BAB III
PENENTUAN KANDUNGAN AIR DAN ENDAPAN ( BS & W )
DENGAN CENTRIFUGE TABUNG BESAR DAN TABUNG KECIL
mengikuti air walaupun padatan yang lebih besar akan tertinggal dalam
centrifuge .
3.3.2. Bahan:
1. Minyak mentah (Sampel A dan Sampel B).
2. Toluena
23
Keterangan :
1. Centrifuge kecil
2. Regulator
Gambar 3.1.
Centrifuge Tabung Kecil
(Sumber: Laboratorium Analisa Fluida Reservoir)
24
Keterangan:
1. Transformer
2. Centrifuge tabung Besar
Gambar 3.2.
Centrifuge Tabung Besar
(Sumber: Laboratorium Analisa Fluida Reservoir)
25
1
2
Keterangan :
1. Centrifuge Tube 15 ml
2. Centrifuge Tube 100 ml
Gambar 3.3.
Centrifuge Tube
(Sumber : Laboratorium Analisa Fluida Reservoir)
3.4. PROSEDUR PERCOBAAN
3.4.1. PROSEDUR PERCOBAAN UNTUK TABUNG BESAR
1. Menyiapkan sample minyak 50 ml.
2. Memasukkannya ke dalam centrifuge tube dalam posisi berpasangan.
3. Memasukkan centrifuge tube ke dalam centrifuge.
4. Menghubungkan dengan transformator.
5. Mengatur timer dalam 10 menit.
6. Mengatur regulator pada posisi 8, dan membaca RPM
7. Setelah timer berhenti, menunggu beberapa saat sampai
putaran centrifuge berhenti.
26
3.5.2. Perhitungan
3.5.2.1. Centrifuge Tabung Kecil
3.5.2.1.1. Perhitungan RPM
Ref : 600
d : 10,5 inch
Table III–1.
Data %BS & W pada sampel minyak dengan centrifuge tabung kecil
%BS & W (%BS&W-%BS&Wmean)2
NO PLUG Sampel A Sampel B
Sampel A (%) Sampel B (%)
(%) (%)
11 K 4 2 3.73 0.57
SD 6.85 4.49
30
Table III–2
Data %BS & W pada sampel minyak dengan centrifuge tabung besar
%BS & W (%BS&W-%BS&Wmean)2
NO PLUG
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 1 Sampel 2
SD 0,3549989 0.578239
3.5.3. Grafik Percobaan
Grafik 3.1
31
Plug Vs % BS & W (Tabung Besar)
31
32
Grafik 3.2
Plug Vs % BS & W (Tabung Kecil)
32
33
3.6. PEMBAHASAN
Percobaan dengan centrifuge besar maupun centrifuge kecil bertujuan untuk
menentukan kandungan air dan sedimen (BS &W). Prinsip kerja yang digunakan
dalam percobaan ini ialah gaya sentrifugal dan gaya gravitasi. Penerapan gaya
sentrifugal pada percobaan ini menyebabkan unsur-unsur lain dalam sampel crude
oil seperti air dan padatan mengalami perputaran menjauhi porosnya dengan
kecepatan tertentu. Dan dengan penerapan gaya gravitasi pada alat ini membuat
air dan padatan sebagai unsur-unsur lain yang terkandung dalam crude oil terpisah
karena perbedaan densitas/berat jenis. Pada lapisan atas atau bagian atas
centrifuge tube akan terdapat fluida minyak karena densitasnya yang paling
ringan, disusul fluida air di bawah minyak, dan di bagian paling bawah centrifuge
tube terdapat endapan karena memiliki massa jenis/densitas yang paling besar.
Cara kerja percobaan ini pertama-tama ialah mengambil sampel crude oil dan
mencampurkannya dengan toluena. Penambahan toluena diperlukan untuk
menurunkan tegangan permukaan antara air dan crude oil. Dengan kata lain,
toluena berperan sebagai demulsifier. Campuran crude oil dan toluena yang
ditempatkan pada centrifuge tube tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
centrifuge dan diletakkan secara berhadapan agar seimbang. Biarkan centrifuge
memutar sampel selama 10 menit. Pada centrifuge kecil, RPM diperoleh melalui
perhitungan karena centrifuge kecil tidak secara otomatis menyediakan informasi
berapa besar kecepatan pemutaran centrifuge. Sedangkan pada centrifuge besar
kecepatannya sudah otomatis terbaca pada alat. Setelah timer berhenti atau setelah
10 menit, tunggu terlebih dahulu hingga pemutaran centrifuge benar-benar
berhenti untuk kemudian membaca hasil %BS&W.
Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa sampel crude oil
sampel A mengandung %BS&W sebesar 0,04% dan sampel B sebesar 0,08% pada
centrifuge kecil. Pada centrifuge besar diperoleh hasil bahwa sampel A
mengandung %BS&W sebesar 0,6% dan sampel B sebesar 0,12%. Dari data
tersebut, dapat disimpulkan bahwa minyak berat sampel A memiliki %BS&W
yang lebih sedikit dibanding minyak ringan sampel B pada centrifuge kecil.
Sedangkan pada centrifuge besar, minyak berat sampel A memiliki %BS&W yang
34
lebih besar dibanding minyak ringan sampel B Hal ini terjadi karena perbedaan
volume sampel yang digunakan pada centrifuge besar dan centrifuge kecil. Dari
grafik yang ada, kita dapat melihat bahwa grafik mengalami fluktuatif baik dilihat
dari sampel A ataupun sampel B. hal tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan
hasil data percobaan. Perbedaan ini sangat mungkin terjadi karena adanya
kesalahan atau human error dalam melakukan percobaan, seperti praktikan yang
kurang teliti atau alat-alat praktikum yang digunakan masih kotor atau masih
basah.
Penentuan kandungan air dan endapan ini penting dilakukan untuk
mengetahui kualitas crude oil yang diproduksi dari sumur produksi. Semakin
sedikit kadar air dan endapan yang terkandung dalam crude oil maka kualitas
crude oil semakin baik. Dan apabila kandungan air dan endapan semakin besar
maka kualitasnya pun juga akan semakin buruk. Percobaan ini juga membantu
dalam identifikasi sifat kimia dari air yang ikut terproduksi. Air yang terproduksi
diidentifikasih Ph atau derajat keasamannya, apakah bersifat asam atau basa. Air
yang bersifat asam akan mengakibatkan korosi dan air yang bersifat basa akan
menyebabkan scaling. Dengan hasil identifikasi sifat kimia dari kandungan air
dan endapan crude oil serta akibatnya, kita dapat merencanakan tindakan
pencegahan terhadap masalah produksi yang akan kita hadapi. Selain itu, aplikasi
lapangan lainnya ialah untuk bisa mendesain fasilitas produksi dan cara produksi
yang sesuai dengan keadaan formasi yang dapat dilihat dari endapan yang
terkandung dalam crude oil.
35
3.7. KESIMPULAN
1. Hasil percobaan % kandungan air dan endapan dalam crude oil:
Centrifuge kecil
Sampel A = 0,04%
Sampel B = 0,08%
Centrifuge besar
Sampel A = 0,6%
Sampel B = 0,12%
2. Prinsip kerja centrifuge ialah dengan penerapan gaya gravitasi dan gaya
sentrifugal.
3. Toluena berfungsi sebagai demulsifier dalam percobaan penentuan
%BS&W dalam crude oil.
4. Semakin besar kadar %BS&W dalam crude oil, maka kualitas crude oil
makin buruk. Demikian pula sebaliknya.
5. Aplikasi lapangan dari percobaan ini:
Mengetahui kualitas crude oil.
Mengetahui masalah produksi yang diperkirakan akan dihadapi.
Membantu melakukan pencegahan masalah produksi.
Mengetahui sifat kimia air dan endapan dalam crude oil.
Membantu mendesain fasilitas produksi yang sesuai.