Anda di halaman 1dari 10

MARSHALL TEST

KEGUNAAN MESIN/ALAT
Mesin/alat ini dipergunakan/dipakai untuk menentukan ketahanan (stabilitas)
terhadap kelehan plastik (flow) dari campuran aspal.

PERALATAN UNTUK MENUNJUKKAN PENGUJIAN

1. Mesin tekan marshall.


2. Kepala penakan.
3. Dial indicator.
4. Alat penumbuk lengkap dengan pedestal.
5. Extruder.
6. Mold contoh
7. Oven dengan suhu 200ºC.
8. Bak perendam dengan suhu min 20ºC.

LANGKAH-LANGKAH/PROSEDUR PENGUJIAN

1. Ambil agregat dari alat pemisah contoh sebanyak 1200 gr.


2. Keringkan agregat tersebut, samapai beratnya tetap pada suhu 105ºC.
3. Panaskan agregat 14ºC di atas suhu pencampuran.
4. Tuangkan aspal yang telah ditentukan, kemudian aduk dengan cepat sesuai
dengan suhu viscositas.
5. Masukkan agregat + aspal ke dalam mold yang telah diberi alas bawahnya
dengan kertas isap.
6. Letakkan mold di atas landasan pemadat kemudian lakukan pemadatan
sebanyak 75x2.
7. Keluarkan benda uji tersebut dengan extruder, biarkan selama 24 jam pada
suhu ruang.
8. Lepaskan keping alas dan lehernya, balikkan mold yang berisi benda uji dan
pasang kembali perlengkapannya.
9. Pasang briket marshall di atas kepala penekan.
10. Pasanglah dial indikator pada flow meter terus stel sehingga menunjukkan
angka nol (0).
11. Masukkan steker kedalam stop kontak bertegangan 220 volt.
12. Tekan tombol naik dimana proses penekanan berlangsung, jumlah penekanan
yang terjadi akan terlihat pada dial proving ring. Jika perlawanan benda uji
sudah tidak ada, tekan tombol turun.
13. Catat nilai pembebanan maksimum pada dial indikator proving ring dan catat
nilai kelelehan yang ditunjukkan oleh dial indikator pada flow meter.

MARSHALL TEST

viii
KETERANGAN GAMBAR :
1. Baut pengikat Proving Ring
2. Mur stelan atas
3. Palang
4. Mur stelan bawah
5. Dial pembaca
6. Proving Ring
7. Piston
8. Tiang
9. Flow meter + dial
10. Plenes
11. Piston pendorong
12. Tombol naik (Up)
13. Tombol Stop
14. Tombol Turun (Down)
15. Stop Kontak PLN
Motor: AC.220 v – 4,2 A – 50 Hz

PERAWATAN MESIN/ALAT

Bersihkan segara semua peralatan dan perlengkapan pengujian setelah selesai


dipakai/dipergunakan dalam percobaan di laboratorium untuk mencegah terjadinya
kerusakan.

ix
CORE DRILLING TEST

Kegunaan Mesin/Alat

Mesin/alat ini dipergunakan/dipakai untuk pengambilan contoh aspal di permukaan


jalan yang sudah jadi.

Peralatan untuk Menunjang Pengujian

1. Handle pemutar
2. Kran air
3. Sekrup pengangkat
4. Mata bor (diamond bit)
5. As pelurus
6. Baut pengunci statis
7. Roda transportasi
8. Handle starter
9. Tangki bahan bakar
10. Saklar off
11. Landasan atas
12. Beban pemberat
13. Tempat air
14. Kunci mata bor

Langkah-Langkah/Prosedur Pengujian

1. Letakkan mesin/alat pada lokasi yang akan diambil contohnya.


2. Kokohkan kedudukan mesin dengan bantuan baut statis.
Turunkan semua bautnya hingga mengikat kuat pada permukaan jalan.
3. Isi tangki bahan bakar dengan bensin.
4. Periksa oli mesin apakah oli menunjukkan maksimum. Bila oli di bawah
minimum, tambah oli dengan SAE 30 hingga mencapai pengisian maksimum.
5. Lumasi sekrup pengangkat dan as pelurus dengan gemuk.
6. Pasang mata bor dengan kunci yang tersedia.
7. Siapkan air pada tempat air, letakkan pada tempat yang lebih tinggi dari
mesin dan alirkan air melalui slang menuju mata bor, hal ini menjaga supaya
mata bor tidak cepat aus.
8. Hidupkan mesin dengan jalan menarik tali handle stater dengan kuat dan atur
gas agar mata bor dapat berputar dengan stabil.
9. Putar handle pemutar dengan arah yang berlawanan dengan arah jarum jam
sehingga mata bor dapat turun pada kedalaman yang diinginkan.
10. Bila kedalaman yang diinginkan sudah tercapai, putar handle.
11. Setelah selesai matikan mesin dengan menekan tombol stop dan baut
pengunci statis dinaikkan kembali dan mata bor dilepas dengan menggunakan
kunci yang telah tersedia.

x
Perawatan

1. Periksa oli mesin, dengan cara memiringkan mesin sampai 90º. (lihat gambar)
2. Buka baut tongkat penduga oli, kemudian perhatikan ketinggian oli, dimana
as tongkat penduga oli terdapat batas ketinggian oli maksimum dan
minimum.
3. Kemudian mesin ditegakkan kembali.
4. Bila terjadi kemacetan, dimana ciri-cirinya mesin tidak bisa diengkol, maka
bukalah busi kemudian lubang busi diberi oli SAE-30 kurang lebih sebanyak
10 cc dan engkol pelan-pelan, bila oli meresap ke sela-sela piston maka mesin
terasa lebih muda diengkol.
5. Pasang kembali busi, sebelumnya bersihkan dulu busi dengan bensin dan
sedikit diamplas.
6. Mesin siap distarter kembali.

Mesin Core Drill

xi
Bagian-bagiannya:

xii
Keterangan gambar :

1. Handle pemutar
2. Kran air
3. Skrup pengangkat
4. Mata bor
5. As pelurus
6. Baut pengunci statis
7. Ronda transportasi
8. Handle starter
9. Tangki bahan bakar
10. Saklar off
11. Landasan atas
12. Beban pemberat
13. Kunci mata bor
14. Sample tong

xiii
PERALATAN ELECTRIC CENTRIFUGE EXTRACTOR

Kegunaan Mesin/Alat
Mesin/alat ini dipergunakan/dipakai untuk mengetahui kadar aspal dalam campuran
atau dalam aspal buton dengan cara penguraian sentrifugal.

Peralatan untuk Menunjang Pengujian


1. Centrifuge Extractor
2. Bahan pelarut (Tri chlor ethylene/CCl4/bensin)
3. Gelas ukur

Langkah-langkah/Prosedur Pengujian
1. Tempatkan alat ekstraksi ini pada bidang datar dan kokoh di ruangan yang
berventilasi baik.
2. Lepaskan klem pengencang dan buka tutup container (2) dengan hati-hati,
lalu buka mur penjepit (4), kemudian angkat mangkok (7) bersama-sama
dengan tutup mangkok (5) dan bersihkan mangkok dari kotoran yang
menempel.
3. Tentukan kadar air benda uji.
4. Timbang 1000-1500 gr benda uji lalu masukkan ke dalam mangkok (7).
5. Tuangkan Tri Chlor Ethylene 1, 1, 1 – Tri Chlor Ethane atau bensin sampai
merendam benda uji, biarkan beberapa saat untuk bercampur (maksimal 1
jam).
6. Pasang mangkok berisi bbenda uji tadi ke dalam container (8, keringkan dan
timbanglah kertas saringnya (6) lalu pasang di atas mangkok (7) kemudian
pasang tutup mangkok (5) lalu kencangkan mur pengunci (4) kemudian
pasang tutup container dan siapkan penampungan di bawah lubang
pengeluaran (9).
7. Masukkan steker ke dalam stop kontak yang bertegangan listrik 220 volt.
8. Tekan saklar power (10) ke posisi ON.
9. Putar tombol pengatur RPM secara perlahan-lahan sesuai dengan angka RPM
yang dikehendaki atau sampai bahan pelarut keluar melalui lubang
pengeluaran (9) (minimal 3x) berwarna muda.
Kumpulkan ekstrak tadi ke dalam gelas ukur.
10. Putar knop pengatur RPM (12) ke posisi “0” biarkan selama 25 detik, setelah
itu tekan saklar tegangan listrik (12) ke posisi “OFF”. Untuk mempercepat
pengeluaran bowl pada container bisa menggunakan break dengan cara
memutar knop RPM ke arah kiri sampai pada posisi break selama 3 detik.
11. Buka klem pengencang (3) lalu buka tutup container (2) kemudian buka mur
pengunci (4) dan angkat tutup mangkok (5), lepaskan kertas saringan (6) dari
mangkok (7) lalu keringkan di udara.
Kumpulkan sebanyak mungkin mineral yang menempel pada saringan lalu
ditambahkan ke dalam mangkok (7).
Masukkan saringan tersebut ke dalam oven pada suhu 110oC sampai masanya
tetap.
Keringkan isi mangkok dengan cara:

xiv
- Bila menggunakan bensin sebagai bahan pelarut, keringkan dalam bak
uap selama 30 menit lalu keringkan dalam oven/plat pemanas pada suhu
110oC.
- Bila menggunakan Tri Chlor Ethylene 1, 1, 1 – Tri Chlor Ethane,
keringkan langsung dalam oven/plat pemanas.
12. Catat volume ekstrak dalam gelas ukur, kocok ekstrak itu sampai merata lalu
tuangkan sekitar 100 ml ke dalam cawan pemanas yang telah ditimbang
sebelumnya.
Uapkan pada bak uap lalu bakar residu yang ada sampai membara (500-
600oC) kemudian dinginkan.
13. Tambahkan larutan jenuh Amonium Karbonat (NH4)2CO3 sebanyak 5
ml/gram abu dalam mangkok. Biarkan dalam temperatur ruangan selama 1
jam.
14. Keringkan dalam oven pada suhu 110oC sampai masanya tetap. Dinginkan
dalam desicator lalu timbang.
15. Hitung masa bahan mineral dalam larutan ekstrak:
𝑉1
Jumlah mineral = 𝐺
𝑉1 −𝑉2
Dimana:
G = Masa mineral menurut prosedur 14 (gr)
V1 = Volume total ekstrak (ml)
V2 = Volume ekstrak setelah pengambilan (ml)
16. Hitung kadar Bitumen dalam campuran:
𝑊1 −𝑊2 −(𝑊3 +𝑊4 +𝑊5 )
Kadar bitumen = x 100%
𝑊1 −𝑊2

Electric Centrifuge Extractor Test

xv
Keterangan Gambar:
1. Lubang pengisian
2. Tutup container
3. Klem pengencang
4. Mur pengunci
5. Tutup mangkok
6. Kertas saringan
7. Mangkok
8. Container
9. Lubang pengeluaran
10. Saklar power
11. Tombol pengatur RPM
12. Rangka
13. Steker listrik 220 volt

LIQUID LIMIT ELECTRIC DEVICE

Kegunaan Mesin/Alat
Mesin atau alat ini dipergunakan/dipakai untuk menentukan kadar air sampel tanah
pada peralihan kondisi cair menjadi plastis.

xvi
Peralatan untuk Menunjang Pengujian
1. Alat batas cair electric
2. Alat pembuat alur
3. Spatula
4. Plat kaca
5. Botol air suling
6. Air suling
7. Sendok dempul
8. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
9. Cawan kasar air min 3 buah
10. Oven dengan pengatur suhu untuk pemanasan sampai 105oC – 110oC

Langkah-Langkah/Prosedur Pengujian
1. Ambil contoh tanah kurang lebih 100 gram yang lolos saringan No. 4 lalu
letakkan di atas plat kaca pengaduk.
2. Aduklah contoh tanah tersebut dengan menggunakan spatula dan tambahkan
air suling sedikit demi sedikit sampai homogeny.
3.

xvii

Anda mungkin juga menyukai