Anda di halaman 1dari 7

LABORATORIUM REKAYASA JALAN RAYA

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI MEDAN

PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL DAN TER


(SOFTENING POINT OF ASPHALT AND TAR in ETHYLENE GLYCOL (RING and BALL))

1. TUJUAN PRAKTIKUM

a. TUJUAN UMUM

Praktikum ini memberikan pengertian dan kemampuan dasar kepada mahasiswa untuk
dapat menentukan nilai/suhu titik lembek aspal.
https://pdfcoffee.com/qdownload/titik-lembek-pdf-free.html

b. TUJUAN KHUSUS

 Dapat memahami prosedur pengujian titik lembek aspal dan ter


 Dapat menggunakan peralatan pengujian dengan baik dan benar.
 Dapat menyimpulkan besarnya nilai/suhu titik lembek aspal dan
membandingkan dengan standar yang digunakan.

2. REFERENSI

 AASHTO T – 53 – 89 : 1990

3. DASAR TEORI
Aspal adalah material termoplastik yang secara bertahap mencair, sesuai dengan
pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada penurunan suhu.
Dalam percobaan ini titik lembek ditujukan dengan suhu pada bola baja dengan berat
tertentu mendesak turun suatu lapisan aspal atau ter yang tertahan dalam cincin dengan
ukuran tertentu sehingga plat tersebut menyentuh plat dasar yang terletak pada tinggi
tertentu sebagai kecepatan pemanasan.
Titik lembek menjadi suatu batasan dalam penggolongan aspal dan ter. Titik lembek
haruslah diperhatikan dalam membangun konstruksi jalan.
Titik lembek hendaknya lebih tinggi dari suhu permukaan jalan. Titik lembek aspal
dan ter adalah berkisar 300C – 2000C yang artinya masih ada nilai titik lembek
yang hampir sama dengan suhu permukaan jalan. Pada umumnya cara ini diatasi
dengan menguakkan filler terhadap campuran aspal.
Titik lembek adalah besarnya suhu dimana aspal mencapai derajat kelembekkan ( mulai
meleleh ) dibawah kondisi spesifikasi dari es :
1. Berat bola isi
2. Jarak antara ring dan doser plat besi
3. Besarnya suhu pemanas.

Menurut SK SNI 06 – 2434 – 1991, titik lembek aspal dan ter berkisar antara 460C-540C.
faktor – faktor yang mempengaruhi pengujian titik lembek antara lain adalah :
1. Kualitas dan jenis cairan penghantar
2. Berat bola besi
3. Jarak antara ring dengan aspal plat besi
4. Besarnya suhu pemanasan.

Aplikasi dari nilai titik lembek antara lain dapat digunakan sebagai :
1. Bersama – sama dengan nilai penetrasi digunakan untuk menentukan PI ( penetration
index ) yang merupakan tingkat kepekatan aspal terhadap temperature.
2. Menentukan modulus bahan aspal dengan menggunakan nomogram Van Der Poel.
3. Menentukan sifat kelelahan dari lapisan aspal dan agregat.

4. PERALATAN DAN BAHAN

a. PERALATAN
 Cincin kuningan.
 Bola baja, diameter 9,53 mm dan berat 3,45gr sampai 3,55 gr.
 Dudukan benda uji, lengkap dengan pengaruh bola baja dan plat
mempunyai jarak tertentu.
 Bejana gelas tahan panas dengan diameter dalam 8,5 cm dengan tinggi 12 cm.
 Thermometer.
 Penjepit
 Alat penaruh bola

b. BAHAN
 Aspal
 Es batu
5. PROSEDUR

a. PERSIAPAN SAMPEL
 Panaskan contoh aspal perlahan-lahan sambil diaduk terus menerus hingga
cair merata. Pemanasan dan pengadukan dilakukan perlahan-lahan agar
gelembung- gelembung udara cepat keluar.

 Setelah cair merata tuanglah contoh kedalam dua buah cincin. Suhu
pemanasan aspal tidak melebihi 560C diatas titik lembeknya dan untuk aspal
tidak melebihi 1110C diatas titik lembeknya.
 Panaskan dua buah cincin sampai mencapai suhu tuang contoh, dan letakkan
kedua cincin diatas pelat kuningan yang telah diberikan lapisan campuran talk
dan sabun.

 Tuang contoh kedalam dua buah cincin, diamkan pada suhu sekurang-
kurangnya 80C dibawah titik lembek sekurang-kurangnya 30 menit.
 Setelah dingin ratakan permukaan contoh dalam cincin dengan pisau
yang telah dipanaskan

b. PENGUJIAN TITIK LEMBEK

 Pasang dan atur kedua benda uji diatas dudukan dan letakkan pengarah bola
diatasnya. Kemudian masukkan seluruh peralatan tersebut kedalam bejana
gelas tahan panas.
 Isi bejana dengan air suling baru, dengan suhu (5±1)0C sehingga tinggi
permukaan air berkisar antara 101,6 – 108 m

 Letakkan thermometer yang sesuai untuk pekerjaan ini diantara kedua benda
uji ( kurang lebih dari 12,7 mm dari tiap cincin ).
 Periksalah dan aturlah jarak antara permukaan pelat dasar benda uji sehingga
menjadi 25,4 mm.
 Letakkan bola-bola baja yang bersuhu 50C diatas dan ditengah permukaan
masing-masing benda uji yang bersuhu 50C menggunakan penjepit dengan
memasang kembali pengarah bola.
 Panaskan bejana sehingga kenaikan suhu menjadi 50C per menit. Kecepatan
pemanasan rata-rata dari awal dan akhir pekerjaan ini, untuk 3 menit pertama
perbedaan kecepatan pemanasan tidak boleh melebihi 0,50C.

6. ANALISA DATA
Pengujian titik lembek ini merupakan salah satu cara untuk mengetahui kapan
aspal mulai melembek dan digunakan dalam mengelompokkan aspal yang nantinya akan
digunakan dalam mendesign perkerasan jalan/aspal suhu berapa yang cocok untuk
digunakan dalam campuran dan dengan suhu lingkungan semakin besar titik lembek,
semakin besar nilai penetrasi nya maka akan semakin tinggi daktalitas / titik lembek.

Anda mungkin juga menyukai