g. Timbangan
h. Pengukur suhu dari logam (metal thermometer)
i. Perlengkapan lain:
C. BAHAN
a. Aspal
b. Split
c. Screen
d. Abubatu
e. Air suling
D. TEORI SINGKAT
Aspal beton campuran panas adalah salah satu jenis dari lapis perkerasan konstruksi
perkerasan lentur, jenis perkerasan ini merupakan campuran homogeny antara agregat dan
aspal sebagai bahan pengikat pada suhu tertentu.
Beton aspal terdiri dari campuran agregat dari berbagai diameter dan aspal.
Pencampuran dapat dilakukan secara dingin (cold mix) maupun secara panas (hot mix).
Pencampuran secara hot mix, yaitu suatu campuran yang terdiri dari komponen-komponen
agregat yang merupakan komponen terbesar dalam campuran dan bahan pengikatny aspal,
dimana cara pencampurannya melalui proses pemanasan. Pada hot mix bahan dipanasi
sampai suhu 195C untuk agregat dan 140C untuk aspal. Serta akan menghasilkan
campuran dengan suhu + 145C.
Bahan penyusunnya:
Bahan ikat: aspal
Agregat : -agregat kasar, agregat halus, pengisi/filler.
Peralatan marshall adalah merupakan alat penguji campuran beraspal panas (hot mix)
yang umum dilakukan untuk mengetahui untuk kekuatan campuran beraspal panas (hot
mix) yang digunakan dalam perkerasan lentur jalan raya. Parameter kekuatan campuran
beraspal panas (hot mix) yang diuji dengan alat marshall harus memenuhi spesifikasi
seperti: penyerapan aspal, rongga dalam aspal (VIM), rongga dalam agregat (VMA),
rongga terisi aspal (VFB), stabilitas marshall (MS), pelelehan (FLOW), marshall quotient,
stabilitas marshall sisa setelah perendaman selama 24 jam, rongga dalam campuran pada
kepadatan membal (refusal). Rencana perkerasan lebih mengenal parameter stabilitas
marshall (MS) dan perameter lain harus memenuhi spesifikasi, karena parameter MS
tersebut berkaitan langsung dengan koefisien kekuatan relative (layer coefficient) yang
digunakan untuk menghitung tebal perkerasan.
Stabilitas, yaitu kemampuan lapisan perkerasan menerima beban lalu lintas, tanpa
terjadi perubahan untuk tetap seperti gelombang, alur ataupun bleeding. Stabilitas terjadi
dari hasil geseran antar butir, penguncian antar partikel dan daya ikat yang baik dari lapisan
aspal.
Ketahanan terhadap kelelehan (flow), merupakan kemampuan beton aspal menerima
lendutan berulang akibat repetisi beban, tanpa terjadinya kelehan berupa alur atau retak. Hal
ini dapat tercapai jika menggunakan kadar aspal yang tinggi.
E. LANGKAH KERJA
1. Langkah kerja pembuatan benda uji
Persiapan bahan
a. Keringkan agregat sampai berat tetap
b. Siapkan bahan untuk setiap benda uji yaitu agregat
saringan.
c. Ukur tinggi dan diameter masing-masing benda uji dengan menggunakan jangka
sorong dengan ketelitian 0,1 mm. tinggi dan diameter benda uji adalah rata-rata dari 3
kali pengukuran.
Pengukuran berat jenis
a. Timbang benda uji (berat benda uji kering)
b. Masukkan benda uji ke dalan air suhu 25
b. Kelurakan benda uji dari bak perendam dan letakkan ke dalam proving ring.
Proses pengangkatan benda iji dari bak perendam sampai terjadi beban maks tidak
boleh melebihi 30 detik
c. Pasang proving ring keseluruhan dan letakkan pada mesin penguji
d. Pasang arloji pengukur pelelehan (flow) dan atur kedudukannya
e. Naikkkan kepala penekan beserta benda ujinya hingga menyentuh alas cincin
penguji, sebelum pembebanan diberikan
f. Berikan pembebanan pada benda uji denga kecepatan tetap sampai pembebenan
maks tercapai atau pembebanan menurun seperti ditunjukka oleh jarum arloji
tekan dan catat pembebanan maksimum
g. Catat nilai flow pada saat pembebanan maksimum tercapai
h. Perhitungan jumlah rongga dalam agregat (VMA, Void in the Mineral Agregat )=
100
Analisis data
Koreksi nilai stabilitas perlu dilakukan jika tinggi benda uji tidak sama dengan 63,5 mm
(2,5) dengan mengggunakan table koreksi
Hitung nilai rata-rata yang mewakili setiap nilai kadar aspal untuk nilai stabilitas, flow,
stabilitas/flow, berat isi campuran,VIM,VMA,VFA
Buat grafik untuk masing-masing stabilitas,
flow,
stabilitas/flow,
berat
isi
diperoleh untuk kadar aspal yang sedikit lebih tinggi daripada kadar aspal untuk
stabilitas maksimum
VIM akan menurun dengan bertambahnya kadar aspal
VMA akan turun ke suatu nilai minimum kemudian akan naik lagi sesuai
Tebal benda
Angka
(cm)3
uji (mm)
Korelasi
200-213
214-225
226-237
238-250
251-264
265-276
277-289
290-301
302-316
317-328
329-340
341-353
354-367
368-379
380-392
393-405
406-420
421-431
432-443
444-456
457-470
471-482
483-495
496-508
509-522
523-535
536-546
547-559
560-573
574-585
586-598
599-610
25,4
27,0
28,6
30,2
31,8
33,3
34,9
36,5
38,1
39,1
41,3
42,9
44,4
46,0
47,6
49,2
50,8
52,4
54,0
55,6
57,2
58,7
60,3
61,9
63,5
65,1
66,7
68,3
69,9
71,4
73,0
74,6
5,56
5,00
4,55
4,17
3,85
3,57
3,33
3,03
2,78
2,50
2,27
2,08
1,92
1,79
1,67
1,56
1,47
1,39
1,32
1,25
1,19
1,14
1,09
1,04
1,00
0,96
0,93
0,89
0,86
0,83
0,81
0,78
611-625
76,2
0,76
W1
W2
W3
W4
W5
W6
gr
gr
gr
gr
gr
gr
3488.8
4588.8
1100
45.8
1145.8
4634.6
4.5
3762
4833.4
1071.4
50.5
1121.9
4883.9
3174.9
4255.6
1080.7
56.9
1137.6
4312.5
5.5
3173.5
4243.3
1069.8
62.3
1132.1
4305.6
3453.5
4521.3
1067.8
68.2
1136.0
4589.5
6.5
3174.6
4249.4
1074.8
74.7
1149.5
4324.1
6.5
3763.8
4846.5
1082.7
75.3
1158.0
4921.8
3176.7
4248.5
1071.8
80.7
1152.5
4329.2
Kad
ar
Asp
al
%
Berat
Diamet
Dalam
g
(gra
Air
SSD
(gra
m)
1113
(gram)
m)
,9
1102
586,9
1124
1113
10,13
6,61
116
130
4,5
,8
551,9
,6
1151
10,19
6,74
95
135
1119
581,6
,6
1124
10,14
7,38
75
130
582,6
,3
1151
10,18
6,42
178
208,5
1116
1138
587,2
,3
1165
10,14
6,93
140
132
6,5
,3
1144
576,1
,6
1147
10,15
7,11
114
128
,1
1134
,6
579,6
,6
10,15
6,83
Tabel 6.3 Data Benda Uji
145
218
5
5,5
er
(cm)
Tinggi
Stabilit
Kerin
Flow
(cm)
2. PERHITUNGAN
100
=2,30
18,88 20,37 60,75
+
+
2,439 2,412 2,231
as
Kadar Aspal
c. Perhitungan bulk
spesific gravity
2,00
5,5
2,07
1,96
1,96
2,06
2,02
2,36
2,34
2,33
2,31
2,30
537,
561,
541,
564,
58
1
0,00
7
0,00
0,00
7
0,00
1
0,00
9,5
0,0
03
99,8
99,8
99,8
99,8
99,8
99,
87
18,6
19,0
15,3
17,4
1,1
436,
424,
549,
472,
37
(Max. Theorotical
(Campuran) (gram)
1,9
Maksimum
Specific Gravity)
e. Volume Benda Uji
4,5
campuran
d. Berat jenis
Campuran Teoritis
6,5
13,6
570
2,2
2,27
568
0,00
3
99,8
7
19,1
3
(VMA)
i. Rongga Terisi Aspal -634
(VMA)
3
5
9
4
Tabel 6.4 Perhitungan Data
2,6
422,
06
Sampel
Kadar
Aspal
No
Berat
t
(%)
(%)
SGC
v
Kering
Dalam Air
(m
(gra
m)
m)
1113
(gram)
SSD
bulk
Max SG
(gra
m)
(cc)
537,
2,0
A1
66,1
,9
1102
586,9
1124
1113
40
561,
7
1,9
2,36
A2
4,5
67,4
,8
551,9
.6
1151
70
570,
6
1,9
2,34
A3
73,8
1119
581,6
,6
1124
00
541,
6
2,0
2,33
A4
5,5
64,2
1116
1138
582,6
,3
1151
70
564,
6
2,0
2,31
A5
69,3
,3
1144
587,2
,3
1165
10
589,
2
1,9
2,30
A6
6,5
71,1
,1
1134
576,1
,6
1147
50
568,
4
2,0
2,28
A7
68,3
,6
579,6
,6
00
0
2,0
2,37
2,31
Rata2
Tabel 6.5 Perhitungan Data
Sampe
Kada
no
Stabilitas
Faktor
Aspal
Berat
(%)
isi
VM
VIM
VFA
Bacaa
Stabilita
Koreks
n Dial
Flow
MQ
Koreksi
kg/m
A1
(%)
4
(t/m)
0,004
%
99,8
%
13,6
%
-634
116
296,816
0,941
kg
279,30
mm
1,300
m
214,8
A2
4,5
0,003
99,8
221,93
18,62
-436,3
95
243,082
0,913
99,8
A3
0,003
5,5
0,004
19,04
-424,5
75
191,907
0,795
0,004
15,36
-549,9
178
2,180
0,983
6,5
7
0,003
0,003
7
99,8
17,44
-472,4
140
358,226
0,878
0,003
99,8
59
214,7
2,085
32
238,2
1,320
75
190,5
1,280
2,180
16
151,4
1,545
72
184,5
243,86
21,13
19,13
-372,4
-442,06
114
145
291,699
371,02
0,836
0,890
0
330,20
7
Rata2
1,300
314,52
99,8
A6
A7
96
117,3
447,71
99,8
A5
1,350
152,56
99,8
A4
49
164,3
8
17,76
-475,94
284,30
2
1.000
0.500
0.000
4
4.5
5.5
6.5
99.815
99.810
99.805
4
4.5
5.5
6.5
10.000
5.000
0.000
4
4.5
5.5
6.5
4.5
5.5
6.5
-200.000
kadar aspal dan VFA
-300.000
-400.000
-500.000
-600.000
-700.000
150.000
100.000
50.000
0.000
4
4.5
5.5
6.5
H. DAFTAR PUSTAKA
SNI 03-1737-1989
http://www.scribd.com/doc/39795880/13-Perancangan-Campuran-Beton-Aspal-PanasBerbasis-Spesifikasi-Lama
http://tower-indonesia.blogspot.com/2009/04/rancangan-campuran-aspal-beton-mix.html
http://tower-indonesia.blogspot.com/2009/04/rancangan-campuran-aspal-beton-mix.html
http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?
page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/s1/sip4/2000/jiunkpe-nss1-2000-21495132-14781-struktur-chapter3.pdf