Pemeriksaan Immunologi
1) Pemeriksaan Toxoplasma Ig M dan Ig G
2) Pemeriksaan Rubella Ig G dan Ig M
3) Pemeiksaan Anti-HSV 1 Ig M dan Ig G
4) Pemeriksaan Anti-HSV 2 Ig M dan Ig G
5) Pemeriksaan CRP
6) Pemeriksaan prokalsitonin
7) Pemeriksaan Ig M/Ig G dengue ICT
8) Pemeriksaan Ig G dan Ig M Dengue ELISA
9) Pemeriksaan widal slide.
10) Pemeriksaan widal tabung
11) Pemeriksaan CD4
12) Pemeriksaan VDRL
13) Pemeriksaan TPHA
14) Pemeriksaan C3 dan C4
15) ANA Test
16) Pemeriksaan HBsAg dan aHBs
17) Pemeriksaan Anti-HCV
18) Pemeriksaan Anti-HAV Ig M
19) Pemeriksaan AFP
20) Pemeriksaan CEA
21) Pemeriksaan CA 19-9
22) Pemeriksaan CA 125
23) Pemeriksaan CA 15-3
24) Pemeriksaan PSA
25) Pemeriksaan T3, T4, TSH, FT4, dll.
1
Pemeriksaan C4
Bahan yang diterima dari lantai 1 diproses sesuai dengan procedure :
PRA ANALITIK
Persiapan dan pengambilan bahan
Cek lubang atau nomor sumur yang sudah terisi / terpakai dalam buku
masukan ( arsip C4 )
Catat nomor sumur yang akan digunakan untuk pemeriksaan C4 pada buku
arsip
ANALITIK
a
Metode pemeriksaan
Radial Immunodefisiensi
a.
Prinsip pemeriksaan
Protein yang terkandung dalam cairan tubuh manusia bereaksi immunochemically
dengan antibody spesifik digel agarosa dari kompleks piring partigen kekebalan tubuh dan
terlihat sebagai garis precipitin melingkar ( imunnodifusi radial ). Diameter cincin presipitin
berbanding lurus dengan konsentrasi protein masing- masing dalam sampel. Konvensi
dengan konsentrasi protein yang esuai dilakukan dengan sesuatu tabel nilai reference.
b.
Procedure pemeriksaan
Masukan 5 Ml serum pasien pada sumur dengan nomor setelah sumur yang telah
terpakai terakhir
Tutup kembali rapat rapat
Untuk joblist, jangan lupa ditulisi nomor sumur yang dipakai
Biarkan plate pada tempat suhu lembab yang telah diediakan selama 2x24 jam
sebelum dilakukan pembacaan pada MEB projector.
Pembacaan hasil C4 :
Nyalakan alat MEB projector
Letakkan plate NOR partigen C4 pada tempat alat ( lingkaran diatas
lensa )
Bayangan cincin presipitasi pada layar harus diatur agar terletak pada
garis horizontal
Atur agar tepi luar kanan cincin presipitasi berada tepat digaris
vertical pada layar
Angka pada tempat baca dinol-kan dengan menekan tombol hitam
disamping tempat baca
Geser cincin presipitasi kearah kiri hingga garis vertical tepat pada
tepi luar kiri cincin presipitasi
Baca angka pada tempat baca kemudian cocokkan dengan tabel
referensi untuk melihat angka konsentrasi dalam ( g/L ) , kemudian
dikalikan 100 untuk menjadikan satuan ke mg/dl
PASCA ANALITIK
a
Hasil pemeriksaan
NO
1
2
c.
Nama
Pasien
Suharti
Hery arman
Hasil
Pemerikaan
45 mg/dl
15 mg/dl
Keteranga
n
Tinggi
normal
Nilai normal
14- 29 mg/dl
d.
Catatan
Jika hasil pemeriksaan <4mm, maka hasil C4 ditulis : C4 < 6,0 g/l = 6.0 x
100 = 600 mg/dl
Jika diameter cincin presipitasi terlalu lebar pada hari pertama , maka
dilakukan pengenceran dan segera dilakukan pemeriksaan ulang.
e.
1.
Pemerikasaan ELP
Bahan yang diterima dari lantai 1 diproses sesuai dengan procedure
PRA ANALITIK
Persiapan alat dan pengambilan bahan
a
Trisbarbital buffer
Setiap vial stock buffer olution diencerkan sampai 1 liter aquabides
contohnya 50 ml stock addkan dengan 500 ml aquabidest
Vial yang sudah diencerkan tahan hingga 1 tahun pada suhu ruang
Etelah pemakaian disimpan di tempat lain untuk menghindari kerusakan
electrode chamber
f.
Agrose gels
Siap pakai
Simpan diposisi gel horizontal / menghadap ke atas
Simpan pada suhu ruang 20 80 C
g.
Amidoblack stain
Vial stock amodoblack stain ( botol coklat ) ditambah staining solution
diluent ( 60 ml ) encerkan dengan 300 ml aquabidest
Stabil elama 1 bulan
Ganti amidoblack stain setiap buka KIT baru
h.
Destaining solution
Setiap vial destaining solution encsrkan dengan aquabidest 100 ml.
contohnya 1 ml destaining solution + 1000 ml aquabidest
Stabil selama 1 minggu pada suhu ruang dan botol tertutup
Ganti setiap selesai destaining untuk 1 kali migrasi
i.
Fixative solution
Terdiri dari :
etanol 180 ml
Acetic acid 30 ml
Aquabidest 90 ml
j.
Applicator
Simpan di tempat kering pada suhu ruang
Filter paper thin
Siap pakai
Fluidil
Siap pakai ( sebia PN 4587, 1 vial 5 ml
ANALITIK
a
k.
PASCA ANALITIK
a
Hail Pemeriksaan
Nama Pasien : Amin
Jenis Pemeriksaan
Total Protein
1 globulin
2 globulin
globulin
globulin
Albumin
l.
2.
Nilai Normal
Total protein
1 globulin
2 globulin
globulin
globulin
Albumin
Hasil Pemeriksaan
9,4 g/dl
0,2 g/dl
1,2 g/dl
1,8 g/dl
0,9 g/dl
4,6 g/dl
: 6,0-8,0 g/dl
: 0,1-0,4 g/dl
: 0,4-1,1 g/dl
: 0,7-1,4 g/dl
: 0,7-1,6 g/dl
: 3,1-5,4 g/dl
m.
Catatan
Pemindahan agarose gel dilakukan secara hati-hati
n.
Keterangan
Tinggi
Normal
Tinggi
Tinggi
Normal
Normal
Metode
Immunokromatografi
o.
Prinsip
Pemeriksaan dimulai dengan memasukkan sampel pada sumur sampel. Sebuah
antigen rekombinan HIV yang berlabelkan colloidal gold. Menempel pada strip yang
kemudian bereaksi dengan antibodi HIV yang ada pada darah, serum atau plasma pasien dan
membentuk kompleks antibodi HIV. Campuran ini kemudian bermigrasi disepanjang strip,
kompleks antibodi HIV tadi akan ditangkap antigen HIV rekombinant dan berhenti dan
membentuk garis warna pada daerah test. Sampel negatif tidak akan menghasilkan garis
warna yang di sebabkan oleh tidak adanya kompleks antibodi HIV. Anigen yang digunakan
pada daerah test yaitu prtotein rekombinan yang cocok untuk reaksi imun pada daerah HIV 1
dan HIV 2. Garis kontrol akan selalu terbentuk yang menunjukan pemeriksaan dilakukan
dengan prosedur yang benar.
Dua garis test pada membran mengandung T1 pada daerah gp41, p24, dan gp120
serta HIV 1 atau HIV 2. Pada sampel yang infektif akan memberikan hasil yang positif. Pada
T2 mengandung rekombinan gp36 untuk HIV II spesifik, dan hasil positif pada daerah T2
menunjukan sampel positf HIV II.
p.
Tingkat sensitivitas
100%
q.
Tingkat Spesifisitas
100%
r.
Prosedure Pemeriksaan
Membawa semua reagen dan spesimen pada suhut ruangan
Membuka kartu test dari kemasan dan letakkan pada tempat yang bersih
dan kering.
Indentifikasi kartu test untuk masing-masing spesimen atau kontrol.
Memipet 1 tetes atau 30 l spesimen atau kontrol ke dalam sumur sampel
yang ada pada kartu dengan menggunakan pipet plastik yang tersedia,
kemudian ditambahkan 1 tetes sampel diluent pada sumur yang sama.
Hasil dapat dibaca pada menit ke 15.
Metode
Immunokromatografi
s.
Prinsip
Tes ini meliputi deteksi antibodi HIV 1, HIV 2, dan subtype O dalam darah, serum
atau plasma olehprotin immunodominant pada virus HIV yang sudah dilumpuhkan dalam
membran. Garis tes T1 telah dilapisi dengan HIV 1 dan subtype O antigen sedangkan garis
tes T2 dilapisi dengan antigen HIV 2. Antigen pengikatnya adalah protein rekombinan dari
HIV-1 pada daerah gp-129, gp-41, p24/ sedangkan untuk HIV-2 juga termasuk rekombinan
gp-36. Keberadaan HIV-1 dan HIV-2Ig M, Ig G, Ig A dapat dinyatakan dengan konjugat
protein A. Adanya antibodi positif dapat dibaca dengan terbentuknya garis ungu-kemerahan
pada membran (region T). Garis kontrol tambahan diletakkan pada membran (region C)
untuk memeriksa reaktivitas kit.
t.
Tingkat sensitivitas
100 %
u.
Tingkat Spesifisitas
100%
v.
Prosedure Pemeriksaan
Bawa tes dan sampel ke suhu ruangan
Buka bungkus ambil kartu, letakkan pada permukaan datar.
Untuk spesimen serum, teteskan 1 tetes serum/plasma atau sebanyak 25 l
ke lubang sampel (S), kemudian teteskan 1 tetes bufer atau sebanyak 40 l.
Dan jalankan timer.
Untuk sampel darah, teteskan 2 tetes darah atau sebanyak 50 l ke dalam
lubang sampel (S), kemudian teteskan 2 tetes buffer atau sebanyak 80 l
dan jalankan timer.
Bacalah hasil antara 5 30 menit setelah diteteskan buffer.
Metode
Immunokromatografi vikia
w.
Tingkat sensitivitas
100%
x.
Tingkat Spesifisitas
100%
y.
Prinsip Pemeriksaan
VIKIA HIV 1 & 2 adalah salah satu pemeriksaan immunokromatografi untuk deteksi
secara kualitatif antibodi HIV -1 dan HIV-2.
1) Membrane kromatografi memiliki:
Pada daerah garis test (T), mengandung peptide spesifik untuk HIV-1 (gp41
pada group M dan group O), dan HIV-2 (gp36).
Prosedure
Buka tes device dari kemasan dan gunakan sesegera mungkin.
Tempatkan tes device pada permukaan yang datar dan bersih.
Gunakan pipet untuk memindahkan 3 tetes sampel (75 l) ke dalam sumur
sampel (S) pada tes device dan hindari adanya gelembung udara serta mulai
menjalankan waktu.
Baca hasil pada menit ke-30.
PASCA ANALITIK
a
Interpretasi Hasil :
(-) negative
(+)positif
Invalid
control.
aa.
Oncoprobe
Interpretasi hail :
(-) Negative
ab.
(+) Positf
Invalid
VIKIA
Interpretasi Hasil :
(-) negative = 1 garis warna pada zona garis control
(+)positif = 2 garis warna pada zona garis tes dan pada zona garis
control
Invalid
= tidak timbul garis warna pada zona garis control.
3.
Pemeriksaan CD4
Bahan yang diterima dari lantai 1 diproses sesuai procedure
PRA ANALITIK
Persiapan dan pengambilan bahan
Sampel didata terlebih dahulu
Darah di homogenkan dengan digoyang perlaha-lahan
ANALITIK
a Metode
flow cytometry BD FACS caliber
Prosedur pemeriksaan :
Untuk masing-masing sampel beri label beserta nomor pada tabung. Untuk
jumlah absolute, label pada tabung BD Trucount ditempatkan pada tabung
12 x 75 mm.
Pipet 20 ul reagen BD tritest CD3/ CD4/ CD45 ke dalam. Jika
menggunakan tabung BD Trucount pipet harus berada di atas dasar tabung
dan jangan menyentuh butiran.
Pipet 50 ul whole blood ke dalam dasar tabung dan campur dengan baik.
Tutup tabung dan campur secara perlahan-lahan. Inkubasi selama 15 menit
di tempat yang gelap pada suhu ruangan 20 25 C.
Tambahkan 450 ul 1X BD FACS lysis solution ke dalam tabung.
Tutup tabung dan campur secara perlahan-lahan.
Inkubasi selama 15 menit di tempat yang gelap pada suhu ruangan.
Sampel siap dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan Flow Cytometer.
Baca hasil pada alat :
Klik multiset,masukkan tanggal.data pasien ,masukkan lot number,
klik RUN , kocok specimen keras-keras ,pasang di alat ,biarkan jarum alat
menghisap specimen pada tabung BD falcoun.klik RUN test ,klik acquire,
klik next,print data.
PASCA ANALITIK
a
Harga normal
Bayi < 12 bulan
1- 5 tahun
:
:
4.
6- 12
Dewasa
CD4 25 %
CD4 absolute 500 cells/l
CD4 25 %
410-1590 cells/l
ae.
Catatan
Pengocokan tabung tracount keras-keras agar sel- selnya tidak mengendap.
Hindari adanya darah pada sisi tabung. Jika darah mengenai sisi tabung,
maka darah tidak akan diwarnai dengan reagen serta dapat mempengaruhi
hasil. Pemipetan yang tepat sangat diperlukan ketika menggunakan tabung
BD Trucount. Hal ini dapat dilakukan dengan memegang pipet secara
vertikal.
Sebelum digunakan, verfikasi atau periksa butir dalam BD Trucount yang
terdapat pada bagian dasar tabung. Jika tidak ada buang tabung BD
Trucount dan ganti dengan yang lain. Jangan memindahkan butiran BD
Trucount pada tabung yang lain.
af.
PRA ANALITIK
Persiapan dan pengambilan bahan
Sampel pada tabung tutup kuning didata lalu di centrifuge dengan kecepatan
3000 rpm selama 15 menit.
ANALITIK
a Metode
Chemiluminescent mikropartikel immunoassay.
ag. Prinsip
Sampel di cuvet di tambah dengan reagen pemeriksaan,di cuci dengan wash 1 ,
adanya endapan berikatan dengan antibody. Cuvet dibawa luminometer kemudian ditambah
reagen basa dan reagen asam ehingga menimbulkan cahaya yang di baca oleh luminometer.
ah.
Prosedur pemeriksaan
Masukkan rack yang berisi sampel pada alat Stream Lab
Alat akan melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan peemintaan ( yang
dibaca melalui barcode sampel)
Lihat hasil pada layar ADVIA
ai.
Hasil Pemeriksaan :
1) Nama Pasien
HbsAg
Anti HCV
T3 (Triodothyroxine)
T4 (Total Thyroxine)
FT4 (Free Thyroxine)
2) Nama Pasien
IgG Toxoplasma
IgM Toxoplasma
: Siti Munawaroh
: Negatif
: Negatif
: 0.9 ng / ml
: 1.4 ng / ml
: 1.6 ng / ml
: Sumarni
: 13 IU / ml
: 0.50 IU / ml
Nilai Normal
HbsAg
Anti HCV
T3 (Triodothyroxine)
T4 (Total Thyroxine)
FT4 (Free Thyroxine)
CA 19-9 (Cancer Antigen 19-9)
CA 125 (Cancer Antigen 125)
AFP (Alpha Fetoprotein)
PSA (Prostate Spesific Antigen)
IgG Toxoplasma
IgM Toxoplasma
IgG Rubella
IgM Rubella
: Negatif
: Negatif
: 0.6 1.85 ng / ml
: 0.6 1.85 ng / ml
: 0.8 2.0 ng / ml
: < 37 u / ml
: < 35 u / ml
: < 8.5 ng / ml
: < 4 ng / ml
: < 17 IU / ml
: < 0.90 IU / ml
: < 15 IU / ml
: < 0.90 IU / ml
aj.
Catatan
Bila sampel sedikit, dilakukan pemeriksaan secara manual dengan
carasampel dimasukkan pada rak untuk pemeriksaan manual.
Bila sampel terdapat bekuan, harus dilakukan pemeriksaan manual
Bila hasil pemeriksaan nilai terlalu tinggi, maka dilakukan pemeriksaan
secara manual.
ak.