Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKA

Kelas/Kelompok : 1-B / Kelompok 14

Anggota Kelompok : 1. Della Indri Rahayu (2219059)

2. Kahfi Akmal Janitra B.S (2219089)

3. Laras Dwi Prasasti (2219095)

4. R Amelia Nurbani Sumarya (2219146)

5. Rani Khoerunnisa (2219152)

Judul Praktikum : Hubungan Kerapatan dan Kepekatan Larutan

Tanggal Praktikum : Kamis, 30 Maret 2023

Tempat Praktikum : Laboratorium Fisika

Suhu Ruang : 25oC

Kelembaban : 56%

Tekanan Udara : 1 atm

Sampel/Bahan Uji : Air dan Larutan Garam NaCl

I. CARA KERJA
1. Kerapatan Air
a. Ditimbang bobot kosong gelas piala 50 mL. Lakukan 2 kali penimbangan.
b. Air dipipet sebanyak 10 mL.
c. Ditimbang gelas piala yang berisi air.
d. Catat dan hitung nilai kerapatan air, dengan rumus :

2. Deret Standar Larutan Garam (NaCl)


a. Siapkan 4 buah gelas kimia 50 mL. Timbang bobot kosong masing-masing gelas
piala tersebut.
b. Ditimbang garam NaCl sebanyak 0,5;2,5;5;7,5 (gr).
c. Larutkan garam dengan aquadest sebanyak 50mL
d. Ditimbang kembali bobot gelas kimia yang terisi larutan garam tersebut.

3. Hidrometer (Mengukur Kerapatan Larutan)


a. Siapkan gelar ukur 200 mL bersih dan kering
b. Larutan deret garam NaCl dimasukkan ke dalam gelas ukur.
c. Gunakan hidrometer untuk pengukuran kerapatan larutan.
d. Lakukan pengukuran sebayak 3 kali.

II. DATA PENGAMATAN


Data Pengamatan Sampel

Pengamatan Fisik
No. Nama Sampel/Reagen
Wujud Warna Bau
1. Air Cair Tidak berwarna Tidak berbau
2. Larutan Garam NaCl Cair Tidak berwarna Tidak berbau

a. Kerapatan Air

Bobot Kosong
Ulangan Bobot Terisi (gram) Bobot Air (gram)
(gram)
1 62,9002 72,6691 9,7689
2 62,9001 72,6562 9,7561
Rerata 62,9002 72,6626 9,7625

b. Deret Standar Larutan Garam

Bobot
Bobot
Bobot Konsentrasi Bobot Gelas Piala Kerapatan
Larutan
Garam (g) (%b/v) Kosong (g) + Larutan (g/mL)
Garam (g)
Garam (g)
0,5042 1,00 62,5147 112,3558 49,8411 0,9968
2,5055 5,00 63,0849 114,1938 51,1089 1,0222
5,0202 10,00 101,2702 153,0354 51,7652 1,0353
7,5085 15,00 62,9007 120,0088 57,1018 1,1422
c. Data Hasil Penetapan Konsentrasi dan Kerapatan Larutan Garam

Ulangan Konsentrasi (%b/v) Kerapatan (g/mL)


1 0,05 1,0237
2 0,05 1,0237
3 0,05 1,0237
Rerata 0,05 1,0237

III. PERHITUNGAN
a. Kerapatan Air

b. Bobot Garam NaCl yang harus ditimbang


1. NaCl 1,00% (b/v)
( ⁄ )

2. NaCl 5,00% (b/v)


( ⁄ )

g
3. NaCl 10,00% (b/v)
( ⁄ )

g
4. NaCl 15,00% (b/v)
( ⁄ )

c. Kerapatan Larutan Garam NaCl


1. NaCl 1,00% (b/v)

2. NaCl 5,00% (b/v)

3. NaCl 10,00% (b/v)

4. NaCl 15,00% (b/v)


d. Konsentrasi Larutan Garam NaCl

( )

( )

e. Grafik

Grafik Hubungan Kerapatan dan


Kepekatan Larutan
1.2

1.15
Kerapatan (ρ)

y = 0.967x + 0.9742
1.1

1.05

0.95
0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% 10.00% 12.00% 14.00% 16.00%
Kepekatan %(b/v)

IV. PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kerapatan dan
kepekatan suatu larutan. Kerapatan didefinisikan sebagai perbandingan jumlah massa per
satuan volume, sedangkan kepekatan adalah satuan relatif yang diperoleh dari
perbandingan jumlah bahan terlarut per jumlah larutan. Hubungan antara kerapatan dan
kepekatan dipengaruhi oleh temperatur, karena itu bias (perbedaan) temperatur ketika
kurva kerapatan dan kepekatan dibuat (yaitu temperatur proses standarisasi) dan ketika
pengukuran dilaksanakan, harus diusahakan sekecil mungkin.
Pada percobaan ini dilakukan penetapan hubungan kerapatan dan kepekatan
(konsentrasi) pada larutan garam dengan konsentrasi 1,00%; 5,00%; 10,00%; dan 15,00%
(b/v) dalam volume 50 mL. Untuk mendapatkan konsentrasi tersebut dilakukan
penimbangan padatan garam NaCl sebesar 0,5000g; 2,5000g; 5,0000g ; dan 7,5000g.
Sampel dengan bobot garam lebih besar akan mempunyai zat terlarut lebih banyak
sehingga volume aquadest yang digunakan akan sedikit daripada volume yang digunakan
untuk sampel dengan konsentrasi yang lebih rendah. Untuk mencari kerapatan larutan
garam, masing-masing konsentrasi dilakukan penimbangan bobot larutan dengan cara
menghitung selisih antara bobot kosong dengan bobot gelas kimia dan larutan garam.
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data kerapatan untuk masing-
masing konsentrasi yakni untuk konsentrasi 1,00%(b/v) memiliki kerapatan 0,9968g/mL,
konsentrasi 5,00%(b/v) memiliki kerapatan 1,0222g/mL, konsentrasi 10,00%(b/v)
memiliki kerapatan 1,0353g/mL, dan konsentrasi 15,00%(b/v) memliki kerapatan
1,1422g/m. Dari data tersebut dapat dibuat grafik hubungan kerapatan dan kepekatan
larutan kemudian diperoleh persamaan regresi yaitu y = 0.967x + 0.9742 yang
menandakan bahwa hubungan kepekatan (x) dan kerapatan (y) adalah berbanding lurus.
Hal ini berarti semakin tinggi kepekatan suatu larutan maka partikel zat terlarut yang ada
di dalam larutam semakin banyak pada suatu volume larutan sehingga molekul yang ada
di dalam larutan juga semakin rapat. Dari percobaan, dari kerapatan sebesar 1,0237g/mL
diperoleh kepekatan larutan yaitu sebesar 0,05%(b/v).

V. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hubungan
kerapatan dan kepekatan (konsentrasi) pada larutan garam sangat erat dan berbanding
lurus yang artinya, semakin tinggi atau pekat konsentrasi suatu larutan garam maka akan
semakin tinggi atau besar juga kerapatan dari larutan garam tersebut.

VI. DAFTAR PUSTAKA


Bresnick, Stephen. 2002. Intisari Fisika. Hipokrates : Jakarta
Soedjojo, Peter. 1999. Fisika Dasar. Publisher : Yogyakarta
Giancoli, Douglas. 1997. Fisika Jilid I. Bogor. Erlangga
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai