Disusun Oleh :
Kelas : 3C
Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan
untuk kendaraan bermotor roda dua, tiga, dan empat. Secara sederhana, bensin
tersusun dari hidrokarbon rantai lurus, mulai dari C7 (heptana) sampai dengan
C11. Dengan kata lain, bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari
hidrogen dan karbon yang terikat antara satu dengan yang lainnya sehingga
membentuk rantai. Bensin mengandung senyawa BTX (Benzene, Toluene,
Xylen) yang merupakan hidrokarbon aromatik. Aromatik BTX adalah
bahan petrokimia yang sangat penting. Toluena juga merupakan petrokimia
yang berharga untuk digunakan sebagai pelarut dan perantara dalam
proses pembuatan bahan kimia dan sebagai komponen bensin dengan oktan
tinggi. Teknik analisis yang umum dilakukan untuk menentukan senyawa
BTX adalah kromatografi terutama kromatografi gas dengan flame
ionization detector (FID) (Yamada et al., 2004) dan detektor mass
spectroscopy (MS) (Bahrami et al., 2011).
Senyawa BTX dilaporkan dapat dianalisis dengan HPLC menggunakan
detektor fluoresensi, fasa diamnya adalah β-siklodekstrin dan sampel
dipreparasi dengan cara ekstraksi cair menggunakan pelarut metilen klorida
dan etil asetat (Campos-Candel et al., 2009). Kromatografi gas memiliki
kelebihan penting dibandingkan metode yang lainnya. Kromatografi gas
mampu dengan cepat menganalisis senyawa BTX dalam matriks sampel
yang kompleks dan dapat melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif yang
tepat dari berbagai komponen secara cepat (González and Herrador, 2007).
Dalam kromatografi gas, fasa gerak berupa gas pembawa, biasanya gas
inert seperti helium atau gas yang tidak reaktif seperti nitrogen. Fasa diam
berupa lapisan cairan mikroskopik atau polimer di atas padatan
pendukung fasa diam, yang berada di dalam tabung kaca atau logam yang
disebut kolom. Instrumen yang digunakan untuk melakukan kromatografi gas
disebut dengan gas kromatograf (atau "aerograf" atau "pemisah gas").
V. Reaksi
-
VI. CARA KERJA
Persiapan Sampel
Deskripsi Sampel
Bahan Wujud Warna Bau
Tabel Analisis Kromatografi
Uraian WaktuRetensi Luas Area Total Area
b. Standar Toluena
Peak BilanganGelombang GugusFungsi
(cm-1)
IX. Kesimpulan
X. Pembahasan