Anda di halaman 1dari 4

15

BAB III
LANGKAH KERJA

3.1 Pembuatan Benda Uji Campuran Beraspal Panas


3.1.1 Referensi
a. RSNI M-01-2003 : Metode pengujian campuran beraspal panas dengan
alat marshal
b. Devisi 6 – Perkerasan Aspal, Seksi 6.3 Campuran Beraspal Panas, 6.3.2.
Persyaratan, 5) Campuran.
3.1.2 Dasar Teori
Pembuatan benda uji marshall dimulai dengan menyiapkan bahan-bahan
yang memenuhi syarat dan gradasi agregat sesuai dengan spesifikasi yang telah
dipilih. Benda uji marshall mempunyai ukuran dengan standar tinggi 2,5”
dengan garis tengah 4” dan dibutuhkan ± 1200 gr campuran bahan untuk tiap
benda uji. Benda uji ini dibuat melalui proses pemanasan, pengadukan dan
pemadatan antara campuran agregat dan aspal. Dan jika suhu pencampuran
terlalu rendah maka aspal tersebut tidak homogen, sulit untuk dipadatkan dan
kepadatan optimum sulit dicapai yang mengakibatkan turunnya stabilitas.
Namun apabila suhunya terlalu rendah, maka hasil yang didapat akan
memilki rongga yang besar, sehingga nantinya akan mudah pecah/lepas. Benda
uji marshall dibuat pada perkiraan awal kadar aspal rencangan optimum (Pb).
Jumlah benda uji untuk satu seri adalah satu pada kadar aspal Pb, 3 buah diatas
Pb dan 2 buah dibawah Pb dengn perbedaan kadar aspal 0,5 %. Minimal dibuat
3 seri untuk indeks perendam (pada Vim 7% dengan variasi tumbukan 40, 50, 60
dan 75). Sehingga dari hasil pengujian didapat kurva kadar aspal pada VIM =
5% dengan sifat-sifat campuran memenuhi persyaratan.
3.1.3 Peralatan dan Bahan
a. Peralatan
1. Wajan memanaskan dan mencampur agregat dengan aspal
2. Kompor
3. Oven
4. Cetakan benda uji, Ø = 4”, t = 2,5”
5. Alat penumbuk
6. Timbangan
7. Thermometer
8. Extruder
b. Bahan
1. Aspal AC – 60
2. Split
3. Screen
4. Abu batu
3.1.4 Langkah Kerja
a. Panaskan agregat yang sudah dicampur untuk setiap benda uji dengan
suhu ± 165˚C
b. Panaskan aspal dengan suhu ± 140˚C, sambil diaduk sampai homogen
c. Panaskan peralatan Minimal sampai suhu pemadatan
1. Cetakan
2. Palu penumbuk
3. Wajan
d. Timbang wajan dalam keadaan bersih dan kering (W1)
e. Masukkan campuran agregat panas ke dalam wajan
Berat wajan + agregat kering (W2)
Berat agregat kering, W3 = W2 - W1
f. Hitung berat aspal yang sesuai dengan kadar aspal yang akan dibuat benda
ujinya.
g. Aduk campuran diatas pemanas sampai suhu pencampuran ± 140˚C
h. Turunkan suhu pencampuaran sampai mencapai suhu pemadatan ± 130˚C
i. Masukan campuran agregat diatas kedalam cetakan yang sudah
dipanaskan dan alasnya dipasang kertas saring.
j. Tusuk bagian tepi benda uji dengan spatula sebanyak 15 kali dan bagian
tengah 10 kali.

16
k. Tutup bagian atasnya dengan kertas saring.
l. Tumbuk benda uji masing – masing sebayak 75 tumbukan tiap
permukaannya (atas dan bawah) pada suhu pemadatan 140˚C.
m. Turunkan cetakan dari landasan pemadat, kompres dengan lap basah
sampai cetakan dpat disentuh
n. Keluarkan benda uji dari cetakan denagn menggunakan extruder
(dongkrak) kemudian beri tanda, kadar aspal, kelas dan kelompok.
3.2 Pengujian Kadar Aspal melalui Proses Ekstraksi
3.2.1 Dasar Teori
Pemeriksaan kadar aspal dilakukan untuk mengetahui kadar aspal yang
terkandung dalam komposisi campuran aspal. Pemeriksaan kadar aspal
dilakukan dengan cara ekstraksi yaitu pemisahan campuran dua atau lebih bahan
dengan cara menambahkan pelarut yang bisa melarutkan salah satu bahan yang
ada dalam campuran tesebut. Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pertamax. Pemeriksaan kadar aspal mengacu pada SNI 03 6984 2002 Metode
pengujian kadar aspal dan campuran beraspal dengan cara sentrifus.
3.2.2 Langkah Kerja
1. Panaskan benda uji pada suhu (110 ± 5)oC sampai berbentuk curah
dan dibagi empat (quartering), bila contoh uji adalah campuran
tidak cukup lunak untuk dipisahkan dengan spatula atau cetok
(sendok aduk).
2. Timbang benda uji ke dalam cawan sentrifus ;
3. Letakkan cawan berisi contoh pada posisi yang benar pada alat
Sentrifus;
4. Pasang kertas saring yang sudah dikeringkan pada suhu (110 ±
5)°C dan telah ditimbang konstan di atas cawan;
5. Tambahkan pelarut Trichloroethylene atau methylene chlorida atau
trichloroethane (Pertamax) sampai contoh terendam dan biarkan
beberapa menit jangan lebih dari 1 jam;

17
6. Tutup cawan rapat-rapat dengan klem dan letakkan gelas kimia di
bawah lubang pengeluaran larutan untuk mengumpulkan
larutannya;
7. Jalankan sentrifus dimulai dengan putaran rendah kemudian makin
tinggi hingga 3600 rpm;
8. Hentikan alat sentrifus setelah tidak ada larutan yang mengalir dari
lubang pembuangan;
9. Tambahkan 200 ml pelarut (sesuai jumlah contoh)
Trichloroethylene atau trycloroethane atau Methylene chlorida
melalui lubang pada penutup cawan dan biarkan lebih kurang 15
menit;
10. Ulangi butir 6 hingga sub pasar 8;
11. Kumpulkan larutan yang keluar dari alat sentrifus ;
12. Ambil kertas saring dari cawan dan keringkan di udara kemudian
keringkan di oven sampai beratnya konstan pada suhu (110 ± 5)°C;
13. Pindahkan semua isi cawan ke pan dan keringkan di ruang asam
kemudian keringkan di oven sampai beratnya konstan pada suhu
(110 ± 5)°C (W3) lalu ditimbang;
14. Penimbangan Filter sesudah pengujian

18

Anda mungkin juga menyukai