Kelembaban : 56%
I. CARA KERJA
1. Kerapatan Air
a. Ditimbang bobot kosong gelas piala 50 mL. Lakukan 2 kali penimbangan.
b. Air dipipet sebanyak 10 mL.
c. Ditimbang gelas piala yang berisi air.
d. Catat dan hitung nilai kerapatan air, dengan rumus :
Pengamatan Fisik
No. Nama Sampel/Reagen
Wujud Warna Bau
1. Air Cair Tidak berwarna Tidak berbau
2. Larutan Garam NaCl Cair Tidak berwarna Tidak berbau
a. Kerapatan Air
Bobot Kosong
Ulangan Bobot Terisi (gram) Bobot Air (gram)
(gram)
1 62,9002 72,6691 9,7689
2 62,9001 72,6562 9,7561
Rerata 62,9002 72,6626 9,7625
Bobot
Bobot
Bobot Konsentrasi Bobot Gelas Piala Kerapatan
Larutan
Garam (g) (%b/v) Kosong (g) + Larutan (g/mL)
Garam (g)
Garam (g)
0,5042 1,00 62,5147 112,3558 49,8411 0,9968
2,5055 5,00 63,0849 114,1938 51,1089 1,0222
5,0202 10,00 101,2702 153,0354 51,7652 1,0353
7,5085 15,00 62,9007 120,0088 57,1018 1,1422
c. Data Hasil Penetapan Konsentrasi dan Kerapatan Larutan Garam
III. PERHITUNGAN
a. Kerapatan Air
g
3. NaCl 10,00% (b/v)
( ⁄ )
g
4. NaCl 15,00% (b/v)
( ⁄ )
( )
( )
e. Grafik
1.15
Kerapatan (ρ)
y = 0.967x + 0.9742
1.1
1.05
0.95
0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% 10.00% 12.00% 14.00% 16.00%
Kepekatan %(b/v)
IV. PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kerapatan dan
kepekatan suatu larutan. Kerapatan didefinisikan sebagai perbandingan jumlah massa per
satuan volume, sedangkan kepekatan adalah satuan relatif yang diperoleh dari
perbandingan jumlah bahan terlarut per jumlah larutan. Hubungan antara kerapatan dan
kepekatan dipengaruhi oleh temperatur, karena itu bias (perbedaan) temperatur ketika
kurva kerapatan dan kepekatan dibuat (yaitu temperatur proses standarisasi) dan ketika
pengukuran dilaksanakan, harus diusahakan sekecil mungkin.
Pada percobaan ini dilakukan penetapan hubungan kerapatan dan kepekatan
(konsentrasi) pada larutan garam dengan konsentrasi 1,00%; 5,00%; 10,00%; dan 15,00%
(b/v) dalam volume 50 mL. Untuk mendapatkan konsentrasi tersebut dilakukan
penimbangan padatan garam NaCl sebesar 0,5000g; 2,5000g; 5,0000g ; dan 7,5000g.
Sampel dengan bobot garam lebih besar akan mempunyai zat terlarut lebih banyak
sehingga volume aquadest yang digunakan akan sedikit daripada volume yang digunakan
untuk sampel dengan konsentrasi yang lebih rendah. Untuk mencari kerapatan larutan
garam, masing-masing konsentrasi dilakukan penimbangan bobot larutan dengan cara
menghitung selisih antara bobot kosong dengan bobot gelas kimia dan larutan garam.
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data kerapatan untuk masing-
masing konsentrasi yakni untuk konsentrasi 1,00%(b/v) memiliki kerapatan 0,9968g/mL,
konsentrasi 5,00%(b/v) memiliki kerapatan 1,0222g/mL, konsentrasi 10,00%(b/v)
memiliki kerapatan 1,0353g/mL, dan konsentrasi 15,00%(b/v) memliki kerapatan
1,1422g/m. Dari data tersebut dapat dibuat grafik hubungan kerapatan dan kepekatan
larutan kemudian diperoleh persamaan regresi yaitu y = 0.967x + 0.9742 yang
menandakan bahwa hubungan kepekatan (x) dan kerapatan (y) adalah berbanding lurus.
Hal ini berarti semakin tinggi kepekatan suatu larutan maka partikel zat terlarut yang ada
di dalam larutam semakin banyak pada suatu volume larutan sehingga molekul yang ada
di dalam larutan juga semakin rapat. Dari percobaan, dari kerapatan sebesar 1,0237g/mL
diperoleh kepekatan larutan yaitu sebesar 0,05%(b/v).
V. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hubungan
kerapatan dan kepekatan (konsentrasi) pada larutan garam sangat erat dan berbanding
lurus yang artinya, semakin tinggi atau pekat konsentrasi suatu larutan garam maka akan
semakin tinggi atau besar juga kerapatan dari larutan garam tersebut.