Dosen:
Dra. Daryati, MT
Inayah R 5415117403
Shinthia Mustiani 5415117404
Dede Nasrulloh 5415117410
Nur Shafillah 5415117411
Nadhila Effendy 5415117419
2013
UJI HIDROMETER
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR TEORI
Hydrometer adalah alat untuk mengukur berat jenis zat cair. Hydrometer sering juga
disebut aerometer. Alat ini terdiri dari sebuah tabung berskala yang bagian bawahnya diberi
beban raksa, supaya dapat mengapung tegak lurus dalam zat cair yang akan diukur berat
jenisnya. Pengukuran berat jenis zat cair dengan hydrometer masih harus dibantu dengan
perhitungan. Misalnya kita akan mengukur berat jenis alcohol.
Hydrometer atau aerometer yang mempunyai skala yang dapat langsung menunjukkan
berat jenis zat cair disebut densimeter (tidak perlu perhitungan). Adapula hydrometer yang tidak
dipakai untuk menentukan berat jenis za cair, tetapi untuk menentukan kadar larutan asam, susu,
gula pasir, dan alcohol. Hydrometer yang khusus digunakan untuk mengukur kadar larutan gula
pasir disebut sakarimeter.
Dapat menentukan pembagian butir (grgasi) tanah yang lewat saringan nomor 200. Dan
dapat mengetahui bagaimana cara pemerikasaan analisa butiran dengan hydrometer di
laboratorium dengan benar.
BAB II
PERALATAN
a. Alat hydrometer
b. Gelas ukur
c. Stop watch
d. Mixer
e. Thermoter
f. Timbangan
BAB III
SAMPEL
Pengambilan sempel:
Tempat: Kampus UNJ, samping pasca sarjana.
Waktu: Jumat 01/03/2013 pukul 08.30 – 09.45 AM.
Kedalaman tanah: 25 cm
BAB IV
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
Langkah-langkah pelaksanaan:
5. Waktu pembacaan alat hydrometer adalah ½ menit, 1 menit, 2 menit, 5 menit, 15 menit,
30 menit, 60 menit.
Bacaa Koreksi
Koreksi
n Pembacaan Finer Hidrometer L L/t K D
Suhu Pembacaan
waktu Hidrometer (%) Miniscus (mm)
(0C) Hidromete
(menit (Ra) (R)
r (Rc)
)
0,5 27 1040 41 80.36 1041 6.0 0.22 0.011590581 0.00543
1 27 1040 41 80.36 1041 6.0 0.22 0.011590581 0.00543
2 27 1038 39 76.44 1039 6.1 0.23 0.011590581 0.00556
5 27 1035 36 70.56 1036 6.8 0.25 0.011590581 0.00579
15 27 1033 34 66.64 1034 7.3 0.27 0.011590581 0.00602
30 27 1031 32 62.72 1032 7.8 0.28 0.011590581 0.00613
45 27 1029 30 58.80 1030 8.4 0.31 0.011590581 0.00645
90 27 1023 24 47.04 1024 10.0 0.37 0.011590581 0.00705
210 27 1010 11 21.56 1011 13.4 0.50 0.011590581 0.00819
1290 27 1003 4 7.84 1004 15.2 0.56 0.011590581 0.00867
1440 27 1001 2 3.92 1002 15.8 0.58 0.011590581 0.00883
70
60
50
Grafik Hidrometer Test
40
30
20
10
0
0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
Ukuran Diameter Butiran
Perhitungan Hidrometer
Zero Correction = 1001
Gs (berat jenis) = 2.75
Meniscus Correction =1
Ws (berat tanah kering) = 50 gram
Harga a
Gs ×1.65
a=
(Gs−1 ) × 2.65
2.75 ×1.65
¿
( 2.75−1 ) ×2.65
¿ 0.98
Harga Rc (Koreki Pembacaan Hidrometer)
Rc = Ra – Zero Correction + Ct
Rc = 1040 – 1001 + 2 = 41
Ct = didapat dari tabel Temperature Correction Factor Cr
Persen Finer
Rc ×a
%Finer= ×100 %
Ws
41 ×0.98
¿ × 100 %
50
¿ 80.36 %
Koreksi Meniscus Hydrometer
R = Ra + Meniscus Hydrometer
R = 1040 + 1
R = 1041
Harga K
27 × ƞ
K=
√ g × ( Gs−Gw )
27 ×0.00855
¿
√ 980 ( 2.75−0.99655 )
¿ 0.011590581
Harga D
L
D=K
√ t
6.0
¿ 0.011590581
√ 27
¿ 0.00546
BAB VI
KESIMPULAN
Hydrometer adalah alat untuk mengukur berat jenis zat cair. Hydrometer sering juga
disebut aerometer.
LAMPIRAN
PENGUJIAN BATAS SUSUT
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR TEORI
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air pada batas semi padat ke
keadaan padat yang disebut batas susut dan digunakan untuk menentukan sifat-sifat tanah.
BAB II
PERALATAN
1. Prong plate
Cawan porselin
Monel dish
Cristalizing dish: - dish (diameter 5 cm)
- Overflow dish (diameter 9 cm)
2. Spatula
3. Plat kaca
Plat kaca tanpa jarum
Plat kaca yang mempunyai 3 buah jarum/kaki (prong plate)
4. Gelas ukur
5. Timbangan
6. Air raksa
7. Oven
BAB III
SAMPEL
Pengambilan sempel:
Tempat: Kampus UNJ, samping pasca sarjana.
Waktu: Jumat 01/03/2013 pukul 08.30 – 09.45 AM.
Kedalaman tanah: 25 cm
BAB IV
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
Langkah – langkah pelaksanaan:
1. Letakkan tanah tersebut dalam porselin dish, tambahkan air suling sedikit dei sedikit
untuk mengisi seluruh pori-pori tanah.
Jumlah air yang diperlukan untuk mencapai konstitensi agar mudah diaduk kira-kira
sedikti lebih tinggi di atas penambahan air untuk pengujian batas cair.
2. Olesi bagian dalam monel dishdengan raselin/grease secara merata untuk mencegah
lekatan benda uji dengan monel dish.
3. Isi 1/3 bagian monel dish dengan pasta tanah yang telah dipersiapkan lalu pinggir monel
dish diketuk-ketuk ringan sehingga pasta tanah mengisi rongga monel dish secara merata
dan memadat.
Lakukan hal yang sama untuk lapisan berikutnya sehingga pasta tanah mengisi monel
dish sampai penuh dan padat dan tidak ada gelembung-gelembung udara yang
terperangkap.
4. Ratakan permukaan benda uji yang mengisi monel dish dengan spatula.
5. Timbang monel dish dan benda uji basah, keringkan di udara pada temperature ruang
hingga nampak perubahan warna dari warna gelap ke warna terang. Kemudian masukkan
kedalam oven dengan temperature constant yaitu 110+5oC (230+9oF) selama 24 jam.
6. Tentukan volume benda uji basah dengan cara sebagai berikut:
6.1 Tentukan berat monel dish kosong
6.2 Letakkan monel dish di atas cristalizing dish, isi monel dish dengan air raksa sampai
meluap, tekan permukaan monel dish dengan plat kaca agar air raksa dapat mengisi
seluruh volume monel dish.
6.3 Tentukan volume monel dish dengan menentukan berat air raksa yang terdapat pada
monel dish. Volume monel dish merupakan volume benda uji basah (V).
7. Tentukan volume benda uji kering dengan cara sebagai berikut:
7.1 Tentukan berat cristalizing dish dalam keadaan kosong.
7.2 Ulangi langkah prosedur 6.2, buang air raksa yang melimpah pada cristalizing dish.
7.3 Masukkan benda yang sudah kering ke dalam monel dish yang berisi air raksa, tekan
dengan menggunakan prong plate sampai benda uji tenggelam dan nampak benda uji
tertutup seluruhnya oleh air raksa.
7.4 Catat berat air raksa yang melimpah pada cristalizing dish. Berat ini menunjukkan
volume benda uji basah (Vo).
BAB V
PERHITUNGAN
Perhitungan
Diketahui: Berat monel dish + benda uji basah (W1) = 58.7 gram
Berat monel dish + benda ui kering (W2) = 54.7 gram
Berat monel dish kosong (W3) = 21 gram
Berat benda uji kering (Wo) = 33.7 gram
Volume benda uji basah (V) = 52.5 gram
Berat criztalizing kosong = 45.7 gram
Volume benda uji basah (Vo) = 45.67 gram
1. Tentukan kadar air benda uji dengan menggunakan metode pengujian kadar air.
W 1−W 2 58.7−54.7
Kadar air= ×100 %= ×100 %=11.87 %
W 2−W 3 54.7−21
2. Tentukan volume benda uji basah maupun kering dengan cara sebagai berikut:
berat air raksa berat air raksa
volume benda uji= =
BJ air raksa 37.5 kg/cm ³
0.042651 kg
¿ =1.137 ×10−3 kg/cm ³
37.5 kg/cm ³
Diketahui: BJ air raksa = 37.5 gr/cm3
3. Penentuan nilai batas susut dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut:
SL=W − ( V Wo
−Vo
)× 100 %
¿ 11.87 %− ( 52.5−45.67
33.7
×100 % )
¿−8.39 %
BAB VI
KESIMPULAN
Kadar air tanah merupakan perbandingan antara berat air yang terkandung dalam tanah
dengan berat kering. Dalam percobaan ini didapat kadar air sebesar 11.87% dengan nilai batas
susut yaitu -8.39%.
LAMPIRAN