SEMEN DAN
RAHMI KAROLINA, ST, MT BETON)
PERMULAAN PENGGUNAAN (5600-300
SM)
Dalam ilmu geologi, sementasi (proses
pengikatan) dan pembetonan terjadi ketika
suatu proses yang disebut litifikasi
berlangsung, yang artinya partikel bantuan
lepas diikat bersama oleh suatu mineral
seperti Kalsium Karbonat (Calcite) atau
Oksida Besi (Limonite). M
Manusia mengenal fenomena alam ini dan
mulai mencoba (trial & error) untuk
membuat duplikasi proses tersebut.
PERMULAAN PENGGUNAAN (5600-300
SM)
Bangunan beton tertua yang
ditemukan adalah dari tahun 5600
Sebelum Masehi (SM) di Tepian
Sungai Danube di Lepenski Vir, di
bekas Negara Yugoslavia. Lantai
yang berbentuk trapesium tebalnya
25 cm,
Dibuat dari campuran kapur merah
(diangkut hamper 200 mil ke hulu),
pasir dan kerikil, lalu ditambahkan
air. Beton tersebut kemudian dituang
dan dipadatkan membentuk lantai.
Lantai ini menjadi dasar untuk gubuk
dari sebuah desa para pemburu dan
pengail dari jaman batu (Neolitik).
PERMULAAN PENGGUNAAN (5600-300
SM)
Ada catatan bahwa bangsa Assyria dan Babilonia kuno
telah menggunakan tanah liat sebagai semen pengikat.
Bahkan ada kemungkinan bahwa api ditemukan untuk
tujuan mengubah batu kapur menjadi gamping, yang
memanas waktu dicampur dengan air, dan secara
lambat menjadi kaku.
Beton bertulang
Suatu kombinasi antara beton dan baja
di mana tulangan yang merupakan baja
berfungsi menyediakan kuat tarik yang
tidak dimiliki pada beton. Tulangan baja
juga dapat dapat menahan gaya tekan
sehingga digunakan pada kolom dan
pada berbagai kondisi lain. Kelebihan
beton bertulang
Beton bertulang dapat dikatakan sebagai
bahan konstruksi yang sangat penting.
Beton bertulang digunakan dalam
berbagai bentuk untuk hampir semua
struktur, seperti bangunan, jembatan,
pengerasan jalan, bendungan,
terowongan, dan sebagainya
PERKEMBANGAN SELANJUTNYA
Beton prategang
Penerapan pertama dari be ton prate gang
dimulai ole h P.H. Jackson dari California,
Amerika Serikat. Pada tahun 1886 telah
dibuat hak paten dari kontruksi beton
prategang yang dipakai untuk pelat dan atap.
Pada waktu yang hampir bersamaan yaitu
pada tahun 1888 , C.E.W. Doehting dari Je rman
memperoleh hak pate n untuk memprategang
pelat beton dari kawat baja.
T. Eugen Freyssonet dari Perancis yang
pertama-tama menemukan pentingnya
kehilangan gaya prategang dan usaha untuk
mengatasinya.
Kemudian pada tahun 1940 diperkenalkan
sistem prategang yang pertama de ngan
bentang 47 meter di P hiladelphia (Walnut
Lane Bridge) seperti gambar disamping ini
PERKEMBANGAN SELANJUTNYA
Beton pracetak
Sejarah Beton Pracetak Sistem beton pracetak adalah metode
konstruksi yang mampu menjawab kebutuhan di era millennium baru
ini. Pada dasarnya system ini melakukan pengecoran komponen di
tempat khusus di permukaan tanah (fabrikasi), lalu dibawa ke lokasi
(transportasi ) untuk disusun menjadi suatu struktur utuh (ereksi).
Keunggulan system ini, antara lain mutu yang terjamin, produksi cepat
dan missal, pembangunan yang cepat, ramah lingkungan dan rapi
dengan kualitas produk yang baik