Anda di halaman 1dari 11

METODE PENELITIAN

Sterilization Station Revision : 0 Prepare


Date : 30 March Page 1 of 11 Approve
2021

A. Fungsi

Membuktikan bahwa perlakuan Shock Blow Off pada proses Sterilisasi di Sterilizer Pabrik
Kelapa Sawit berkontribusi meningkatkan kandungan minyak (oil content) pada janjangan
kosong (empty bunch), selanjutnya oil content ini berpotensi meningkatkan oil loses di
Empty Bunch.

B. Peralatan

1. Mini Sterilizer Dia. 760 mm x 1200 mm , 9 mm Thk 1 unit


2. Wadah Berlubang (Perforated Bowl) Cap. 5 kg 1 unit
3. Inlet Ball Valve 21/2” PN 16 1 unit
4. Exhaust Ball Valve 21/2” PN 16 1 unit
5. Condensate Ball valve 2” PN 16 1 unit
6. Pressure Gauge Dia. 6” Range 0 - 6 Bar 1 unit
7. Thermometer Dia. 6” Racket Type 0 – 200 Celcius 1 unit
8. Relief Valve Dia. 11/2” Range 0 – 10 Bar (g)
9. Ember Plastik (Plastic Bucket) Cap. 30 liter 1 unit
10. Timbangan 50 kg 1 unit
11. Timbangan 2 kg 1 unit
12. Recording Camera 2 unit
13. Lampu Sorot (Spotlight) cw Electrical Installation 1 unit
14. Steam Boiler 3 Bar (g) / Steam Facility in Palm Oil Mill 1 lot
15. Beaker Glass 1000 ml 2 unit
METODE PENELITIAN
Sterilization Station Revision : 0 Prepare
Date : 30 March Page 2 of 11 Approve
2021

C. Metode Penelitian

I. PROSES SHOCK BLOW OFF

Dilaksanakan sebanyak 5 kali pada sample yang berbeda dengan prosedur sebagai berikut :

1. Pasang semua peralatan pendukung pada Sterilizer, seperti Recording Camera (12),
Spotlight (13) dan item No. 3 s/d 8.
2. Buah sawit yang sudah terpisah dari tandannya dibersihkan dari sampah dan dimasukkan
ke dalam Perforated Bowl (2) sebanyak 5 s/d 10 kg.
3. Buah sawit sebagai sample ditimbang (10) dan berat bersih buah sawit (netto) hasil
penimbangan dicatat dan kondisi buah difoto.
4. Buah sawit di dalam Perforated Bowl (2) dimasukkan ke dalam Sterilizer (1) dan pintu
Sterilizer (1) ditutup rapat. Semua Ball Valve pada Sterilizer ditutup.
5. Setelah tekanan uap (steam) pada sumbernya sudah > 3 bar (g), buka Inlet Ball Valve (3)
dan Condensate Ball Valve (5) secara bersamaan selama 15 detik. Ini disebut sebagai
proses deaerasi (Deaeration)
6. Tutup Condensate Ball Valve (5) dan biarkan hingga tekanan pada Pressure Gauge (6)
menunjukkan tekanan 1,5 bar (g).
7. Buka Exhaust Ball Valve (4) dan tutup Inlet Ball Valve (3) secara bersamaan, biarkan
hingga tekanan pada Pressure Gauge (6) menunjukkan tekanan 0 bar (g).
8. Buka Inlet Ball valve (3) dan tutup Exhaust Ball Valve (4) secara bersamaan, biarkan
hingga tekanan pada Pressure Gauge (6) menunjukkan tekanan 3 bar (g).
9. Setelah 15 menit tekanan pada Pressure Gauge (6) menunjukkan tekanan 3 bar (g), buka
Condensate Ball Valve (5) secara perlahan selama 5 detik dan tutup kembali. Ini disebut
sebagai proses draining condensate.
10. 15 menit setelah proses draining condensate dan dipastikan tekanan dijaga konstan 3
bar(g) maka buka kembali Condensate Ball Valve (5) selama 1 – 3 detik hingga air /
condensate tidak terlihat keluar lalu tutup kembali.
11. Sesaat setelah item No. 10 dilaksanakan dan setelah tekanan pada Pressure Gauge (6)
kembali menunjukkan 3 bar (g), tutup Inlet Ball Valve (3) kemudian buka Exhaust Ball
Valve (4) secara cepat. Biarkan hingga tekanan pada Pressure Gauge (6) menunjukkan
tekanan 0 bar (g).
12. Letakkan Ember Plastik (9) di bawah Condensate Ball Valve (5) lalu buka Condensate
Ball Valve (5) hingga condensate di dalam Sterilizer (1) mengalir keluar.
13. Buka 1/4 putara Inlet Ball Valve (3) secara perlahan selama 5 detik hingga condensate
kembali keluar dan tutup kembali, hal ini bertujuan membersihkan minyak yang
menempel pada dinding Sterilizer (1) dan permukaan buah / sample.
14. Setelah condensate tidak mengalir lagi dari Condensate Ball Valve (5), buka pintu
Sterilizer (1) dan keluarkan Perforated Bowl (2) bersama sample lalu difoto dan
ditimbang.
METODE PENELITIAN
Sterilization Station Revision : 0 Prepare
Date : 30 March Page 3 of 11 Approve
2021

15. Timbang Ember Plastik (9) bersama condensatenya, lalu pindahkan condensatenya ke
dalam Beaker Glass (15).
16. Bawa condensate di dalam Beaker Glass (15) ke Laboratorium Pabrik Kelapa Sawit
untuk dianalisa persentase kandungan minyak di dalam condensate tersebut.
17. Analisa kandungan minyak dilakukan dengan cara hexane destilated pada 3 sub sample.

II. PROSES SOFT BLOW OFF

Dilaksanakan sebanyak 5 kali pada sample yang berbeda dengan prosedur sebagai berikut :

1. Pasang semua peralatan pendukung pada Sterilizer, seperti Recording Camera (12),
Spotlight (13) dan item No. 3 s/d 8.
2. Buah sawit yang sudah terpisah dari tandannya dibersihkan dari sampah dan dimasukkan
ke dalam Perforated Bowl (2) sebanyak 5 s/d 10 kg.
3. Buah sawit sebagai sample ditimbang (10) dan berat bersih buah sawit (netto) hasil
penimbangan dicatat dan kondisi buah difoto.
4. Buah sawit di dalam Perforated Bowl (2) dimasukkan ke dalam Sterilizer (1) dan pintu
Sterilizer (1) ditutup rapat. Semua Ball Valve pada Sterilizer ditutup.
5. Setelah tekanan uap (steam) pada sumbernya sudah > 3 bar (g), buka Inlet Ball Valve (3)
dan Condensate Ball Valve (5) secara bersamaan selama 15 detik. Ini disebut sebagai
proses deaerasi (Deaeration)
6. Tutup Condensate Ball Valve (5) dan biarkan hingga tekanan pada Pressure Gauge (6)
menunjukkan tekanan 1,5 bar (g).
7. Buka Exhaust Ball Valve (4) dan tutup Inlet Ball Valve (3) secara bersamaan, biarkan
hingga tekanan pada Pressure Gauge (6) menunjukkan tekanan 0 bar (g).
8. Buka Inlet Ball valve (3) dan tutup Exhaust Ball Valve (4) secara bersamaan, biarkan
hingga tekanan pada Pressure Gauge (6) menunjukkan tekanan 3 bar (g).
9. Setelah 15 menit tekanan pada Pressure Gauge (6) menunjukkan tekanan 3 bar (g), buka
Condensate Ball Valve (5) secara perlahan selama 5 detik dan tutup kembali. Ini disebut
sebagai proses draining condensate.
10. 15 menit setelah proses draining condensate dan dipastikan tekanan dijaga konstan 3
bar(g) maka buka kembali Condensate Ball Valve (5) selama 1 – 3 detik hingga air /
condensate tidak terlihat keluar lalu tutup kembali.
11. Sesaat setelah item No. 10 dilaksanakan dan setelah tekanan pada Pressure Gauge (6)
kembali menunjukkan 3 bar (g), tutup Inlet Ball Valve (3) kemudian buka Exhaust Ball
Valve (4) 1/12 putaran secara perlahan dan tahan selama 5 menit atau hingga tekanan
pada Pressure gauge (6) menunjukkan tekanan 0 bar (g).
12. Buka Exhaust Ball Valve (4) full dan biarkan.
13. Letakkan Ember Plastik (9) di bawah Condensate Ball Valve (5) lalu buka Condensate
Ball Valve (5) hingga condensate di dalam Sterilizer (1) mengalir keluar.
METODE PENELITIAN
Sterilization Station Revision : 0 Prepare
Date : 30 March Page 4 of 11 Approve
2021

14. Buka 1/4 putaran Inlet Ball Valve (3) secara perlahan selama 5 detik hingga condensate
kembali keluar dan tutup kembali, hal ini bertujuan membersihkan minyak yang
menempel pada dinding Sterilizer (1) dan permukaan buah / sample.
15. Setelah condensate tidak mengalir lagi dari Condensate Ball Valve (5), buka pintu
Sterilizer (1) dan keluarkan Perforated Bowl (2) bersama sample lalu difoto dan
ditimbang.
16. Timbang Ember Plastik (9) bersama condensatenya, lalu pindahkan condensatenya ke
dalam Beaker Glass (15).
17. Bawa condensate di dalam Beaker Glass (15) ke Laboratorium Pabrik Kelapa Sawit
untuk dianalisa persentase kandungan minyak di dalam condensate tersebut.
18. Analisa kandungan minyak dilakukan dengan metode Extract Hexane Destilated pada
minimal 3 sub sample.

Setelah diperoleh data sample sebanyak minimal 15 sample pada Proses Shock Blow Off dan 15
sample pada Proses Soft Blow Off, selanjutnya data ini diinput ke dalam table excel dan dibuat
tabulasi analisa.

Dari table excel tersebut akan terlihat persentase rata rata minyak yang keluar dari buah dan ikut
menjadi condensate / terkandung di dalam condensate melalui 2 metode yang dibandingkan,
yaitu metode SHOCK BLOW OFF dan SOFT BLOW OFF.

D. Proses Produksi di Pabrik Kelapa Sawit

Secara umum proses produksi di Pabrik Kelapa Sawit dibagi dama 6 Stasiun :
1. Reception Station
2. Sterilizer Station
3. Threshing Station
4. Pressing Station
5. Clarification Station
6. Kernel Recovery Station

1. Reception Station (Stasiun Penerimaan)

Terdiri dari Timbangan (Weigh Bridge), Tempat Penampungan Buah (Loading Ramp), Lori
atau Scraper Conveyor.

Buah dari kebun dikirim ke pabrik dengan truck, setelah diperiksa security truck tersebut
ditimbang di atas weigh bridge (Bruto) dan selanjutnya truck naik ke area loading ramp
METODE PENELITIAN
Sterilization Station Revision : 0 Prepare
Date : 30 March Page 5 of 11 Approve
2021

untuk proses pembongkaran buah (unloading). Setelah truck kosong, truck tersebut
ditimbang kembali (Tara) dan diperoleh berat besrsih buah (Netto).

Buah sawit di dalam loading ramp selanjutnya dimasukkan ke dalam lori melalui pengaturan
pintu loading ramp (untuk PKS menggunakan Horizontal Sterilizer) atau dimasukkan ke
dalam scraper conveyor (untuk PKS menggunakan Vertical Sterilizer) dan dikirim ke
Stasiun Sterilizer.

2. Sterilizer Station (Stasiun Sterilisasi)

Terdiri dari Transfer Carriage, Tippler, Capstand dan Horizontal Sterilizer (Tipe Horizontal
Sterilizer) atau Scraper Conveyor, Vertical Sterilizer, Hopper (Tipe Vertical Sterilizer).

Tipe Horizontal Sterilizer :

Lori yang berisi buah sawit ditarik dengan Capstand ke dalam Transfer Carriage, Transfer
Carriage berfungsi memindahkan Lori dari jalur rel Loading ramp kepada jalu rel Sterilizer.
Dari Transfer Carriage Lori tersebut di keluarkan dan ditarik ke dalam Sterilizer untuk
dilaksanakan perebusan / proses sterilisasi.

Proses perebusan dilaksanakan selama 90 menit dengan system triple peak / 3 puncak untuk
mengurangi udara yang terjebak di dalam sterilizer. Metode perebusan dan Tekanan yang
terjadi sesuai gambar di bawah ini :
METODE PENELITIAN
Sterilization Station Revision : 0 Prepare
Date : 30 March Page 6 of 11 Approve
2021

Tipe Vertical Sterilizer :

Buah sawit dari Loading Ramp dimasukkan ke dalam Scraper Conveyor untuk dikirim ke
Scraper Conveyor Feeding Sterilizer. Dari Scraper Conveyor Feeding Sterilizer buah sawit
di masukkan ke dalam Sterilizer secara gravitasi hingga penuh dan proses perebusan /
sterilisasi bisa dilaksanakan.

Proses perebusan dilaksanakan selama 50 – 60 menit dengan system double peak / 2 puncak
untuk mengurangi udara yang terjebak di dalam sterilizer. Metode perebusan dan Tekanan
yang terjadi sesuai gambar di bawah ini :
METODE PENELITIAN
Sterilization Station Revision : 0 Prepare
Date : 30 March Page 7 of 11 Approve
2021

STERILIZER PROGRAMME SYSTEM 2 PEAK

STEP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
INLET 1 O C C C C C C C C C C C C C C

INLET 2 C O C O O O O O O O O O C C C
INLET 3 C O C O O O O O O O O O C C C
INLET 4 C O C O O O O O O O O O C C C

INLET 5 C O C O O O O O O O O O C C C
BLEEDING VALVE C C C C C O C O C O C O O C C
CONDENSATE O C O O C C C C C C C C C O O

EXHAUST C C O C C C C C C C C C C C O
TIME 3,5 10,5 3 0,5 12,5 0,5 8 0,5 8 0,5 8 0,5 0,5 0,5 3
Δ TIME 3,5 14 17 17,5 30 30,5 38,5 39 47 47,5 55,5 56 56,5 57 60

C = CLOSE O = OPEN
METODE PENELITIAN
Sterilization Station Revision : 0 Prepare
Date : 30 March Page 8 of 11 Approve
2021

3. Thresher Station (Stasiun Bantingan)

Terdiri dari Scraper Conveyor, Thresher Drum, Bottom Screw Conveyor

Dari Sterilizer buah sawit yang sudah disterilisasi / direbus dikirim ke Thresher Drum dengan
Scraper Conveyor, di dalam Thresher Drum yang berputar 21 RPM buah sawit dibanting
berulang kali hingga buah (lose fruit) terlepas dari janjangannya (empty bunch).

Selanjutnya lose fruit jatuh ke dalam Bottom Screw Conveyor untuk dikirim ke Presssing
Station sementara empty bunch keluar dari Thresher Drum masuk ke dalam Scraper Conveyor
untuk dikirim ke empty bunch Press atau ke penampungan empty bunch.

Keberhasilan proses di Sterilizer dapat diketahui dari jumlah Lose Fruit yang masih tinggal di
Empty Bunch keluaran Thresher Drum ini, semakin sedikit Lose Fruit yang tertinggal maka
semakin baik performance Sterilizer.

4. Pressing Station (Stasiun Pemerasan)

Terdiri dari Fruit Elevator atau MPD Conveyor (Mass Pre Digest Conveyor), Screw Conveyor,
Digester Machine, Pressing Machine (Mesin Press), Oil Gutter, V-Notch Box, Sand Trap tank.

Lose fruit dari Thresher Drum masuk ke dalam Fruit Elevator atau MPD Conveyor untuk
dibawa ke atas ke Screw Feeding Conveyor. Screw Feeding Conveyor mengirim lose fruit
masuk ke dalam beberapa Digester.

Di dalam Digester, lose fruit dilumat sambil diinjeksikan uap panas hingga menjadi adonan yang
homogen, biji (nut) sudah terlepas dari daging buah (mesocarp).

Dari Digester secara gravitasi adonan lose fruit tersebut masuk ke dalam Mesin Press tipe Twin
Screw untuk diperas dipisahkan minyaknya dari daging buah atau serat buah (fibre).

Minyak yang keluar dari Mesin Press disebut juga crude oil ditampung di dalam Oil Gutter dan
sambil diinjeksikan air panas untuk diencerkan minyak ini mengalir menuju Sand Trap tank
untuk dibuang pasir di dalam minyak tersebut. Air panas yang dialirkan ke dalam Oil Gutter
berasal dari V-Notch Box untuk ditentukan volume / kapasitasnya.

Ampas pemerasan atau disebut press cake yang terdiri dari fibre dan nut yang masih menyatu
dan bergumpal jatuh ke dalam Cake Breaker Conveyor untuk dikirim ke Stasiun Kernel.

5. Clarification Station (Stasiun Klarifikasi)


METODE PENELITIAN
Sterilization Station Revision : 0 Prepare
Date : 30 March Page 9 of 11 Approve
2021

Terdiri dari Vibrating Screen, Pompa, Dilution Crude Oil Tank (DCO Tank), Continuous
Settling Tank (CS Tank), Clean Oil Tank (CO Tank), Sludge Tank, Sand Cyclone, Balance
Tank, Sludge Centrifuge / Decanter / Sludge Separator, Sludge Pit, Oil Purifier, Oil Vaccum
Drier, Oil Storage Tank.

Minyak (Crude Oil) yang telah dibuang pasirnya di Sand Trap Tank mengalir secara gravitasi ke
Vibrating Screen Double Deck (saringan getar 2 tingkat) untuk dibuang kotoran-kotoran yang
halus dan ringan. Deck 1 screen 20 Mesh, Deck 2 screen 40 Mesh.

Dari Vibrating Screen crude oil masuk ke dalam DCO Tank untuk dipanaskan hingga 95oC,
selanjutnya dikirim dengan Pompa ke dalam CS Tank.

Di dalam CS Tank crude oil terpisah secara gravitasi menjadi 2 (dua) bagian yaitu minyak
bersih bercampur air (clean oil) di sebelah atas dan lumpur (sludge) di sebelah bawah sesuai
berat jenis masing-masing. Selanjutnya clean oil mengalir melalui skimmer (corong) menuju CO
Tank dan sludge mengalir dari bawah melalui Under Flow Pipe menuju Sludge Tank. Di dalam
CS Tank ini temperature dipertahankan 95oC dengan steam coil untuk memudahkan pemisahan
dan juga menggunakan agitator 3 RPM untuk memecah gumpalan-gumpalan lumpur agar
minyak yang terjebak di dalamnya dapat terlepas.

Dari CO Tank minyak bersih (clean oil) di sebelah atas dipompakan ke dalam Oil Purifier untuk
dibuang kotoran dan airnya, selanjutnya clean oil ini masuk ke dalam Vaccum Drier untuk
dikurangi kadar airnya. Minyak produksi yang keluar dari Vaccum Drier ini selanjutnya dikirim
ke Oil Storage Tank dengan Pompa. Kualitas Minyak Produksi ini harus memenuhi syarat
minimum kualitas pasar yaitu Kadar Air < 0,2%, kadar Kotoran < 0,02%.

Sludge (Lumpur) di dalam Sludge Tank dipompakan ke dalam Sand Cyclone untuk dibersihkan
dari pasir yang masih terkandung di dalamnya, selanjutnya sludge ditampung sementara di
dalam Balance Tank atau tangki feeding ke mesin pemisah.

Dari Balance Tank, sludge mengalir secara gravitasi ke dalam mesin pemisah seperti Decanter
atau Sludge Centrifuge atau Sludge Separator atau kombinasi dari mesin pemisah tersebut.
Sludge yang mengandung minyak yang keluar dari mesin pemisah ini dikirim kembali ke proses
yaitu ke Vibrating Screen sedangkan Sludge yang minimal kandungan minyaknya di kirim ke
Sludge Pit dan selanjutnya dipompakan ke Stasiun Pengolahan Limbah.

6. Kernel Recovery Station (Stasiun Pengutipan Kernel)

Terdiri dari Cake Breaker Conveyor, Depericarper Separating Column, Nut Polishing Drum,
Destoner, Nut Hopper, Ripple Mill, Screw Conveyor, Elevator, Air Lock, LTDS 1, LTDS 2,
Claybath Separator, Kernel Silo Drier, Pneumatic Transport, Kernel Bunker, Centrifugal Fan,
Cyclone & Shell Hopper.
METODE PENELITIAN
Sterilization Station Revision : 0 Prepare
Date : 30 March Page 10 of Approve
2021 11

Press cake yang keluar dari Mesin Press dipecah pecah di dalam Cake Breaker Conveyor sambil
dikirim menuju Separating Column, pemecahan gumpalan ini berfungsi untuk melepaskan uap
air yang terjebak di dalamnya.

Di dalam Separating Column terjadi pemisahan secara pneumatic, fibre dan debu akan terangkat
ke atas dihisap Centrifugal Fan menuju Fibre Cyclone sedang biji (nut), kernel dan cangkang
(shell) yang berat akan jatuh ke bawah menuju Nut Polishing Drum.

Di dalam Nut Polishing Drum, nut diputar di dalam drum, dibanting dan bergesekan dengan nut
lain sehingga fibre yang masih menempel pada nut dapat terlepas dan ikut terhisap menuju Fibre
Cyclone sehingga diperoleh nut yang lebih bersih.

Selanjutnya nut dikirim dengan Conveyor masuk ke dalam Separating Column Destoner untuk
dipisahkan dari batu, logam atau material berat lainnya, nut terangkat ke atas oleh hisapan
Centrifugal Fan dan masuk ke dalam Destoner Chamber selanjutnya nut turun ke dalam Nut
Hopper.

Nut Hopper berfungsi untuk tempat penampungan nut sementara sebelum dipecahkan di mesin
Ripple Mill. Nut diumpan ke dalam Ripple Mill menggunakan Screw Conveyor Feeder atau
Vibrating Feeder secara konstan, nut akan pecah hingga cangkang (shell) terlepas dari inti
(kernel).

Selanjutnya campuran shell dan kernel (cracked mixture) ini dikirim meggunakan Screw
Conveyor dan Elevator menuju LTDS1 (Light Tenera Dura Separation 1) atau disebut juga
Winnower 1. Pada Separating Column Stage 1 LTDS 1, shell halus dan kernel yang pecah akan
terangkat ke atas menuju separating Column Stage 2 sedangkan kernel utuh akan jatuh ke bwah
ke dalam conveyor. Pada Separating Column Stage 2 LTDS 1 ini shell halus akan terangkat ke
atas oleh hisapan Centrifugal Fan menuju LTDS 1 Cylone sedangkan shell kasar / berat dan
kernel jatuh ke bawah dan melalui Air Lock masuk ke dalam LTDS 2.

Campuran shell berat dan kernel dari LTDS 1 masuk ke dalam Separating Column LTDS 2.
Pada Separating Column Stage 1 LTDS 2, sebagian shell kasar dan kernel yang pecah yang
lebih ringan akan terangkat ke atas menuju separating Column Stage 2 sedangkan kernel pecah
yang lebih berat akan jatuh ke bawah ke dalam conveyor. Di Separating Column ini shell kasar
sebagian akan terangkat ke atas oleh hisapan Centrifugal Fan menuju LTDS 2 Cylone
sedangkan shell kasar yang lebih berat dan kernel pecah jatuh ke bawah dan melalui Air Lock
masuk ke dalam Claybath Separator.

Pada Claybath Separator terjadi pemisahan secara perbedaan berat jenis (specific gravity), berat
jenis kernel lebih rendah dari berat jenis shell oleh karena itu dibuatlah larutan clay dengan nilai
berat jenis diantara berat jenis kernel dan shell sehingga akan terjadi pemisahan. Shell yang
METODE PENELITIAN
Sterilization Station Revision : 0 Prepare
Date : 30 March Page 11 of Approve
2021 11

terpisah dari kernel ini dikirim ke Shell Hopper untuk bahan bakar boiler sedangkan kernel nya
dikirim ke Kernel Drier Silo bersama kernel dari LTDS1 dengan Conveyor dan Elevator.

Kernel Silo Drier adalah tanki berbentuk Silinder Vertical atau Rectangular Vertical diberi alat
pemanas udara (Heater) menggunakan sumber panas dari uap. Di dalam Kernel Silo Drier
terjadi pemanasan dengan cara kontak langsung yaitu udara panas dari Heater langsung
bersinggungan dengan kernel selama 15 – 20 jam sehingga diperoleh Kernel Produksi dengan
kadar air < 8%.

Dari Kernel Silo Drier ini kernel produksi dikirim ke Kernel Bunker untuk disimpan sebelum
dijual dengan Pneumatic Transport menggunakan Centrifugal Fan dan Stell Pipe sebagai
ductingnya.

Anda mungkin juga menyukai