“PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN”
Dosen Pengampu : Marla,M.pd
OLEH :
KELOMPOK 4
TEKNIK SIPIL S1
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah tentang CRITICAL JURNAL REVIEW tugas
ini untuk memenuhi salah satu tugas dari PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.
Dan juga penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang telah membantu dan ikut
berkontribusi dalam menyelesaikan makalah kami ini. Makalah ini telah penulis susun
dengan semaksimal mungkin dan terlepas dari itu pasti ada kelemahan kelemahan yang
penulis harap dimaklumkan didalam makalah ini baik kata maupun kalimat yang ada
didalamnya.
Akhir kata penulis sampaikan, penulis berharap makalah ini banyak membantu dan
bermanfaat bagi pembaca yang membaca makalah ini dan mendapat inovasi maupun
inspirasi di dalamnya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terkait tentang hakikat hak asasi manusia, maka sangat penting sebagai
makhluk ciptaan Tuhan harus saling menjaga dan menghormati hak asasi masing-
masing individu. Namun pada kenyataannya, kita melihat perkembangan HAM di
Negara ini masih banyak bentuk pelanggaran HAM yang sering kita temui.
B. Tujuan Penulisan CJR
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa,
dan membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.
3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya implementasi hak
asasi manusia di Indonesia.
C. Manfaat CJR
1. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jurnal dan
mencari sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam
mengkritisi sebuah jurnal.
3. Untuk menambah pengetahuan tentang implementasi hak asasi manusia di
Indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Jurnal I
Penulis : Nirwansyah
Volume penerbitan :8
Edisi :4
Jumlah halaman :6
B. Ringkasan Jurnal I
2
Menurut UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, pihak yang berhak berpartisipasi
dalam penegakan HAM adalah: a. Individu, b. Kelompok, c. Organisasi politik, d.
Organisasi masyarakat, e. LSM atau NGO (Non Government Organazation), f.
Perguruan Tinggi, g. Lembaga Stusi, h. Lembaga Kemasyarakatan lainnya. Belum
semua elemen yang tercantum dalam butiran tersebut mendapatkan tempat yang
layak, baik dari pemerintah, maupun dari masyarakat sendiri dalam dukungan
moral dan eksistensinya. Beberapa LSM yang intens dengan HAM dianggap
penghambat program pemerintah, sehingga terjadi pembunuhan
C. Identitas Jurnal II
Penulis : Endri
Volume penerbitan :2
Edisi :1
Jumlah halaman :6
3
D. Ringkasan Jurnal II
4
pelanggaran HAM yang berat dan atau ahli warisnya dapat memperoleh
kompensasi, restitusi dan rehabilitasi. Ayat 2 menyatakan bahwa kompensasi,
restitusi dan rehabilitasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dicantumkan dalam
amar putusan Pengadilan HAM. Ayat 3 menyatakan bahwa ketentuan mengenai
kompensasi, restitusi dan rehabilitasi diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah.
Meskipun pemerintah sudah mengesahkan undang- undang mengenai
kompensasi, restitusi dan rehabilitasi bagi korban pelanggaran HAM. Namun
tetap saja proses untuk mendapatkan reparasi sendiri mengalami berbagai
hambatan.
Pertama, pelaku harus dinyatakan bersalah melakukan kejahatan terhadap
kemanusiaan atau genosida. Kedua, untuk membentuk pengadilan HAM ad hoc
untuk kasus-kasus kejahatan yang terjadi sebelum tahun 2000 harus ada dukungan
dari DPR dan Presiden. Ketiga, jaksa harus membuat permohonan untuk reparasi
bagi korban sebagai bagian dari tuntutannya. Apabila pelaku dinyatakan bersalah,
maka ia harus membayar restitusi. Apabila pelaku tidak membayar restitusi ini,
maka korban harus melaporkannya pada Jaksa Agung yang kemudian akan
meminta Departemen Keuangan untuk membayar kompensasi.
Dalam kenyataannya, sampai saat ini belum ada satupun korban maupun
keluarga pelanggaran HAM yang mendapatkan hak reparasinya yang sudah diatur
dalam UU No. 26 Tahun 2000 ini. Hal ini, semakin memperlihatkan
ketidakseriusan pemerintah untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM
yang telah terjadi. Walaupun pemerintah sudah mencoba mengeluarkan peraturan
tentang reparasi untuk korban dan keluarga korban pelanggaran HAM, namun
tetap saja dalam prosesnya banyak sekali hambatan. Sehingga tidak
memungkinkan bagi para korban dan keluarga korban pelanggaran HAM untuk
mendapatkan hak reparasinya.
5
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
A. Kelebihan Jurnal I
1. Bahasanya mudah untuk dimengerti.
2. Memiliki kelengkapan identitas yang seharusnya ada dalam jurnal
sehingga jurnal ini cocok untuk dijadikan bahan referensi.
B. Kekurangan Jurnal I
1. Isinya tidak terlalu lengkap dibandingkan dengan jurnal II.
C. Kelebihan Jurnal II
1. Isinya lebih lengkap dibandingkan dengan jurnal I.
2. Di dalam pembahasan dicantumkan UU sehingga kebenaran isinya lebih
terjamin.
D. Kekurangan Jurnal II
1. Kelengkapan identitas nya tidak lengkap (tidak ada ISSN).
6
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat saya ambil dari menriew kedua jurnal diatas
adalah jurnal I dan jurnal II memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan yang
ada adalah bahwa topik yang dibahas adalah sama, yaitu tentang HAM (Hak
Asasi Manusia). Perbedaan nya adalah bahwa isi di jurnal II lebh lengkap
dibandingkan isi di jurnal I.
B. Saran
Saran saya adalah semoga kekurangan di jurnal I dan jurnal II dapat
diperbaiki. Seperti di jurnal I hendaknya isinya diperlengkap seperti di jurnal II.
Sedangkan di jurnal II hendaknya kelengkapan identitas jurnal nya diperlengkap
seperti di jurnal I.
7
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Selat.Vol 2