SOAL
1. Jelaskan mengenai tujuan dari masing-masing modul praktikum.
2. Uraikan keterkaitan antar modul-modul praktikum yang ada pada penuntun
Praktikum jalan raya
3. Jelaskan aplikasi/penerapan dari modul-modul praktikum terhadap pembuatan job
mix formula (JMF) pada teori jmf.
4. Jelaskan bagaimana hubungan pengujian agregat terhadap bahan aspal pada
penyusunan job mix formula (jmf)
5. Dalam pengujian Marshall test sebutkan dan jelaskan apa saja yang menjadi pokok
pengujian diperlukan untuk bahan campuran beraspal.
Jawaban :
3.Pemeriksaan keausan agregat dengan mesin los Angeles. Tujuannya Untuk memproleh
tingkat ketahanan agregat kasar terhadap keausan dengan menggunakan mesin Los
Angeles.
4. Indeks kepipihan dan kelonjongan. Tujuannya dapat menentukan % indeks kepipihan dan
kelonjongan suatu agregat yang dapat digunakan dalam campuran beraspal.
2. Keterkaitan antara modul pengujian yang ada yaitu untuk menciptakan jalan raya
berkualitas serta aman digunakan agar mampu menyalurkan beban lalu lintas
diatasnya ke tanah dasar. Untuk menciptakan lapis aspal beton berkualitas maka
harus dilakukan pengujian agar laston tersebut kedap air, tahan terhadap keausan
akibat lalu lintas, mempunyai nilai structural dan stabilitas yang tinggi. Struktur
perkerasan jalan raya sendiri terbagi atas 3 tipe yaitu struktur perkerasan lentur, kaku
dan komposit.
3. Penelitian terdiri atas pengujian aspal (aspal properti) dan pengujian terhadap
campuran (Marshall Test). Setelah dilakukan uji volumetrik dari benda uji, dilakukan
pengujian Marshall Test. Hasil dari Marshall Test pengujian didapatkan kadar aspal
optimum dari campuran aspal yang akan digunakan sebagai kadar aspal untuk
pembuatan Job Mix Formula untuk skala lapangan. Dari pengujian Marshall Test
didapatkan sifat campuran seperti stabilitas, flow, kepadatan, dan porositas (VIM).
Sedangkan penghamparan aspal porus dilapangan dilakukan tiga variasi pemadatan
yaitu 6, 8 dan 10 gilasan. Kemudian dilakukan coring untuk pengambilan sampel
untuk masing masing variasi gilasan. Selanjutnya dilakukan Marshall Test dan
dibandingkan dengan hasil di laboratorium.
4. Untuk memperoleh hasil yang dapat digunakan di Lapangan maka perlu diadakan
penghamparan berdasarkan data di Lab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik Marshall Test, Porositas dan Densitas dari Aspal Porus di lapangan dan
membandingkannnya dengan hasil uji di Laboratorium. Penelitian ini terdiri atas
pengujian agregat, pengujian Aspal, pengujian hasil coring di Lapangan. Setelah
didapatkan kadar aspal optimum kemudian dibuat benda uji di Laboratorium.
Berdasarkan kadar aspal optimum di laboratorium di buat job mix Formula untuk
skala Lapangan . Pada saat penghamparan di lapangan dilakukan pemadatan dengan
tiga variasi gilasan. Kemudian dilakukan coring dan selanjutnya diuji di
laboratorium.