Anda di halaman 1dari 6

 RUMUS VISKOSITAS

Av
F=η
l

Keterangan :

F = gaya

η= Koefisien Viskisitas = Viskositas


A = Luas Permukaan bidang

V = Kecepatan aliran

l = jarak

 Rumus Viskositas Dinamis


T = µ (dc / dy)
Keterangan :
 T = Tegangan geser (N/m2)
 µ = Viskositas dinamis (Ns/m2)
 dc = satuan kecepatan (m/s)
 dy = satuan jarak antara (m).
 Rumus Viskositas Kinematis
v = µ/ᵨ
Keterangan
 v = viskositas kinematis satuan (m2/s)
 µ = viskositas absolut / dinamis satuan (Ns/m2)
 ᵨ = densitas satuan(kg/m3).

1. Viskometer kapiler / Ostwald

Digunakan untuk menentukan laju aliran kuat kapiler. Pada viskositas Ostwald yang
diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah cairan tertentu untuk mengalir
melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri
Cara kerja Viskometer Ostwald : 

1. Sebelum digunakan , viscometer hendaknya di bersihkan terlebih dahulu


2. Letakkan viscometer pada posisi vertical
3. Pipet cairan yang akan ditentukan kekentalannya dimasukkan kedalam reservoir a
sampai melewati garis reservoirnya (kira-kira setengahnya)
4. Biarkan viscometer beberapa menit dalam thermostat untuk menyeimbangkan atau
mencapai suhu yang di kehendaki
5. Cairan dihisap melalui pipa b sampai melewati garis m.reservoirnya
6. Cairan dibiarkan turun sampai garis n
7. Catat waktu yang dibutuhkan cairan untuk mengalir dari garis m ke n

2. Viskometer Hoppler

Pada viscometer hoppler yang diukur waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola untuk
melewati cairan pada jarak atau tinggi tertentu. Prinsip kerjanya adalah
menggelindingkan bola yang terbuat dari kaca. Karena gaya gravitasi benda yang jatuh
melalui medium yang berviskositas dengan kecepatan yang besar sampai pada kecepatan
yang maksimum. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga respirok sampel.

Cara kerja dengan Viskosimeter Hoppler :

1. Mengukur diameter bola yang akan dijatuhkan ke dalam tabung viskometer


menggunakan mikrometer sekrup.
2. Menimbang massa bola.
3. Mengukur panjang tabung viskometer dari batas atas sampai batas bawah.
4. Menentukan massa jenis masing- masing cairan.
5. Mengukur temperatur viskometer hoppler.
6. Mengisi tabung dengan cairan sampel dan dimasukkan bola.
7. Menyalakan stopwatch pada saat bola di batas atas lightbarrier.
8. Mematikan stopwatch pada saat bola di batas bawah lightbarrier.
9. Mencatat waktu bola jatuh dari batas atas sampai batas bawah.
10. Mengulangi prosedur 7-9 sebanyak 10 kali berturut- turut, pada temperatur yang
berbeda.
11. Menentukan viskositasnya dengan rumus : η = K (P B P S ) t atau η = 2gR² (P B P S )
9V η = Viskositas (cp) K = Tetapan viskositas P B = Massa jenis bola (g/cm³ ) P S =
Massa jenis sampel (g/cm³ ) t = Waktu (s) g = Percepatan gravitasi (m/s² ) R = Jari-
jari bola (cm) V = Kecepatan (m/s).
12. Kemudian membandingkan nilai viskositas zat cair dengan adanya perubahan suhu 6.
Kajian Konsep Fisika yang berkaitan dengan Viskometer Hoppler Hukum Stokes
Suatu benda yang dijatuhkan bebas dalam suatu fluida kental, kecepatannya makin
besar sampai mencapai suatu kecepatan maksimum.

3. Viskometer Cup and Bop

Viskometer Cup and Bob digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan
dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah tengah. Kelemahan viscometer
ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi
disepanjangkeliling bagian tube sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi.
Penurunan konsentrasi ini menyebabkan bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat.
Hal inidisebut aliran sumbat( Martin, 1993).

Cara Kerja Viskometer Cup and Bob :

Dengan memanfaatkan dua silinder, alat ini bisa digunakan untuk mengukur
viskositas. Silinder pertama atau cup memiliki rongga dan letaknya dibagian luar. Silinder
kedua ada di bagian dalam dan berfungsi sebagai rotor penggerak mesin (bob). Sampel
cukup diletakkan atau dituangkan pada celah antara cup dan bob. Saat mesin dihidupkan
alat ini akan langsung berputar. Pada beberapa jenis viskometer cup dan bob, bagian cup
bergerak.

4. Viskometer Cone and Plate

Viscometer Cone/ Plate adalah alat ukur kekentalan yang memberikan peneliti suatu
instrumen yang canggih untuk menentukan secara rutin viskositas absolut cairan dalam
volume sampel kecil. Cone dan plate memberikan presisi yang diperlukan untuk
pengembangan data rheologi lengkap. 
Ada beberapa hal yang mempengaruhi akurasi dari alat ini, misalnya:
1. Dipakai pada cone dan plate
2. ukuran sample
3. waktu yang dibutuhkan untuk memungkinkan sampel untuk menstabilkan pada pelat
sebelum terbaca
4. kebersihan kerucut dan plat
5. jenis bahan, tinggi atau rendah viskositas, ukuran partikel
6. tipe cone, cone rentang yang lebih rendah memberikan akurasi yang lebih tinggi
Cara kerja Viskometer Cone and Plate :
sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi
di bawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam kecepatan dan
sampelnya digeser di dalam ruang semi transparan yang diam dan kemudian kerucut
yang berputar.
5. Viscometer Stormer
Viscometer Stormer merupakan viscometer yang digunakan untuk mengukur tingkat
viksositas zat yang ada dalam cat. Viscometer Stormer sering digunakan oleh perusahaan
produk cat. Cara kerja viscometer ini mengukur melalui kecepatan rotasi zat cair.

Cara Kerja Viskometer Stromer :

1. Atur posisi alat pastikan posisi tali pemberat tidak bergulung dengan posisi gantung
pemberat di titik nol.
2. Mengatur posisi cawan dan posisi silinder sesuai dengan posisi rotor
3. Bahan sudah diketahui viscositas dan suhunya
4. Isi bahan yang akan di ukur kedalam silinder sampai batas
5. Naikan dudukan cawan hingga posisi rotor tenggealm dalam cairan
6. Nyalakan tombol on/of lalu tekan star untuk memulai pekerjaan.
7. Pastikan time & counter dalam keadaan nol.

6. Viscometer Brookefield
Viscometer Brookefield digunakan untuk mengukur kekentalan zat cair dengan cara
yang sederhana. Brookfield sering digunakan karena cara penggunaannya sangat mudah
dan hasil dari pengukuran menggunakan alat ini cukup akurat dan presisi.
Cara Kerja Viscometer Brookefield
Cara kerja Viscometer Brookefield cukup muda tinggal meletakkan sampel pada alat
kemudian tunggu hingga beberapa menit sampai mencapai suhu tertentu. Setelah itu bisa
mencatat hasil yang muncul sesuai dengan standar.

Anda mungkin juga menyukai