini bertujuan untuk mengatur cara pelemparan, sehingga
zat cair yang mempunyai berat jenis lebih besar akan terlempar jauh, sedangkan zat
cair yang berat jenisnya ringan akan berada dekat dengan sumbu putaran. Jika berat
jenis minyak bahan bakar yang masuk ke purifier berubah-ubah, maka perbandingan
garis tengah (garis tengah) harus diubah. Untuk itu setiap purifier dipasang cincin
yang mana garis tengah luar dari saluran pembuangan air dapat diubah.dan cincin
itu adalah gravity disc yang berfungsi untuk menjaga agar cairan minyak dan air tidak
bersatu atau bercampur pada waktu air dan minyak itu keluar.
Diameter
gravity disc 63 64,5 60,5 68 70 73 78 84
(mm)
Perbandingan
0,999 0,985 0,956 0,930 0,920 0,88 0,870 0,840
(berat jenis)
11
c. table seleksi gravity disc
d. suhu pemanasan
e. Putaran tidak senter
Putaran purifier yang imbal (tidak senter) sulit bahkan tidak mungkin mencapai
putaran normal. Apabila putaran normal, tidak normal maka daya atau tenaga untuk
melempar dalam gaya sentrifugal tidak tercapai sehingga bahan bakar dan air akan
tercampur. Sebab-sebab purifier putarannya tidak senter :
c. Poros purifier
Purifier yang bengkok disebabkan karena terlalu lama dipakai sehingga
mengalami perubahan bentuk. Disamping itu, ujung poros bagian yang lurus,
permukaannya tidak rata lagi karena termakan oleh korosi dan aus karena
12
gesekan. Apabila poros sudah bengkok atau sudah aus, jalan yang terbaik yaitu
harus diganti.
d. Drive gear
Drive gear akan cepat rusak atau aus bila system pelumasannya kurang
diperhatikan. Penggunaan minyak lumas yang tidak sesuai di drive gear dapat
menyebabkan gear menjadi aus dan mempengaruhi penyaluran tenaga motor
secara maksimum sehingga putaran motor menjadi berkurang. Faktor lain yang
menyebabkan drive gear rusak yaitu dalam pemasangan kurang hati-hati.
Menurut Instruction Manual Book Mitsubishi selfjector purifier model SJ-700, ada 3
fase pengaliran air yaitu : proses opening bowl, closing bowl dan sealing water. Ketiga
proses ini sangat mempengaruhi purifikasi bahan bakar pada purifier. Dimana proses
pertama yang terjadi adalah proses penutupan bowl, closing water masuk melalui screw
with hole dan menekan sliding bowl bottom ke atas sehingga bowl tertutup. Selanjutnya
sealing water masuk untuk pembilasan dan sebagai interface.
Proses yang terakhir yaitu proses opening water masuk ke dalam ruang di atas
operating slide, sehingga operating slide mengalahkan tekanan spring dan bergerak
kebawah dan menyebabkan drain valve plug terbuka dan closing water keluar melalui
drain channel. Dengan keluarnya closing water maka sliding bowl akan bergerak
kebawah dan bowl terbuka.
Bowl merupakan wadah penampungan kotoran dan lumpur yang berasal dari proses
purifikasi minyak. Di dalam bowl terdapat komponen-komponen seperti :
1. Disc
Disc mempunyai fungsi utama menahan tekanan minyak. Minyak yang
merambat pada disc dengan perlahan akan naik untuk dipompakan oleh centripental
pump keluar melalui outlet purifier dengan perambatannya akan perlahan naik maka
untuk memisahkan minyak tersebut dari kotoran menjadi lebih mudah akibat adanya
gaya sentrifugal yang terjadi di dalam bowl.
13
2. Pilot valve
Setelah proses purifikasi terjadi di dalam bowl, maka air dan kotoran yang sudah
dipisahkan di dalam bowl akan dikeuarkan menuju tangki lumpur. Air pengoperasian
akan menekan pilot valve ke dalam sehingga air yang berada di bawah main
celynder akan keluar melalui celah yang telah dibuka oleh pilot valve sehingga main
celynder bergerak ke bawah dan membuka sludge port untuk mengeluarkan air dan
kotoran hasil pemisahan. Pilot valve merupakan alat yang bekerja dengan dua cara
yaitu :
PENGAMBILAN DATA
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Survey Descriptive
Dalam melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini penulis menggunakan cara
atau metode dalam mengamati permasalahan yang ada yaitu : Metode subjektif
deskriptif dimana penulis melakukan pemeriksaan terhadap data–data yang diperoleh
dari hasil observasi atau pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian.
Data dan informasi yang diperlukan untuk penulisan skripsi ini dikumpulkan melalui :
1. Metode lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara
mengadakan peninjauan langsung pada objek yang diteliti. Data dan informasi yang
dikumpulkan melalui :
a. Observasi,
b. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung dengan para
perwira yang ada dilingkungan Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
2. Tinjauan kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan
cara membaca dan mempelajari buku refrensi dan manual book berhubungan
dengan masalah yang dibahas, untuk memperoleh landasan teori yang akan
digunakan dalam membahas masalah yang diteliti.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari tempat penelitian yang terdiri
atas observasi secara langsung dan wawancara di tempat penelitian.
15
b. Interview, yaitu metode yang dilakukan oleh penulis dengan cara mengadakan
tanya jawab dengan masinis yang bertangung jawab atas purifier dan para crew
diatas kapal pada bagian engine departement yang terlibat langsung pada
proses penanganan purifier.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer yang didapat dari
sumber kepustakaan seperti literatur, bahan kuliah serta hal–hal lain yang
berhubungan dengan penelitian ini.
Dari apa yang kita peroleh sesuai dengan langkah–langkah di atas, maka kita
dapat mengumpulkan data yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
16
BAB IV
GAMBARAN OBJEK PENELITIAN
17
CLASSIFICATION SOCIETY MARITIM SURVEY ORPORATION
LIFTING CAPACITY 1x0,9 M3
I.M.O NO 9083378
M.M.S.I NO 631-726-000
DISPLACEMENT (S) 51439.5 TON
DISPLAEMENT(LIHTSHIP) 1265.58 T
TPC CONSTANT 10.2 Mts
FWA 126 mm
HIGH 27.00 M
BUILD 1994
BUILDER ANG SIN LIU PTE LTD
TYPE OF ENGINE YANMAR,883 KW x2
BOW THRUSTER 1x294 kw
Table:4.1 Ship Particular MT.Kejora One
Sumber:mt.kejora one
B. Spesifikasi FO Purifier
Spesifikasi FO Purifier penulis ambil datanya pada tahun 1998.
Spesifikasi FO Purifier
Nama FO purifier
Make Mitsubishi Kakoki Kaisha, Ltd. Tokyo Japan
Model Selfjector
Type SJ 700
Tabel: 4.2 Spesifikasi FO purifier
Sumber: mt. kejora one
Pada sistem penataan pipa yang berhubungan dengan purifier harus dapat
diketahui dengan benar, sebab tanpa mengetahuinya pengoperasian purifier tidak akan
berjalan dengan lancar. Baik pada bagian motor atau pada proses pemisahannya. Pada
saat pengoperasian harus terlebih dahulu memeriksa bagian yang dianggap penting
guna menjaga hal-hal yang dapat membuat purifier tidak berjalan dengan normal,
adapun yang harus dilakukan sebelum pengoperasian yaitu :
18
Sebelum melakukan pengoperasian pastikan hal-hal berikut telah dilakukan dengan
benar :
a. Jalankan purifier
b. Buka kran atau katup air bilas untuk pembuangan ke sludge tank.
c. Buka kran bahan bakar yang sudah panas dari heater dengna perlahan sambil
melihat pada gelas duga bila terlihat tumpahan F.O menetes pada gelas duga, keran
air bilas segera ditutup secara perlahan.
d. Carilah perbandingan antara FO yang masuk ke heater 28ºc dan yang keluar 90ºc
sampai 110ºc. Keluar dari heater lalu dihisap pompa masuk ke purifier dengan keran
di buka ¼ putaran. Menetapkan angka perbandingan tekanan masuk dan tekanan
keluar dari purifier.
e. Setelah semua kran dalam keadaan terbuka, maka langkah selanjutnya adalah
periksa lubricating oil pada rumah worm gear yang dapat dilihat pada gelas duga, bila
kurang segera ditambah.
19
f. Cara blow up atau sludging. Setelah putaran normal dan maksimum maka dapat di
lakukan blow up secara manual dengan menggunakan air tawar 2-3 kali dengan
tujuan membuang sisa-sisa kotoran yang menempel pada bowl disc.
g. Bila sistem air tawar sudah bekerja dengan baik maka purifier sudah siap untuk
melaksanakan pemisahan bahan bakar dengan air dan kotoran, dengan menekan
tombol on pada panel kontrol purifier maka purifier akan bekerja secara otomatis
untuk melakukan pemisahan bahan bakar.
3. Tindakan pada saat pengopersian
a. Jika terjadi kebisingan yang tidak normal, maka segera hentikan pengoperasian
untuk memeriksa penyebabnya. Setelah mengambil tindakan yang tepat, jalankan
mesin kembali.Bowl biasanya akan menimbulkan getaran ketika melalui kecepatan
kritis pertama sebelum mencapai ukuran kecepatan yang diinginkan, tapi ini bukan
merupakan kerusakan.Jika bowl tidak mencapai kecepatan setelah melalui waktu
yang ditetapkan, maka segera hentikan pengopersian dan cari penyebabnya.
a. Periksa jumlah minyak yang masuk ke purifier tidak seimbang dengan yang keluar ke
service tank.
b. Selama pengisian minyak, periksa tekanan dan besar arus listrik dan pastikan bahwa
tidak ada minyak yang bocor dari saluran keluar lumpur.
c. Apabila diraba temperatur terlalu panas segera dibantu dengan air pancingan,
apabila dingin segera bantu dengan heater dan apabila normal perlu diperiksa yang
keluar ke slugde tank atau hasil purifikasi.
4. Cara pembilasan
a. Naikan temperatur heater dari 90ºc menjadi 110ºc.
b. Tutup keran bahan bakar yang masuk ke service tank.
c. membilas sisa-sisa minyak dengan membuka keran by pass.
d. Matikan heater, buka keran air tawar yang panas serta keran keservice tank hampir
bersamaan secara perlahan.
5. Cara menghentikan purifier
a. Jalankan air bilas dengan menutup keran ke service tank.
a. Matikan purifier dengan menekan tombol off pada panel.
b. Tutup keran air panas dan jalankan air bilas yang dingin untuk pendinginan.
c. Gunakan rem secara perlahan guna menghindari timbulnya getaran purifier akibat
tanpa beban.
6. Tindakan setelah dimatikan
20
a. Mensirkulasikan sisa-sisa FO pada heater dengan menjalankan pompa dan
membuka keran by pass agar sisa-sisa kotoran atau kerak pada heater kembali ke
setlink tank.
b. Membuka pentilasi pada slugde.
c. Rem dalam posisi terikat.
1. Selama waktu pengopersian dari seluruh bowl sesuai dengan yang akan diuji,maka
pemeriksaan seharusnya dilakukan sesuai dengan waktu atau jadwal pembersihan
bowl.
2. Hal ini sebaiknya dilakukan setelah enam bulan dari waktu ketika kapal naik dock
untuk diperbaiki.
3. Waktu pemeriksaan untuk bagian poros pertikal dan horizontal seharusnya satu atau
dua tahun berturut-turut.
4. Poros vertikal utamanya didesain untuk perputaran kecepatan tinggi dan yang
diperoleh sangat dipengaruhi oleh macam-macam pengisian dan selanjutnya salah
satu bantalan rusak. Ini sangat menpengaruhi bagian yang lain jadi bantalan untuk
bagian poros vertikal seharusnya diganti dengan yang baru setiap satu tahun atau
8000 jam.
5. Demikian pula halnya dengan poros horizontal yang memiliki kecepatan perputaran
yang rendah dan kurangnya variasi pengisian,maka bearing seharusnya diganti setiap
dua tahun atau 16000 jam.
Waktu yang lebih adalah pengoperasian yang lebih efektif bisa diperoleh.
2. Pengujian suhu
Jumlah pengisian yang diatur dengan kekentalan minyak. Jadi untuk memperoleh
efisiensi selfjector yang terbaik maka kekentalan harus dikurangi dengan pemanasan
21
3. Ukuran Pegisian
F. Penemuan kerusakan
b. Periksa temperatur minyak dan specific gravity dan periksa juga ukuran pengisian.
c. Lakukan perbaikan pada heater dan klep pengatur temperatur serta periksa listrik
dan sistem uap.
e. Periksa apakah ada kebocoran dari seal oil pada roda gigi.
22
e. Block friction seharusnya distel ulang atau diganti dengan yang baru.
f. Ganti ”o” ring dengan yang baru.
g. Ganti main seal ring.
h. Perbaiki permukaan yang rusak pada permukaan seal klep silinder.
i. Ganti ”o” ring dari gravity disc.
j. Bersihkan disc dari air pengoperasian.
k. Kurangi tekanan dari air pengoperasian bertekanan rendah.
l. Bersihkan lubang screw with nozzle.
m. Ganti “o” ring dengan yang baru.
n. Bersihkan saringan.
H. Gambar FO Purifier
a. Pada gambar di bawah ini overhaul dilakukan apa bila mesin dan komponentransmisi
mengalami kerusakan berat atau pembongkaran seluruh mesin.
b. Mengapa kita perlu membersihkan disc bowl karena dalam proses ini partikel-partikel
berat terdesak keluar sedangkan minyak yang memiliki partikel ringan terdesak kebagian
dalam dan mengalir keluar melalui saluran minyak,sedangkan lumpur yang berasal dari
kotoran-kotoran padat akan terkumpul di dinding dari bowl.
23
Gambar:4.2 Cleaned disc bowl (pembersihan disc bowl)
Sumber: https://docplayer.info/195546065-Identifikasi-terjadinya-overflow-pada-fuel-oil-purifier-di-mt-
olympus-1.html
c. Rusaknya main seal ring karena faktor usia yang sudah lewat batas jam kerja namun
masih di pergunakan makanya di adakan pembaharuan terhadap omponen main seal ring
yang sudah rusak.
Gambar: 4.3 Renewed Main seal ring (Perbaruan main seal ring)
Sumber: https://docplayer.info/195546065-Identifikasi-terjadinya-overflow-pada-fuel-oil-purifier-di-mt-
olympus-1.html
d. Pada gambar dibawah ini dilakukan pembersihan sub bowl karena banyaknya kotoran-
kotoran sisa yang menempel di sub bowl.
24
Gambar: 4.4 Cleaned Sub bowl (pembersihan sub bowl)
Sumber: https://docplayer.info/195546065-Identifikasi-terjadinya-overflow-pada-fuel-oil-purifier-di-mt-
olympus-1.html
e. Nozzle adalah alat yang di rancang untuk mengontrol arah atau karakteristik dari aliran
fluida saat keluar sebuah ruang tertutp atau pipa, pada gambar dibawah ini dilakukan
pengecakan pada nozzle karena tersumbatnya lubang pada screw with nozzle sehingga
nozzle buntu.
I. Terminology
25
1. Grafity Disc
Berfungsi untuk memisahkan zat cair yang berlainan berat jenisnya pada
bahan bakar sesuai spesifik grafity yang digunakan menurut dengan tabel yang
telah ditetukan.
2. Bowl Disc
Piringan-piringan yang berfungsi sebagai pemisah minyak, air dan kotoran
menurut struktur dan susunan dari mangkok tersebut.
5. Sludge space
Adalah ruang tempat dimana kotoran-kotoran terkumpul.
6. Operating Slide
Berfungsi sebagai tempat dudukkan springs dan drain valve plug yang terletak
di bawah bowl body.
7. Sludge Port
Berfungsi untuk membuang kotoran-kotoran melalui lubang pembuangan ke
sludge tank.
9. Distributor
Distributor berfungsi untuk membagi menyak ke tiap-tiap bagian bowl disc
melalui lubang distributor.
26
Oil paring chamber berfungsi untuk memompa bahan bakaryang naik melalui
level ring dan keluar ke pipa outlet.
15. Shaft
Shaft disini ada dua buah yaitu shaft horizontal dan shaft vertical sebagai
penghubung putaran dari motor bowl.
18. Purifier
Salah satu pesawat Bantu diatas kapal yang berfungsi untuk memisahkan
minya, air dan kotoran.
J. Analisa.
27
Di bawah ini adalah penyebab terjadinya over flow bahan bakar pada F.O purifier
diakibatkan karena purifier tidak bekerja secara optimal dikarenakan adanya bagian
komponen dalam purifier tidak bekerja dengan sempurna, adapun bagian dari komponen
tersebut adalah :
Dimana alat ini berfungsi untuk memasukan air pada bowl body sehingga
mengangkat atau mendorong sliding bowl bottom keatas sebagai saluran air, akan
tetapi buntunya screw with nozzle mengakibatkan sliding bowl bottom tidak dapat
terangkat atau terdorong keatas karena adanya kerak-kerak yang menempel dan
menutupi lubang screw pada bowl body. Kerak-kerak ini berasal dari air yang
digunakan untuk pengopersian penekanan pada sliding bowl bottom pada saat
pengopersian yang disebabkan oleh karena adanya zat kapur yang terkandung dalam
air tersebut sehingga menyumbat lubang pada screw tersebut. Proses terjadinya
kerak-kerak ini berlangsung lama karena kurangnya pembersihan dan perawatan
lubang screw pada bowl body sehingga menyumbat dan menghambat penyaluran air
(closing water). Oleh karena itu pentingnya perawatan dan penanganan secara rutin
pada screw with nozzle dalam proses pengoperasian penutupan bowl agar purifier
dapat berjalan dengan normal.
Seal ring adalah sebuah perangkat bowl body dengan main silinder agar pada saat
terjadinya proses pengoperasian purifier, secara normal air (closing water) dapat
mendorong/menekan main silinder keatas untuk menutup sludge port. Jika main seal
ring mengalami kerusakan dan keausan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya,
maka bahan bakar akan keluar diantara bowl hood dengan sliding bowl bottom menuju
kesaluran pembuangan kotoran. Ada dua penyebab rusaknya seal ring yaitu:
a. Faktor pemasangan
Pada saat pemasangan sebuah seal ring harus disertai dengan ketelitian dan
teknik yang benar. Pemasangan dari seal ring yang terpasang rapat dan
sebagian melintir (berputar) itu akan mengakibatkan bowl body dengan main
silinder tersebut tidak rapat, sehingga bahan bakar yang belum sempat
dipisahkan dengan air dan kotoran akan keluar melewati celah-celah antara bowl
28
body dan main silinder sehingga bahan bakar yang masih bersih terikut keluar
melalui sludge port atau mengakibatkan over flow.
b. Faktor Usia
Kerusakan pada seal ring bisa dipengaruhi oleh faktor usia sebab komponen ini
terbuat dari bahan karet yang lama kelamaan akan menjadi renggang dan bila
sudah melewati batas kerja maksimum secara otomatis sifat-sifat mekanis yang
akan ditimbulkan oleh seal ring akan berkurang dan mengakibatkan seal ring
tidak lagi berfungsi sebagai perapat yang baik. Terkadang meskipun usia dari
seal ring belum melewati dari batas maksimum seudah mengalami kerusakan
atau sudah tidak berfungsi dengan baik ini dikarenakan kwalitas dan bahan dari
seal ring kurang mempunyai mutu yang tinggi atau kurangnnya perawatan
secara rutin, maka pada saat pengopersian akan terjadi over flow.
K. Pemecahan masalah
Adapun pemecahan masalah yang akan dibahas mengenai penyebab terjadinya over
flow bahan bakar pada F.O purifier :
Penyebab tersumbatnya screw with Nozzle pada bowl body karena air yang masuk
ke dalam purifier mengandung zat kapur yang lama kelamaan akan menumpuk
menjadi kerak-kerak dan akan menutupi lubang screw with Nozzle. Dengan
menumpuknya kerak-kerak yang mengganggu proses jalannya air menuju bowl body
maka perlu dilakukan penanganan untuk menanggulangi masalah tersebut yaitu
dengan cara :
b.Rendam dengan larutan kimia chemical sebagai pelunak kotoran yang menempel
agar mudah lepas dari lubang screw bowl body.
c.Bersihkan sisi luar dengan wire brush atau sikat kawat kecil kemudian bersihkan
lubang screw bowl body, tusuk dengan kawat dalam lubang tersebut sampai
lubang tersebut bebas dari kotoran dan kerak.
29
d.Keringkan dengan menggunakan semprotan angin kemudian beri gemuk (grease)
pada ulir supaya pada pemasangan tidak terjadi cacat atau rusak pada bowl body.
Adapun dampak daripada buntunya screw with nozzle adalah sebagai berikut :
a.Dengan buntunya screw with nozzle maka proses penutupan bowl tidak dapat
bejalan dengan baik.
b.Dengan buntunya screw with nozzle maka air tidak dapat mengalir untuk menutup
bowl sehingga menyebabkan terjadinya luber.
c.Sliding bowl bottom tidak dapat terangkat atau terdorong keatas untuk menutup
sehingga dapat menyebabkan luber.
a. Faktor pemasangan
Pemasangan seal ring harus dengan teknik yang baik dan cara pemasangan
yang benar yaitu :
1) Pemasangan seal ring harus dipasang hati-hati agar tidak melintir (berputar).
3) Berikan silikon ke masing-masing bagian seal ring dengan rata agar kerapatan
dapat terjaga serta kebocoran dapat terhindari.
30
b. Faktor usia
BAB V
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Kesimpulan
31
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada halaman sebelumnya maka dapat
diambil kesimpulan yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada
halaman pembahasan makalah ini :
1. Tersumbatnya screw with nozzle mengakibatkan closing water mengalir keluar dari
dalam bowl body sehingga tidak ada lagi tekanan yang mendorong main silinder
keatas untuk menutup bowl body akibatnya bahan bakar di dalam bowl body keluar
melalui sludge pot masuk ke dalam sludge tank sehingga produktifitas FO Purifier dalam
menghasilkan minyak bersih menjadi turun.
2. Keausan atau kerusakan pada main seal ring disebabkan oleh pemasangan yang
kurang tepat atau kurang teliti dan pemakain yang sudah lama atau kelebihan jam
kerja main seal ring sesudah expayer yang dapat menyebabkan main seal ring luka atau
tergores.
B. Saran-Saran
Berikut saran-sarannya adalah sebagai berikut:
1. Penulis menyarankan supaya screw with nozzle tersebut betul-betul dijaga terutama
kebersihannya dari kerak-kerak dan kotoran-kotoran yang dapat menimbulkan
kebuntuhan pada screw with hole dan pabila terjadi kebuntuhan maka segeralah
dibersihkan dan dirawat supaya proktivitas FO Purifier dalam menghasilkan minyak
bersih dapat normal dan maksimal.
2. Didalam pemasangan mail seal ring supaya betul-betul teliti dan tepat posisinya
supaya main seal ring tidak cepat aus atau rusak dan apabila keausan dan kerusakan
main seal ring tersebut disebabkan karena kelebihan jam kerja maka secepatnya
dilakukan penanganan yaitu dengan cara menggantinya seperti main seal ring
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
32
Suparwo, Teknik Pembersihan bahan bakar dan minyak lumas kapal
niaga,2000,Jakarta
Van Maaen¸1983 prinsip kerja purifier
Suparwo, Penoperasian Purifier secara manual,2002,Jakarta
Intruction, Manual Book SAMGONG-MITSUBISHI SELFJECTOR Model SJ-
10F,1997
Vladimir,Intruction Manual Book MITSUBISHI SELFJECTOR Model SJ-
700,1987,Germany
DAFTAR TABEL
33
No Teks Halaman
Lampiran Gambar
34
No Teks Halaman
35