Anda di halaman 1dari 19

Kalibrasi Viscometer

LABORATORIUM KALIBRASI SNI ISO/IEC 17025 : 2017


PT. MUTU GLOBAL INSTRUMENTASI
LK – 202 – IDN

Kamis, 03 November 2022


Maulana Ridwan

PT. RINNAI INDONESIA


Tujuan
• Intruksi kerja kalibrasi ini dibuat untuk mengkalibrasi viscometer rotasi silinder tunggal.
• Newtonian Fluid
• Cairan yang laju gesernya (shear velocity) berbanding lurus dengan tegangan geser
(shear stress).
• Non-Newtonian liquid
• Cairan yang laju gesernya (shear velocity) tidak berbanding lurus dengan tegangan
geser (shear stress).
• Catatan : Cairan spesimen yang menunjukkan nilai viskositas dinamis yang sama pada
suhu dan tekanan yang sama terlepas dari besarnya laju gesernya (shear velocity) atau
tegangan geser (shear stress) adalah cairan newtonian, tetapi spesimen yang terdiri dari
cairan non-newtonian menunjukkan nilai viskositas dinamis yang berbeda sesuai dengan
besarnya laju gesernya (shear velocity) atau laju gesernya (shear velocity).
Lingkup
Viscometer yang dapat dikalibrasi dengan metoda kalibrasi
ini adalah viscometer rotasi silinder tunggal memiliki range
viscositas 40 cP s/d 30000 cP, dengan temperature kalibrasi
pada suhu (25 ± 0,2) °C.
Dokumen Acuan
• JIS Z 8803-2011: Methods for Measurement of Liquid
• JCGM 100 : 2008 “Evaluation of measurement data —
Guide to the expression of uncertainty in
Prinsip Pengukuran
• Secara teoritis, laju geser (atau tegangan geser) tidak dapat
ditentukan, tetapi dengan mengubah kecepatan sudut (kecepatan
rotasi) untuk mengetahui nilai viskositas. Pembacaan viscometer
dibandingkan dengan larutan standar dimana viscositasnya diketahui.
• Viskometer rotasi silnder tunggal bekerja pada permukaan silinder
ketika sebuah silinder dalam sampel diputar pada kecepatan sudut
konstan. Viskositas diukur dengan mengukur torsi yang akan diukur,
dan peralatan secara eksperimental digunakan menggunakan larutan
standar yang viskositasnya diketahui sebelumnya. Viskositas dinamis
dapat diperoleh dari rumus berikut:
M
• η=𝐾𝐵
Ω
• Dimana:
• KB = Konstanta peralatan (rad/cm2)
• Ω = Kecepatan sudut (rad/s)
• M = Torsi yang bekerja pada permukaan silinder
Standard dan Peralatan
1. Viscosity Standar

2. Standard Temperature

3. Thermohygrometer

4. Waterbath

5. Kain pembersih

6. Sarung Tangan
Kondisi Ruang
• Laboratorium : Kalibrasi dilakukan pada suhu (23 ± 5) °C
dan kelembaban nisbi (50 ± 10) %RH
• In – Situ : Kalibrasi disesuaikan dengan kondisi ruang In-
Situ
Urutan Kalibrasi - Persiapan
Kalibrasi
• 7.1 Persiapan Kalibrasi
• 7.2 Memilih Kecepatan Spindle
• 7.3 Pemilihan kecepatan putar spindle bertujuan untuk
menentukan kombinasi yang tepat antara No. Spindle
dengan Kecepatan Putar Spindle (rpm) pada titik
viscositas larutan standar tertentu. Untuk menentukan
hubungan kombinasi no. spindle dan kecepatan putar
spindle dengan nilai viscositas dapat diketahui dengan
melihat Tabel Faktor Finder dibawah.
Urutan Kalibrasi – Langkah Kerja 1

Tabel 7.1 Factor Finder Viscometer Model LV


Urutan Kalibrasi – Langkah Kerja 2

Tabel 7.2 Factor Finder Viscometer Model RV


* Tabel 7.1 dan 7.2 berlaku untuk Brookfield Viscometer Model
LV dan RV dengan standar spindel.
Untuk kombinasi No. Spindle dengan Kecepatan Spindle
tertentu, range maksimum viscositas yang tersedia dapat
ditentukan dengan cara mengalikan Faktor Spindle dengan
100. Range maksimum ini disebut juga sebagai “Full Scale
Reading” atau “FSR”.
Urutan Kalibrasi – Langkah Kerja 3
Full scale viscosity range for any speed and spindle combination is equal to the
factor x100
Factor x 100 = Full Scale Range
Example: LVT Viscometer with #1 spindle at 6 rpm
Full Scale Range : 10 x 100 = 1000 cP
Berdasarkan contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
kombinasi Spindle No. 1 dengan kecepatan 6 rpm, range viscositas yang dapat
diukur sampai dengan 1000 cP. Namun perlu diperhatikan bahwa pengukuran
viscositas harus dilakukan dalam batas rentang 10% - 100% dari FRS.
Untuk mengubah pembacaan dial viscometer (% Torsi) menjadi nilai viskositas
dalam satuan centipoise, kalikan pembacaan yang dicatat pada viskometer dial
dengan faktor yang sesuai dalam Tabel Factor Finder diatas.

Dial reading x Factor = Viscosity in cP (mPa*s)


Example: LVT Viscometer with #1 spindle at 6 rpm
Dial Reading: 75 Factor : 10
Viscosity: 75 x 10 = 750 cP (mPa*s)
Urutan Kalibrasi – Langkah Kerja 4
7.1.3 Pertimbangan Ketika Melakukan Pengukuran
Dalam melakukan pengukuran viskositas dengan Dial Viscometer ada
dua pertimbangan yang berkaitan dengan batas bawah pengukuran
viskositas untuk menghasilkan pengukuran yang efektif, yaitu:
1.Pengukuran viskositas harus dilakukan dalam % Torsi dari rentang 10%
hingga 100% untuk setiap kombinasi No Spindle dan Kecepatan Putar
Spindle (rpm).
2.Pengukuran viskositas harus dilakukan dalam kondisi aliran laminar,
dan bukan saat kondisi aliran turbulen.
Pertimbangan pertama berkaitan dengan kepresisian instrumen. Semua
Dial Viskometer memiliki nilai presisi Full Scale Range (FSR) sebesar ±1%
untuk semua kombinasi spindel/kecepatan. Sehingga tidak dianjurkan
untuk melakukan pengukuran di bawah 10% dari FSR, karena potensi
kesalahan viskositas ±1% adalah angka yang relatif tinggi dibandingkan
dengan pembacaan instrumen.
Pertimbangan kedua melibatkan karakteristik aliran fluida. Semua
pengukuran yang berkaitan dengan sifat aliran fluida harus dilakukan di
bawah kondisi aliran laminar. Aliran laminar adalah aliran dimana semua
gerakan partikel dalam lapisan diarahkan oleh gaya geser. Untuk sistem
Urutan Kalibrasi – Langkah Kerja 5
rotasi, ini berarti semua gerakan fluida harus melingkar.
Ketika gaya inersia pada fluida menjadi terlalu besar, fluida
dapat pecah menjadi aliran turbulen dimana pergerakan
partikel fluida menjadi acak dan aliran tersebut tidak dapat
dianalisis dengan model matematika standar. Turbulensi ini
menciptakan pembacaan viskometer palsu dengan tingkat
peningkatan non-linier dalam pembacaan yang berhubungan
langsung dengan derajat turbulensi dalam fluida.
Kombinasi berikut menyatakan titik transisi ke aliran
turbulen dapat terjadi, sebagai berikut:
1) No. 1 LV Spindel: 15 cP pada 60 RPM
2) No. 1 RV Spindel: 100 cP pada 50 RPM
3) Adaptor UL: 0,85 cP pada 60 RPM
Kondisi turbulen akan terjadi dalam situasi rasio RPM/cP
melebihi nilai yang tercantum di atas.
Urutan Kalibrasi – Langkah Kerja 3
7.2 Siapkan seluruh peralatan yang akan digunakan.
7.3 Catat pada Lembar Kerja spesifikasi UUT yang akan dikalibrasi
7.4 Kondisikan ruangan dan larutan viscosity standar Brookfield pada suhu (25 ±
0,2) °C.
7.5 Lakukan pengukuran menggunakan metoda perbandingan langsung (sebagai
pembanding adalah Larutan Standar Viscositas).
7.6 Tentukan larutan standar yang akan digunakan dalam kalibrasi minimal 3
larutan standar atau sesuai dengan permintaan customer.
7.7 Tuang larutan viscosity standar pada beaker glass low form 600 ml, kecuali
untuk larutan 30000 cPs, 60000 cPs, 100000 cPs kalibrasi dilakukan tetap dalam
wadahnya.
7.8 Pasang kaki pelindung (guard leg) pada viscometer untuk melindungi spindle.
7.9 Pasang spindle ke poros bawah viskometer dengan sedikit mengangkat
sekrup kopling agar dapat sedikit didorong keatas dan ditahan selama memasang
spindle untuk menghindari kerusakan pada titik pivot instrumen.
Urutan Kalibrasi – Langkah Kerja 3
7.10 Untuk menghindari terperangkapnya gelembung udara di bawah spindel
tipe cakram, lakukan hal berikut sebelum memasang spindle. Mulailah dengan
merendam spindel di jalur diagonal, perlahan melintasi permukaan cairan, dan
bawa spindel ke posisi tegak lurus dan masukkan ke sekrup.
7.11 Celupkan spindle ke dalam larutan viscosity standar sampai batas yang telah
ditentukan
7.12 Lakukan leveling dan test alat dibawah Full Scale Range ( FSR ) dengan
menggunakan larutan viscosity standar.
7.13 Sebelum pengukuran, pastikan suhu viscosity standar telah tercapai pada
suhu 25 °C.
7.14 Putar sakelar motor ke posisi ON untuk menggerakan motor viscometer.
7.15 Tunggu sampai pembacaan yang ditunjukkan mencapai titik stabil. Waktu
yang dibutuhkan untuk mencapai titik stabil akan berbeda beda, tergantung pada
kecepatan viskometer berjalan dan karakteristik cairan viscosity standar yang
digunakan.
7.16 Setelah penunjukkan dial stabil (± 20 putaran spindle), catat hasil
penunjukkan pada Lembar Kerja.
Urutan Kalibrasi – Langkah Kerja 3
7.17 Nilai viscositas dapat ditentukan dengan cara mengalikan hasil pembacaan
dial (% Torsi) dengan factor yang sesuai dengan model
viscometer/spindle/kombinasi kecepatan yang digunakan atau disebut sebagai
Factor Finder yang dapat dilihat pada Tabel 7.1 atau Tabel 8.9 Untuk akurasi
pengukuran yang maksimum, pembacaan di bawah 10,0% torsi (pembacaan dial)
harus dihindari.
7.16 Lakukan repeatability sejumlah 3 kali.
7.17 Lakukan langkah 5 s/d 16 untuk Spindle yang lain.
7.18 Jika kalibrasi sudah selesai, matikan alat dan rapikan seluruh peralatan yang
dipakai.
Perhitungan Ketidakpastian
Pengukuran - 1
Perhitungan Ketidakpastian
Pengukuran - 2

• Budget Uncertainty U95


Completed..
Terima Kasih
LABORATORIUM KALIBRASI SNI ISO/IEC 17025 : 2017
PT. MUTU GLOBAL INSTRUMENTASI
LK – 202 – IDN

Anda mungkin juga menyukai