Anda di halaman 1dari 12

PROSEDUR OPERASI STANDAR MODUL PRAKTIKUM

LABORATORIUM PROSES INDUSTRI KIMA

PROSEDUR OPERASI STANDAR REAKTOR FASA CAIR


1. Disambungkan steker peralatan reaktor fasa cair ke stop kontak.
2. Impeller di naikkan dengan bantuan kunci impeller, taruhlah beaker glass dan
turunkan kembali impeller sesuai dengan batas dengan bantuan kunci impeller.
3. Peralatan reaktor fasa cair di hidupkan.
4. Diatur kecepatan pengadukan (putar ke kanan untuk menambah kecepatan dan
putar ke kiri untuk mengurangi kecepatan).
5. Setelah percobaan selesai, peralatan reaktor fasa cair dimatikan dan beaker
glass dikeluarkan dari peralatan reaktor fasa cair.
6. Kemudian steker peralatan reaktor fasa cair dicabut dari stop kontak.

PROSEDUR OPERASI STANDAR ESTERIFIKASI


1. Labu leher tiga dan refluks kondensor di rangkai pada penangas pasir dengan
bantuan statif dan klem, kemudian dimasukkan sampel ke dalam labu leher
tiga.
2. Pasang selang pada refluks kondensor sebagai saluran air masuk dan air keluar.
3. Dinyalakan bunsen sebagai media pemanasan.
4. Setelah percobaan selesai, bunsen dimatikan dan rangkaian alat dilepas
kemudian di cuci hingga bersih.

PROSEDUR OPERASI STANDAR FORMALDEHID


1. Labu leher tiga dan refluks kondensor di rangkai pada penangas pasir dengan
bantuan statif dan klem, kemudian dimasukkan sampel ke dalam labu leher
tiga.
2. Pasang selang pada refluks kondensor sebagai saluran air masuk dan air keluar.
3. Dinyalakan bunsen sebagai media pemanasan.
4. Setelah percobaan selesai, bunsen dimatikan dan rangkaian alat dilepas
kemudian di cuci hingga bersih.
PROSEDUR OPERASI STANDAR BIODIESEL
1. Disambungkan steker pada hotplate ke stop kontak.
2. Labu leher tiga dan refluks kondensor dirangkai diatas hotplate dengan bantuan
statif dan klem kemudian dimasukkan sampel kedalam labu leher tiga.
3. Pasang selang pada refluks kondensor sebagai saluran air masuk dan air keluar.
4. Dinyalakan heater dan stirrer pada hotplate
5. Setelah percobaan selesai, heater dan stirrer pada hotplate dimatikan.
6. Rangkaian peralatan di lepas kemudian dicuci hingga bersih.
7. Steker pada hotplate dilepas dari stop kontak

PROSEDUR OPERASI STANDAR PULP


1. Dimasukkan larutan pemasak dan sampel ke dalam digester dan ditutup dengan
rapat
2. Gas dialirkan pada pemanas dengan cara memutar regulator gas kemudian
dinyalakan pemanas dengan api.
3. Digester diayun sampai waktu yang telah ditentukan.
4. Setelah mencapai waktu yang ditentukan, digester dibuka dan pulp dikeluarkan
dari digester.
5. Digester dicuci hingga bersih.
PROSEDUR OPERASI STANDAR ALAT LABORATORIUM PROSES
INDUSTRI KIMA

I. LEMARI ASAM

A. INFORMASI ALAT
Jenis alat : Lemari Asam
Merk : Shansaeng
B. FUNGSI
Sebagai perantara untuk memindahkan bahan kimia asam konsentrasi tinggi,
tempat reaksi kimia yang menggunakan bahan- bahan yang mudah menguap
dan gas berbahaya, selain itu juga sebagai tempat untuk menyimpan bahan –
bahan kimia asam tinggi.
C. PROSEDUR KERJA ALAT
1. Disambungkan steker pada lemari asam ke stop kontak.
2. Dinyalakan blower dan lampu pada lemari asam.
3. Penutup lemari asam dinaikkan pada saat menuang zat kimia.
4. Setelah zat kimia selesai dituang, penutup lemari asam diturunkan.
5. Setelah percobaan selesai, blower dan lampu pada lemari asam dimatikan.
6. Steker dicabut dari stop kontak.
Aliran udara merupakan hal yang sangat penting untuk unit lemari asam.
Aliran udara yang tidak benar, berpotensi membuat gas berbahaya di dalam kabin
lemari asam menjadi terhambat. Alih-alih disedot dan dibuat melalui pipa
cerobong, malah berbalik ke dalam ruangan, yang akan menyebabkan bahaya
inhalasi bagi personil laboratorium.

Gambar 1: Aliran Udara yang Ideal pada Lemari Asam

Gambar 2: Aliran Udara Jika Jendela dibuka dan ditutup


Memperlancar Aliran Udara :
1. Area Kerja
Minimal penempatan barang dan area kerja adalah 25 cm dari jendela. Hal
ini supaya udara yang masuk tidak langsung dihalangi, dan mempunyai
sudut untuk masuk telebih dahulu.

Gambar 3:Jarak Kerja / barang Minimal di Lemari Asam

2. Terlalu Banyak Barang di Belakang


Sesuai dengan Gambar 1, aliran udara yang masuk lewat jendela, akan
menuju saluran cerobong melal akan masuk lewat celah di belakang
(belakang baffle) dan di depan baffle. Salah satunya tidak boleh ada yang
terhambat. Karena salah satu terhambat bisa membuat keseimbangan
menjadi terganggun, aliran udara akan menjadi lebih cepat.

Gambar 4: Aliran Udara ke Belakang Baffle pada Lemari Asam


Harap dihindarkan penempatan barang yang menutupi aliran udara
menuju baffle. Jik aterlalu banyak barang maka aliran udara akan
terhambat
Gambar 5: Terlalu banyak barang menumpuk menghalangi aliran udara
Jika memang harus menempatkan barang / botol di dalam lemari asam/fume
hood dan untuk menghindari barang tertumpuk menghalangi alira udara,
dibuatkan rak dengan jalur udara di bawah.

Gambar 6: Rak untuk barang / botol sehingga aliran udara tidak terganggu
II. FURNANCE

D. INFORMASI ALAT
Nama alat : Muffle Furnance
Suhu maksimum : 700⁰C.
E. FUNGSI
Furnance digunakan untuk mengabukan atau mengarangkan (karbonisasi)
suatu zat padat
F. BAGIAN PENGOPERASIAN
Pasokan Cahaya: ketika tungku terhubung ke pasokan
listrik cahaya dalam menyala saklar yang berdekatan

Panas Switch: saklar memutus listrik ke elemen pemanas;


kecuali switch ini adalah off ada bahaya sengatan listrik
saat memasukkan benda

Panas Cahaya: bersinar terang berdekatan atau berkedip


untuk menunjukkan kekuatan yang yang diberikan ke
elemen.
G. TOMBOL ALAT

Page key digunakan untuk menelusuri parameter dan


beralih di antara menu.

Kunci Timer digunakan untuk memulai, melihat, jeda
dan menyetel ulang timer.

Tombol panah digunakan untuk menyesuaikan nilai


parameter yang dipilih serta menghentikan keluaran
daya.

Kunci overtemperature digunakan untuk mengakses


menu overtemperature.

H. PROSEDUR KERJA ALAT


1. Hubungkan furnace dengan listrik. Arus listrik harus tetap menyala.
2. Operasikan instrument dengan mengaktifkan control temperature.
3. Tutup pintu furnace dan periksa control temperature dan lihat control
manualnya.
4. Tekan tombol key untuk mengetahui parameter dan beralih menu .
5. Menentukan suhu pemanasan yang diinginkan. Untuk menaikkan

atau menurunkan suhu tekan tombol . Suhu maksimal pada


furnace yaitu 700 ºC, tetapi diperkenankan hanya sampai suhu 600 ºC
untuk menjaga kondisi furnace.

6. Tekan tombol untuk mengaktifkan waktu pemanasan sesuai


kebutuhan yang diinginkan.
7. Furnace memanas sampai pertama kali panas nyala steady dan
kemudian berkedip saat mendekati suhu yang diinginkan. Untuk
informasi control temperature selanjutnya lihat di manual kontroler .
8. Setelah furnace bekerja sesuai dengan waktu yang ditentukan, suhu
secara otomatis akan turun.
9. Furnace diperbolehkan dibuka untuk pengambilan sampel ketika suhu
furnace sudah mencapai suhu di bawah 100 ºC.
10. Untuk mematikan furnace, atur posisi tombol off pada instrument,
tampilan controller akan hilang.
11. Lepaskan aliran listrik dari furnace.
III. Neraca

A. INFORMASI ALAT
Jenis alat : Neraca
B. FUNGSI
Untuk menimbang berat sampel
C. PROSEDUR KERJA ALAT
1. Tekan tombol on/off untuk menyalakan timbangan.
2. Tekan tombol tare sebelum menimbang sampel.
3. Setelah sampel selesai ditimbang, tekan kembali tombol on/off untuk
mematikan timbangan.
IV. Tabung Gas

PROSEDUR KERJA
1. Regulator dipasangkan pada gas.
2. Dipastikan terlebih dahulu apakah gas bocor atau tidak dari regulator.
3. Jika gas tidak bocor dari regulator, bunsen dinyalakan.
4. Setelah percobaan selesai, bunsen dimatikan dan regulator dilepas dari gas.
V. OVEN

A. INFORMASI ALAT
Nama alat : Oven
Suhu maksimum : 200⁰C
B. FUNGSI
Oven ini digunakan untuk menaikkan suhu liquid, mengurangi kadar air
padatan dalam proses pemanasan dan bisa mencapai temperature sampai.
C. PROSEDUR KERJA ALAT
1. Disambungkan steker pada furnace ke stop kontak.
2. Tutup oven dibuka dan sampel dimasukkan kedalam oven kemudian
ditutup kembali.
3. Diatur suhu dan waktu pada oven.
4. Setelah selesai, sampel dikeluarkan dari oven.
5. Oven dimatikan, kemudian steker dicabut dari stop kontak.

Anda mungkin juga menyukai