Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM 2

TEKNOLOGI BAHAN
“ayakan kerikil”
TUGAS KELOMPOK 1
NAMA MAHASISWA :

1. SYARIFAH AQSHA AL-ATTAS (5183250025)


2. JELITA NURJANAH (5183550010)
3. FIRZA ADHA AZMI (5183550023)
4. ZULFIKRI NASUTION (5183550017)
5. ALI AKBAR RAFSANJANI SRG (5183250030)
DOSEN PENGAMPU : 1. KINANTI WIJAYA,M.Sc
2. SYAHREZA ALVAN,S.T.,M.Si.,IPM
MATA KULIAH : PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL B 2018


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
19 MARET 2019

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR TEORI
Pengertian agregat kasar adalah agregat yang semua butirnya tertahan saringan :
- 4,80 mm (SII.0052.1980).
- 4,75 mm (ASTM C33.1982)
- 5,00 mm(BS.812.1976)
Peratutan tentang ayakaan kerikil dapat dilihat pada SNI-03-2847-2002 (tata cara
perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung), SNI 03-1749-1990 (agregat untuk
aduk dan beto, cara penentuan besar butir), SNI03-1750-1990 (agregat beton, mutu, dan
cara uji)
Agregat yang kita pakai sebagai campuran beton adakalanya memiliki distribusi
butiran bervariasi (heterogen) maupun homogen. Agregat dengan gradasi (distribusi
butiran) heterogen lebih baik di pakai sebgai campuran beton daripada agregat yang
gradasinya homogen.
Agregat yang baik unutk campuran semen adalah agregat kasar dengan butiran
yang heterogen, karena ruang kosong antara partikel lebih sedikit dan pemakaian
semenpun akan lebih irit serta pengikatan butiran-butiran agregat dapat berlangsung
baik. Kerikil adalah agregat yang kasar yang berdiameter 38,1 mm – 4,76 mm
(maksudnya lolos saringan 38,1 mm dan tertahan pada saringan 4,76 (pengujian
material dan bahan,2019)
Batasan Modulus Kehalusan Kerikil :
5,5 ≤ FM ≤ 7,5

FM dari kerikil tersebut dikatatakan baik dan memenuhi syarat sebagai bahan
konstruksi.
Gradasi butiran kerikil berdasarkan A.S.T.M :

Shieve (mm) % lolos (passing)


50,0 100
37,5 95 – 100
19,0 35 – 70
9,5 10 - 30
4,75 0-5

B. TUJUAN
 Mengetahui latak dari Gradasi Kerikil tersebut
 Menentukan Modulus kehalusan (fineness Modulus) kerikil

2
C. MANFAAT
 Dapat menentukan ukuran agregat yang akan digunakan dalam beton

3
BAB II
ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah :

A. Alat
a. 1 set ayakan (75 mm ; 38,1 mm ; 19,1 mm ; 9,52 mm ; 4,75 mm)

Sumber : Dokumen Tim


1
Gambar 1 : ayakan 75 mm (12 inch)

Sumber : Dokumen Tim


1
Gambar 2 : ayakan 38,1 mm (14 inch)

Sumber : Dokumen Tim


3
Gambar 3 : ayakan 19,1 mm (4 inch)

4
Sumber : Dokumen Tim
3
Gambar 4 : ayakan 9,52 mm ( 8 inch )

b. Shieve Shaker Machine

Sumber : Dokumen Tim


Gambar 5 : Shieve Shaker Machine
1. Timbangan

Sumber : Dokumen Tim


Gambar 6 : Timbangan

2. Pan

5
Sumber : Dokumen Tim
Gambar 7 : Pan
3. Sekop

4. Sample Spitter

Sumber : Dokumen Tim


Gambar 8 : Sample Spitter
b. Bahan
1. Kerikil 2000 gr

Sumber : Dokumen Tim


Gambar 9 : Kerikil Dengan Berat 2000 gr

6
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
Cara pengerjaannya yaitu sebagai berikut :
1. Sediakan kerikil 4000 gr

2. Lalu buat 2 sample kerikil dengan berat masing-masing 2000 gr menggunakan

sample splitter

3. Masukkan kerikil kedalam ayakan yang telah disusun sesuai urutannya

Sumber : dokumen tim


4. Tutup susunan ayakan tersebut dan goncang ayakan tersebut secara manual selama

5 menit

Sumber : dokumn tim

7
5. Kemudian letakkan di shieve shaker machine, kemudian hidupkan selama 10 menit

6. Setelah 10 menit ambil ayakan dan timbang kerikil yang tertahan dimasing–masing

ayakan tersebut

7. Lalu tulis berat kerikil yang tertahan pada masing-masing ayakan tersebut

8. Lakukan cara diatas untuk percobaan sample 2

8
BAB IV
HASIL DATA PERCOBAAN

Berat Fraksi Tertahan (Gram)


Diameter ayakan
Sample I Sample II Rata – rata

38.1 0 0 0

19.1 0 0 0

9.52 1,326 gr 0,338 gr 0,832 gr

4.76 0,568 gr 1,536 gr 1,052 gr

2.38 0 0 0

1.19 0 0 0

0.60 0 0 0

0.30 0 0 0

0.15 0 0 0

Pan 0,012 gr 0,028 gr 0,02 gr

Total 1,906 gr 1,902 gr 1,904 gr

Perhitungan
Perhitungan rata-rata sample

9
Berat Fraksi Tertahan (Gram) Kumulatif
Diameter
Ayakan % %
Sample Berat % Berat
Sample I Kumulatif Kumulatif
II Total Tertahan
Tertahan Lolos

38.1 0 0 0 0 0 100 %

19.1 0 0 0 0 0 100 %

9.52 1,326 gr 1,536 gr 1,431 gr 75,15 % 75,15 % 24,85 %

4.76 0,568 gr 0,338 gr 0,453 gr 23,79 % 98,94 % 1,06 %

2.38 0 0 0 0 98,94 % 1,06 %

1.19 0 0 0 0 98,94 % 1,06 %

0.60 0 0 0 0 98,94 % 1,06 %

0.30 0 0 0 0 98,94 % 1,06 %

0.15 0 0 0 0 98,94 % 1,06 %

Pan 0,012 gr 0,028 gr 0,02 gr 1,05 % 99,99 % 0,01 %

Total 1,906 gr 1,902 gr 1,904 gr 99,99% 668,79

10
Graffik penentuan gradasi

120

100 100 100


85
80

60
50
40

24.85
20
10
0 0 01.06
9.6 19 38 76

batas atas batas bawah gradasi

Gambar : batas gradasi lerikil atau koral ukuran maksimun 10 mm

120

100 100 100 100


95
80

60 60

40
30
24.85
20
10
0 0 1.06
9.6 19 38 76

batas atas batas bawah gradasi

Gambar : batas gradasi lerikil atau koral ukuran maksimun 20 mm

120

100 100 100 100


95
80
70
60

40 40
35
24.85
20
10
0 0 1.06
9.6 19 38 76

batas atas batas bawah gradasi

Gambar : batas gradasi lerikil atau koral ukuran maksimun 40 mm

11
BAB V
ANALISA DATA

Berat Fraksi Tertahan (Gram) Kumulatif


Diameter
Ayakan % %
Sample Berat % Berat
Sample I Kumulatif Kumulatif
II Total Tertahan
Tertahan Lolos

38.1 0 0 0 0 0 100 %

19.1 0 0 0 0 0 100 %

9.52 1,326 gr 1,536 gr 1,431 gr 75,15 % 75,15 % 24,85 %

4.76 0,568 gr 0,338 gr 0,453 gr 23,79 % 98,94 % 1,06 %

2.38 0 0 0 0 98,94 % 1,06 %

1.19 0 0 0 0 98,94 % 1,06 %

0.60 0 0 0 0 98,94 % 1,06 %

0.30 0 0 0 0 98,94 % 1,06 %

0.15 0 0 0 0 98,94 % 1,06 %

Pan 0,012 gr 0,028 gr 0,02 gr 1,05 % 99,99 % 0,01 %

Total 1,906 gr 1,902 gr 1,904 gr 99,99% 668,79

Pembahasan Tabel Hasil Analisis Saringan Agregat kasar \


1. Mencari % berat tertahan
Dalam memcari % berat tertahan digunakan rumus :
B = (P/Q) X 100 %
Dimana :
B = % berat tertahan pada ayakan
P = Berat agregat pada ayakan
Q = Berat total sampel

12
2. Mencari Persentase Tertahan Kumulatif %
= Persentase tertahan kumulatif + Persentase berat tertahan saringan berikutnya
(dibawahnya)

3. Mencari Kumulatif Lolos Saringan


= % kumulatif lolos - % berat tertahan saringan berikutnya (dibawahnya)

4. Menghitung Fine modulus


Berdasarkan hasil praktikum untuk mencari fine modulus dengan menggunakan
rumus
FM = ( % kumulatif tertahan ) / 100
668,79
FM = %
100
FM = 6,6879%

13
BAB VI
KESIMPULAN
semakin sedikit agregat yang tidak lolos saringan terkecil maka uji kkehalusan
agregat semakin baik, dengan analisis lolos ayakan tersebut dapat diketahui kualitas baik
buruknya agregat tersebut
Sebaliknya jika semkain banyak agregat yang tertahan dalam saringan berdasarkan
kriteria nomor saringan maka dapat disimpulkan bahwa kualitas agregat tersebut buruk.
Oleh karena itu angka kualitas kehalusan agregat sangat mempengaruhi baik buruknya
kualitas gradasi agregat.
Maka dari itu diatas dapat disimpulkan bahwa :
 Fine Modulus (FM) kerikil sebanyak 6,6879%
 Bahwa dalam grafik gradasi , terlihat bahwa kerikil lebih mengarah kepada
grafik batas gradasi lerikil atau koral ukuran maksimun 10 mm

14
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Sarwa,MT,dkk .Modul Praktikum Pengunjian Material dan Bahan (Bahan
Rekayasa).2019
SNI 03 – 2834 - 2000

15
16

Anda mungkin juga menyukai