Anda di halaman 1dari 7

Kelompok XV

BAB XVII
KELARUTAN BAHAN-BAHAN BITUMEN
(SNI 2438-2015)

17.1 Maksud dan Tujuan


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan derajat kelarutan dalam
trichloroethylene (TCE) atau 1,1,1 trichloroethane pada bahan aspal yang tidak
atau sedikit mengandung mineral.

17.2 Ruang Lingkup


Standar ini menetapkan cara uji kelarutan yang dilakukan untuk menentukan
derajat kelarutan dalam trichloroethylene (TCE) atau 1,1,1 trichloroethane pada
bahan aspal yang tidak atau sedikit mengandung mineral.
Pada cara uji ini dicantumkan pula langkah pengerjaan dan perhitungan
jumlah aspal yang terlarut pada trichloroethylene (TCE) atau 1,1,1
trichloroethane.
Trichloroethylene (TCE) 1,1,1 trichloroethane merupakan bahan beracun,
pada kondisi panas dan lembab dapat membentuk asam yang bersifat sangat
korosif. Karena standar ini tidak mencakup masalah keselamatan yang
berhubungan dengan penggunaannya, maka pengaturan keselamatan dan
kesehatan kerja serta penerapannya menjadi tanggung jawab pengguna.

17.3 Pengertian
Istilah dan definisi yang digunakan dalam standar ini sebagai berikut:
17.3.1 Kelarutan
Perbandingan antara berat zat terlarut dalam pelarut organik dengan berat
total benda uji yang dinayatakan dalam persen.
17.3.2 Bahan yang larut
Bagian dari benda uji yang dapat larut dalam pelarut trichloroethylene
(TCE) atau 1,1,1 trichloroethane

Praktikum Bahan Perkerasan Jalan


(STS6247)
Kelompok XV

17.3.3 Bahan yang tidak larut


Bagian dari benda uji yang dapat tidak larut dalam pelarut trichloroethylene
(TCE) atau 1,1,1 trichloroethane.

17.4 Peralatan
a) Cawan Gooch (cawan porselin berlubang) berdiameter atas 44 mm,
daimeter dasar 36 mm, tinggi bagian dalam cawan 24 mm sampai dengan 28
mm:
b) Saringan fiber glas (glass fiber pad) berdiameter 32 mm, 35 mm atau 37
mm:
c) Labu penyaring (filter flask) berkapasitas 250 mL atau lebih, berdinding
tebal dan memiliki pipa pengeluaran:
d) Tabung penyaring (filter tube) berdiameter dalam 40 mm sampai dengan 42
mm:
e) Silinder atau sambungan kaet (rubber tubing atau adapter) untuk menahan
cawan Gooch di dalam tabung penyaring:
f) Pompa aspirator untuk penyaringan vacuum:
g) Labu Erlenmeyer berkapasitas 125 mL atau wadah lain yang sesuai:
h) Oven yang dilengangkapi dengan pengatur temperatur untuk memanaskan
sampai 110 C 5 C:
i) Desikator dengan ukuran sesuai kebutuhan:
j) Timbangan berkapasitas 200 gram dan dengan ketelitian 0,0001 gram:
k) Botol pencuci yang berisi bahan pelarut untuk membilas Erlenmeyer atau
saringan

17.5 Benda Uji


Bahan pelarut yang diguankan adalah trichloroethylene (TCE) atau 1,1,1
trichloroethane.

Praktikum Bahan Perkerasan Jalan


(STS6247)
Kelompok XV

17.6 Cara Pengujian


a) Masukkan kira-kira 2 gram benda uji ke dalam labu Erlenmeyer 125 mL
yang sudah ditimbang dengan ketelitian 0,001 gram:
b) Diamkan abu Erlenmeyer beserta isinya samapi mencapai temperature
ruang:
c) Timbang dengan ketelitian 0,001 gram dan catat berat benda uji (B):
d) Tambahkan 100 mL trichloroethylene (TCE) atau 1,1,1 trichloroethane ke
dalam labu Erlenmeyer:
e) Tutup dan goyangkan secara berputar sampai benda uji larut dan tidak ada
bagian benda uji yang tidak larut menempel pada labu Erlenmeyer
.Diamkan selama sedikitnya 15 menit dan periksa bagian yang tidak larut:
f) Siapkan cawan Gooch di atas tabung penyaring:
g) Basahi saringan fiber glas dengan sedikit pelarut:
h) Saring larutan secara dekantasi melalui saringan fiber gelas dalam cawan
Gooch dengan disertai vacum dari pompa aspirator;
i) Bagian yang tidak terlarut biarkan tertinggal dalam labu Erlenmeyer sampai
semua larutan tertuang ke dalam cawan Gooch;
j) Cuci Erlenmeyer dengan sedikit pelarut dari botol pencuci dan pindahkan
semua bagian yang tidak larut ke dalam cawan Gooch;
k) Gunakan batang pengaduk berujung karet jika dibutuhkan untuk
memindahkan bahan yang tidak larut dan menempel pada labu Erlenmeyer
ke dalam cawan Gooch, serta cuci batang pengaduk dan labu Erlenmeyer;
l) Cuci bahan yang tidak larut dalam cawan Gooch dengan pelarut sampai
bersih atau sampai larutan tidak berwarna;
m) Lepaskan cawan Gooch dari tabung penharing dan cuci bagian bawah
Gooch hingga bebas dari bahan yang larut;
n) Keringkan cawan Gooch dan isinya pada temperatur 110 C 5 Cpaling
sedikit selama 20 menit.
o) Dinginkan cawan Gooch dan isinya dalam desikator paling sedikit 20 menit
dan tentukan beratya;

Praktikum Bahan Perkerasan Jalan


(STS6247)
Kelompok XV

p) Ulangi pekerjaan pada butir n) dan o) sampai diperoleh berat konstan (tidak
berbeda lebih dari 0,0003 g). Catat sebagai berat cawan Gooch dengan
bagian tak larut (C).

17.7 Perhitungan
Hitung persentase total bahan yang tidak larut maupun persen bahan ayng
larut sebagai berikut:
Bahan yang tidak larut = (1)

Bahan yang larut = 100%- (2)

Keterangan:
A adalah masa cawan Gooch (termasuk kertas saring
B adalah masa benda uji
C adalah masa cawan Gooch dengan bahan yang tidak larut
Persentase ini tiap fraksi hasil penyulingan, dihitung sebagai berikut :

1. % isi fraksi titik didih suhu 190oC =

2. % isi fraksi titik didih suhu 225oC =

3. % isi fraksi titik didih suhu 260oC =

4. % isi fraksi titik didih suhu 316oC =

5. % isi fraksi titik didih suhu 360oC =

Sisa penyuliangan =

Keterangan :
T = isi benda uji
T = isi fraksi pada suhu 260oC
a = isi fraksi pada suhu 290oC
b = isi fraksi pada suhu 225oC
c = isi fraksi pada suhu 316oC
d = isi fraksi pada suhu 360oC

Praktikum Bahan Perkerasan Jalan


(STS6247)
Kelompok XV

17.8 Kesimpulan
Dari percobaan didapatkan kadar kelarutan dalam Tricloroethylene sebesar
99,331 %. Menurut Spesifikasi Bina Marga Divisi 6 tahun 2018 Revisi 2 pada
tabel 6.1.2.(1) Persyaratan Aspal Emulsi modifikasi untuk Tack Coat untuk
Kelarutan dalam Tricloroetylene minimal 97,5 %. Jadi, aspal dengan kadar
kelarutan dalam Tricloroethylene sebesar 99,331 % sudah memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan.
Tabel 1.7 Pernyataan Aspal Emulsi Modifikasi Untuk Tack Coat

17.9 LAMPIRAN
Adapun lampiran pada pemeriksaan ini meliputi :
1) Form Praktikum Kelarutan Bahan-Bahan Bitumen
2) Foto pada saat pengujian

Praktikum Bahan Perkerasan Jalan


(STS6247)
Kelompok XV

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM JALAN RAYA & TRANSPORTASI
Jl. Unlam II Banjarbaru. Telp (0511) 773858

KELARUTAN BAHAN-BAHAN BITUMEN


(Solubility Of Bitumen Materials)
NO. CONTOH : SUMBER CONTOH : Shell Singapore
HARI/TANGGAL : 14 Maret 2023 JENIS CONTOH : Aspal
PELAKSANA : Kelompok XV UNTUK : Praktikum

Pembacaan
Catatan
Pemeriksaan Waktu
Penimbangan Pelarutan
Mulai jam : 13.00 Pembacaan Suhu Oven
Selesai jam : 13.45 Temperatur : 110 0C
Menyaring
Mulai jam : 13.45
Selesai jam : 14.25
Pengeringan dan Penimbangan
Mulai jam : 14.25
Selesai jam : 14.55

Sampel 1 Sampel 2
Berat Erlenmeyer + bitumen = 121,841 g = 119,576 g
Berat Erlenmeyer kosong = 119,726 g = 119,576 g
Berat bitumen = 2,115 g = 2,009 g
Gooch Crucible + endapan = 24,191 g = 19,239 g
Gooch Crucible kosong = 24,169 g = 19,233 g
Berat endapan = 0,022 g = 0,006 g
Atau = 1,040 % = 0,299 %
Rata-rata = 0,699 %
Kelarutan = 100 -0,669 % = 99,331 %

Praktikum Bahan Perkerasan Jalan


(STS6247)
Kelompok XV

Gambar 17.1 Alat uji Kelarutan

Praktikum Bahan Perkerasan Jalan


(STS6247)

Anda mungkin juga menyukai