PENGUJIAN
AGREGAT DAN
ASPAL
Sifat daktilitas dipengaruhi oleh sifat kimia aspal, yaitu susunan seny
awa hidrokarbon yang dikandung oleh aspal tersebut. Standar regangan yang
dipakai adalah 100 – 200 cm.
Pada pengujian daktilitas disyaratkan jarak terpanjang yang dapat ditarik a
ntara cetakan yang berisi bitumen minimum 100 cm.
b. Bahan
• Aspal keras
• Air bersih/air suling
• Gliserin
• Garam
Langkah-langkah pengujian
• Panaskan aspal hingga cair
• Lapisi cetakan dengan gliserin pasanglah cetakan daktilitas pada dasar plat
• Tuang bahan uji dalam cetakan dari ujung ke ujung hingga penuh.
• Dinginkan cetakan pada temperatur ruang 30 - 40
• menit, dan ratakan
• Rendam di dalam bak perendam dengan temperatur 25oC, 30 menit
Langkah pengujian
• Lepaskan benda uji dari plat dasar dan sisi - sisi cetakan. Pasang benda uji pada mesin
uji dan tarik dengan kecepatan 5 cm per menit sampai benda uji putus.
• Bacalah jarak antara pemegang benda uji saat benda uji putus (cm).
PENGUJIAN TITIK
LEMBEK ASPAL
Pengujian Titik Lembek Aspal
Tes kelembekan ditujukan untuk suhu kelembekan dari aspal. Pada
umumnya dilaksanakan dengan ball dan ring, Pelaksanaannya yaitu bola deng
an berat dan ukuran yang telah diketahui dan ring yang mem-punyai ukuran
standar pula.
Menurut SK SNI 06 – 2434 – 1991, titik lembek aspal dan ter berkisar antara 46º - 5
4ºc. Dalam pengujian titik lembek ini diharapkan titik lembek hendaknya lebih tinggi
dari suhu permikaan jalan sehingga tidak terjadi pelelehan aspal akibat temperatur
permukaan jalan, untuk itu dilakukan usaha untuk mempertinggi titik lembek antara
lain dengan menggunakan filler terhadap campuran beraspal.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pengujian titik lembek antara lain adalah :
1. Kualitas dan jenis cairan penghantar.
2. Berat bola besi.
3. Jarak antara Ring dengan aspal plat besi.
4. Besarnya suhu pemanasan.
Alat dan Bahan
a. Peralatan
• Cincin kuningan
• Bola baja diameter 9,53 mm berta 3,45 gr – 3,55 gr
• Dudukan benda Uji. Lengkap dengan pengaruh bola b
aja dan plat dasar yang mempunyai jarak tertentu.
• Bejana besar tahan panas mendadak , diameter dalam
8,5 cm dengan tinggi 12 cm berkapasitas 800 ml
• Termometer
• Penjepit
• Stopwacth
• Alat pengaruh bola
• Spatula.
b. Bahan
• Aspal cair
• Gliserin
• Air bersih
• Esbatu
Langkah-langkah pengujian
• Letakkan 2 buah cincin di atas pelat kuningan yang telah diolesi talk-gliserol
• Tuang contoh ke dalam cincin cetakan, diamkan pada temperatur ruang
• selama 30 menit.
• Ratakan permukaan contoh dengan pisau.
• Pasang kedua benda uji ,
• Masukkan pada bejana gelas berisi air suling bertemperatur 5 + 1oC
• Pasang termometer khusus untuk penentuan titik lembek Letakkan bola baja di atas benda uji
• Rendam di dalam air pada temperatur 5 oC selama 15 menit
Langkah pengujian
• Panaskan bejana dengan kenaikan temperatur air 5oC/menit,
• Atur kecepatan pemanasan untuk 3 menit pertama 5 oC + 0,5 /menit
• Catat temperatur yang ditunjukkan saat bola baja jatuh
PENGUJIAN PENETRASI
ASPAL
PENGUJIAN PENETRASI ASPAL
Penentuan penetrasi adalah suatu cara untuk mengetahui
konsistensi aspal. Konsistensi aspal merupakan derajat kekentalan asp
al yang sangat dipengaruhi oleh suhu. Untuk aspal keras atau lembek
penentuan konsistensi dilakukan dengan penetrometer,seperti yang di jelas
kan pada SNI 06-2456-1991.
Konsistensi dinyatakan dengan angka penetrasi, yaitu masuknya
jarum penetrasi dengan beban tertentu ke dalam benda uji aspal pada suhu 25
°C selama 5 detik. Penetrasi dinyatakan dengan angka dalam satuan 1mm.
Penentuan konsistensi dengan cara ini efektif terhadap aspal dengan
angka penetrasi berkisar 50 – 200.
tujuan pengujian ini untuk menentukan kekasaran rela
tif atau fisik suatu semen aspal,dengan jalan mengukur jarak tembus
sebuah jarum standard tegak lurus dalam contoh aspal di bawah kondi
si-kondisi suhu, pembebanan dan waktu yang diketahui.
Alat dan Bahan
a. Peralatan
• Penetrometer
• Stopwatch
• Water bath dengan suhu 25ºc
b. Bahan
• Aspal
• Kertas pembantu pengujian
Langkah-langkah pengujian
• Tuang contoh uji aspal ke kap penetrasi, diamkan 1 - 2 jam pada temperatur ruang
• Rendam dalam bak air 25 oC, selama 1 - 2 jam
• Bersihkan jarum penetrasi dan pasang
• Letakkan pemberat 50 gr pada pemegang jarum sehingga berat total menjadi 100 gram
• Pindahkan contoh uji berikut cup penetrasi ke dalam bak berisi air dengan temperatur 2
5 oC di bawah alat penguji penetrasi.
Langkah pengujian
• Atur jarum hingga bertemu dengan permukaan benda uji (aspal).
• Lepaskan jarum selama 5 + 0,1 detik.
• Tekan penunjuk penetrometer dan baca angka penetrasinya.
• Angkat jarum perlahan-lahan, lakukan pengujian paling sedikit 3 kali pada contoh uji
yang sama.
MACAM-MACAM
PENGUJIAN AGREGAT
Pengujian Keausan Agregat
Alat Bahan
Alat dan Bahan
Peralatan
• Mesin Los Angeles
• Saringan No. 12 dengan saringan-saringan lainnya seperti tercantum dalam Tabel 2.1.
• Timbangan
• Bola-bola baja dengan diameter rata-rata 4,68 cm (1,83”) dan berat masing-masing antara
395 gram hingga 445 gram
• Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanaskan sampai (110+5) 0C.
Bahan
• Bersihkan benda uji dan keringkan dalam oven sampai mencapai berat tetap
• Benda uji ditentukan berdasarkan tabel berat dan gradasi Los Angeles Machine
Langkah-langkah pengujian
• Benda uji dan bola-bola baja dimasukkan ke dalam mesin
Los Angeles;
• Putar mesin dengan kecepatan 30 rpm – 33 rpm sebanyak
500 putaran;
• Setelah pemutaran selesai, keluarkan benda uji dari mesin
kemudian saring dengan saringan No. 12
• Butiran yang tertahan pada saringan dicuci bersih selanjut
nya dikeringkan dalam oven sampai mencapai berat tetap
• Perhitungan
• Dimana :
– a adalah berat benda uji semula, dinyatakan dalam gram;
– b adalah berat benda uji tertahan saringan No.12 (1,70 mm), dinyataka
n dalam gram.
Pengujian Kadar Air Agregat
Menentukan persentase kadar air agregat. Metode yang digunakan adalah den
gan cara pengeringan Berat dari agregat didapatkan dengan cara pengeringan
menggunakan oven.
Alat
Bahan
Langkah-langkah pengujian
• Masukkan benda uji ke dalam talam, timbang berat benda uji (W1);
• Keringkan benda uji bersama talam dalam oven pada suhu (110+5) 0C sa
mpai mencapai berat tetap;
• Kalibrasi talam;
• Setelah kering, timbang berat benda uji (W2);
Perhitungan
Kadar air = w1-w2/w2 x 100%
Langkah-langkah pengujian