I. Teori
Stability
Durability
Flexibility
Fatgue resistance: thick layers, thin layers
Fracture strength: overload, thermal condition
Skid resistance
Impermeability
Workability
Akan sangat sulit mencari metode pengujian yang dapat meneliti semua
faktor tersebut hanya dalam satu cara. Tetapi sebagian besar dari faktor-faktor
tersebut dapat diuji dengan menggunakan alat Marshall. Hasil yang diperoleh
dari pengujian dengan alat Marshall, antara lain:
JELLY NATALIUS S
MARSHALL TEST
200404035
II. Tujuan
III. Peralatan
1. Cetakan benda uji yang berdiameter 10 cm (4”) dan tinggi 7,5 cm (3”)
lengkap dengan pelat alas dan leher sambung
2. Alat pengeluar benda uji, untuk mengeluarkan benda uji yang sudah
dipadatkan dari dalam cetakan benda uji dipakai sebuah alat eyector
3. Penumbuk yang mempunyai permukaan tumbuk rata berbentuk
silinder, dengan berat 4,536 kg (10 pound) dan tinggi jaun lebih bebas
45,7 cm (18”)
4. Landasan pemadat tertinnggi dari balok kayu (jati atau yang sejenis)
berukukan kira-kira 20 x 20 x 45 cm (8” x 8” x 18”) yang dilapisi
dengan pelat baja berukuran 30 x 30 x 2,5 cm (12” x 12 x 1”) dan
kaitkan pada lantai beton dengan 4 bagian suku
5. Silinder cetakan benda uji
6. Mesin tekan lengan dengan:
a. Kepala penekan berbentuk lengkung
b. Cincin penguji dengan kapasitas 2500 kg (5000 pound) dengan
ketelitian 0,0025 cm (0,0001”)
c. Arloji dengan ketelitian 0,25 cm (0,01”) dengan kelengkapannya
7. Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(200 3)oc
8. Bak perendam (waterbath) dilengkapi dengan pengatur suhu untuk
memanasi sampai 20oc
JELLY NATALIUS S
MARSHALL TEST
200404035
9. Perlengkapan lain:
a. Panci-panci untuk memanaskan agregat aspal dan campuran
beraspal
b. Pengukur suhu dari logam (metal thermometer) berkapasitas 250oc
dan 100oc dengan ketelitian 0,5 sampai 1% dari kapasitas
c. Timbangan
d. Kompor/sumber pemanas
e. Sendok pengaduk
f. Sarung tangan
Pencampuran Pemadatan
Alat Pengujian
Aspal padat Aspal cair satuan Aspal pada Aspal cair satuan
Kinematik Viskometer 170±20 170±20 Cst 280±30 280±30 Cst
Saybolt Furol Viskometer 85±10 85±10 det.st 140±15 140±15 det.st
JELLY NATALIUS S
MARSHALL TEST
200404035
3. tuangkan aspal yang sudah mencapai tingkat kekentalan.sebanyak
yang dibutuhkan ke dalam agregat yong rudal dipanaskan tersebut
kemudian aduklah dengan cepat hingga agregat tergelimuti aspal
secara merata.
Pemadatan dilakukan sebagai berikut :
- Bershkan perlengkapan cetakan benda uji serta bagian muka
penumbut dengan sek sama dan panaskan sempar suhu antara 23,3 °C
~ 198,9°c.
- Letakkan cetakan di atas landasan pemadat tahan dengan pemegang
cetakan.
- Letakkan selembar kertas keringg atau kertas penghisap yang sudah
digunting menurut ukuran cetakan ke dalam dagar cetakon masuklean
seluruh campuran ke dalam cetakan dan tusuk-tusul campuran secara
keras dergan spatula yang dipanaskan sebanyak 15 kali keliling
pinggirannya dan 10 kali di bagian tengahnya
- lakukan pemadatan dengan alat penumbuk sebanyak :
15 kali tumbukan untuk lalu lintas berat
50 kali tumbukan untuk lalu lintas sedang
35 kcali tumbukan untuk lalu lintas ringan
- Pelat alas berikut leher sambung dilepas dari cetakan benda uji,
kemudian cetakan yg berigi benda uji dibalikkan dan pasang kembali
pelat alas berikut leher sambung pada cetakan yg dibalikkan tadi.
- terhadap permukaan benda uji yang sudah dibakitkan ini tumbuklah
dengan jumlah tumbukkan yang sama
- sesudah pemadatan panaskan keping alas dan pasang alat pengeluar
benda uji pada permukaan yang rata dan biarkan selama 24 jam pada
suhu ruang .
- bila diperlukan pendinginan yang lebih cepat dapat digunakan kipas
angin meja
JELLY NATALIUS S
MARSHALL TEST
200404035
2. Persiapan Pengujian, meliputi :
Bersihkan bonda uji dari kotoran yang menempel
Berilah tanda pengenal pada masing & benda uji
Ukur tinggi benda uji dengan kepelitran 0,1 mm.
Timbang benda uyi
Rendam dalam air kira-kira 24 jam pada suhu ruangan
Timbang dalam air untuk mendapatkan isi
Timbang benda uji dalam kondisi kering permukaan jenuh
Bersihkan batang penuntun (guide rod) dan permukaan dalam dari
kepala permukaan, sehingga kepala permukaan yang atas dapat
meluncur bebas (bila dikehendaki kepala penekan direndam bersama
– sama benda uji pada suhu 21,1 - 37,6 °C untuk trengurangi lengket
nya benda uj terhadap permukaan dalom kapala penekan)
Waktu yang diperlukan dari saat diangkat nya benda uji dari bak
resendaman atau oven sampai tercapainya beban maksimum tidak boleh
melebihi 30 detik .
JELLY NATALIUS S
MARSHALL TEST
200404035
Sebelum pembebanan diberikan kepala penekan beserta benda ujinya
dinaikkan sehingga menyentuh alas cincin penguji
Atur jarum arloji tekan pada kedudukan angka nol
Berikan pembebanan pada benda uji dengan lacepatan tetap sekitar 50
mm per menit sampai pembebanan maksimum tercapai atau
pembebanan menurun seperti yang ditunjukkan oleh jarum arloji tekan
dan catat pembebanan maksimum (stability) yang dicapai untuk
tebalnya tidak sebesar 63,5 mm koreksilah bebannya dengan factor
perkalian pada table angka koreksi beban (stabilitas)
Catat hilai alir ( flow) yang ditunjukkan oleh jarum arloji pengukur alir
pada saat pembebanan maksimum tercapai.
JELLY NATALIUS S
MARSHALL TEST
200404035
Tabel angka korelasi bahan
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
200404035
1. Pengujian Bahan Olahan
a. Metode Samping
JELLY NATALIUS S
MARSHALL TEST
200404035
Berat isi untuk benda uji harus ditentukan dengan melakukan
beberapa pertimbangan seperti prosedur (ASTM 01188). Berat isi untuk
benda uji tidak panas atau bergradasi menerus dapat ditentukan dengan
menggunakan benda uji kering permukaan jalan (SSD) seperti prosedur
ASTM D2726 secara garis besar adalah sebagai berikut:
JELLY NATALIUS S
MARSHALL TEST
200404035
Pengujian Marshall untuk Perencanaan Campuran
Prosedur Kerja
JELLY NATALIUS S
MARSHALL TEST
200404035
Persiapan dan pengujian benda uji:
- Jumlah benda uji minimum 3 buah untuk masing-masing
- Oven dalam loyang agregat yang lebih terukur gradasi
- Panaskan aspal terpisah-pisah
- Cetakan dimasukkan ke dalam oven
- Keluarkan dari oven cetakan dan siapkan untuk persiapan campuran
- Tumbuk 2 x 75 kali, 2 x 50 kali, 2 x 35 kali
- Setelah temperatur hangat keluarkan benda uji
- Diamkan satu malam, kemudian periksa benda uji. Rendam dalam
waterbath 60oc sampai 30 menit
Stabilitas
Kelelehan
JELLY NATALIUS S
MARSHALL TEST
200404035
3. Pengujian Volumetrik
1. Umum
Tiga sifat benda uji campuran aspal ditentukan pada analisa rongga
density. Sifat tersebut yaitu:
a. Berat isi atau berat jenis benda uji padat
b. Rongga dalam agregat mineral
c. Rongga udara dalam campuran padat
Dari berat contoh dan persentase aspal dan agregat dan benda jenis
masing-masing. Volume dar material yang bersangkutan dapat ditentukan.
Volume ini diperlihatkan pada gambar berikut:
JELLY NATALIUS S
MARSHALL TEST
200404035
Contoh campuran pelat :
% rongga =
density =
% lima =
a. Uji berat jenis curah (baik spesifik gravity) agregat kasar (AASHTO 1
dosis atau ASTM 127) dan agregat halus (AASHTO T54 atau ASTM
O28)
b. Uji berat jenis aspal keras (AASHTO T28 atau ASTM D70) atau bahan
pengisi (AASHTO T100 atau ASTM D854)
c. Hitung berat jenis curah dan agregat kombinasi dalam campuran
d. Uji berat jenis max campuran lepas (ASTM D1188 atau ASTM D2726)
e. Uji berat jenis campura padat (ASTM D1188 atau ASTM D2726)
f. Hitung berat jenis agregat
g. Hitung absorbs aspal
h. Hitung persen rongga diantara minera; agregat (UNA) pada campuran
padat
JELLY NATALIUS S
MARSHALL TEST
200404035
i. Hitung persen rongga udara (Vm) dalam campuran padat
j. Hitung persen rongga pensi aspal (UDB atau UFA) dalam campuran.
GSB =
Dimana :
GSE =
Dimana :
GSE = Berat jenis efektif agregat
Pmm = Total campuran lapis, presentase berat total campuran 100%
Pb = Aspal, agregat dan berat total campuran
Gb = Berat jenis aspal
JELLY NATALIUS S
MARSHALL TEST
200404035
Catatatan :
Volume aspal yang terserap agregat umumnya lebih kecil dari
volume cair yang terserap.
GSH =
Dimana :
Gmm =
Dimana :
Gmm = Berat jenis max campuran (tidak ada rongga udara)
Pmm = Campuran lepas total, presentase berat total campuran 100%
Ps = Agregat persen berat total campuran
Gb = Aspal persen berat total campuran
JELLY NATALIUS
MARSHALL TEST
200404035
3. Penyerapan Aspal
Dinyatakan sebagai presentase. Berat agregat penyerapan aspal dapat
dihitung dengan persamaan:
Pba = 100 x x
Dimana :
Pba = Aspal yang terserap persen berat agregat
Tsc = Berat jenis efektif agregat
Tsb = Berat jenis curah agregat
Pbc = Pb x x Ps
Dimana :
Pbc = Kadar aspal efektif
Ps = Agregat, persen berat total
campuran Pb = Aspal, persen berat total
campuran
Pba = Aspal yang terserap, persen berat total campuran
Vma = 100 -
Pa =
Dimana :
Pa = Rongga udara pada campuran
padat Tmb = Berat jenis maksimum
campuran Tma = Berat jenis curah padat
Pa =
Dimana :
VFa = Rongga terdiri dari aspal, persen Vma
Vma = Rongga dalam agregat mineral
Pa = Rongga udara dalam campuran
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
200404035
4. Membuat Formula Campuran Kerja
1. Umum
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
200404035
2. Tahapan Formula Campuran Kinerja (FCK)
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
200404035
3. Jenis Campuran Beraspal
a. Lapis tipis aspal beton pasir (latasir) kelas A dan B campuran ini
dimaksudkan untuk jalan lalu lintas ringan terutama didaerah-daerah
batu pecah sulit diperoleh.
b. Lapis tipis aspal beton (lataston, HRS)
Terdapat dua jenis campuran lataston yaitu lapis permukaan (HRS
litony course) dan Lataston untuk pondasi. Ukuran maksimum untuk
jenis campuran lataston adalah aman. Perbedaannya, gradasi lataston
untuk permukaan lebih halus dibanding untuk pondasi. Lataston
sebaiknya digunakan pada jalan dengan lalu lintas ringan sampai
sedang (< 100.000 SSI) untuk memperolehnya hampir selalu
diperhatikan gabungan antara pasir halus dan batu pecah.
c. Lapis beton aspal (Lataston, AC)
Lataston (AC) yang umumnya dikenal terdiri dari 3 yaitu : AC-WCS,
(AC-Binder) dan AC-WC. Ukuran butirya max adalah 1.5 inch.
Campuran lasten lebih pada terhadap variasi kadar aspal/agregat
dibanding campuran untuk lataston. Perbedaan utama dari variasi
kadar aspal/agregat adalah pada ukuran butiran maksimum yang
digunakan
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
200404035
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
200404035
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
200404035
V. Gambar Alat
1. Batang pembebanan
2. Cincin pemegang batang
3. Arloji pengukur stabilitas
4. Cincin penguji
5. Pengatur cincin penguji
6. Pelat kepala dongkrak (diameter tidak lebih dari 3.89 inchi)
7. Sekrup pengatur ketinggian benda uji
8. Batang penaikan benda uji
9. Batang penurunan benda uji
10. Dongkrak
11. Pemegang berdiameter ¾ inchi
12. Pengatur ketinggian benda uji
13. Pengatur cincin penguji
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
200404035
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
200404035
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
200404035
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
200404035
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
200404035
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
200404035
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
200404035
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
200404035
Nama Spesifikasi
Termometer ASTM No 13 ℃
Daerah pengukuran 155 ℃ - 170
℃
Skala terkecil 0.5 ℃
Skala terbesar 1℃
Kesalahan karena pembacaan 0.5 ℃
Skala tidak melebihi 0.5 ℃
Standarisasi Pada titik termasuk 163 ℃
Panjang sebelumnya 6.0 – 7.0 mm
Diameter batang 5.0 – 6.0 mm
Diameter bagian ujung 10 – 15 mm
Jarak ujung tempat cairan ke 0℃ 155 ℃
pembagian skala 33 – 38 mm 70 – 80 mm
Jarak ujung bawah tempat cairan 170 ℃
ke garis
Derajat pada jarak 120 – 134 mm
Ruang penampungan cairan Cincin gelas
Tanda pengenal ASTM Loss on heat
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
200404035
VI. Foto Dokumentasi
Proses pemanasan sampel agregat kasar sampai kering dengan berat tetap pada
temparatur (110 5) C
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
200404035
Pemanasan agregat
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
190404048
Penuangan air pada beberapa Pengambilan beberapa sampel agregat
sampel agregat untuk berat untuk diuji berat jenisnya
jenisnya
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
190404048
Penimbangan berat agregat kasar Proses pengayakan agregat dengan
untuk diuji analisa ayakan menggunakan sieve shaker machine
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
190404048
Proses pemanasan sampel aspal
Penuangan sampel aspal sesuai dengan kadar aspal yang telah ditetapkan
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
190404048
Pemasukkan sampel aspal yang Pemasangan leher sambung pada alat
telah dicampur dan dipanaskan ke compaction
dalam alat compaction
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
190404048
Perendaman benda uji setelah dipadatkan dalam water bath untuk diuji
berat SSD masing-masing kadar aspal
Penimbangan berat SSD benda uji Proses pemberian beban pada benda
uji dengan kecepatan tetap sekitar
50,8 mm/menit sampai
pembebanan maksimum tercapai
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
190404048
VII. Foto Gelombang
Kelas: KKNI B
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
190404048
Catatan
Untuk benda uji yang tebalnya lebih dari 2.5 m koreksilah dengan factor
perkalian (Tabel factor koreksi) stabilitas. Umumnya pada uji baru
didinginkan seperti ketentuan diatas. Bila diperlukan pendinginan digunakan
kipas angin meja agar lebih cepat. Campuran daya kohesinya sekurang-
kurangnya pada waktu dikeluarkan dari cetakan sesudah pemadatan tidak
dapat menghasilkan yang diperlukan bila digunakan berguna bersama
cetakannya di udara sampai terjadi kohesi untuk membentuk silinder yang
semestinya
VIII. Aplikasi
1. Menganalisis kepadatan dari campuran aspal
2. Sebagai acuan untuk proporsi hot mix di AMP
IX. Referensi
1. Buku Panduan Praktikum Jalan Raya Departemen Teknik Sipil USU
2. Asisten Laboratorium Jalan Raya Teknik Sipil USU
3. Laporan Praktikum Jalan Raya Teknik Sipil USU.
ELVA TELAUMBANUA
MARSHALL TEST
190404048