Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Mutu ... (Juliana dan G.B.A.

Somnaikubun) 31

PENGARUH SUHU PENGERINGAN TERHADAP MUTU TEBUNG


SIPUT LAUT (Littoraria scabra)
(Effect Of Draining Temperature To Meal Quality Of Littoraria scabra)
JULIANA DAN G.B.A. SOMNAIKUBUN
Progrnm Shrdi Teknologr HasilPerikonm
Polifestih PerikoMn Negeri T w l
JI Kurd Sadsuimbun No. 1 Tuol, Malrrhr Tenggom

Diterima 21 September 2007IDisetujui 27 Nopember 2007

ABSTRACT
Food is a determinant factor in a fish culture and fish meal has been source of protein for
decades. However, fish meal is still imported, and therefore its price is relatively expensive. Many
studies on fish nutrition have been initiated to find out alternative raw materials to substitute the fish
meal.The objective of this research was to study proximate content of Littoraria scabra weated with
45"C, 55T, and 65'C had content of protein, fat, water, ash, fiber, and carbohydrate ranging kom
50.66to56.78%, 5.96to6.82%,6.69to 13.29%, 11.97to 12.63%,3.55to4.08%,and 14.14to 14.57%
respectively. It can be concluded that proximate wntent of the meals of Litioraria scabra could be
used as raw material of fish food.

Key words: Proximate content, marine animals, Liftorariascabra meal, fish food.

vitamin yang terdapat dalam bahan pangan yang


diieringkan akan mengalami p e n m a n mutu, ha1 ini
Siput laut (Liftoraria scabra mempakan disebabkan karena ada berberapa vitamin yang tidak
salah satu organisme yang jumlahnya cukup tinggi tahan terhadap suhu tinggi. Proses pengeringan yang
sehingga sangat baik untuk dijadikan sumber pakan herlangsung pada suhu yang sangat tinggi akan
dengan cam pembuatan tepung. Kegiatan utama yang menyebabkan terjadinya case hardening, yaitu bagian
dilakukan untuk memperoleh tepung sipui laut yaitu pennukaan hahan pangan sudah kering sekali bahkan
dengan cara perebusan, pengeringan dan penepungan. mengeras sedangkan bagian dalamnya mas& basah.
Pengeringan adalah suatu metode untuk Informasi mengenai kandungan nutrisi dari
mengeluarkan atau menghilangkan sebagian besar air moluska masib langka karena itu perlu dilakukan
dari suatu bahan melalui penerapan energi panas. analisis kandungan nutrisi. Beberapa ha1 di atas
Pengeringan dapat dilakukan dengan memanfaatkan sehingga dipandang perlu untuk diadakan penelitian
energi surya (pengeringan alami) d m dapat juga mengenai kandungan nuhisi dari tepung siput laut
dilakukan dengan menggunakan peraiatan khusus (Liftoruriu scuha) dengan menggunskan suhu
yang digerakkan dengan tenaga listrik. pengeringan yang berheda.
Proses peugeringau bahan pangan
dipengaruhi oleh has permukaan bahan pangan, suhu
pengeringan, aliran udara, tekanan uap air dan sumber
energi yang digunakan serta jenis bahan yang akan Sampel diambil di daerah hutan mangrove
dikeringkan. Nilai gizi makanan yang kering akan dengan menggunakan tangan lalu dimasukkan ke
lebii rendah jika dibandingkan dengan makanan yang dalam wadah plastik yang sudah diberi label dan
segar. Pengeringan akan menyebabkan tejadimya dibawa ke laboratorium. Di Laboratorium sampel
perubahan wama, tekstw dan aroma bahan pangan. dicuci dengan air bersih, kemudian dikeluarkan
Pada umunmya bahan pangan yang diieringkan akan dagingnya dan diimpulkan dalam wadah. Setelah itu
mengalami pencoklatan (browning) yang disebabkan daging siput laut dibuat menjadi tepung dengan cara
oleh reaksi-reaksi non-enzimatik. Pengeringan merebus daging siput selama 30 menit dan ditiriskan,
menyebabkan kadar air bahan pangan menjadi rendah kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 45T,
yang juga akan menyebabkan zat-zat yang terdapat 55'C clan 692.Daging siput laut yang sudah k e ~ g
pada bahan pangan seperti protein, lemak, karbohidrat kemudian dihaluskan menjadi tepung. Pengujian
dan mineral akan lebih terkonsentrasi. Vitamin- dilanjutkan dengan analisa proksimb~.

Anda mungkin juga menyukai