LAPORAN PRAKTIKUM
VCO
(Virgin Coconut Oil)
3. Nurhidayanti (331 17 05
2018
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dilakukannya percobaan kali ini, yaitu:
1. Mempelajari cara pembuatan minyak kelapa murni (VCO) secara fermentasi
(menggunakan Saccharomyces cerevisiae)
2. Mengetahui pengaruh penambahan starter terhadap VCO yang dibuat
3. Menganalisa kadar air dan asam lemak bebas pada VCO yang telah dibuat
II. PERINCIAN KERJA
1. Pembuatan starter
2. Pembuatan VCO secara fermentasi
3. Analisa kadar air dan asam lemak bebas VCO
III. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Erlenmeyer 250 ml 4 Buah
b. Corong Pemisah 500 ml 1 Buah
c. Corong Pemisah 250 ml 2 Buah
d. Kapas dan Kertas saring Watchmann no.42 2 Buah
e. Kain Saring dan Pengaduk 4 Buah
f. Gelas kimia 250 ml 2 Buah
g. Gelas kimia 500 ml 1 Buah
h. Gelas ukur 100 ml. 1 Buah
i. Pipet tetes 1 Buah
j. Cawan Pertidis 4 Buah
k. Buret 1 Buah
l. Timbangan 1 Buah
m. Kain Kasa 1 Buah
n. Klem dan Statif 1 Buah
o. Oven 1 Buah
p. Hot plate 1 Buah
q. Kapas 1 Buah
r. Botol 1 Buah
s. Gegep 1 Buah
t. Wadah Plastik 1 Buah
2. Bahan
a. Kelapa parut
b. Air kelapa
c. Aquadest secukupnya
d. Ragi/Fermipan (Saccharomyces cerevisiae)
e. Urea
f. Gula (glukosa)
Tabel 2.1. Perbandingan beberapa metode pembuatan minyak kelapa dapat dilihat pada tabel
berikut :
Bahan HASIL
PROSES METODE SIFAT PRODUK
BAKU SAMPING
Kurang jernih
Kering Kopra Kempa Ampas
Protein terdanaturasi
Kurang jernih
Tradisional Santan Pemasakan Blondo
Protein terdanaturasi
Kurang jernih
Ekstraksi
Santan Ekstraksi Pelarut Perlu pemisahan &
Kimia
pemurnian
Jernih, Protein tidak
Fermentasi Santan Fermentasi Protein
terdanaturasi
Minyak kelapa murni atau dalam bahasa Inggris Virgin coconut oil (VCO) merupakan
bentuk olahan daging kelapa yang banyak diproduksi orang dalam skala industry rumahan
maupun industry menengah. Di beberapa daerah, VCO lebih terkenal dengan nama minyak
perawan, minyaksara, atau minyak kelapa murni. Virgin coconut oil atau minyak kelapa
murni mengandung asam lemak rantai sedang yang mudah dicerna dan dioksidasi oleh tubuh
sehingga mencegah penimbunan di dalam tubuh. Di samping itu ternyata kandungan
antioksidan di dalam VCO pun sangat tinggi seperti tokoferol dan betakaroten. Antioksidan
ini berfungsi untuk mencegah penuaan dini dan menjaga vitalitas tubuh. Selain itu, VCO juga
banyak mengandung asam laurat dan asam lemak jenuh berantai pendek, sehingga VCO
memiliki peran positif bagi kesehatan manusia antara lain sebagai antibakteri, antijamur,
antiprotozoa, menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, mencegah osteoporosis,
diabetes, liver, dan timbulnya kanker, dapat menurunkan berat badan, dan memberikan
stamina bagi tubuh.
Asam Lemak
Rumus Kimia Jumlah (%)
Asam Lemak Jenuh :
V. PROSEDUR KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dibuat starter
a. Ditimbang kelapa parut sebanyak 50 gram
b. Dicampur dengan air dengan perbandingan 1:1
c. Diperas kelapa (hanya sekali peras) dan mengambil santannya, kemudian
dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 mL.
d. Ditambahkan air kelapa kedalam Erlenmeyer tersebut dengan perbandingan 7:3
antara santan dan air kelapa
e. Ditambahkan 10% glukosa kedalam Erlenmeyer
f. Ditambahkan juga 1% urea dari beral glukosa, lalu diaduk
g. Setelah itu, erlenmeyer ditutup ditutup rapat dan disterilisasi dengan mencelup
erlenmeyer kedalam air yang dipanaskan pada kompor
h. Dimasukkan ragi/fermipan yang telah dihaluskan sebanyak 1 gram, lalu diaduk
kembali
i. Kemudian masukkan kedalam incubator shaker selama 24 jam, lalu dikeluarkan
3. Pembuatan VCO
a. Pembuatan VCO tanpa starter
Diikuti prosedur No.2 dari bagian a hingga bagian d
Setelah itu, dimasukkan santan kedalam corong pisah. Lalu ditunggu selama
1,5 jam
Diambil bagian atasnya (krim), lalu dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 mL
Ditambahkan ragi fermipan yang telah dihaluskan sebanyak 1% dari volume
krim yang didapatkan
Diaduk lalu ditutup dengan aluminium foil dan diberi lubang
Disimpan selama 1 hari pada suhu ruang, dan diamati
b. Pembuatan VCO dengan penambahan starter
Ditimbang 3 biji kelapa yang telah diparut sebelumnya
Dicampur kelapa parut dengan air, dengan perbandingan 1:1
Diperas kelapa (hanya dilakukan sekali pemerasan), lalu diukur volumenya
Kemudian dimasukkan hasil perasan yang telah diukur kedalam corong pisah
Dipisahkan antara krim dan skimnya
Diukur volume krim yang diperoleh. Kemudian volume yang diperoleh
diambil sebanyak 200 mL dan dimasukkan kedalam erlenmeyer.
Ditambahkan starter yang telah dibuat sebelumnya ke dalam erlenmeyer
masing-masing 10%, 15%, 20%, dan 25% dari volume krim tiap erlenmeyer
Diaduk kemudian ditutup dengan aluminium foil lalu diberi lubang dan
disimpan pada ruangan yang bersuhu ruang
Didiamkan selama sehari
Setalah itu, disaring menggunakan corong kaca dan kapas
Lalu dimasukkan filtrate kedalam wadah plastic untuk dipisahkan antara air
dan minyak menggunakan alat sentrifuge yang diatur pada suhu ruang (29ºC)
pada ____ rpm selama 15 menit
4. Dianalisa kadar Asam Lemak Bebas pada VCO
a. Dipipet sampel sebanyak 5 mL sampel dan dimasukkan kedalam erlenmeyer
b. Ditambahkan 20 mL alkohol kedalam sampel tersebut dan dikocok sebentar.
c. Ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil.
d. Dipanaskan selama 10 menit dengan suhu 130ºC
e. Didinginkan lalu ditambahkan indikator pp sebanyak 3 tetes.
f. Dititrasi dengan NaOH 0,25 N. Hingga terjadi perubahan warna dari tidah
berwarna (bening) menjadi merah muda.
g. Dicatat volume titrasi.
5. Dianalisa kadar Air pada VCO
volume (mL)
VCO VCO yang
Krim
didapatkan
sampel 1 200 20
sampel 2 200 30
sampel 3 200 40
sampel 4 189 37.8
28 ml
VCO= ×100
200 ml
¿ 14
b. Sampel 2
27.5ml
VCO= ×100
200 ml
¿ 13.75
c. Sampel 3
24.5ml
VCO= ×100
200 ml
¿ 12.25
d. Sampel 4
10 ml
VCO= ×100
189 ml
¿ 5.29