Pengendalian mutu merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan hasil pelaksanaan
pekerjaan, dalam hal ini pekerjaan jalan raya.
Pengendalian mutu pada pelaksanaan pekerjaan campuran beraspal panas ini
dikelompok-kan menjadi 2 (dua) tahapan, yaitu : pengendalian mutu di unit produksi
aspal (proses pencampuran di unit pencampur aspal atau AMP, termasuk tempat
penampungan bahan serta laboratorium) dan pengendalian mutu di lapangan (proses
pelaksanaan yang meliputi penghamparan dan pemadatan).
Jenis AMP yang digunakan, adalah AMP jenis takaran yang diperlihatkan pada gambar.
Pengendalian mutu pekerjaan campuran beraspal diperlihatkan pada bagan alir.
Pengujian Laboratorium
Dimana setiap pengujian harus mencantumkan secara jelas nama dan jabatan personil
penguji, pengawas dan yang menyetujuinya, serta jumlah, frekwensi, metoda
pengambil-an contoh uji, dan metoda pengujian sesuai dengan persyaratan dalam
spesifikasi.
Pengujian sifat-sifat fisik bahan yang akan digunakan dalam rangka pembuatan FCK
dan pelaksanaan di lapangan yang diperlukan pada bagian ini, antara lain tehadap :
- Untuk bahan agregat, meliputi : pengujian abrasi, nilai setara pasir, dan gradasi.
Karena aspal merupakan material termoplastis, maka mutu campuran beraspal panas
sangat ditentukan pula oleh nilai viskositas aspalnya baik selama pencampuran
maupun selama pelaksanaan penghamparan dan pemadatan, termasuk juga pada saat
penuangan campuran ke alat pengangkut (truk) dan pasokan ke alat penghampar
(finisher), sebagaimana ditunjukkan pada Tabel berikut ini :
Temperatur pencampuran dan pemadatan untuk setiap jenis aspal yang digunakan
adalah berbeda. Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium jenis aspal tersebut akan
diperoleh hubungan antara viskositas dengan temperatur sebagaimana ditunjukkan
pada Tabel 2. tersebut dan contoh grafik hubungan antara viskositas dan temperature
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar berikut ini :
Pemeriksaan yang diperlukan pada bagian ini, adalah antara lain terhadap:
Pemeriksaan dan pengujian sebelum dan selama produksi campuran beraspal sangat
diperlukan sebagai kontrol untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi pada saat
produksi dari Unit Pencampur Aspal, sehingga dapat segera diperbaiki.
Pemeriksaan yang diperlukan pada bagian unit pengering ini (lihat Gambar 7.), adalah
antara lain terhadap :
- Kondisi dan fungsi pengukur temperatur /suhu untuk pemanasan agregat dan apakah
sudah dikalibrasi.
- Kondisi dan fungsi sistem pembakaran, pembakaran harus sempurna, hal ini dapat
diindikasikan dari warna asap yang keluar dari cerobong asap adalah putih.Warna yang
hitam menandakan pemba-karan tidak sempurna, sementara warna putih berkabut
menandakan agregat mengandung kadar air yang relatif banyak.Sebagai contoh adalah
pada saat pengambilan agregat dari hot bin, agregat terlihat berwarna hitam terselimuti
jelaga.Akibatnya aspal tidak dapat masuk ke pori-pori agregat dan tidak dapat melekat
dengan baik.
- Kadar air pada agregat harus seminimum mungkin, oleh karena itu lakukan
pemeriksaan kadar air secara cepat, ambil contoh secukupnya, kemudian lewatkan
cermin yang kering, atau spatula diatas agregat tersebut. Amati jumlah kadar air yang
mengembun pada permukaan cermin atau spatula. Apakah masih mengandung kadar
air yang mana akan menghalangi melekatnya aspal ke agregat
- Dimensi dan kecepatan putaran drum pengering
- Kebersihan bagian dalam drum pengering
- Kondisi dan fungsi lubang pemasukan dan pengeluaran agregat dari drum pengering
- Kemiringan drum pengering, apakah kemiringannya dudah sesuai persyaratan,
- Kondisi dan fungsi penyemprotan bahan bakar
- Suplai bahan bakar apakah cukup.
Sistem Pemasok Panas/Elevator Panas
Pemeriksaan yang diperlukan pada bagian ini, adalah antara lain terhadap :
Bin Panas
Pemeriksaaan yang di lakukan pada bagian ini adalaha antara lain terhadap :
- Kondisi bak bin panas ,apakah terjadi kebocoran atau tidak,
- Kondisi dan fungsi bin panas, fungsi unit hidrolik, fungsi bukaan pipa
pembungan/pengeluaran agregat.
- Kondisi kebersihan bin panas, apakah bebas dari agregat halus/debu yang
menempel dan mengumpal pada dinding bin akibat sisa kadar air setelah
pemanasan bin penampung dan Sistem Pemasok pengisis ( filter)
Pemeriksaaan yang di lakukan pada bagian ini adalaha antara lain terhadap :
- Kondisi dan fungsi kerja dari bin penampung bahan pengsisi
- Kondisi dan fungsi dari pemasok bahan pengisi ( filter feeder ) dan screw feeder.
- Kondisi dan fungsi kerja dari elevator pada bahan pengisi .
Sistem Penimbangan Agregat dan Bahan Pengisi
Pemeriksaan yang dilakukan apada bagian ini adalah antara lain terhadap :
- Kondisi dan fungsi kerja serta sensitivitas timbangan agregat dan timbangan
pengisi ( filter) dan apakah sudah di kalibrasi,
- Kotak timbangan( weigh box ) apakah tergantung bebas
Pemeriksaan secara visual meliputi antara lain, penyelimutan aspal pada agrerat
pemeriksaan secara visual meliputi, anatara lain, penyelimutan aspal pada
agregat kondisi dari campuran, warna asap campuran, tempuran campuran uap
dari campuran dan bentuk timbunan campuran dalam bak truk.
Beberapa indikasi penyimpangan campuran beraspal panas, dapat dilihat secara
visusal Agregrat tidak terselimuti, pencampuran kurang sempurna,
Warna asap biru, menyatakan kelebihan panas ( averheating ) dan warna asap putih
putih,berkabut ( uap air ) menyatakan kadar air pada agregat masih realatif tinggi,