KEGUNAAN MESIN/ALAT
Mesin/alat ini dipergunakan/dipakai untuk menentukan ketahanan (stabilitas)
terhadap kelehan plastik (flow) dari campuran aspal.
LANGKAH-LANGKAH/PROSEDUR PENGUJIAN
MARSHALL TEST
viii
KETERANGAN GAMBAR :
1. Baut pengikat Proving Ring
2. Mur stelan atas
3. Palang
4. Mur stelan bawah
5. Dial pembaca
6. Proving Ring
7. Piston
8. Tiang
9. Flow meter + dial
10. Plenes
11. Piston pendorong
12. Tombol naik (Up)
13. Tombol Stop
14. Tombol Turun (Down)
15. Stop Kontak PLN
Motor: AC.220 v – 4,2 A – 50 Hz
PERAWATAN MESIN/ALAT
ix
CORE DRILLING TEST
Kegunaan Mesin/Alat
1. Handle pemutar
2. Kran air
3. Sekrup pengangkat
4. Mata bor (diamond bit)
5. As pelurus
6. Baut pengunci statis
7. Roda transportasi
8. Handle starter
9. Tangki bahan bakar
10. Saklar off
11. Landasan atas
12. Beban pemberat
13. Tempat air
14. Kunci mata bor
Langkah-Langkah/Prosedur Pengujian
x
Perawatan
1. Periksa oli mesin, dengan cara memiringkan mesin sampai 90º. (lihat gambar)
2. Buka baut tongkat penduga oli, kemudian perhatikan ketinggian oli, dimana
as tongkat penduga oli terdapat batas ketinggian oli maksimum dan
minimum.
3. Kemudian mesin ditegakkan kembali.
4. Bila terjadi kemacetan, dimana ciri-cirinya mesin tidak bisa diengkol, maka
bukalah busi kemudian lubang busi diberi oli SAE-30 kurang lebih sebanyak
10 cc dan engkol pelan-pelan, bila oli meresap ke sela-sela piston maka mesin
terasa lebih muda diengkol.
5. Pasang kembali busi, sebelumnya bersihkan dulu busi dengan bensin dan
sedikit diamplas.
6. Mesin siap distarter kembali.
xi
Bagian-bagiannya:
xii
Keterangan gambar :
1. Handle pemutar
2. Kran air
3. Skrup pengangkat
4. Mata bor
5. As pelurus
6. Baut pengunci statis
7. Ronda transportasi
8. Handle starter
9. Tangki bahan bakar
10. Saklar off
11. Landasan atas
12. Beban pemberat
13. Kunci mata bor
14. Sample tong
xiii
PERALATAN ELECTRIC CENTRIFUGE EXTRACTOR
Kegunaan Mesin/Alat
Mesin/alat ini dipergunakan/dipakai untuk mengetahui kadar aspal dalam campuran
atau dalam aspal buton dengan cara penguraian sentrifugal.
Langkah-langkah/Prosedur Pengujian
1. Tempatkan alat ekstraksi ini pada bidang datar dan kokoh di ruangan yang
berventilasi baik.
2. Lepaskan klem pengencang dan buka tutup container (2) dengan hati-hati,
lalu buka mur penjepit (4), kemudian angkat mangkok (7) bersama-sama
dengan tutup mangkok (5) dan bersihkan mangkok dari kotoran yang
menempel.
3. Tentukan kadar air benda uji.
4. Timbang 1000-1500 gr benda uji lalu masukkan ke dalam mangkok (7).
5. Tuangkan Tri Chlor Ethylene 1, 1, 1 – Tri Chlor Ethane atau bensin sampai
merendam benda uji, biarkan beberapa saat untuk bercampur (maksimal 1
jam).
6. Pasang mangkok berisi bbenda uji tadi ke dalam container (8, keringkan dan
timbanglah kertas saringnya (6) lalu pasang di atas mangkok (7) kemudian
pasang tutup mangkok (5) lalu kencangkan mur pengunci (4) kemudian
pasang tutup container dan siapkan penampungan di bawah lubang
pengeluaran (9).
7. Masukkan steker ke dalam stop kontak yang bertegangan listrik 220 volt.
8. Tekan saklar power (10) ke posisi ON.
9. Putar tombol pengatur RPM secara perlahan-lahan sesuai dengan angka RPM
yang dikehendaki atau sampai bahan pelarut keluar melalui lubang
pengeluaran (9) (minimal 3x) berwarna muda.
Kumpulkan ekstrak tadi ke dalam gelas ukur.
10. Putar knop pengatur RPM (12) ke posisi “0” biarkan selama 25 detik, setelah
itu tekan saklar tegangan listrik (12) ke posisi “OFF”. Untuk mempercepat
pengeluaran bowl pada container bisa menggunakan break dengan cara
memutar knop RPM ke arah kiri sampai pada posisi break selama 3 detik.
11. Buka klem pengencang (3) lalu buka tutup container (2) kemudian buka mur
pengunci (4) dan angkat tutup mangkok (5), lepaskan kertas saringan (6) dari
mangkok (7) lalu keringkan di udara.
Kumpulkan sebanyak mungkin mineral yang menempel pada saringan lalu
ditambahkan ke dalam mangkok (7).
Masukkan saringan tersebut ke dalam oven pada suhu 110oC sampai masanya
tetap.
Keringkan isi mangkok dengan cara:
xiv
- Bila menggunakan bensin sebagai bahan pelarut, keringkan dalam bak
uap selama 30 menit lalu keringkan dalam oven/plat pemanas pada suhu
110oC.
- Bila menggunakan Tri Chlor Ethylene 1, 1, 1 – Tri Chlor Ethane,
keringkan langsung dalam oven/plat pemanas.
12. Catat volume ekstrak dalam gelas ukur, kocok ekstrak itu sampai merata lalu
tuangkan sekitar 100 ml ke dalam cawan pemanas yang telah ditimbang
sebelumnya.
Uapkan pada bak uap lalu bakar residu yang ada sampai membara (500-
600oC) kemudian dinginkan.
13. Tambahkan larutan jenuh Amonium Karbonat (NH4)2CO3 sebanyak 5
ml/gram abu dalam mangkok. Biarkan dalam temperatur ruangan selama 1
jam.
14. Keringkan dalam oven pada suhu 110oC sampai masanya tetap. Dinginkan
dalam desicator lalu timbang.
15. Hitung masa bahan mineral dalam larutan ekstrak:
𝑉1
Jumlah mineral = 𝐺
𝑉1 −𝑉2
Dimana:
G = Masa mineral menurut prosedur 14 (gr)
V1 = Volume total ekstrak (ml)
V2 = Volume ekstrak setelah pengambilan (ml)
16. Hitung kadar Bitumen dalam campuran:
𝑊1 −𝑊2 −(𝑊3 +𝑊4 +𝑊5 )
Kadar bitumen = x 100%
𝑊1 −𝑊2
xv
Keterangan Gambar:
1. Lubang pengisian
2. Tutup container
3. Klem pengencang
4. Mur pengunci
5. Tutup mangkok
6. Kertas saringan
7. Mangkok
8. Container
9. Lubang pengeluaran
10. Saklar power
11. Tombol pengatur RPM
12. Rangka
13. Steker listrik 220 volt
Kegunaan Mesin/Alat
Mesin atau alat ini dipergunakan/dipakai untuk menentukan kadar air sampel tanah
pada peralihan kondisi cair menjadi plastis.
xvi
Peralatan untuk Menunjang Pengujian
1. Alat batas cair electric
2. Alat pembuat alur
3. Spatula
4. Plat kaca
5. Botol air suling
6. Air suling
7. Sendok dempul
8. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
9. Cawan kasar air min 3 buah
10. Oven dengan pengatur suhu untuk pemanasan sampai 105oC – 110oC
Langkah-Langkah/Prosedur Pengujian
1. Ambil contoh tanah kurang lebih 100 gram yang lolos saringan No. 4 lalu
letakkan di atas plat kaca pengaduk.
2. Aduklah contoh tanah tersebut dengan menggunakan spatula dan tambahkan
air suling sedikit demi sedikit sampai homogeny.
3.
xvii