ABSTRAK
Kerusakan formasi atau faktor skin positif biasa ditemukan setelah kegiatan pemboran, komplesi
maupun produksi. Terdapat beberapa jenis faktor skin positif, salah satunya adalah faktor skin akibat
pengaruh laju alir dan waktu S(q,t). Faktor skin tersebut kurang mendapat perhatian, tetapi akan
terbentuk secara alamiah dan tidak dapat dihindari atau diatasi dengan stimulasi jenis apapun. Dengan
pertimbangan tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisis adanya S(q,t) dan faktor-faktor
yang memengaruhi terhadap kinerja produksi sumur. S(q,t) dapat terjadi pada reservoir minyak dengan
tenaga dorong gas terlarut, dimana kondisi saturasi gas awal lebih kecil dari saturasi gas kritis untuk
seluruh reservoir (aliran minyak dan gas). Meskipun pengaruhnya terbatas untuk jangka waktu tertentu,
namun bila tidak diatasi dapat merugikan. Berdasarkan hasil pengamatan dengan menggunakan simulator
reservoir dan metoda perkiraan kurva Inflow Performance Relationship (IPR), dapat disimpulkan bahwa
perkiraan kurva IPR tanpa memperhitungkan pengaruh S(q,t) memberikan hasil yang terlalu optimistik.
Sehingga hal tersebut akan berpengaruh terhadap perencanaan pengembangan produksi dari reservoir
minyak bertenaga dorong gas terlarut.
Kata kunci: S(q,t), aliran dua fase, kurva inflow performance relationship.
ABSTRACT
Formation damage or skin factor (positive) is common accounted after drilling, completion and
production. There are several types of skin factors (positive), one of them is the skin factor due to the influence
of flow rate and time of S (q,t). This type of the skin factor received less attention, but it will form naturally
and cannot be avoided by stimulation of any kind. With these considerations, the study was conducted to
analyze the presence of S(q,t) and the factors that affect the performance of well production. S(q,t) can
occur in the oil reservoir with solution gas drive, which initial gas saturation is less than the critical gas
saturation for the entire reservoir (oil and gas flow). Although its influence is limited to a certain period,
but it can be detrimental if not taken into account. Based on observations by using a reservoir simulator
and a published Inflow Performance Relationship (IPR) curve prediction method, it can be concluded that
the estimated of the IPR curve without taking into account the influence of S(q,t) gives results that are too
optimistic. It will affect the production planning of the production of the oil reservoir solution gas drive.
Keywords: S(q,t), two phase flow, inflow performance relationship curve.
155
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 47 No. 3, Desember 2013: 155 - 167
156
Pengaruh Laju Alir dan Waktu Terhadap Faktor Skin pada Reservoir Minyak
Bertenaga Dorong Gas Terlarut (Edward ML Tobing)
kondisi awal tekanan dan saturasi diseluruh reservoir Bila penurunan laju aliran tetap disemua tempat
mempunyai harga sama. Perhitungan dapat dilakukan maka Pratt dan Levin (1961) menjelaskan bahwa:
dengan kondisi laju alir tetap atau tekanan alir dasar
sumur tetap. Parameter yang dapat dihitung dengan Pe
kro ( S o ) 141.2q o ª 1 § r 2 re2 · rº (5)
simulator tersebut antara lain: tekanan alir dasar ³ dp « ¨¨ ¸¸ 2 ln »
sumur (Pwf), laju produksi, dan distribusi saturasi P P o Bo kh ¬« 2 © re
2
¹ re ¼»
sepanjang reservoir.
Untuk menentukan hubungan saturasi dan
II. METODE
tekanan digunakan dua anggapan yaitu: GOR tetap
Aliran fluida dalam batuan reservoir menurut atau GOR merupakan fungsi tekanan dan saturasi.
Brown (1980) diturunkan dari persamaan Darcy Menurut Fetkovich (1980) ada kesamaan antara
dalam bentuk umum berikut: aliran gas dan fluida dengan harga kompresibilitas
yang kecil, sehingga untuk aliran minyak dapat
digunakan persamaan aliran berikut:
C (kh) Pe
q ³ f ( P)dp (2)
re Pwf
ln
rw qo
kh
141.2(0.5 ln t D 0.404 S
>
m( Pi ) m( Pwf ) @ (6)
Aliran minyak di reservoir pada umumnya adalah Masalah kerusakan formasi yang diindikasikan
aliran pseudo steady state, sehingga tekanan alir dengan faktor skin (S) positif merupakan fenomena
dasar sumur merupakan fungsi dari waktu. Contoh yang selalu akan dijumpai pada operasi produksi
distribusi tekanan sepanjang reservoir (jari-jari baik sumur gas maupun sumur minyak, dan sumur
pengurasan) ditampilkan pada Gambar 1. Reservoir baru ataupun sumur lama. Adanya skin akan
dengan tenaga dorong gas terlarut pada tekanan memengaruhi perilaku aliran dari reservoir ke dasar
dibawah tekanan saturasi, maka gas akan keluar dari sumur. Pada dasarnya yang dimaksud faktor skin
larutan sehingga terjadi perubahan distribusi saturasi positif disini adalah penambahan hambatan aliran
sepanjang reservoir setiap saat. Distribusi saturasi gas yang terjadi di sekitar lubang lubang bor. Skema yang
sepanjang reservoir fungsi waktu dapat dilihat pada menggambarkan secara fisik adanya faktor skin di
Gambar 2. Karena permeabilitas efektif merupakan sekitar lubang sumur dapat dilihat pada Gambar 3.
fungsi saturasi dan saturasi juga merupakan fungsi Adanya faktor skin akan menambah pressure drop
tekanan, maka harga integral dalam Persamaan (2) sebesar ∆Pskin yaitu selisih harga tekanan dasar sumur
di atas hanya dapat dicari bila diketahui hubungan dengan adanya faktor skin dan harga tekanan dasar
antara tekanan dan saturasi. Hubungan ini dapat sumur bila tidak ada faktor skin atau pada kondisi
diperoleh dari persamaan Gas Oil Ratio (GOR) ideal. Menurut Ahmed (2005) faktor skin merupakan
sesaat, yaitu: variabel tak berdimensi yang menunjukkan besarnya
pengaruh skin yang didefinisikan sebagai:
k g P o Bo (4)
R Rs kh (9)
k o P g Bg S 'Ps
141.2qBo P o
157
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 47 No. 3, Desember 2013: 155 - 167
ªk º r
S « 1» ln s (10)
¬ k s ¼ rw
radius perubahan saturasi dapat ditentukan dengan Hubungan antara faktor skin dengan radius zone
persamaan: skin dapat ditulis dengan persamaan:
0.1135q g2 PZYt (13) 2
ra2 k e k a § ra · (15)
h 2Ik PS chl S ln¨¨ ¸¸
2k a © rw ¹
Hal yang sama berlaku juga pada reservoir
minyak dengan tenaga dorong gas terlarut, sehingga Dengan memasukkan persamaan (14) ke dalam
persamaan (13) menjadi: persamaan (15), maka diperoleh:
158
Pengaruh Laju Alir dan Waktu Terhadap Faktor Skin pada Reservoir Minyak
Bertenaga Dorong Gas Terlarut (Edward ML Tobing)
k e k a ª 0.226q o2 Bo P o Xt º Tabel 1
S ( q, t ) ln « » (16) Data karakteristik batuan dan fluida reservoir
«¬ h IkS gc rw ¼»
2 4
2k a
demikian persamaan (16) tidak berlaku Saturasi gas innitial , fraksi 0.1
(1). Gas, minyak, dan air mengalir Jari-jari lubang bor, ft 0.33
159
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 47 No. 3, Desember 2013: 155 - 167
160
Pengaruh Laju Alir dan Waktu Terhadap Faktor Skin pada Reservoir Minyak
Bertenaga Dorong Gas Terlarut (Edward ML Tobing)
4 dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4. terhadap produksi sehingga perlu dianalisis parameter reservoir
Sebagai pembanding, maka harga S(q,t) dapat yang memengaruhinya.
dihitung kembali berdasarkan persamaan
A. Kinerja Perubahan S(q,t)
Fetkovich (1980), yang menunjukkan
adanya keselarasan dalam rentang harga Sgi Dengan menggunakan empat (4) pasangan data yang tersedia,
sampai dengan harga Sgc di dalam reservoir. dan model simulasi reservoar ’diproduksikan’ masing-masing
Plot harga Skin (q,t) terhadap waktu untuk dengan laju alir konstan sebesar 100 BOPD, maka dapat dihitung
pasangan data-1 dan 4, masing-masing
dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar
5. Untuk kondisi harga Sg>Sgc, perhitungan
S(q,t) menunjukkan hasil yang sama seperti
pada kondisi Sg<Sgc untuk pasangan Data 1
dan 4. Demikian juga hasil yang diperoleh
menunjukkan hal yang sama untuk pasangan
Data 2 dan Data 3.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya
bahwa S(q,t) merupakan fenomena yang
akan selalu mengikuti sejarah produksi suatu
sumur, dengan tenaga pendorong gas terlarut
pada kondisi tekanan reservoir dibawah
tekanan saturasi dan saturasi gas (Sg) lebih
kecil dari saturasi gas kritis (S gc). S(q,t) Gambar 5
merupakan fenomena yang terjadi di dalam Hasil validasi perhitungan faktor skin dengan simulator dan
reservoir, akan tetapi berpengaruh langsung S(q,t) dengan persamaan Fetkovich untuk pasangan data-4
Tabel 2
Pasangan data karakteristik batuan dan fluida reservioir hipotesis
161
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 47 No. 3, Desember 2013: 155 - 167
S(q,t) setiap waktu. Plot S(q,t) terhadap waktu lubang sumur atau di reservoir sehingga memberi
produksi dapat dilihat pada Gambar 6. Pada gambar tambahan hambatan terhadap aliran fluida. Untuk
tersebut terlihat bahwa perubahan S(q,t) dibagi dalam
dua (2) perioda yaitu: Tabel 3
Hasil perhitungan faktor skin
1. Perioda I dimulai dari kondisi awal (t=0), (pasangan data-1)
dimana saturasi gas pada grid block pertama
mencapai harga saturasi gas kritis. Harga S(q,t) No Waktu Produksi (hari)
S(q,t)
(Simulator)
S(q,t) Fetkovich
pada perioda ini meningkat dengan cepat sesuai 1 0.00 0.000 0.000
kritis, sampai saturasi gas diseluruh grid block 6 60.10 2.216 2.239
mencapai saturasi gas kritis. Harga S(q,t) pada 7 120.69 2.853 2.738
8 170.05 4.504 4.167
perioda ini cenderung tidak berubah, hanya ada
9 203.56 5.489 5.489
kenaikan pada bagian akhir. 10 222.58 6.851 6.215
162
Pengaruh Laju Alir dan Waktu Terhadap Faktor Skin pada Reservoir Minyak
Bertenaga Dorong Gas Terlarut (Edward ML Tobing)
mengetahui pengaruh saturasi gas bebas di reservoir dengan pengaruh laju produksi, yaitu semakin besar
terhadap S(q,t) perlu diketahui harga saturasi awal harga permeabilitas maka semakin lama perioda
(Sgi) serta saturasi gas kritis (Sgc). Simulator di ’run’ pertama dicapai, namun harga S(q,t) maksimum
untuk pasangan data yang terdapat pada Tabel 2 cenderung tetap.
dengan laju alir tetap dan mengubah Sgc dan Sgi. E. Pengaruh Jari-Jari Skin terhadap S(q,t)
Untuk Sgc=0.14 dan Sgi masing-masing sebesar
Faktor skin fisik dapat digambarkan sebagai zone
0.10, 0.11, 0.12, dan 0.13 memberikan hasil berupa
di sekitar lubang sumur yang mengalami perubahan
plot S(q,t) terhadap dimensionless time TD pada
permeabilitas. Besarnya zone tersebut ditentukan
Gambar 8. Untuk Sgi=0.1 dan Sgc masing-masing
oleh jarak dari lubang sumur sampai daerah yang
sebesar 0.11, 0.12, 0,13 dan 0,14 memberikan hasil
tidak mengalami kerusakan yaitu jari-jari skin (Rs).
berupa plot S(q,t) terhadap dimensionless time, TD Dalam model simulator ini, Rs merupakan data
pada Gambar 9. Berdasarkan plot tersebut, dapat masukan dalam bentuk Cskin yaitu jumlah grid yang
dijelaskan pengaruh gas bebas di reservoir terhadap terkena pengaruh kerusakan. Untuk mengetahui
parameter S(q,t) adalah sebagai berikut: pengaruh jari-jari skin, maka di ’run’ data yang
1. Untuk harga Sgc yang sama, semakin kecil
harga Sgi, maka perioda pertama lebih
lama dicapai dan harga S(q,t) lebih besar.
Hal ini disebabkan untuk mencapai Sg=Sgc
diperlukan waktu yang lebih lama dan
juga jumlah gas yang lebih banyak.
2. Untuk harga Sgi yang sama, perubahan
Sgc memberikan pengaruh yang hampir
sama dengan kasus diatas. Makin besar
Sgc, maka semakin lama Perioda II dicapai
untuk harga S(q,t) yang lebih besar.
Dari kedua kasus di atas dapat disimpulkan
bahwa: Faktor yang penting dan berpengaruh
terhadap S(q,t) bukanlah besar Sgi dan Sgc
secara terpisah, melainkan perbedaan antara
Gambar 7
Sgi dengan Sgc atau ΔSg. Makin besar ΔSg, Plot S(q,t) terhadap waktu
maka S(q,t) maksimum akan lebih besar untuk laju alir 50, 100, 150, 200 dan 250 BOPD
dan Perioda I akan lebih lama, dan demikian
sebaliknya untuk ΔSg yang kecil.
D. Pengaruh Permeabilitas terhadap
S(q,t)
Permeabilitas merupakan parameter
reservoir yang berpengaruh langsung terhadap
kinerja aliran di dalam reservoir, sehingga
dengan sendirinya berpengaruh langsung
pula terhadap S(q,t). Untuk mengetahui
pengaruh permeabilitas terhadap S(q,t) di
’run’ pasangan data yang sama pada laju
alir yang sama dengan harga permeabilitas
berbeda. Dari perhitungan diperoleh plot
antara S(q,t) terhadap waktu untuk harga
permeabilitas yang berbeda ditunjukkan pada Gambar 8
Gambar 10. Dari gambar tersebut terlihat Plot S(q,t) terhadap waktu tidak berdimensi
untuk harga Sgc=0.14 (tetap) dan Sgi=0.1, 0.11, 0.12 dan 0.13
bahwa pengaruh permeabilitas hampir sama
163
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 47 No. 3, Desember 2013: 155 - 167
164
Pengaruh Laju Alir dan Waktu Terhadap Faktor Skin pada Reservoir Minyak
Bertenaga Dorong Gas Terlarut (Edward ML Tobing)
165
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 47 No. 3, Desember 2013: 155 - 167
pendorong gas terlarut pada tekanan reservoir kro = permeabilitas relatif minyak, mD
dibawah tekanan saturasi dan saturasi gas awal ks = Permeabilitas zona damage, mD
(Sgi) lebih kecil dari saturasi gas kritis (Sgc).
m(P) = fungsi tekanan semu
b. Pengaruh faktor skin S(q,t) terhadap faktor
skin total dapat dibagi dalam dua perioda yaitu: Pr = tekanan reservoir, psia
Perioda I dimulai dari t=0 sampai grid pertama P = tekanan rata-rata reservoir, psia
mencapai saturasi gas kritis dimana S(q,t) akan Pwf = tekanan alir dasar sumur, psia
meningkat terus bersama dengan bertambahnya
qo = laju produksi minyak, STB/hari
waktu. Perioda II, mulai dari grid pertama
mencapai saturasi gas kritis sampai seluruh grid qo,mak = laju alir maksimum, STB/hari
mencapai saturasi gas kritis dimana harga S(q,t) qg = laju alir gas, scf/hari
disini cenderung konstan.
re = jari-jari pengurasan, feet
c. Faktor skin S(q,t) merupakan fungsi laju produksi
rs = jari-jari zone damage, feet
dan waktu, sehingga yang paling berpengaruh
adalah laju produksi. Makin besar laju produksi rw = jari-jari lubang sumur, feet
maka semakin cepat periode-I berakhir. R = gas oil ratio, scf/STB
d. Pengaruh jari-jari skin (rs) terhadap harga faktor Rs = kelarutan gas dalam minyak, scf/STB
skin akibat pengaruh laju alir dan waktu S(q,t)
S = faktor skin total
sangat kecil dan dapat diabaikan.
Sp = faktor skin karena perforasi
e. Selisih harga saturasi gas awal (Sgi) dan saturasi
gas kritis (Sgc) akan menentukan harga dan S’ = faktor skin fisik
lamanya faktor skin akibat pengaruh laju alir S(q,t) = faktor skin karena pengaruh laju alir dan
dan waktu S(q,t), sehingga kedua harga saturasi waktu
gas tersebut merupakan faktor utama yang Schl = saturasi kritis fluida untuk mencapai
memengaruhi S(q,t). kesetimbangan
f. Perkiraan kurva IPR tanpa mempertimbangkan
So = saturasi minyak, fraksi
adanya pengaruh S(q,t) akan memberikan hasil
yang lebih optimistik. Sg = saturasi gas, fraksi
Sgc = saturasi gas kritis, fraksi
UCAPAN TERIMA KASIH
Sgi = saturasi gas mula-mula, fraksi
Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada
t = waktu, hari
Ibu MG. Sri Wahyuni atas bantuan teknis dan 0.000264kt
masukannya dalam penyelesaian penelitian ini. tD = IP oi C ti rw2
, waktu tidak berdimensi
X = fungsi volume gas terbebaskan terhadap
VI. DAFTAR SIMBOL
tekanan (cuft/STB/psi)
a’q = pengaruh aliran turbulen Y = akumulasi kondensat di reservoir,
Bo = faktor volume formasi minyak, bbl/stb μ = viskositas, cp
Bg = faktor volume formasi gas, cuft/stb φ = porositas, fraksi
C = konstanta ΔSg = Sgi - Sgc
Ct = kompresibilitas total, psi -1
Indeks = g untuk gas
Dq = skin karena pengruh non Darcy flow o untuk minyak
h = ketebalan lapisan, ft KEPUSTAKAAN
k = permeabilitas batuan, mD 1. Ahmed, Tarek. and McKinney, P.D. :“Advanced
ko = permeabilitas efektif minyak, mD Reservoir Engineering”, Elsevier Inc, Oxford,
2005.
166
Pengaruh Laju Alir dan Waktu Terhadap Faktor Skin pada Reservoir Minyak
Bertenaga Dorong Gas Terlarut (Edward ML Tobing)
2. Brown, K.E., “The Technology of Artificial Lift Formula for Dimensionless Well Inflow Performance
Method”, Vol IV, Petroleum Publishing Company, Relationship”, Asia Pasific Oil and Gas Conference
Tulsa, Oklahoma, 1980. and Exhibition, Jakarta-Indonesia, 30 October-1
3. Elias, Mohamed., El-Banbi, H.E., Fattah, K.A., November 2007.
Ahmed, E.S., and Tayeb, E.M.: “New Inflow 8. Jahanbani, A. and Shadizadeh, S.R.: “Determination
Performance Relationship for Solution Gas Drive of Inflow Performance Relationship by Well Testing”,
Oil Reservoir”, SPE Annual Technical Conference Canadian International Petroleum Conference,
and Exhibition, New Orleans, Lousiana, 4-7 October Calgary, June 16-18 2009.
2009. 9. Klins, M.A., Majcher, M. W., “Inflow Performance
4. Fetkovich, M.J: “The Isochronal Testing of Oil Relationships for Damage or Improve Well Producing
Wells, “ SPE Reprint Series No.14. Pressure Transient Under Solution Gas Drive”, JPT December 1992.
Testing Method, 1980 Edition. 10. Levin, J. S., M. Prats., “The Calculated Performance
5. Gallice, Frederic. and Wiggins, M.L.:”A Comparison of Solution Gas Drive Reservoir”, JPT September
of Two Phase Infl ow Performance Relationships”, 1961.
Journal SPE Production and Facilities, Volume 19, 11. Qasem, Fuad., Malallah, Adel., Nashawi, I.S., Mir,
Number 2, May 2004. M.I.: Modeling Inflow Performance Relationship
6. Guo, B. and Lyons, W.C. :”Petroleum Production for Well Producing Multi Layer Solution Gas Drive
Engineering, Elsevier Science and Technology Books, Reservoirs”, North Africa Technical Conference and
2007. Exhibition, Cairo, Egypt, 20-22 February 2012.
7. Haiquan, Zhong., Yingchuan, L., Yulian, Wen., 12. Vogel, J. V., “Infl ow Performance Relationship for
Chengjian, Li., and Wei, Li.: “A New General Gas Drive Well”, JPT, January 1968.
167