2. Nisa almagfirah
4. Rahmawati
6. Fadli andika
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
1. ROTARY EVAPORATOR
a. Pengertian Rotary Evaporator
Rotary vakum evaporator atau rotary evaporator merupakan suatu instrumen yang
tergabung antara beberapa instrumen, yang menggabung menjadi satu bagian, dan
bagian ini dinamakan rotary vakum evaporator.
b. Prinsip Kerja Rotary Evaporator
Prinsip kerja dari rotary evaporator yaitu menggunakan prinsip vakum destilasi,
sehingga tekanan akan menurun dan pelarut akan menguap dibawah titik didihnya.
1. Hot plate : berfungsi untuk mengatur suhu pada waterbath dengan temperatur
yang diinginkan (tergantung titik didih dari pelarut)
2. Waterbath : sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk labu alas
yang berisi “sampel”
3. Ujung rotor “sampel” : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat sampel
bergantung.
4. Lubang kondensor : berfungsi pintu masuk bagi air kedalam kondensor yang
airnya disedot oleh pompa vakum.
5. Kondensor : serfungsi sebagai pendingin yang mempercepat proses perubahan
fasa, dari fasa gas ke fasa cair.
6. Lubang kondensor : berfungsi pintu keluar bagi air dari dalam kondensor.
7. Labu alas bulat penampung : berfungsi sebagai wadah bagi penampung pelarut.
8. Ujung rotor “penampung” : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat penampung
bergantung
d. Cara Kerja Alat Rotary Evaporator
Cara menggunakan alat ini harus sesuai dengan prosedur yang ada dimana langkah
yang pertama yaitu :
1. Menghidupkan alat, semua kabel disambungkan ke dalam saklar masing-
masing. Pertama pendingin dihidupkan dengan menekan tombol On/Off
untuk power dan On/Off untuk vakum, ditunggu beberapa saat hingga
temperatur menunjukkan temperatur standar yaitu 25⁰C. Temperatur
kemudian diatur dengan cara menekan tombol set kemudian mengatur suhu
sesuai dengan yang diinginkan dengan menekan tombol Up/Down.
2. Setelah suhu diatur, pasanglah labu sampel pada rotor penggerak dan labu
destilat. Untuk memudahkan dalam melepas labu dioleskan vaselin pada
bagian penghubung kedua benda, digunakan juga klip untuk memperkuat
sambungan. Penangas air dinyalakan dengan menekan tombol On/Off dan
suhu diatur dengan menekan tombol set dan Up/Down untuk mengatur
suhunya sesuai dengan yang diinginkan. Rotavapor dinyalakan dengan
menekan tombol On/Off dan kecepatan berputarnya diatur sesuai keinginan
dengan memutar knop pemutar.Kemudian, pompa vakum dinyalakan.
Begitu pula untuk cara mematikan alat ini langkah-langkah yang dilakukan
yaitu harus berurutan sesuai prosedur:
1. Matikan pompa vakum dengan menekan tombol On/Off. Setelah itu, matikan
penangas air dengan perlahan-lahan menurunkan suhu penangas air secara
bertahap.
2. Matikan rotavapor dengan menurunkan kecepatannya hingga rotor berhenti
berputar.
3. Matikan pendingin dengan mengenbalikan suhu pendingin kembali ke suhu
standar kemudian matikan dengan menekan tombol On/Off untuk power dan
On/Off untuk pompa. Biarkan semua sampel yang telah dipisahkan turun ke
dalam labu destilat.
4. Kemudian labu destilat dan labu yang berisi sampel dilepaskan dari
sambungan dengan kondensor.
e. Skema Alat Rotary Evaporator
kondensor
vakum
2. NERACA DIGITAL
a. Pengertian Neraca
Neraca adalah instrumen untuk mengukur massa benda, bukan berat benda.Bahwa
massa itu adalah jumlah molekul pada suatu benda, sedangkan berat adalah massa
benda dikalikan dengan percepatan gravitasi yang dia alami.
Ada banyak jenis neraca, secara garis besar ada 2 jenis neraca:
1. Neraca Digital
2. Neraca Mekanis
a. Neraca Digital
Merupakan neraca yang cara kerjanya menggunakan tenaga listrik berarus
lemah dan indikator nya berupa angka digital.
Beberapa jenis neraca yang termasuk neraca digital:
Neraca teknis digital, merupakan neraca digital yang sering
digunakan untuk menimbang zat dalam jumlah kecil dan memiliki
ketelitian hingga 0.1 gram (100 mg). Neraca ini banyak digunakan
karena penggunaannya yang praktis dan hemat ruang.
b. Prinsip Kerja
Alat perhitungan satuan massa suatu benda dengan teknik digital dengan tingkat
ketelitian yang cukup tinggi.
c. Bagian-Bagian Neraca
1. Tombol on atau off untuk menghidupkan atau mematikan neraca.
2. Tempat penyimpanan objek yaitu tempat untuk meletakkan zat yang akan
ditimbang
3. Hasil penimbangan dipaparkan di LCD
d. Cara Kerja Neraca
Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu bekerja dengan
neraca ini harus secara halus dan hati-hati.
Sebelum mulai menimbang persiapkan semua alat bantu yang dibutuhkan dalam
penimbangan.
Langkah kerja penimbangan yang meliputi:
1. Persiapan pendahuluan alat-alat penimbangan, siapkan alat dan zat yang akan
ditimbang, sendok dan kaca arloji .
2. Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca meliputi: periksa kebersihan
neraca (terutama piring-piring neraca).
3. Penimbangan, dapat dilakukan setelah diperoleh keadaan setimbang pada
neraca dan timbangan pada posisi nol, timbang piring kemudian baru
ditimbang zatnya. Hasilnya akan muncul kelayar. Demikian pula setelah
penimbangan selesai posisi timbangan dikembalikan seperti semula.
e. Skema Neraca
Perubahan
Power suplay Timbangan
potensiometer
mendapatkan beban
Layar LCD
3. AUTOCLAVE
a. Pengertian Autoclave
Autoclave adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu
benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama
kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk
membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu
yang tinggi inilah yang akan membunuh microorganisme.
b. Prinsip Cara Kerja Autoclave
Yaitu mensterilkan dengan bantuan uap.
4. LEMARI ASAM
a. Prinsip Kerja
Dengan Lemari Asam/Fume Hood sebagai tempat mereaksikan senyawa yang pekat
atau yang berbahaya yang menghasilkan gas/uap/kabut, dan tempat untuk
penggunaan bahan kimia yang mudah menguap (asam, oksidator kuat). Lemari
asam/fume hood menyedot semua gas-gas yang terbentuk dari senyawa kimia atau
gas yang mudah menguap dengan menggunakan motor blower dan dibuang di udara
bebas.
b. Bagian-Bagian Alat Gambar Fume Hood
1. Main LCD : Display kecepatan , kondisi, pesan operational dan isyarat alarm.
2. Menu Switch :
Keluar masuk pilihan menu
Kembali dari level sebelumnya dari pilihan menu
Kembali dari display data diagnostic
3. Set Switch :
Memilih menu atau submenu yang sedang ditampilkan pada LCD
Lanjut ke langkah berikutnya atau urutan dalam salah satu pilihan menu
Mengakses data diagnostik lemari asam
4. UP and DOWN Button :
Beralih ke atas atau ke bawah pada pilihan menu
Menaikkan atau menurunkan nilai yang sesuai dalam salah satu pilihan menu
5. Test Button : Melakukan prosedur self-test lemari asam. Prosedur akan
memeriksa fungsi komponen dalam sistem kontrol.
c. Cara kerja Lemari Asam
1. Tekan tombol “ON” Lamp Switch dan Fan Switch pada tombol kontrol utama
ON/OFF.
2. Pastikan exhaust dan lampu penerangan beroperasi sebelum memulai pekerjaan.
3. Saat menggunakan lemari asam, jaga wajah Anda di luar pembatas kaca.
Bekerja setidaknya 6 inci dari pembatas kaca.
4. Gunakan alat pelindung diri seperti kaca mata percikan (splash goggles) dan
sarung tangan anti asam.
5. Apabila menggunakan peralatan besar di dalam lemari asam, tempatkan
peralatan pada balok agar aman dan praktis, untuk memungkinkan aliran udara
di bawahnya.
6. Pembatas kaca lemari asam harus tetap tertutup, kecuali saat lemari asam
digunakan untuk bekerja.
7. Jika alarm aliran udara berbunyi, hentikan penggunaan, dan tutup pembatas
kaca sepenuhnya.
8. Setelah selesai bekerja matikan, tekan tombol “OFF” Lamp Switch dan Fan
Switch pada tombol kontrol utama ON/OFF.
d. Skema lemari asam
5. SPEKTROFOTOMETRI UV – VIS
a. Pengertian
Spektrofotometri Sinar Tampak (UV-Vis) adalah pengukuran energi cahaya oleh
suatu systempada panjang gelombang tertentu. Sinar ultraviolet (UV) mempunyai
panjang gelombang antara 200-400 nm, dan sinar tampak (visible) mempunyai
panjang gelombang 400-750 nm. Pengukuran spektrofotometri menggunakan alat
spektrofotometer yang melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul
yang dianalisis, sehingga spektrofotometer UV-Vis lebih banyak dipakai untuk
analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif.
Spektrum UV-Vis sangat berguna untuk pengukuran secara kuantitatif.
Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur absorban
pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-Beer.Ia
menyatakan hubungan linieritas antara absorban dengan konsentrasi larutan analit
dan berbanding terbalik dengan transmitan. Dalam hukum Lambert-Beer tersebut
ada beberapa pembatasan, yaitu :
Sinar yang digunakan dianggap monokromatis
Penyerapan terjadi dalam suatu volume yang mempunyai penampang yang
sama
Senyawa yang menyerap dalam larutan tersebut tidak tergantung terhadap
yang lain dalam larutan tersebut
Tidak terjadi fluorensensi atau fosforisensi
Indeks bias tidak tergantung pada konsentrasi larutan
A = e.b.c
dimana :
A = absorban
e = absorptivitas molar
c = konsentrasi
3. Monokromator
Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis menjadi
cahaya tunggal (monokromatis) dengan komponen panjang gelombang
tertentu. Bagian-bagian monokromator, yaitu :
Prisma
Grating (kisi difraksi)
Celah optik
Filter
4. Detektor
Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian
diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan
ditampilkan dalam bentuk angka-angka padakomputer.
5. Recorder/Visual Display
Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik,
menyatakan dalam bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.
d. Cara Kerja Alat Spektrofotometer UV-Vis
Cara kerja alat spektrofotometer UV- Vis yaitu sinar dari sumber radiasi diteruskan
menuju monokromator. Cahaya dari monokromator diarahkan terpisah melalui
sampel dengan sebuah cermin berotasi. Detektor menerima cahaya dari sampel
secara bergantian secara berulang-ulang, Sinyal listrik dari detektor diproses, diubah
ke digital dan dilihat hasilnya, selanjutnya perhitungan dilakukan dengan komputer
yang sudah terprogram. Zat yang dapat dianalisis dengan spektrofotometri UV- Vis
yaitu zat dalam bentuk larutan dan zat yang tampak berwarna maupun berwarna dan
memiliki gugus kromofor.
e. Skema Spektrofotometri UV-VIS
6. SPEKTROMETER PRISMA
a. Pengertian
Spektrometer adalah alat untuk mengukur spektrum cahaya. Dalam astronomi
dan beberapa cabang ilmu fisika dan kimia, spektrometer adalah sebuah alat optik
untuk menghasilkan garis spektrumcahaya dan mengukur panjang gelombang serta
intensitasnya. Spektrometer adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati dan
mengukur sudut deviasi cahaya datang karena pembiasan dan dispersi. Dengan
menggunakan Hukum Snellius, indeks bias dari kaca prisma untuk panjang
gelombang tertentu atau warna tertentu dapat ditentukan.
Metoda penyelidikan dengan bantuan spektrometer disebut spektrometri.
Variabel yang diukur adalah yang paling sering adalah lampu. Dalam spektrometer
modern, sinar yang datang pada sampel diubah panjang gelombangnya secara
kontinyu. Hasil percobaan diungkapkan dalam spektrum dengan absisnya
menyatakan panjang gelombang (atau bilangan gelombang atau frekuensi) sinar
datang dan ordinatnya menyatakan energi yang diserap sampel.
b. Prinsip Kerja Spektrometer Prisma
Prinsip kerja untuk spektrometer prisma, cahaya yang sejajar kemudian masuk
kesebuah prisma. Disini, cahaya mengalami dispersi atau peristiwa penguraian
cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik karena
perbedaan indeks bias.
Sebuah lensa menfokuskan cahaya dicelah keluar. Hanya satu warna cahaya
yang dapat melewati celah ini dalam satu waktu. Oleh karena itu, prisma harus
diputar untuk membawa warna-warna lain masuk kedalam celah keluar dan
membaca seluruh spektrum. Skala yang berbentuk lingkaran mencatat sudut prisma
sehingga panjang gelombang cahaya dapat ditentukan.
Namun ada juga spektrometer yang menggunakan cermin datar yang disebut
gratting alur sebagai pengganti prisma. Permukaan sebuah gratting berisi ribuan alur
sejajar yang tipis. Cahaya yang menembus gratting akan menghasilkan sebuah
spektrum.
c. Bagian-Bagian Spektrometer Prisma
Spektroskop prisma merupakan alat yang digunakan untuk melihat spektrum
dari suatu sumber cahaya. Spektrometer prisma merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur spektrum cahaya yang terurai setelah melewati suatu medium atau
untuk mengukur panjang gelombang dan indeks bias dari suatu prisma. Susunan
spektrometer prisma terdiri dari komponen-komponen kolimator, teleskop, meja
spectrometer, dan skala.
1. Kolimator
Kolimator merupakan sebuah tabung yang dilengkapi dengan lensa akromatik di
mana satu ujungnya (yang menghadap prisma) dan sebuah celah. Fungsi lensa
kolimator adalah untuk mensejajarkan berkas sinar yang keluar dari celah.
Lebar celah dapat diatur dengan menggunakan skrup pengatur yang terdapat
pada ujung kolimator didekat celah. Skrup pengatur PC digunakan untuk
mengatur lebar berkas cahaya yang jatuh pada prisma sedangkan posisi lensa
terhadap celah dapat diatur dengan skrup, PL. Dalam penggunaan spectrometer
prisma ini, celah dihubungkan dengan sumber cahaya yang akan diamati
spektrumnya. Sumber cahaya dibungkus dalam sebuah tabung (agar cahaya
tidak terpencar) dan diberi celah sejajar dengan celah yang terdapat pada
kolimator.
2. Teleskop
Teleskop yang digunakan terdri dari lensa obyektif dan lensa okuler. Posisi
lensa okuler terhadap lensa obyektif dapat diatur dengan skrup,yang terdapat
pada ujung teleskop. Teleskop ini dapat digerak-gerakan, selain berfungsi
sebagai tempat melihat spectrum cahaya yang dihasilkan prisma,, teleskop ini
dapat menunjukan besar sudut yang dihasilkan dari pembiasan prisma. Untuk
menentukan posisi celah dengan tepat, digunakan benang silang sebagai
rujukan.
3. Meja Spektrometer
Meja spectrometer merupakan tempat untuk meletkkan prisma. Kedudukannya
dapat dinaikkan / diturunkan atau diputar dengan melonggarkan skrup dan
mengeratkannya. Prisma merupakan suatu objek yang membiaskan spectrum
dari suatu sumber cahaya.
4. Skala Utama dan Skala Nonius
Dibawah meja spectrometer, terdapat piringan yang merupakan tempat dari
skala utama dan skala nonius. Skala-skala ini menunjukan besar sudut yang
dihasilkan dari pembiasan lensa. Pada sekala utama terdapat 360 skala yang
menunjukan besar sudut pada lingkaran penuh. Sedangkan pada skala nonius
terdapat skala-skala yang lebih kecil. Jumlah skala pada skala nonius todak
tetap, hal ini tergantung pada pada ketelitian spectrometer, semakin banyak
skala nonius dan semakin kecil jarak dari skala satu dan yang lain, maka
ketelitian spectrometer semakin kecil pula. Dan kesalahan dalam pengukuran
juga sangat kecil.
d. Cara Kerja Spektrometer Prisma
Berikut ini merupakan cara untuk menggunakan spectrometer prisma:
Memasang lampu natrium (Na) atau sumber cahaya lain
Mengarahkan spektrometer kearah lampu sehingga kolimator tepat berada
didepan lampu
Mengkalibrasi spektrometer dan mencatat sudut mula-mula ketika teleskop
dan kolimator sesumbu.
Meletakan prisma yang akan ditentukan indeks biasnya
Mengatur teleskop pada satu arah sampai terlihat garis-garis spektrum untuk
masing-masing panjang gelombang
Menggeser teleskop sehingga benang silang berhimpit dengan garis-garis
spectrum tadi
Mencatat sudut yang dibentuk ketika telah terbentuk spektrum cahaya, yang
terlihat jelas.
Selanjutnya menghitung indeks bias prisma dan panjang
Setelah mengetahui berapa sudut deviasi minimum maka selanjutnya akan
ditentukan berapa panjang gelombangnya dengan menggunakan rumus
balmer.
e. Skema Spektrometer Prisma
7. HOTPLATE
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja adalah menghomogenkan larutan dengan putaran dan suhu.
b. Bagian-Bagian Alat Hotplate
Keterangan:
A : Switch
B : LED Heating
C : Display
G : Mains socket
Prinsipnya pengendali pada alat ini, yaitu kecepatan motor dan temperatur.
Dalam pengendalian stirrer, nilai dari Set Point berupa bilangan akan masuk ke
PWM (Pulse Width Modulation) sebagai output PWM yang akan mengatur
kecepatan motor DC. Pada pengendalian temperatur dikendalikan dengan proses
PID, dari temperatur heater tersebut dibaca dengan sensor termocouple yang akan
menghasilkan nilai temperatur dan nantinya akan kembali ke dalam sistem
pengendali berupa bilangan sebagai nilai Manipulated Variable (MV). Untuk bagian
pengendali, PWM dan counter terdapat di dalam microcontroller. Dalam pengendali
temperatur, sistem pengendali yang digunakan untuk pengendali temperaturnya
adalah PI controller (Proportional Integrator).
8. SENTRIFUGE
a. Pengertian
Centrifuge adalah alat yang digunakan untuk memisahkan larutan dengan berat
molekul yang berbeda berdasarkan gaya sentrifugal, contohnya pada darah, urine dan
pemurnian protein. Gaya sentrifugal adalah gaya yang bekerja ke arah luar dari titik
pusat putaran.
b. Prinsip Kerja
Centrifuge memiliki prinsip kerja sesuai dengan fungsinya yaitu berdasarkan gaya
sentrifugal yang timbul apabila suatu benda diputar dari suatu titik semakin tinggi
kecepatan putaran yang diberikan maka semakin besar gaya sentrifugal yang
dihasilkan. Lama tidaknya proses pemisahan zat tergantung dari kekentalan zat
tersebut. Semakin kental larutan maka akan semakin lama pula untuk melakukan
pemisahan zat atau larutan tersebut.
c. Bagian-Bagian Alat Sentrifuge
Pintu centrifuge tidak akan terbuka jika motor masih berputar. Motor akan
berputar saat pintu centrifuge ditutup. Perputaran motor ini akan menggerakkan
tempat sampel sehingga timbul gaya sentrifugal yang memisahkan partikel pada
sampel sesuai berat molekulnya. Setelah timer habis, maka motor akan melambat
dan berhenti berputar. Alasan mengapa motor pada centrifuge tidak langsung
berhenti saat waktu yang telah diatur habis adalah karena jika putaran motor
langsung berhenti ketika waktu habis akan membuat sample atau larutan tercampur
kembali.