Anda di halaman 1dari 9

Proses Pembakaran

pada Pembuatan
Klinker
Prakerin pada PT. Semen Tonasa Pabrik 23
Unit Clinker Production 1
Proses Pembakaran

1 Klinker

2 Reaksi yang terjadi pada proses pembuatan Klinker

3 Proses pembakaran pada Kiln

4 Hal-hal yang mempengaruhi pembakaran


Klinker
Klinker merupakan bahan utama dalam pembuatan
semen yang dengan penambahan kalsium sulfat sedikit
akan menjadi semen. Oleh karena itu klinker adalah
bahan setengah jadi selema produksi semen,
dihasilkan dengan pembakaran limestone dan material
yang mengandung aumina silikat seperti tanah liat.
Reaksi yang terjadi pada proses pembuatan Klinker

Pelepasan Air Bebas Dekomposisi limestone dan


1 pembentukan CS dan CA
Reaksi terjadi pada suhu <100°C
5 Reaksi terjadi pada suhu 600 –
1000 °C
Pelepasan Air Terikat CaCO3 -> CaO + CO2
3 CaO + 2 SiO2 + Al2O3 -> 2 CS + CA
2 Reaksi terjadi pada suhu 100-400°C Reaksi limestone dengan CS dan
CA serta pembentukan C4AF
Dekomposisi Tanah Liat 6 Reaksi terjadi pada suhu 800 – 1300 °C
CS +C -> C2S
3 Reaksi terjadi pada suhu 400 – 750 °C 2C + S -> C2S
Al4(OH)8Si4O10 -> 2 (Al2O3.2SiO2) + 4 CA + 2C -> C2A
H2O CA + 3C + F -> C4AF
Reaksi lanjut limestone dengan C2S
Dekomposisi Metakalaoin
7 Reaksi terjadi pada 1250 – 1450°C
4 Reaksi terjadi pada suhu 600 – 900 °C C2S + C -> C3S
Al2O3.2SiO2 -> Al2O3 + 2SiO2
Pendinginan klinker di cooler
8 Suhu turun dari 1450°C ke 100°C
Segitiga Oksigen

Api
Bahan Bakar

Sumber panas
Pembakaran pada Rotary Kiln
Pembagian zona pada kiln

Zona Zona Zona Zona


Kalsinasi Transisi Klinkerisasi pendinginan

Terjadi pada Terjadi pada Terjadi pada Terjadi pada


meter ke-0 meter ke- 31 meter ke- 60 meter ke – 72
sampai ke-30 sampai ke - 60 sampai ke- 72 sampai ke - 75
Proporsi C3S Pada zona ini
Proporsi CaO akan
semakin meningkat klinker
semakin besar, sebaliknya
sampai suhu bahan Pada zona ini
CaCO3 semakin kecil dan didinginkan
habis sempurna pada
mencapai 1200°C terjadi pelelehan
hingga mencapai
sedangkan oksida mineral-mineral
temperatur 850°C. CaO 1200°C dan
besi mulai mengikat klinker dalam
yang terbentuk kemudian keluar dari zona
campuran oksida fasa cair
bereaksi dengan oksida pendingin sudah
kalsium dan oksida
silika membentuk C2S
alumina membentuk berupa padatan
C3A dan C4AF
Hal – Hal yang Mempengaruhi Pembakaran
Posisi Burner
Bentuk Api
Posisi Burner harus berada ditengah-
tengah, tidak terlalu dekat dengan Api harus berbentuk bulat, berwarna
klinker dan juga tidak terlalu dekat merah, dan tidak menyebar
dengan Coating

Batu Bara
Batu Bara yang digunakan diharuskan
menggunakan fine coal (batu bara
Coating yang telah dihaluskan) bukan raw coal
Jumlah coating harus disesuaikan
agar proses pembuatan klinker
optimal
Kesimpulan

Setelah melihat faktor-faktor diatas, dapat


disimpulkan bahwa pembakaran memiliki
peran penting dalam pengoperasian Rotary
Kiln. Segala variabel proses meskipun
sangat kecil pengaruhnya tetap harus
diperhatikan dan harus selalu mengikuti
perkembangan dalam bidang ini.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai