Anda di halaman 1dari 50

Bab 2

Kesetimbangan Kimia

Kimia Dasar-2
Kesetimbangan Kimia
Konsep Dasar
• Sebagian besar reaksi kimia berada dalam keadaan kesetimbangan;
• Keadaan kesetimbangan dapat dihitung dan dikendalikan
• Industri dan Biologi banyak memanfaatkan sistem kesetimbangan reaksi
Konsep Kimia:
• Kesetimbangan adalah proses yang dinamis
• Tetapan Kesetimbangan , KEq
• Arah Perubahan Kimia
• Gangguan Kesetimbangan:Le Chatelier’s

Perhitungan:
• Menghitung Posisi Kesetimbangan;
• Menghitung Arah Perubahan Kimia;
• Menghitung Keadaan Kesetimbangan Baru setelah Terjadi Perubahan;

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 2


Reaksi Kimia
• Reaksi Kimia umumnya tidak 100% menghasilkan produk.
• Pada saat reaksi berlangsung dan menghasilkan produk, ada
sejumlah produk yang bereaksi (terurai) membentuk pereaksi
kembali.
• Derajat suatu reaksi (mis., 20% or 80%) dapat ditentukan dengan
cara mengukur konsentrasi setiap komponen yang terdapat di
dalam larutan.
• Secara umum, Derajat Reaksi merupakan fungsi dari ;
temperatur, konsentrasi, dan derajat pembentukan
(penggabungan). Semua ini ditentukan oleh suatu kons-tanta
kesetimbangan, Keq.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 3


3
Kesetimbangan Kimia
 Definisi:
 keadaan dimana reaksi kimia berjalan ke kanan dan ke
kiri pada kecepatan yang sama dan dalam waktu yang
bersamaan.
 Rasio konsentrasi (jumlah) pereaksi dan produk tidak
berubah seiring dengan perubahan waktu
 Untuk reaksi kimia yang umum:
aA + bB  cC + dD
• Jika A dan B direaksikan bersamaan, kesetimbangan akan
tercapai bila tidak lagi ada perubahan pada sistem
• Kesetimbangan kimia merupakan proses yang dinamik.
 Spesi-spesi yang terlibat secara konstan dapat terbentuk
tanpa mengalami perubahan konsentrasi
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 4
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 5
Proses Kesetimbangan
• Kesetimbangan:
• Sifat Makroskopis seperti Tekanan uap, kelarutan, distribusi
zat dalam 2 pelarut cair immisibel.
• Tekanan uap:
• Tekanan uap jenuh dalam kesetimbangan dengan
cairannya,
• Merupakan fungsi temperatur.
• Kelarutan / Solubilitas:
• Jumlah padatan terlarut dalam larutan jenuh, tergantung
zat dan pelarutnya, juga fungsi temperatur.
• Koeffisisen Distribusi (kesetimbangan)
• Zat dalam 2 cairan immisibel merupakan panduan untuk
pemisahan campuran menjadi komponen- komponennya
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 6
Kesetimbangan:
Proses dinamis (Fisik / Kimia)
• Kesetimbangan:
•  proses dinamis dan bukan statis.
• Kesetimbangan Kimia:
• keadaan sistem bila di kedua arah laju reaksinya sama.
•  Perubahan kontinyu pada tingkat molekular (mikroskopis),
tetapi secara makroskopis sifatnya tetap sama.
 Panas:
–  Aliran Energi dari Materi temperatur Tinggi ke Rendah
–  Kesetimbangan panas dicapai bila temperatur materi sama, selama
tumbukan masih terjadi pertukaran energi kinetik antar molekul
 Air:
 Mengalir dari posisi energi potensial-tinggi ke energi potential-rendah
 Aliran berhenti: posisi sama, energi potensial sama.
 Difusi molekul air tetap berlangsung

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 7


KESETIMBANGAN : Dinamis

• a. Kesetimbangan Fisik: cair  uap (jenuh)


b. Kesetimbangan Kimia:
a A + bB  d D + e E
CaCO3 (s)  CaO (s) + CO2 (g)

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 8


Kesetimbangan Kimia
Tahapan-tahapan Dasar
Untuk reaksi umum
1. Saat awal pencampuran
2. Daerah kinetik
3. Daerah kesetimbangan

 Daerah Kinetik
• Ketika C terbentuk, reaksi sebaliknya mungkin terjadi
• Secara keseluruhan konsentrasi C dapat dinaikkan
• Ketika mendekati keadaan kesetimbangan, laju reaksi ke kanan
(pembentukan C) akan semakin melambat
 Daerah kesetimbangan
• Daerah ini tercapai apabila reaksi ke kanan dan reaksi ke kiri berjalan
dengan laju yang sama
• Tidak ada lagi perubahan konsentrasi dari tiap spesies
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 9
Kesetimbangan Kimia
 Hukum KESETIMBANGAN KIMIA
• Kesetimbangan Pada temperatur tertentu:
– suatu sistem reaksi kimia akan mencapai kesetimbangan bila
rasio konsentrasi reaktan dan produk konstan.
– Tidak tergantung laju reaksi.

• Pada Temperatur yang sama:


sama:
• Untuk sistem /reaksi tertentu:
• setiap keadaan kesetimbangan tetap sama,
• tidak tergantung pada jumlah reaktan dan produk di awal reaksi.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 10


Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan:
 Titik keadaan reaksi dimana tidak lagi terjadi perubahan
konsentrasi produk dan Reaktan.
 Laju Reaksi pembentukan dan penguraian berlangsung dengan
kecepatan yang sama.

H2 (g) + I2 (g)  2 HI (g)

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 11


Kesetimbangan Kimia
 Kesetimbangan Homogen
 Kestimbangan yang hanya melibatkan satu fasa
Contoh:
H2 (g) + I2 (g) 2 HI (g)
2 NO2 (g)  N2O4 (g)
Reaksi penipisan Ozon:
2 NO + Cl2  2 NOCl
Cl + O2  ClO2
Reaksi kesetimbangan dalam larutan (aqueous)

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 12


Kesetimbangan Kimia
 Mulai dengan N2O4(g)… (suhu rendah), dan didiamkan pada
temperatur kamar
• Reaksi Kesetimbangan dekomposisi N2O4: Tidak lagi terjadi
2 N2O4 (g)  2 NO2 (g) perubahan

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 13


Konstanta Kesetimbangan dan laju reaksi
(Kesetimbangan dan Kinetika)
Bagaimana kesetimbangan tercapai
Reaksi: A  B
Pembentukan: A  B Laju= rf = kf[A]
Penguraian : B  A Laju = rr = kf[B]
Keseluruhan: A  B kf[A]=kf[B]

Contoh:: N2O4  NO2


Contoh

Tabung berisi campuran NO2 dan N2O4.


Pada temperatur rendah cenderung membentuk N2O4 (tak
berwarna) dan berwarna coklat gelap (NO2) bila temperatur
dinaikkan.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 14


Konstanta Kesetimbangan dan laju reaksi
(Kesetimbangan dan Kinetika)
• Reaksi Kekanan:
N2O4 (g)  2 NO2 (g)
Laju Reaksi
Rate = kf [N2O4]
• Reaksi Kekiri:
2 NO2 (g)  N2O4 (g)
Laju Reaksi
Rate = kr [NO2]2

kf [N2O4] = kr [NO2]2
kf / kr = [NO2]2 / [N2O4]

Kc = kf /kr

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 15


15
Grafik hubungan (NO2) vs waktu

Pada keadaan kesetimbangan dinamis:


• Laju reaksi kekanan = laju reaksi kekiri
• [reaktan] dan [produk] konsentrasi/ jumlah nya konstan
• Reaksi TIDAK BERHENTI

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 16


16
Konstanta Kesetimbangan dan laju reaksi
(Kesetimbangan dan Kinetika)
Perubahan konsentrasi N2O4 dan NO2 dari
dua eksperimen pada temperature 25 oC

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 17


Konstanta Kesetimbangan dan laju reaksi
(Kesetimbangan dan Kinetika)

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 18


Quosien Reaksi dan Konstanta Kesetimbangan

Quosien Reaksi(Q) –
• Rasio produk dan reaktan untuk reaksi kimia yang ditentukan dari
persamaan reaksi kimianya
• Reaksi kesetimbangan:
aA + bB D cC + dD
Produk [C ]c [ D ]d
Qc  
Reaktan [ A]a [ B ]b
• Bila Sistem mencapai Kesetimbangan maka:
Qc = konstant = Kc.
[C ]c [ D ]d
• K = Konstanta Kesetimbangan Kc 
reaksi pada temperatur tertentu. [ A]a [ B ]b
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 19
Keadaan Kesetimbangan
3 H2 (g) + N2 (g)  2 NH3 (g)

Grafik hubungan konsentrasi dengan waktu pada reaksi


kesetimbangan pembentukan ataupun penguraian NH3 akan
menunjukkan keadaan yang sama pada kondisi equilibrium.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 20


20
Quosien Reaksi dan Konstanta Kesetimbangan

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 21


Quosien Reaksi dan Konstanta Kesetimbangan

Contoh nilai Kc untuk reaksi kesetimbangan :


N2O4 (g)  2 NO2 (g)

Eksperimen Konsentrasi awal Konsentrasi awal Konsentrasi Konsentrasi Kc


N2O4 (M) NO2 (M) kesetimbangan kesetimbangan
N2O4 (M) NO2 (M)
1 0.0 0.0200 0.00140 0.0172 0.211
2 0.0 0.0300 0.00280 0.0243 0.211
3 0.0 0.0400 0.00452 0.0310 0.213
4 0.0200 0.0 0.00452 0.0310 0.213

Nilai Qc pada konsentrasi awal berbeda dengan Kc, pada


akhirnya mencapai kesetimbangan dengan nilai Kc =Qc

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 22


22
Quosien Reaksi dan Konstanta Kesetimbangan
Contoh Soal:
Menggunakan Q reaksi untuk meramalkan arah reaksi

Untuk reaksi A + B  C Kc = 96.2 M-1


Kearah manakah campuran akan bereaksi?
Kasus 1: [A]0 = 0.0933 M, [B]0 = 0.123 M, [C]0 = 0.389 M
Kasus 2: [A]0 = 0.0233 M, [B]0 = 0.0123 M, [C]0 = 0.999 M
Kasus 3: [A]0 = 0.0333 M, [B]0 = 0.0333 M, [C]0 = 0.1067 M

Penyelesaian:
• Hitung Qc untuk setiap kasus dan bandingkan dengan Kc = 96.2 M-1 .
 Kasus 1,

 Karena Qc < Kc , maka reaksi akan kearah kanan , pembentukan produk

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 23


Quosien Reaksi dan Konstanta Kesetimbangan
Penyelesaian:

 Kasus 2,

 Karena Qc > Kc , maka akan bergeser kekiri, pembentukan produk

 Kasus 3

 Karena Qc = Kc , maka sistem sudah berada dalam keadaan


kesetimbangan

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 24


Quosien Reaksi dan Konstanta Kesetimbangan
 Pernyataan Konstanta Kesetimbangan
 1. Reaksi melibatkan PADAT dan CAIR

• Konsentrasi PADAT ditentukan oleh densitas dan tidak


berubah , sehingga dapat dihilangkan dari Pernyataan
Konstanta Kesetimbangan

a. Padat
dan gas
Fe(s) + 5 CO(g) D Fe(CO)5(g)

[ Fe(CO )5 ] [ Fe(CO )5 ]
K 5

[ Fe ][CO ] [CO ]5
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 25
b. CAIR

CH3CO2H(aq) + H2O(l) D CH3CO2-(aq) + H3O+(aq)


[CH 3CO2 ][ H 3O  ] [CH 3CO2 ][ H 3O  ]
K 
[CH 3CO2 H ][ H 2O ] [CH 3CO2 H ]

• Konsentrasi CAIR sangat tinggi sehingga tidak berubah,


sehingga dapat dihilangkan dari Pernyataan Konstanta
Kesetimbangan.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 26


Konstanta Kesetimbangan dan Tekanan Parsial
Gas
• Reaksi Kesetimbangan
aA + bB cC + dD

• Konstanta Kesetimbangan konsntrasi: Kc


[C]c[D]d
Kc =
[A]a[B]b
• Di dalam sistem tertutup untuk reaksi dalam fasa gas nilai konsentrasi
sebanding dengan tekanan parsial,nilai Konstanta Kesetimbangan dapat
dinyatakan sebagai tekanan parsial gas gas dalam reaksi.
• :
(PC)c (PD)d Kp = Kesetimbangan
Kp = a
(PA) (PB) b tekanan parsial

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 27


27
Konstanta Kesetimbangan dan Tekanan
Parsial Gas
• Reaksi melibatkan GAS
Contoh: 2
PNH
N2(g) + 3 H2(g) D 2 NH3(g) Kp  3

PN 2 PH32
 Hubungan Kp dengan Kc
• Hukum Gas Ideal
PV = n RT  P = V/n RT  V/n = c , P = cRT
• Kp dan Kc dihubungkan dengan merubah mole gas dalam reaksi.

n
K p  K c ( RT )
Dn = # mole gas produk - # mole gas reaktan

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 28


Pengaruh Besaran Konstanta
Kesetimbangan

Reaktan Produk • Bila K >> 1, pada keadaan


kesetimbangan reaksi
(a) K >> 1 condong ke arah produk

Reaktan Produk • If K << 1, Pada keadaan


kesetimbangan reaksi
(b) K <<1 condong ke arah reaktan

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 29


29
Besaran Konstanta Kesetimbangan
Jika koefisien reaksi kesetimbangan dikalikan faktor n
Harga Konstanta Kesetimbangan sebanding dengan jumlah mol dari setiap produk
maupun reaktannya

[NO2]2
N2O4 (g) 2 NO2 (g) Kc = [N O ] = 0.212 pada 100C
2 4

4
2 N2O4 (g) 4 NO2 (g) K = [NO2] = (0.212)2 pada 100C
c [N2O4]2

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 30


Besaran Konstanta Kesetimbangan
4. Reaksi kedepan /forward ((produk
produk)) dan sebaliknya
sebaliknya/reverse
/reverse
(reaktan)
reaktan)
 Quosien reaksi untuk reaksi sebaliknya (reverse) adalah kebalikan
dari quosien reaksi kedepan.
1 1
Q fwd  atau K fwd 
Qrev K rev

Contoh:
Contoh:
[ SO3 ]2
2 SO2(g) + O2(g) D 2 SO3(g)
(g) K fwd 
[ SO2 ]2 [O2 ]

2 SO3(g) D SO2(g) + O2(g K rev 


[ SO2 ]2 [O2 ]
[ SO3 ]2

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 31


Besaran Konstanta Kesetimbangan
Jika persamaan reaksi kesetimbangan dibalik.
Contoh :
HCO2H(aq) + H2O(l) ↔ HCO2 -(aq) + H3O+(aq)
K1 = 1,8 x10-4 pada 25 oC

Reaksi sebaliknya :
HCO2-(aq) + H3O+ (aq) ↔ HCO2H(aq) + H2O(l)
K2 = 5,6 x 103 pada 25 oC
Jadi K2 = 1/K1

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 32


Reaksi Bersih/net
K atauPersamaan Reaksi
Q untuk keseluruhan Total
(overall) reaksi sama
dengan hasil kali K’s atau Q’s untuk langkah elementer
reaksi
Apabila dua persamaan reaksi digabungkan menghasilkan
persamaan reaksi total.
Harga Konstanta kesetimbangan pada reaksi yang mempunyai
beberapa tahapan reaksi merupakan produk perkalian dari
konstanta kesetimbangan dari setiap tahapan yang menyertai
reaksi tersebut .

Qoverall  Q1  Q2  Q3    
K overall  K 1  K 2  K 3   

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 33


Persamaan Reaksi Total
Contoh:
Contoh:
Br2(g) D 2 Br(g)
Br(g) + H2(g) D HBr(g)
HBr(g) + H(g)
H(g) + Br2(g) D HBr(g)
HBr (g) + Br(g)

2 Br (g) D Br2(g)
Contoh :
(1) 2 NO (g) + O2 (g) = 2 NO2 (g) Kc1 = (NO2)2
(NO)2(O2)
(2) N2 (g) + O2 (g) = 2NO Kc11 = (NO)2
/ (N2)(O2)
-------------------------------------------------------------------
3) N2 (g) + 2O2 (g) = 2 NO2 (g) Kc = (NO2)2
(N2) (O2)2
Hanya digunakan di Universitas Indonesia 34
Kc x Kc = Kc
1 2
Besaran Konstanta Kesetimbangan
5. Penggandaan dengan faktor umum
 Quosien reaksi baru pangkatnya sama dengan awal
pangkat faktor persamaan kimia yang dikalikan.

Contoh:
[ SO3 ]2
2 SO2(g) + O2(g) D 2 SO3(g) K1 
[ SO2 ]2 [O2 ]

½ [2 SO2(g) + O2(g) D 2 SO3(g)]


(g)]
1 1
SO2(g) + ½ O2(g) D SO3(g)
(g)  [ SO2 ]2 [O2 ]  2
[ SO2 ][O2 ] 2 1
K 2   2
   K1 2
 [ SO3 ]  [ SO3 ]

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 35


Hanya digunakan di Universitas Indonesia 36
Kesetimbangan Heterogen
Konsentrasi dari padatan maupun larutan pada dasarnya konstan
Cairan maupun padatan mempunyai besaran densitas
atau massa molar yang konstan pada temperatur konstan
Konsentrasi cairan dan padatan dianggap konstan
sehingga tidak dinyatakan dalam pernyataan besaran
konstanta kesetimbangannya.

PbCl2 (s) Pb2+ (aq) + 2 Cl−(aq)

Kc = [Pb2+] [Cl−]2

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 37


CaCO3 (s) CO2 (g) + CaO(s)

Sepanjang CaCO3 atau CaO berada dalam sistem , jumlah dari


CO2 diatas padatan akan mempunyai jumlah yang sama .

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 38


Perhitungan Reaksi Kesetimbangan
Contoh
Suatu sistem tertutup mula- mula mengandung 1.000 x 10−3 M H2
and 2.000 x 10−3 M I2

Pada suhu 448 oC reaksi berada dalam keadaan kesetimbangan.


Hasil analisis campuran dalam keadaan kesetimbangan
mengandung HI sebanyak 1.87 x 10−3 M.
Hitunglah harga Kc pada suhu tersebut.

H2 (g) + I2 (g) 2 HI (g)

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 39


Menghitung Konsentrasi Kesetimbangan
[H2], M [I2], M [HI], M
Awal 1.000 x 10-3 2.000 x 10-3 0
Perubahan -9.35 x 10-4 -9.35 x 10-4 +1.87 x 10-3
Kesetimbangan 6.5 x 10-5 1.065 x 10-3 1.87 x 10-3

Harga konstanta kesetimbangan


[HI]2
Kc = [H ] [I ]
2 2

(1.87 x 10-3)2
=
(6.5 x 10-5)(1.065 x 10-3)
= 51

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 40


Kuosien (Q) Reaksi
• Pada reaksi yang belum mencapai kesetimbangan, Hukum Aksi
Massa hanya dapat mengukur Kuosien Reaksi (Reaction
Quotient).
• Misal reaksi kimia di bawah belum mencapai kesetimbangan.
aA + bB- rR+pP
• Kuosien reaksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = (R)r (P) p
(A)a (B)b
• Nilai Q dapat menentukan arah reaksi yang akan terjadi.
– Q < Keq Reaksi bergerak ke kanan
– Q > Keq Reaksi bergerak ke kiri
– Pada kondisi kesetimbangan harga
Q=K

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 41


Bila Q = K
Keadaan Kesetimbangan

Q
K K Q K
Q

Reaksi Kesetimbangan Reaksi


pembentukan pembentukan
produk reaktan

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 42


Bila Q > K,
Produk berlebih sehingga kesetimbangan bergeser ke kiri

Q
K K Q K

Reaksi Kesetimbangan Reaksi


pembentukan pembentukan
produk reaktan

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 43


Bila Q < K

Reaktan berlebih kesetimbangan bergeser ke kanan

Q
K K Q K

Reaksi Kesetimbangan Reaksi


pembentukan pembentukan
produk reaktan

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 44


Prinsip Le Châtelier’s
Bila pada sistem kesetimbangan diganggu
dengan adanya perubahan suhu , tekanan
atau konsetrasi dari salah satu komponen
dalam sistem maka sistem akan untuk
melawan pengaruh perubahan untuk kembali
ke keadaan kesetimbangan .

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 45


Pengaruh gangguan terhadap kesetimbangan
dan nilai K

Gangguan Perubahan agar Pengaruh terhadap Pengaruh


campuran kembali ke kesetimbangan terhadap K
kesetimbangan
Penambahan reaktan Sebagian reaktan yang Bergeser ke kanan Tak berubah
Penambahan produk ditambahkan dikonsumsi Bergeser ke kiri Tak berubah
Sebagian produk yang
ditambahkan dikonsumsi
Volume diperkecil, tekanan Tekanan diperkecil Bergeser ke arah jumlah Tak berubah
diperbesar molekul gas yang lebih kecil Tak berubah
Volume diperbesar, tekanan Tekanan diperbesar Bergeser ke arah jumlah
diperkecil molekul gas yang lebih besar

Temperatur dinaikan Energi panas dikonsumsi Bergeser ke arah reaksi Berubah


Energi panas dikeluarkan endoterm Berubah
Temperatur diturunkan Bergeser ke arah reaksi
eksoterm

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 46


Pengaruh konsentrasi
Proses Haber
Bila H2 ditambahkan ke
dalam sistem, N2 akan
dikonsumsi dan kedua
reaktan akan membentuk
NH3.
Reaksi bergeser ke kanan.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 47


Pengaruh Perubahan Temperatur

Co(H2O)62+(aq) + 4 Cl(aq) CoCl4 (aq) + 6 H2O (l)

Reaksi bergeser ke arah endotermis


Hanya digunakan di Universitas Indonesia 48
Katalis mempercepat laju reaksi
ke kanan maupun ke kiri

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 49


Daftar Pustaka
• Brown, LeMay, Bursten, Murphy, “ Chemistry The Central Science”, 11th
eds, Pearson Educational International, 2009, 626 - 665.

Hanya digunakan di Universitas Indonesia 50

Anda mungkin juga menyukai