Perkerasan Jalan
AS - 04
PEMERIKSAAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN MENGGUNAKAN
CLEVELAND OPEN CUP
(Flash and Fire Points by Cleveland Open Cup)
(SNI 06-2433-1991)
1. TujuanUmumdanSasaranPraktikum
2. Terminologi
- Duplo
Istilah yang menyatakan bahwa sampel yang diuji adalah ganda dan dipersiapkan,
dibuat dan dijaga pada kondisi yang sama
- Pilot
Pemancing terjadinya nyala api (flash point), berupa titik api yang digerak-gerakkan
diatas sampel yang dipanaskan, pada suhu mendekati nilai titik nyala api
- Bunsen
Alat pengatur nyala api yang berfungsi sebagai pengatur laju pemanasan, terutama
menjelang dicapainya suhu titik nyala
- Aspal cair
Aspal dalam bentuk cair, yang didapatkan dengan cara mengembalikannya pada
bentuk semula, sebelum kehilangan unsur pencairnya (minyak). Pengembalian
bentuk tersebut dilakukan dengan mencampurkan kembali aspal padat dengan unsur
yang dihilangkan pada proses penyulingan minyak bumi mentah (crude oil).
3. Teori Dasar
Terdapat dua metode praktikum yang umum dipakai untuk menentukan titiknyala
dari bahan aspal.Praktikum untuk Aspal Cair (Cutback) biasanya dilakukan dengan
menggunakan alat Tagliabue Open Cup, sementara untuk bahan aspal dalam bentuk padat
biasanya digunakan alat Cleveland Open Cup.Kedua metode tersebut pada prinsipnya
adalah sama, walau pada Metode Cleveland Open Cup, bahan aspal dipanaskan di dalam
tempat besi yang direndam didalam bejana air, sedangkan pada Metode Tagliabue Open
Cup, pemanasan dilakukan pada tabung kaca yang juga diletakkan di dalam air.
Pada kedua metode tersebut, suhudari material aspal ditingkatkan secara gradual
pada jenjang yang tetap.Seiring kenaikan suhu, titik api kecil dilewatkan diatas permukaan
sampel yang dipanaskan tersebut. TitikNyala ditentukan sebagai suhu terendah dimana
percikan api pertama kali terjadi sedangkan titik bakar ditentukan sebagai suhu dimana
sampel terbakar.
5. Pelaporan
Dari hasi lpercobaan di laboratorium, diperoleh nilai titiknyala aspal pada suhu 320 °C
dan nilai titik bakar aspal pada suhu 328 °C.
6. Diskusi
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh temperature titik nyala 320 °C
dan temperature titik bakar 328 °C .berdasarkan table 1 bahwa temperatur titik nyala
memenuhi spesifikasi dimana syarat minimum temperature titik nyala 232 °C dan
berdasarkan tabel 2 bahwa temperatur titik bakar tidak memenuhi spesifikasi dimanasyarat
minimum tempertur titik bakar300°C
Titik nyala dan titik bakar perlu diketahui, karena :
a. Sebagai indikasi temperature pemanasan maksimum dimana masih aman dalam batas-
batas pengerjaan.
b. Agar daya lekat aspal terhadap agregat lainnya tidak hilang akibat dipanaskan melebihi
temperature titik bakar.
Oleh Karena itu, bila aspal yang diuji digunakan dalam pekerjaan jalan, maka tidak
akan menimbulkan bahaya bagi pekerja, karena temperature titik nyala dan titik bakar aspal
yang diperoleh memenuhi batas-batas aman pekerjaan.
8. Lampiran
Tabel 1. Persyaratan Aspal Keras Pen 60/70 Spesifikasi 2010