Anda di halaman 1dari 30

RANGKUMAN OSCE

LANTAI 1

A. FARMASI FISIKA
1) VISCOTESTER BROOKFIELD

a. Sambungkan viskosimeter dengan sumber listrik


b. Nyalakan viskosimeter dengan menekan tombol “ON” dibelakang alat, tekan
tombol ENTER tunggu hingga muncul tanda screen “REPLACE SPINDEL
PRESS ANY KEY”
c. Tekan tombol ENTER kemudian akan muncul screen (yang ada Cp, RPM,
dll)
d. Atur Spindel tekan tombol SELECT SPINDEL, pilih spindel yang telah
dipasang, klik ENTER
e. Atur speed dengan menekan tombol SET SPEED sesuaikan rpm yang akan
diuji dengan menekan panah keatas dan kebawah, kemudian tekan tombol
ENTER
f. Kemudian tekan tombol MOTOR ON/OFF, kemudian viskosimeter akan
membaca sampel
g. Kemudian tekan tombol SELECT DISPLAY untuk melihat hasil pembacaan
viskositas (Cp), SS (shear stress), SR (Shear rate)
h. Tekan tombol MOTOR ON/OFF untuk mematikan rotor
i. Setelah selesai pembacaan matikan alat dengan menekan tombol OFF
dibelakang alat, cabut sumber listrik
j. Bersihkan spindel dan cawan besi dengan aseton.

2) VISCOMETER VT-03E

a. Pilih rotor yang cocok dengan viskositas sampel


b. Kaitkan rotor dengan viscotester pada lubang di bagian bawah viscotester
c. Pegang viscotester dengan satu tangan dan pastikan posisinya horizontal dengan
melihat posisi cairan penanda posisi di sebelah kiri atas alat
d. Masukkan rotor di tengah-tengah cup dan masukkan cairan sampel sampai di
tanda batas cairan pada rotor
e. Pindahkan pengunci jarum penunjuk (di sisi kiri viscotester) ke arah berlawan
dengan jarum jam (tanda panah)
f. Hidupkan alat dengan menggerakkan power switch ke atas
g. Baca viskositas cairan sampel dengan melihat nilai yang ditunjukkan oleh jarum
penunjuk
h. Setelah selesai pengukuran, matikan alat dengan mengembalikan posisi power
switch ke arah semula
i. Setelah jarum penunjuk kembali ke posisi semula segera pindahkan pengunci
jarum penunjuk (di sisi kiri viscotester) searah dengan jarum jam (tanda panah)
j. Lepaskan rotor dari viscotester
k. Cuci cup dan rotor dengan air bersih
3) PIKNOMETER

a. Bersihkan dan keringkan bagian dalam dan luar dari piknometer


b. Timbang piknometer bersih dan kering beserta tutup kapiler dan termometer
c. Isi piknometer dengan cairan yang akan diuji hingga penuh. Kemudian buka
tutup kapilernya
d. Lihat suhu dari cairan yang digunakan, rendam dalam air es hingga suhunya
turun kira-kira 2 derajat celcius dibawah suhu percobaan
e. Jika terjadi penyusutan volume cairan tambahan hingga piknometer kembali
penuh
f. Angkat dari air es, biarkan suhunya naik hingga suhu percobaan, kemudian
tutup pipa kapiler dengan cepat
g. Uap air yang menempel hingga bersih, kemudian timbang dengan seksama
4) VISCOMETER OSTWALD

a. Masukkan 5 mL cairan sample ke dalam pipa viskometer yang lebih besar


b. Hisap cairan sampel dengan karet penghisap/fine pipet sampai tanda batas atas
cairan
c. Catat waktu yang diperlukan oleh cairan sampel untuk mengalir sampai tanda
batas bawah cairan
d. Keluarkan cairan melalui pipa yang lebih besar
e. Apabila telah selesai, cuci viskometer dengan akuades berulang-ulang, dan
keringkan

5) MOISTURE CONTENT

a. Memastikan kabel power sudah terhubung dengan sumber arus listrik


b. Menyalakan alat dengan menekan tombol on beberapa saat (+- 2 detik) dan
menunggu hingga pada layar display siap
c. Memasukkan pan aluminium ke dalam alat dengan cara mengangkat holder
d. Memposisikan pan aluminium hingga pas di tengah holder
e. Menekan tombol TARE agar posisi 0
f. Menimbang sampel dengan cara memasukkannya ke dalam pan aluminium
sebanyak +- 3gram
g. Menekan tombol START, ditunggu hingga pada layar display tertulis TEST
OVER persentase kadar air akan tertera pada layar display
h. Mematikan alat dengan menekan tombol OFF
i. Mengambil kembali aluminium yang berisi sampel dengan cara seperti no. 3
j. Membersihkan pan aluminium
k. Mencabut kabel dari sumber arus listrik
l. Jika terjadi permasalahan dapat menghubungi laboran

6) PH METER

Persiapan :
1. Menghubungkan elektroda dengan alat pH meter
2. Membilas elektroda yang akan digunakan dengan akuades dan mengeringkan
dengan tisu sebelum digunakan
3. Menghidupkan dan mematikan alat dengan menekan tombol EXIT sekitar 3
menit
Kalibrasi :
1. Mencelupkan elektroda ke dalam larutan buffer pH 4, tekan tombol CAL
Slope, tunggu sampai pH 4 tercapai.
2. Dibersihkan dengan akuades dan dikeringkan dengan tisu
3. Mencelupkan elektroda ke dalam larutan buffer pH 7, tekan tombol CAL
Slope, tunggu sampai pH 7 tercapai.
4. Dibersihkan dengan akuades dan dikeringkan dengan tisu
5. Mencelupkan elektroda ke dalam larutan buffer pH 10, tekan tombol CAL
Slope, tunggu sampai pH 10 tercapai.
6. Dibersihkan dengan akuades dan dikeringkan dengan tisu

NB: Ini kalo kita ga tau sampelnya tuh asam atau basa, kalo dah tau
semisal sampelnya asam dia kalibrasi dari pH 7 trus ke ph 4 trus baca
sampelnya, kalo sampelnya basa ya di pH 10 gituu prenn

Pembacaan :
1. Mencelupkan elektroda yang sudah dikalibrasi ke dalam sampel
2. Menekan tombol READ/ENTER tunggu hingga proses pembacaan selesai
(sampai keluar tulisan auto diatas yaa :))

B. FARMASETIKA
SOAL KAPSUL
● Menimbang kapsul kosong menggunakan timbangan miligram diberi alas kertas
perkamen yang sesuai, kapsul kosong berada di sebelah kiri anak timbangan di
sebelah kanan
● Kapsul diisi dengan laktosa sampai penuh (bagian badannya saja) dan
ditimbang, kapsul disebelah kiri
● Contoh perhitungan:
Bobot cangkang + laktosa = A mg
Bobot cangkang kosong = B mg
Bobot laktosa = (A-B) = C mg
Jumlah obat dalam resep = D mg
Bobot laktosa yang ditambahkan = (C-D) = E mg (per kapsul)
Jika diminta 5 kapsul = 5 x E mg = F mg

SOAL PULVERES
● Kertas perkamen disusun kelipatan (misal dibuat 8 pulveres maka 4 x 2, jika
dibuat 9 maka 3 x 3, jika dibuat 10 maka 5 x 2)
● Kertas dilipat sebagian, serbuk diletakkan di tengah perkamen dipastikan saat
melipat serbuk berada ditengah dan tidak ikut terlipat

SOAL SEMISOLID
● Jika diperlukan racikan 2 salep/gel/krim (sediaan jadi), ditimbang satu per satu
sesuai jumlah yang tertulis di resep
● Pencampuran harus di dalam mortir

SOAL STERIL
● Memakai jas dan penutup kepala dulu
● Memakai sarung tangan steril, untuk tangan kanan yang boleh dipegang adalah
bagian dalam gloves sedangkan untuk tangan kiri yang boleh dipegang adalah
bagian luar gloves
● Membersihkan tangan dengan desinfektan
● Membersihkan LAF dengan desinfektan dan di lap ke arah badan
● Alat dan bahan di bersihkan dengan alkohol swab. Bahan yang belum dibuka
diletakkan di dekat badan, sedangkan bahan yang sudah dibuka diletakkan di
bagian paling jauh badan. Untuk pinset boleh diletakkan di dekat badan setelah
dibersihkan. Pastikan alat dan bahan disiapkan dulu semuanya sebelum
dibersihkan agar tidak keluar masuk LAF (bisa jadi kondisi menjadi tidak steril
lagi)
● Cara menurunkan cairan ampul: dipegang bagian kepala ampul dan dibalik
● Cara mengambil cairan dari botol water for injection: spuit diisi dengan udara,
posisi spuit 45o masukkan udara dulu kemudian tarik spuit sampai volume yang
diminta pastika tidak ada gelembung dalam spuit
● Cara memasukkan obat dari spuit ke dalam infus: posisi spuit 45o kemudian
masukkan cairan sampai keluar semua, dan homogenkan cairan
● Pastikan saat mengambil atau mengeluarkan cairan dengan spuit tidak
memegang bagian dalam pendorong. Jika terjadi kelebihan cairan di spuit boleh
dikeluarkan di area kerja
● Pemberian etiket bisa di kemasan infus atau di spuitnya tergantung dari
permintaan soal
● Jangan lupa setelah digunakan alkohol swab atau kemasan lain dibuang di
tempat sampah. Ampul bekas, spuit bekas dan alumunium bekas tutup botol
water for injection dibuang di kotak kuning

C. KIMIA FARMASI
1) SPEKTROFOTOMETRI
● Penyiapan larutan uji: alat yang dipakai pipet volume/mikropipet dan labu takar.
Pemilihan mikropipet yang digunakan adalah 30-70% dari skala. Saat memasukkan
cairan dari mikropipet ke labu takar tip menyentuh di dinding dan mikropipet di
tekan sampai mentok
● Menghidupkan spektro sama persis seperti SOP.
a. Kalo baca absorbansi dipilih menu no.1 Photometric
b. Klik GO TO WL, masukan panjang gelombang yang diminta, klik ENTER
c. Masukan blanko klik AUTO BLANK tunggu sampai bunyi BIIIB
d. Kemudian baca sampel klik START
● Panjang gelombang harus dimasukkan walaupun di spektro sudah disetting sesuai
permintaan pada soal
● Masukkan blanko kemudian baru sampel
● Setelah pembacaan sampel di blanko lagi jika masih ada waktu

2) PH METER (MANUAL)
a. Cuci elektroda (jangan lupa ye dibuka dulu tutupnya WKWK) pakai akuades, dilap
dikeringin
b. Dihidupin dulu pH meternya jangan lupa
c. Celupkan ke pH 7 diputer sampe angkanya mendekati 7, dicuci dikeingkan
d. Celupkan ke pH 4 diputer sampe angkanya mendekati 4, dicuci dikeringkan
e. Celupkan ke sampel ditunggu 1 menit hingga angkanya stabil baru ditulis hasilnya
f. Dicuci akuades lagi, kemudian ditutup
3) KESERAGAMAN BOBOT
● Diambil 2 strip (20 tablet) dan dipilih 10 tablet secara acak dan ditimbang satu per
satu
● Ketika akan menimbang dilihat dulu waterpass nya dan pastikan pemilihan
timbangan benar. Timbangan analitik ketelitiannya 0,1 mg sedangkan timbangan
gram ketelitiannya 0,100 gram (jangan lupa satuan harus dicantumkan)
● Saat akan menimbang timbngan di zero kan baru menimbang kertas perkamen
(tidak boleh ditara). Bobot kertas sisa harus ditimbang
● Perhitungan keseragaman:
Nilai keberterimaan (rumus umum):
Artinya: nilai keberterimaan yang diperbolehkan paling tinggi adalah
15% (L1). jika melebihi nilai L1 maka dilakukan pengujian lanjutan
dengan 20 tablet.

4) TITRASI
● Titrat dan titran dimasukkan ke dalam beaker glass dulu sebelum diambil.
Titrat/sampel dimasukkan di erlenmeyer sedangkan titran dimasukkan dalam buret.
Jika tidak diminta di soal buret yang digunakan adalah buret 50 mL
● Buret harus dicuci dengan titran dulu. Saat memasukkan titran dipastikan sejajar
dengan mata.
● Titrat yang diambil jika tidak dinyatakan lain maka digunakan pipet volume yang
paling kecil. Indikator yang ditambahkan 3 tetes
● Titrasi dilakukan sampai terbentuk warna (jangan terlalu pekat). Jangan lupa buret
setelah dipakai dibilas dan posisi dibalik
● Perhitungan kadar:
D. FTS
1. PENGENCERAN
Langkah :
1) Ambil sampel menggunakan pipet volume yang disediakan dengan karet penghisap.
Bagian karet penghisap 1. Bagian E : untuk mengeluarkan cairan
2. Bagian S : untuk mengambil cairan
3. Bagian A : untuk mengeluarkan udara

2) Masukan sampel ke labu ukur.


3) Tuang pelarut ke gelas beaker, tambahkan pelarut ke labu ukur sampel dan kocok.
Hitung Fp.

2. KESERAGAMAN BOBOT SALEP


Langkah :
1) Timbang tube salep utuh dengan isinya, catat.
2) Keluarkan semua isi salep, dan timbang tube salep kosong, dan catat.
3. DAYA SEBAR (NILAI KEBERTERIMAAN = 5 – 7 CM)
Langkah :
1) Timbang perkamen kosong, catat.
2) Timbang isi salep (terserah yang penting maks 2 gr) di atas perkamen, catat.
3) Timbang kaca bulat, catat.
4) Letakkan salep di tengah alat. Lalu tutup dengan kaca bulat. Dan distopwatch
selama 1 menit. Catat ukuran diameter rata-rata dari dua sisi).
5) Timbang perkamen + sisa

6) Di atas kaca bulat diberi beban 50 gr , distopwatch 1 menit. Ukur diameter.


7) Ditambahkan lagi beban 50 gr, distopwatch 1 menit. Ukur diameter.
8) Terakhir, tambahkan lagi beban 50 gr, distopwatch 1 menit. Ukur diameter.

4. DAYA LEKAT (TIDAK ADA NILAI KEBERTERIMAAN, SEBISA MUNGKIN


T > 1 DETIK)
Langkah :
1) Timbang perkamen kosong, catat.
2) Timbang isi salep (terserah yang penting maks 2 gr) di atas perkamen, catat.
3) Letakkan salep pada preparat, dan letakkan preparat lain diatasnya.
4) Timbang perkamen + sisa.
5) Tekan dengan beban 1 kg pada preparat, dan distopwatch 5 menit.
6) Pasang preparat pada alat tes (dengan cara menjepitkan 2 sisi preparat pada
penjepit)
7)
8) Lepaskan satu beban sebelah kiri terlebih dahulu.
9) Kemudian, baru lepaskan beban pada sisi sebelah kanan dengan bersamaan
menekan stopwatch.
10) Catat waktu hingga kedua preparat saling terlepas.

5. HARDNESS TESTER
Nilai keberterimaan :

Langkah :
1) Bersihkan alat dengan kuas.

2) Nolkan alat dengan memutar knop di belakang alat kearah kiri.


3) Letakkan tablet pada alat.
4) Putar knop samping kanan alat untuk mendorong tablet hingga hancur.
6. UJI KERAPUHAN (NILAI KEBERTERIMAAN : < 1 %)

Langkah :
1) Timbang tiap tablet dengan ketentuan :
- Jika bobot 1 tab > 650 mg, maka ambil 10 tab.
- Jika bobot 1 tab < 650 mg, maka ambil beberapa tab yang penting bobot
keseluruhannya 650 mg.
2) Pastikan alat sudah tersetting menggunakan Rpm (100 kali putaran) dan kecepatan
(25).
3) Masukkan 10 tab ke dalam alat, setelah itu tekan start.

7. UJI DISINTEGRAN (WAKTU HANCUR)


Nilai keberterimaan :
Tablet konvensional < 15 menit
Tablet salut gula < 30 menit
Tablet salut non enterik < 30 menit
Tablet salut enterik < 60 menit (dlm medium asam),
harus segera hancur (dlm medium basa)

Langkah :
1) Keluarkan cakram dari dalam chamber.
2) Masukkan 1 tab pada tiap masing-masing lubang chamber (ada 6 lubang).
3) Masukkan cakram (yg sisi kotak jadi bagian bawah yaa) ke tiap lubang chamber.
4) Masukkan media sebanyak 400 mL pada gelas beaker. Lalu masukkan gelas beaker
ke dalam alat.
5) Atur suhu alat pada nilai 37 derajat
6) Tekan “START” berkali-kali hingga tuas besi alat berada di posisi bawah (Kalau
tuas udah dibawah, gausah diatur lagi).
7) Kemudian, masukkan chamber dengan menggantungkan tuas besi chamber ke tuas
besi alat.
8) Tekan tombol “START” agar alat bekerja dan mulai distopwatch hingga tidak ada
tablet yang tersisa.
9) Setelah semua tablet hancur, tekan tombol “START” untuk menghentikan alat.
Tombol “START” itu tombol yang bagian bawah pada alat yaaa

8. UJI DISOLUSI
Langkah :
1) Timbang tablet
2) Masukkan media aquades 900 mL ke chamber menggunakan gelas beaker.
3) Atur dayung (jarak dayung dengan dasar adalah 2,5 cm ) gantungkan pada tuas alat.
4. Masukkan tiap tablet pada chamber, dan tekan tombol start. Lalu, hitung waktu
dengan stopwatch.
4) Uji disolusi dilakukan selama 60 menit dengan pengambilan 5,0 mL sampel dengan
spuit injeksi pada menit ke 5, 10, 15, 25, 30, dan 60.
5) Setelah pengambilan sampel 5,0 mL, diganti dengan medium disolusi baru
(menambahkan 5,0 mL aquades ke dlm chamber dengan spuit injeksi). Lakukan hal
ini pada tiap waktu.
6) 5,0 mL sampel yang sudah diambil, dimasukkan labu ukur ad 10,0 mL dengan
aquades. #tablet yang ditimbang menyesuaikan alat. Yang penting tiap 1 chamber
itu untuk 1 tab.

9. KEKERASAN SUPPO

Langkah :
1) Letakkan suppo secara vertikal pada alat (bagian lancip di atas).
2) Distopwatch selama satu menit. (karena beban awal sebesar 600 gr sudah tersetting
di alat). Jika suppo langsung hancur, kekerasan suppo dihitung sebesar 600 gr.
3) Diberi beban tambahan (yang warna coklat), tiap penambahan 200 gr distopwatch
selama1 menit. Ketentuan penambahan beban :
● 0 – 20 detik : beban tidak dihitung
● 21 – 40 detik : beban dihitung ½
● 41- 60 detik : beban dihitung penuh
Jika suppo hancur ketika diberi beban tambahan, maka kekerasan suppo dihitung sebesar
600 gr + jumlah beban tambahan (gr).
10. UJI TITIK LELEH (MENGGUNAKAN SUPPO)

Langkah :
1) Setting alat dengan suhu 37 derajat celcius (suhu 37 derajat celcius tercapai ketika
air mulai naik pada spiral dan keluar melalui selang.
2) Masukkan suppo ke dalam spiral glass.
3) Nyalakan stopwatch. Matikan stopwatch ketika sudah tidak ada bagian suppo di
dalam spiral glass.

11. UJI KEJERNIHAN


Langkah :
1) Nyalakan lampu pada alat (lampu yang digunakan adalah 600 lux).
2) Masukan ampul pada alat, dengan ketentuan :
- Kalau ampul isinya sedikit, bisa dengan dipegang pakai tangan secara vertical.
- Kalau ampul isinya banyak, ampul cukup ditaruh aja dan diamati.

12. UJI KEMAMPATAN


Langkah :
1) Masukkan granul kedalam gelas ukur, lihat dia volumenya berapa. Lalu, tetapkan
gelas ukur yang digunakan pada alat dengan ketentuan :
- Jika volume granul 50-100 mL (V0), maka uji pakai gelas ukur ukuran 100
mL
- Jika volume granul 150 – 250 mL (V0), maka uji pakai gelas ukur ukuran
250 mL
2) Letakkan gelas ukur pada alat.
3) Pasang pengamannya (yang warna putih).
4) Setting ketukan (pake 10, 500, 1250 ketukan).
5) Catat hasil pengetukan.
6) Jika :
- Selisih V500 dan V1250 < 2 mL, maka V1250 adalah Vf
- Selisih V500 dan V1250 > 2 mL, maka harus diulangi kembali dengan 1250
ketukan hingga nilai selisihnya menunjukan kurang dari 2 mL
Perhitungan :

13. SIFAT ALIR


Metode Langsung
Langkah :
1) Tuang granul menggunakan corong pengukur pelan-pelan lewat tepi-tepi corong,
jangan langsung di bagian tengahnya.
2) Buka penutup corong secara perlahan-lahan dengan menarik tuas yang ada di bawah
corong, bersamaan dengan menekan stopwatch.
3) Catat waktu yang diperlukan semua granul keluar.

Metode tidak langsung


Langkah :
1) Tuang granul menggunakan corong pengukur pelan-pelan lewat tepi-tepi corong,
jangan langsung di bagian tengahnya.
2) Buka penutup corong secara perlahan-lahan dengan menarik tuas yang ada di bawah
corong.
3) Setelah granul keluar semua, ukur tinggi (h) dan jari-jari (r). Pengukuran jari-jari
menggunakan 2 arah pengukuran.

14. MIXING
Langkah :
1) Masukan bahan ke dalam cube mixer.
2) Atur kecepatan mixer.
3) Sampling tiap waktu 1, 3, 5, 10, 15 menit (sesuai kebutuhan).
4) Ambil minimal 5 titik sampling sebanyak ½ sendok tanduk.
5) Tetapkan kadar masing-masing sampling. Hitung rata-rata, SD, dan CV
E. Bu arifah/ bu mariska PENGADAAN, PENDISTRIBUSIAN
1. Surat Penolakan Obat
Syarat penolakan obat :
- Obat ditolak apabila faktur pesanan tidak sesuai dengan surat pesanan (misalnya
: meminta kodein dengan kemasan 50’, tetapi dikirim kodein dengan sediaan
kemasan 100’ dan dinyatakan di faktur)
2. Surat Penerimaan Obat
Syarat obat diterima tetapi dibuat surat penerimaan :
- Obat yang dikirim ED nya kurang dari 3 bulan
- Jika kondisi kemasani obat tidak sesuai dengan yang dipesan (kemasan peyok).

LANTAI 2
A. SWAMEDIKASI
1. Pembukaan
2. Penggalian informasi
W : Who is, What symptoms
A : Ages, Appearance
H : Health history
A : Action taken
M : Medication regular
3. Penetapan masalah & solusi
4. Verifikasi
5. Penutup
B. BU YULI (KLINIS)
1. Kelengkapan resep
- Skrining administratif: identitas dokter, identitas pasien, tanggal resep
- Skrining farmasetis: bentuk sediaan, inkompatibilitas,
- Skrining klinis resep: dosis, interaksi, alergi
2. DRP
- Obat tanpa indikasi
- Indikasi tanpa obat
- Obat merupakan drug of choice
- Obat salah/ kontraindikasi
- Dosis tidak tepat
- Adanya interaksi obat
- Adanya efek samping obat

C. LEMBAR MESO (BU ZAKY)


- Dispensing obat

- Membuat copy resep


- Membuat etiket
- Mengisi lembar pemantauan terapi obat
- Mengisi lembar MESO
D. TOKSIKOLOGI
● Uji toksisitas akut oral adalah suatu pengujian untuk mendeteksi efek toksik yang
muncul dalam waktu singkat setelah pemberian sediaan uji yang diberikan secara oral
dalam dosis tunggal (single dose experiment), atau dosis berulang yang diberikan dalam
waktu tidak lebih dari 24 jam.
● Prinsip uji ini adalah sediaan uji dalam beberapa tingkat dosis diberikan pada beberapa
kelompok hewan uji dengan satu dosis per kelompok, kemudian dilakukan pengamatan
terhadap adanya efek toksik dan kematian.
● Tujuan uji toksisitas akut oral adalah untuk mendeteksi toksisitas intrinsik suatu zat,
menentukan organ sasaran, kepekaan spesies, memperoleh informasi bahaya setelah
pemaparan suatu zat secara akut, memperoleh informasi awal yang dapat digunakan
untuk menetapkan tingkat dosis, merancang uji toksisitas selanjutnya, memperoleh
nilai LD50 suatu bahan/sediaan
● Metodenya ada 2 yaitu metode konvensional dan fixed dose method, tapi yang
digunakan adalah metode konvensional
● Metode konvensional ada 2 yaitu Miller & Tainter dan Metode FI III
● LIHAT MODUL YA GES YA.. NO NO MALAZZZ

E. BAHAN ALAM
1. KLT
● Masukkan fase gerak ke chamber 5 mL
● Jenuhkan dengan kertas saring (jangan sampai keluar chamber)
● Plat KLT diberi tanda 1 cm dari bawah dan atas untuk batas
● Totolkan dengan pipa kapiler sampel dan baku (pipa kapiler bisa dibilas dengan
etanol atau toluen)
● KLT dimasukkan ke chamber (totolan tidak boleh terendam, kertas sarong tidak
perlu dikeluarkan)
● Dilihat di lampu UV kemudian dihitung jarak totolan
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑒𝑙𝑢𝑒𝑛
Rf = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

HRf = Rf x 100
2. SUSUT PENGERINGAN
● Ditimbang botol timbang kosong + tutup
● Ditimbang botol timbang + tutup + simplisia → jadi bobot awal
● Ditimbang juga isi simplisianya (dengan cara bobot botol timbang + tutup +
simplisia dikurangi bobot botol timbang kosong + tutup) → sehingga jadi bobot
simplisia awal
● Setelah itu dimasukkan botol timbang + tutup yang dibuka + simplisia dalam
oven suhu 105 derajat C selama 30 menit
● Didinginkan dengan cara dimasukkan dalam eksikator dengan ketentuan tutup
botolnya dipasang.
● Setelah dari eksikator ditimbang semuanya (botol timbang + tutup + simplisia)
dan bobot simplisianya saja → jadi bobot pemanasan 1
● Dikatakan bobot konstan jika % selisih bobot adalah < 0,25%
● Jika % selisih bobot belum konstan maka dilakukan pemanasan lagi (prosesnya
sama seperti diatas). Pemanasan dilakukan berulang sampai % selisih bobot
konstan
● Rumus mencari % selisih bobot konstan simplisia = bobot simplisia awal -
bobot simplisia pemanasan 1 x 100%
● Setelah ketemu % selisih bobot yang konstan, lalu dicari % susut pengeringan
● Rumus % susut pengeringan
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎 𝑎𝑤𝑎𝑙 (𝑚𝑔) − 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 (𝑚𝑔)
% Susut Pengeringan = x
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎 𝑎𝑤𝑎𝑙 (𝑚𝑔)

100%

LANTAI 3
F. MIKROBIOLOGI
1. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI
Menggunakan metode disk, lempeng silinder, sumuran
Senyawa yang diuji : minyak cengkeh 5% (MC 5%)
● 200 mcL bakteri diratakan pada media MH, tunggu 10 menit
● Disk kosong + 5 mcL MC 5%
● Sumuran cork borer No.3 + 20 mcL MC 5%
● Lempeng silinder + 10 mcL MC 5%
Catatan :
Tutup bakteri tidak boleh diletakkan di meja,
tetapi dijepit dengan jari
Sebelum menggunakan alat di setrilkan
dengan mencelupkan alkohol kemudian
dibakar
Semua kegiatan dilakukan didekat bunsen
Lempeng silnder ditempelkan di media,
tetapi jangan sampai merusak media

2. MOST PROBABLE NUMBER


=> Menentukan MPN dari sampel air minum
● Diuji dengan media LB
● Apabila ada gelembung diuji kembali menggunakan media BGLB (gelembung
menandakan adanya bakteri)
12. IDENTIFIKASI MIKROSKOPIK BAKTERI BAKTERI GRAM POSITIF :
BERWARNA UNGU

13. CARA MENGGUNAKAN LAF BAKTERI GRAM NEGATIF : BERWARNA


MERAH

Anda mungkin juga menyukai