Viskometer
FARMASI FISIK
FAKULTAS FARMASI UKWMS
2
ONE POINT INSTRUMENT
Karakteristik
• Bekerja pada satu kecepatan geser ( single rate of shear)
• Rheogram berupa garis lurus
• Untuk sistem Newtonian
Contoh
• viskometer kapiler
• viskometer bola jatuh
• penetrometer
3
ONE POINT INSTRUMENT
Rheogram
η
4
MULTI POINT INSTRUMENT
Karakteristik
• Bekerja pada beberapa kecepatan geser
• Untuk sistem Non-Newtonian
• Pengukuran pada satu titik kurang dapat memberikan
gambaran viskositas cairan, sebab η berubah sesuai
dengan besarnya G atau F
Contoh
• viskometer rotasi tipe Stormer
• Brookfield
• Rotovisco
5
MACAM VISKOMETER
Berdasarkan cara kerjanya
• Viskosimeter dengan metode kapiler
• Viskosimeter dengan metode falling sphere/falling
ball/bola jatuh
• Viskosimeter dengan metode rotasi otomatik
6
MACAM VISKOMETER
KAPILER
ROTASI
NEWTONIAN NON-NEWTONIAN
OTOMATIK
FILLING
BALL
7
METODE KAPILER
• Viskometer Ostwald
• Viskometer Ubbehlohde
• Viskometer Cannon-Fenske
• Viskometer Dudley
• Viskometer Ford cup
• Viskometer Zahn cup
• Viskometer Engler
• Viskometer Saybolt
• Viskometer Scott
8
METODE KAPILER
• Prinsip kerja
• Viskositas ditentukan dengan mengukur waktu
diperlukan cairan melalui jarak antara kedua
tanda pada kapiler
• Data pengukuran
• t = waktu yang diperlukan oleh zat cair untuk
mengalir di antara 2 tanda pada kapiler
• η = viskositas dari zat cair
• ρ = densitas zat cair
9
METODE KAPILER
Pengolahan data
• Berdasarkan Hukum Pouiselle:
r = jari-jari bagian dalam kapiler
t = waktu yang dibutuhkan oleh cairan untuk
mengalir melalui kapiler
ΔP = tekanan udara dalam dyne/cm2
l = panjang kapiler
v = volume cairan yang mengalir
Keterbatasan
• volume cairan yang digunakan dalam pengukuran haruslah
sama
10
METODE KAPILER
11
METODE FALLING BALL
viskometer Hoeppler
• Prinsip kerja
• Alat memiliki jaket membungkus tabung, menjaga suhu tetap
konstan
• Sampel dan bola ditaruh dalam tabung gelas dan dibiarkan
mencapai keseimbangan suhu
• Tabung dan jaket dibalik, maka bola berada di puncak tabung
• Catat waktu yang diperlukan bola untuk jatuh melewati jarak antara
2 tanda serta ukur jarak tersebut
• Data pengukuran
• t = waktu jatuhnya bola (detik)
• Sb= densitas bola
• Sf= densitas zat cair yang diselidiki
12
METODE FALLING BALL
Masukkan data dalam persamaan:
η t(sb sf)B
B = tetapan untuk bola tertentu (ditentukan oleh pabrik
pembuat)
13
METODE FALLING BALL
Keterbatasan
• gunakan bola yang sama untuk semua
pengukuran untuk mengurangi kesalahan
Validitas
• Sesuai untuk mengukur cairan dengan viskositas
0,5 ≤ η ≤ 200.000 poise
• Waktu yang diperoleh tidak kurang dari 30 detik
14
METODE FALLING BALL
Daftar bola
Viskositas Konstanta
No. bola Sb Bahan yang dapat bola
diukur (B)
16
METODE ROTASI OTOMATIK
Viskometer dengan sistem cup and bob
• Viskometer Couette
• Viskometer Mac Michael
• Viskometer Searle
• Viskometer Rotavisco
• Viskometer Stormer
• Viskometer Fisher electroviscometer
• Viskometer Brookfield
17
METODE ROTASI OTOMATIK
Tipe
• Cup & Bob
• Cone & Plate
18
CAP & BOB
Viskometer Brookfield
Prinsip kerja
• Sampel terdapat di dalam ruangan antara cup dan
bob
• Kumparan dengan sampel berputar dengan
kecepatan yang relatif lambat
• Gaya yang ditimbulkan dapat diukur langsung
dengan membaca angka (pada piringan angka)
• Berbagai kumparan dapat digunakan untuk
pengukuran berbagai tipe viskositas
19
CAP & BOB
Data pengukuran
• Gaya dial reading
• Banyaknya putaran rpm
Pengolahan data
• Gaya (dial reading/angka terbaca) diplotkan terhadap
kecepatan putar, sehingga akan diperoleh kurva aliran
• Rumus untuk menghitung viskositas:
η (cps) = angka terbaca x No. faktor
20
CAP & BOB
21
CAP & BOB
Viskositas (cPs)
Spindel (S61-4)
Torque (%)
Speed (rpm)
22
CAP & BOB
Kemampuan alat
• Mempunyai range yang luas dalam
pengukuran viskositas.
• Sampel ≤ 20 mL
Validitas
• 1 ≤η≤ 32. 000. 000 cPs
23
CAP & BOB
Viskometer stormer
Prinsip kerja
• Sample terdapat di dalam ruangan antara cup dan bob
• Letakkan beban (anak timbangan) pada penggantung
• Catat waktu yang diperlukan bob untuk berputar 100 kali
• Data di atas diubah menjadi “rpm” (banyaknya putaran per
menit)
• Lakukan prosedur di atas berulang-ulang sambil mengurangi
beban.
24
CAP & BOB
Data pengukuran
• banyaknya putaran
• berat beban
• waktu (detik)
Pengolahan data
rpm’ diplotkan terhadap berat beban (gaya), maka akan diperoleh kurva aliran.
Viskositas cairan dapat dihitung berdasarkan persamaan:
η T/4wh 1 Rb 2 1
Rc 2
T : tenaga putar
w : radian tiap detik / kecepatan sudut (sering ditulis )
Rb : radius bob (cm)
Rc : radius cup (cm)
h : tinggi cairan (cm)
25
CAP & BOB
Persamaan
T w
η kv atau η kv
Ω v
kv = tetapan alat
Kecepatan sudut () viskometer stormer modifikasi
merupakan fungsi v, sedangkan w berbanding lurus
dengan T
26
CONE & PLATE
Viskometer Ferranti-Shirley
Pinsip kerja
• Sampel diletakkan di tengah papan, kemudian papan
dinaikkan sehingga posisinya ada di bawah kerucut
• Kerucut digerakkan oleh motor dengan kecepatan
yang bermacam-macam, sehingga sampel akan
digeser
• Kecepatan geser dinyatakan dalam ‘putaran
permenit’ (rpm) dan dinaik/turunkan oleh suatu dial
selector
• Tekanan geser yang ditimbulkan pada kerucut, dibaca
pada skala indikator
27
CONE & PLATE
28
CONE & PLATE
Data pengukuran
• Banyaknya putaran per menit
• Tekanan geser
Pengolahan data
Buat hubungan linear antara rpm terhadap tekanan geser
sehingga diperoleh kurva aliran.
Rumus :
T
c = tetapan alat
T = banyaknya putaran
ηc
V = kecepatan putar kerucut/menit v
Untuk aliran plastik
Nilai ambang: f = cf x Tf T Tf
cf = tetapan alat U c.
Tf = putaran pada sumbu geser. v
29
CONE & PLATE
Keuntungan
• Kecepatan geser di setiap bagian sampel sama
(konstan) sehingga tidak ada kemungkinan /
kesempatan terjadi plug flow
• Waktu yang dibutuhkan untuk mencuci dan mengisi
sampel relatif singkat
• Stabilisasi temperatur sampel selama alat dijalankan
• Jumlah sampel untuk analisa sedikit
• cup dan bob: 20-50 ml sampel
• cone dan plate: 0,1-0,2 ml sampel
• “G” dapat dinaikkan / diturunkan reprodusibel
30
CONE & PLATE
Kemampuan alat
• Sampel di semua bagian yang mengalami tekanan
geser, mempunyai kecepatan geser yang konstan
sehingga aliran sumbat dapat dihindarkan
31
PLUG FLOW
• Aliran sumbat
• Adanya bermacam-macam tekanan geser dalam
ruang antara cup and bob pada sistem yang Non-
Newtonian
• Viskositas berbeda PLUG FLOW
• tempat yang dekat dengan bob nilai yield value
dapat dilampaui
• tempat yang dekat dengan cup nilai yield value
belum tercapai
32