Anda di halaman 1dari 42

TERMOKIMIA

TERMOKIMIA
Adalah cabang ilmu kimia yang
mempelajari tentang
panas,kalor,energi,suhu yang
berhubungan dengan kalor reaksi,panas
reaksi atau perubahan entalphy reaksi.
Entalphy dinotasikan dengan H ( heat
content)
 
Berkaitan dengan :
Hukum Kekekalan Energi, yaitu energi
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
tetapi energi hanya dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk lainnya.
Note:

Sistem adalah bagian yang menjadi pusat


perhatian(pusat penelitian/pusat
pengamatan). Lingkungan adalah daerah
yang membatasi system.
Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Reaksi Eksoterm Reaksi Endoterm
Adalah reaksi kimia yang Adalah reaksi yang
membebaskan kalor. menyerap kalor.
Contohnya adalah Contohnya adalah teteskan
masukkan batu alcohol dengan
kapur(CaO) dalam air, konsenterasi 70 % di kulit
maka air akan menjadi tangan kita maka kulit kita
panas malahan bisa jadi akan terasa dingin, hal ini
sampai mendidih , terjadi karena reaksi
tergantung banyaknya CaO endoterm.
yang direaksikan dengan Tanda reaksi endoterm
air.
Tanda reaksi eksoterm 
ΔH = ( + ) positif

ΔH = ( - ) negatif
Entalphy(ΔH) dan Perubahannya
Perubahan entalphy adalah besarnya energy
(kalor/panas) yang dibebaskan atau yang
diperlukan dari suatu reaksi kimia.
Jenis-jenis perubahan entalphy(ΔH) :

 Perubahan entalphy standar (ΔHo)


Adalah pengukuran besarnya kalor yang
disebabkan dari suatu reaksi yang berlangsung
pada suhu 25 oC (298 oK) dan tekanan 1 atm.
 Perubahan entalphy pembentukan standar(ΔH
of)

Ex : pembentukan H2O

H2 + O 2 H2O ΔH of = -134 j/mol


 Perubahanentalphy penguraian standar(ΔH od)
Adalah kebalikan dari ΔH of , yaitu besarnya
energy yang dibebaskan atau yang diperlukan
untuk menguraikan 1 mol suatu senyawa
menjadi unsur-unsurnya.
Ex : ΔH penguraian CO2 = + 392.2 kj/mol

CO2(g) C(s) + O2(g)


 Perubahan entalphy pembakaran
standar(ΔHoc)
Adalah besarnya kalor yang dilepaskan jika1
mol senyawa dibakar sempurna dengan
oksigen pada keadaan standar.
Ex : CH(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(l)

ΔHoc = -342.5 kj/mol


 
Rumus menghitung ΔH
ΔHreaksi = Hproduk – Hreaktan
Rumus perubahan entalphy(ΔH)
Qlarutan = -Qair = -m(air) . V(air) . ΔT =
-ρair . C(air) . V (air) . ΔT
Q = m . cp . ΔT
= m . cp (T2-T1)
 
T2 > T1 Q = + (exo)
T2 < T1 Q = − (endo) 
Energi Ikatan
Energi ikatan adalah energi yang
diperlukan untuk memutuskan ikatan
antar atom per mol zat dalam bentuk gas
Rumus : 
ΔHreaksi = reaktanproduk
ΔHreaksi =  kiri   kanan
Penentuan ΔH Reaksi dengan
Hukum Hess
Bunyi hukum hess
“Hukum hess menyatakan bahwa
besarnya perubahan entalphy reaksi hanya
bergantung pada keadaan awal dan akhir
reaksi saja dan tidak bergantung pada
jalannya reaksi.”
LAJU REAKSI
LAJU REAKSI
Laju reaksi menyatakan laju perubahan konsentrasi
zat-zat komponen reaksi setiap satuan waktu:
[C ]
V
t
• Laju pengurangan konsentrasi pereaksi per
satuan waktu
• Laju penambahan konsentrasi hasil reaksi per
satuan waktu
• Perbadingan laju perubahan masing-masing
komponen sama dengan perbandingan
koefisien reaksinya
Pada reaksi :
N2(g) + 3 H2(g)  2 NH3(g),
Laju reaksi :
- laju penambahan konsentrasi NH 3
- laju pengurangan konsentrasi N 2 dan
H2.
LAJU REAKSI

Gambar 1 Gambar 2

perb. jarak (s )


Gambar kecepa tan(v) 
perb.waktu (t )
1 :
perb.konsentrasi (C )
Gambar laju.reaksi (v) 
2: perb.waktu (t )
PERSAMAAN LAJU
REAKSI:
REAKSI :
Ket :
pA + qB → rC + sD
v = laju reaksi (Ms-1)
[A] = konsentrasi zat A (M)
V = k [A] [B]
x y

[B] = konsentrasi zat B (M)


k = konstanta laju reaksi
x = orde reaksi zat A
y = orde reaksi zat B
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

KONSENTRASI

SUHU

LUAS PERMUKAAN

KATALIS
Hubungan kuantitatif perubahan
konsentrasi dengan laju reaksi tidak dapat
ditetapkan dari persamaan reaksi, tetapi
harus melalui percobaan.

Dalam penetapan laju reaksi


ditetapkan yang menjadi patokan
adalah laju perubahan
konsentrasi reaktan.
Lanjutan
KONSENTRASI
Orde reaksi

Reaksi: pA + qB → rC + sD

 Orde reaksi nol


ex: v = k [A]0
 Orde reaksi 1
ex: v = k [A]
 Orde reaksi 2
ex: v = k [A]2 ; v = k [A][B]
 Orde reaksi 3
ex: v = k [A]3 ; v = k [A]2 [B] ; v = k [A][B]2 ; v = k [B]3
Lanjutan
KONSENTRASI
Contoh soal 1:
Tabel di bawah ini merupakan data dari reaksi
P+Q→R + S
[P]-awal (M) [Q]-awal (M) Laju reaksi
(M/s)
a b v
2a b 4v
Tentukan: 3a b 9v
a 2b v
 Orde reaksi P a 3b v

 Orde reaksi Q
 Persamaan
laju reaksi
CONTOH SOAL 2

Rumusan laju reaksi tersebut diperoleh


dari percobaan.

Misalkan diperoleh data percobaan


untuk reaksi :
NO(g) + Cl2(g)  NOCl2(g)
Diperoleh data sebagai berikut :
Perc [NO] M [Cl2] M V M/s
1 0,1 0,1 4
2 0,1 0,2 16
3 0,2 0,1 8
4 0,3 0,3 ?
Rumusan laju reaksi untuk reaksi tersebut adalah :

V = k.[NO]x.[Cl2]y

Orde NO = x Orde Cl2 = y


Percobaan 1 dan 3 Percobaan 1 dan 2

[ NO ]x  V [Cl2 ] y  V
x
 [ NO ]3  V3  [Cl2 ]2 
y
V
      2
 [ NO ]1  V1  [Cl2 ]1  V1
x
 0,2  8  0,2 
y
16
     
 0,1  4  0,1  4
2x  2 2y  4
x 1 y2
Maka rumusan laju reaksinya adalah :

V=k.[NO]1.[Cl2]2

Harga k diperoleh dengan memasukan salah satu


data percobaan

V Maka laju reaksi pada


k percobaan 4 adalah :
[ NO ].[Cl2 ]2
4 V= k.[NO].[Cl2]2
k
0,1.0,12 V= 4.103.0,3. 0,32
k  4.103 M  2 s 1 V= 108 Ms-1
SUHU
semakin tinggi suhu, Hubungan Kuntitatif perubahan
semakin cepat laju
reaksi. suhu terhadap laju reaksi:
semakin rendah suhu,
semakin lambat laju Hubungan ini ditetapkan
reaksi. dari suatu percobaan, misal
diperoleh data sebagai
berikut:
LANJUTAN SUHU
Dari data diperoleh hubungan:
Setiap kenaikan suhu 10 oC, maka laju
mengalami kenaikan 2 kali semula, maka
secara matematis dapat dirumuskan
t t 0
Vt  V0 .2 10

Dimana :
Vt = laju reaksi pada suhu t
Vo = laju reaksi pada suhu awal (to)
LUAS PERMUKAAN

Mana yang lebih luas


permukaannya?
Sepotong tahu utuh atau
sepotong tahu dipotong 4?
Luas Permukaan
LANJUTAN LUAS PERMUKAAN

Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena


semakin luas permukaan zat, semakin banyak
bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin
besar peluang adanya tumbukan efektif
menghasilkan perubahan

Semakin luas permukaan zat, semakin kecil


ukuran partikel zat. Jadi semakin kecil ukuran
partikel zat, reaksi pun akan semakin cepat.
KATALIS
Katalis adalah zat yang dapat
mempercepat laju reaksi.
Ada 2 jenis katalis :
1. Katalis aktif yaitu katalis yang
ikut terlibat reaksi dan pada
akhir rekasi terbentuk kembali.
2. Katalis pasif yaitu katalis yang
tidak ikut bereaksi, hanya
sebagai media reaksi saja.
KESETIMBANGAN KIMIA
REAKSI KESETIMBANGAN
* Reaksi kesetimbangan merupakan reaksi reversible di mana
zat-zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali membentuk zat-
zat pereaksi
* Reaksi ini akan berlangsung bolak balik terus menerus tidak
pernah berhenti, inilah yang disebut sebagai Reaksi
Kesetimbangan Dimanis
 Keadaan setimbang adalah suatu keadaan dimana laju reaksi
ke arah kanan (pembentukan hasil reaksi) sama dengan laju
reaksi ke arah kiri (pembentukan zat-zat pereaksi)
 Digambarkan :

mA + nB  pC + qD
HUKUM KESETIMBANGAN
MENURUT GULDBERG DAN
WAAGE

“ Besarnya konstanta kesetimbangan dalam


suatu reaksi (Kc) adalah hasil kali
konsentrasi zat-zat hasil reaksi dipangkatkan
koefisiennya dibagi hasil kali konsentrasi
zat-zat pereaksi dipangkatkan koefisiennya”
TETAPAN KESETIMBANGAN

Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi:


Reaksi : pA + qB  mC + nD

[C] m [D]n
Kc =
[A]p [B]q

(Harga Kc dipengaruhi oleh suhu)


Untuk kesetimbangan heterogen, hanya zat yang berfase gas (g) dan larutan (aq),
karena konsentrasi zat padat atau cairan murni adalah konstan
DERAJAT DISOSIASI
Pada reaksi penguraian, banyaknya zat yang
terurai dapat diketahui dari derajat
penguraiannya (derajat disosiasi). Derajat
disosiasi ( ) dapat dinyatakan dalam fraksi
 atau
dalam persentase, dengan rumus:
 mol terurai mol terurai
= atau, = X100%
mol mula-mula mol mula-mula
 
TETAPAN KESETIMBANGAN (Kp)

Tetapan kesetimbangan berdasarkan


tekanan parsial (Kp)
Reaksi : pA + qB  mC + nD
m
P
C

(PC)m (PD)n
Kp =
(PA)p (PB)q
HUBUNGAN ANTARA Kc DAN Kp

Kp = Kc (RT) n 

Ket ; R = tetapan gas ideal


= 0,082 L.atm.mol-1 K-1
T = suhu (K)
n = jumlah koefisien zat-zat hasil -
reaksi–koefisien zat-zat pereaksi
CONTOH
1. Tuliskan rumus Kc dan Kp untuk reaksi berikut :
A. N2 (g) + 3 H 2(g) 2 NH3 (g)
B. CaCO3 (s) CaO(s) + CO2(g)
Jawab :
A. Reaksi : N2 (g) + 3 H 2(g)  2 NH3 (g)
[NH3 ]2
Kc =
[N2 ] [H2 ]3

(PNH3)2
Kp =
(PN2) (PH2)3
B. Reaksi :
CaCO3 (s)  CaO(s) + CO2(g)

Jawab:

Kc = [CO2 ]

Kp = (PCO2)
2. Dalam ruangan 5 liter berlangsung reaksi
kesetimbangan
2 SO3 (g)  2SO2(g) + O2(g)
Jika dari pemanasan 1 mol
gas SO3 diperoleh 0,25 mol gas O2., tentukan tetapan
kesetimbangannya.
Jawab:
2 SO3 (g)  2SO2(g) + O2(g)
mula2 : 1
terurai : 0.50
stbg : 0,50 0,50 0,25

[SO3 ] = 0,5/5 = 0,1 M; [SO2 ] = 0,50/5 = 0,1 M; [O2 ] = 0,25/5 = 0,05 M

[SO2 ]2 [O2 ] (0,1)2 (0,05)


Kc = = = 0,05
[SO3 ]2 (0,1)2
3. Jika natrium bikarbonat dipanaskan menurut
reaksi :
2NaHCO3(s)  Na2CO3(s)+ CO2(g)+ H2O(g) ,
ternyata tekanan total saat setimbang = 0,04
atm, hitung harga Kp
Jawab :

Reaksi setimbang : 2 NaHCO3(s)  Na2CO3(s) + CO2(g) + H2 O(g)


Yang berfasa gas adalah CO2 dan H2O
Berdasarkan persamaan reaksi ; mol CO2 = mol H2O
mol zat
PCO2 = PH2O = x Ptotal =1/2 x 0,04 atm = 0,02
mol total

Kp = PCO2 x PH2O
= 0,02 x 0,02
= 0,0004
4. Untuk reaksi kesetimbangan :
PCl5(g)  PCl3(g) + Cl2(g) , harga Kc pada
suhu
191o C = 3,26 x 10-2 , tentukan harga Kp
pada suhu tersebut.
Jawab

R = 0,082; T = (191 + 273) = 464


n K
n
=2–1=1

Kp = Kc x (RT)
= 3,26 x 10-2 x (0,082 x 464)1
= 1,24

Anda mungkin juga menyukai