Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM PETROKIMIA

ANALISIS BENSIN SECARA KROMATOGRAFI GAS

Disusun Oleh :

Sukma Lambert Hikam (1818244)

Kelas : 3C

Tahun Ajaran 2019/2020


I. JUDUL
Analisis Bensin Secara Kromatografi Gas
II. Tujuan
1. Menganalisis kandungan benzena, toluena, dan xylen (BTX) pada
sampel bensin
2. Menetapkan kadar benzena, toluena, dan xylene (BTX) pada sampel
bensin
III. Prinsip
Penetapan kadar BTX dalam sampel bensin menggunakan kromatografi gas.
Pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih molekul serta laju
migrasi yang disebabkan oleh adanya perbedaan kepolaran dari masing-
masing komponen diantara dua fase ,yaitu fase diam dan fase
gerak. Fase gerak yang digunakan dalam kromatografi gas adalah
gas yang bersifat inert seperti helium dan nitrogen. Fase diam terdapat
dalam kolom. Sampel yang dibawa fase gerak menuju ke kolom
kemudian diterjemahkan dalam bentulk puncak-puncak
kromatogram. Kadar benzena, toluena, dan xylene dalam sampel didapat
dengan membandingkan luas area benzena, toluena, dan xylene dalam
sampel dengan luas area standar benzena, toluena, dan xylene.
IV. Dasar Teori

Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan
untuk kendaraan bermotor roda dua, tiga, dan empat. Secara sederhana, bensin
tersusun dari hidrokarbon rantai lurus, mulai dari C7 (heptana) sampai dengan
C11. Dengan kata lain, bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari
hidrogen dan karbon yang terikat antara satu dengan yang lainnya sehingga
membentuk rantai. Bensin mengandung senyawa BTX (Benzene, Toluene,
Xylen) yang merupakan hidrokarbon aromatik. Aromatik BTX adalah
bahan petrokimia yang sangat penting. Toluena juga merupakan petrokimia
yang berharga untuk digunakan sebagai pelarut dan perantara dalam
proses pembuatan bahan kimia dan sebagai komponen bensin dengan oktan
tinggi. Teknik analisis yang umum dilakukan untuk menentukan senyawa
BTX adalah kromatografi terutama kromatografi gas dengan flame
ionization detector (FID) (Yamada et al., 2004) dan detektor mass
spectroscopy (MS) (Bahrami et al., 2011).
Senyawa BTX dilaporkan dapat dianalisis dengan HPLC menggunakan
detektor fluoresensi, fasa diamnya adalah β-siklodekstrin dan sampel
dipreparasi dengan cara ekstraksi cair menggunakan pelarut metilen klorida
dan etil asetat (Campos-Candel et al., 2009). Kromatografi gas memiliki
kelebihan penting dibandingkan metode yang lainnya. Kromatografi gas
mampu dengan cepat menganalisis senyawa BTX dalam matriks sampel
yang kompleks dan dapat melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif yang
tepat dari berbagai komponen secara cepat (González and Herrador, 2007).
Dalam kromatografi gas, fasa gerak berupa gas pembawa, biasanya gas
inert seperti helium atau gas yang tidak reaktif seperti nitrogen. Fasa diam
berupa lapisan cairan mikroskopik atau polimer di atas padatan
pendukung fasa diam, yang berada di dalam tabung kaca atau logam yang
disebut kolom. Instrumen yang digunakan untuk melakukan kromatografi gas
disebut dengan gas kromatograf (atau "aerograf" atau "pemisah gas").
V. Reaksi
-
VI. CARA KERJA
 Persiapan Sampel

wadah botol kaca Sampel dimasukkan


dibilas dengan kedalam botol dan ditutup
etanol lalu rapat botol
dikeringkan

 Persiapan Larutan Standar

Larutan standar BTX


wadah botol
dimasukkan dan ditutup
kaca disiapkan
rapat botol

 Pembuatan Larutan Induk Surfaktan Anionik 1000 ppm


Instrumen GC sampel atau standar Sampel atau standar
dinyalakan kemudian diambil menggunakan diinjeksikan kealat
dikondisikan sesuai syringe
pengujian

Kromatogram yang muncul


diamati dan diidentifikasi

VII. DATA PENGAMATAN


 Pengkondisian Alat
Nama Alat :
Merk Alat :
Tipe Alat :
Fasa Gerak :
Fasa Diam :
Tipe Kolom :
Panjang Kolom :
Diameter Kolom :
Detektor :
Suhu Kolom Awal :
Suhu Kolom Akhir :
Kenaikan Suhu :
Kolom Flow :
Volume Injeksi :
Suhu Detektor :

 Deskripsi Sampel
Bahan Wujud Warna Bau
 Tabel Analisis Kromatografi
Uraian WaktuRetensi Luas Area Total Area

 Tabel Analisis FTIR


a. Standar Benzena
Peak BilanganGelombang GugusFungsi
(cm-1)

b. Standar Toluena
Peak BilanganGelombang GugusFungsi
(cm-1)

c. Sampel Bensin Eceran


Peak BilanganGelombang GugusFungsi
(cm-1)

d. Sampel Bensin Pertamini


Peak BilanganGelombang GugusFungsi
(cm-1)
VIII. Perhitungan

IX. Kesimpulan

X. Pembahasan

XI. Daftar Pustaka


PANGGABEAN, A.S. et al. 2019. Validasi Metode Penentuan Benzen,
Toluena, dan Xilena pada Sampel Udara dan Tanah Menggunakan
Kromatografi Gas. Jurnal Penelitian Kimia. 15(2): 179.
Hedayana, S. 1994. Kimia Analitik Instrumen. Semarang : IKIP Semarang

Anda mungkin juga menyukai