Anda di halaman 1dari 11

Nama Asisten: Alna Aisiyah Sutardi.

Tanggal Praktikum: 31-05-2018


Tanggal Pengumpulan: 12-06-2018

KARAKTERISTIK FLUIDA BAHAN PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN

Jafar Syidik (240210160095)

DepartemenTeknologi Industri Pangan Universitas Padjajaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022) 7798844,
779570 Fax. (022) 7795780 Email: jafarsyidik97@gmail.com

ABSTRACT

Rheological characteristics of food is closely related to the quality of food.


Quality of food will determine consumer acceptance of a product. Therefore, to improve
the quality of a food product, it is necessary to analyze the characteristics of a food
product. several methods to determine the rheological characteristics of a foodstuff can
be measured using a rotational viscometer tool. Samples tested were cooking oil, honey,
UHT milk, and yogurt. The results showed that all samples including pseudoplastic
nonnewtonian fluid and yogurt had time dependant behavior that included rheopectic.

Keywords : Newtonian, Pseudoplastic, Rotational viscometer, Spindle, and Viscosity.

matematis shear stress dan shear rate dapat


PENDAHULUAN dinyatakan dengan persamaan 1 dan 2.
𝐹
Shear stress : 𝜏 = 𝐴 (N/m2)………(1)
Pendekatan fisik untuk mempelajari 𝛿𝑣
sifat mekanis bahan disebut rheology. Shear rate :𝛾= 𝛿𝑦
(1/s) …..….(2)
Rheology adalah suatu cabang ilmu fisik Pengetahuan tentang kekentalan bahan
yang didefinisikan sebagai ilmu yang cair amat penting, baik dalam desain dan
mempelajari perubahan bentuk suatu pengendalian selama proses pengolahan
material serta mempelajari hubungan antara maupun uji mutu dan standarisasi mutu.
tekanan geser (shear strees) dengan Sifat kekentalan dan sifat aliran produk
kecepatan geser (shear rate) pada cairan dapat diukur dengan menggunakan
atau hubungan antara shear dan stress pada instrumen yang disebut viskometer,
benda padat. Salah satu cara menentukan sehingga kita bisa menyatakan berapa nila
sifat rheology adalah viskositas kekentalan suatu produk pangan dan
(kekentalan). Rheology bahan pangan bagaimana sifat alirannya secara kuantitatif.
mempelajari salah satu aspek pada aliran (Andarwulan, et. al., 2011)
fluida atau yang dapat mengalir (Kusnandar Fluida newtonian merupakan fluida
et all, 2006). yang mengikuti kaidah newton. Nilai n
Shear stress adalah gaya (F) yang pada fluida ini adalah 1, sehingga
diberikan pada bahan per satuan luas (A) viskositasnya tetap pada shear stress
yang di notasikan dengan τ dan dinyatakan berapapun. Nilai viskositas yang tetap
dengan satuan N/m2. Sedangkan shear rate membuat pengukuran viskositas pada fluida
adalah perubahan kecepatan (δv) akibat jenis ini lebih mudah karena hanya
gaya yang diberikan pada jarak tertentu membutuhkan satu shear stress dan shear
(δy). Shear rate dinotasikan dengan γ dan rate (Toledo, 2007).
dinyatakan dalam satuan 1/detik atau 1/s. Fluida non-newtonian adalah fluida
Menurut Kusnandar dkk (2006), secara yang tidak tahan terhadap tegangan geser
(shear strees), gradient kecepatan (shear HASIL DAN PEMBAHASAN
rate) dan temperatur. Dengan kata lain,
kekentalan /wiskositas merupakan fungsi Penentuan Sifat Aliran Fluida
daripada waktu. Fluida non-newtonian ini
tidak mengikuti hukum newton tentang Tabel 1. Data Flow Index Behavior dan
aliran. Contohnya adalah dari fluida non- Jenis Fluida
newtonian adalah cat, minyak, pelumas, Sampel n Jenis Fluida
lumpur, darah, obat cair, bubur kertas. 0,4591 Pseudoplastic
(Singh, 1984) Madu
Tujuan dari praktikum ini yaitu 0,1923 Pseudoplastic
praktikan dapat melakukan dan memahami Minyak 0,3646 Pseudoplastic
metode pengkarakterisasian suatu fluida Goreng 0,5246 Pseudoplastic
serta mengetahui berbagai sifat aliran fluida
-0,9646 Pseudoplastic
sebagai pemenuhan kompetensi lulusan
Susu UHT
teknologi pangan.
-0,1889 Pseudoplastic
METODOLOGI Yogurt 0,9735 Newtonian
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum Berdasarkan data pada tabel 1 diketahui
kali ini yaitu 1 unit rotational viscometer, bahwa semua sampel yang diuji termasuk
jangka sorong, dan wadah untuk ke dalam jenis fluida non-newtonian
menampung sampel. pseudoplastic kecuali untuk sampel yogurt.
Bahan yang digunakan pada praktikum Sampel yogurt termasuk ke dalam fluida
kali ini yaitu madu, minyak goreng, susu newtonian karena nilai n atau nilai flow
UHT, dan yogurt stir plan. index behaviournya mendekati 1 sehingga
dianggap sama dengan 1. Munculnya nilai
Penentuan Sifat Aliran Fluida minus pada nilai flow index behaviour dari
Sampel ditempatkan di dalam wadah. sampel susu UHT bisa jadi disebabkan oleh
Lalu rotational viscometer dihidupkan dan ketidaksesuaian spindle yang digunakan.
dipilih spindel yang cocok dengan sampel. Pengambilan data viskositas susu pada
Kemudian, dilakukan pengambilan data kelompok 3 dan 8 dilakukan dengan spindle
berupa viskositas, kecepatan sudut (ω L1 yang umumnya digunakan untuk fluida
dalam RPM), dan persen akurasi/ torsi. yang sangat kental. Susu merupakan fluida
Data yang diambil sebanyak 3-4 buah untuk yang sangat cair. Penggunakan spindle
setiap sampel. Selanjutnya, dilakukan dengan diameter yang lebih kecil mungkin
pengukuran terhadap jari-jari spindle (Rb), akan menghasilkan data yang lebih akurat.
jari-jari wadah (Rc), dan jarak tinggi
spindle (L). Madu
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
Penentuan Sifat Ketergantungan Aliran sampel madu yang diuji memiliki nilai flow
Fluida Terhadap Waktu (Time index behaviour n <1. Hal ini menunjukan
Dependent) bahwa sampel madu yang digunakan pada
Sampel yogurt ditempatkan di dalam saat percobaan merupakan fluida non-
wadah. Lalu rotational viscometer newtonian pseudoplastic.
dihidupkan dan dipilih spindel yang cocok Menurut Toledo (2007), Fluida
dengan sampel. Dilakukan pengambilan pseudoplastic memiliki nilai viskositas
data berupa viskositas pada menit ke yang berubah-ubah ketika diberi shear
0,15,30 dan 45. stress yang berbeda. Nilai viskositas yang
berbeda-beda ini disebut sebagai viskositas
apparent. Nilai viskositas pada fluida
pseudoplastic akan menurun ketika gaya
yang diberikan ditambah. Hasilnya
Nama Asisten: Alna Aisiyah Sutardi.
Tanggal Praktikum: 31-05-2018
Tanggal Pengumpulan: 12-06-2018

kekentalan fluida jenis ini akan menurun dihitung logaritmanya, maka digunakanlah
apabila pemberian gaya yang lebih tinggi persamaan narrow gap. Kesalahan diduga
dilakukan. terjadi pada saat pengambilan data
viskositas pada alat, seperti, persentase
keakuratan datanya terlalu kecil, spindel
tidak terpasang dengan sempurna, letak
spindle tidak tepat di tengah kontainer,
dan lain sebagainya.
Menurut Björn, dkk. (2012), madu
termasuk ke dalam fluida tipe non-
Newtonian dilatant atau shear thickening.
Namun menurut El-Bialee, dkk. (2011),
Grafik 1. Grafik Shear Stress terhadap madu murni termasuk ke dalam tipe fluida
Shear Rate pada Madu 1 (Sumber: newtonian, diukur pada suhu 25oC.
Dokumentasi Pribadi, 2018) Sedangkan menurut Ayernor (1986),
mengemukakan bahwa madu memiliki nilai
indeks behaviour sebesar 0,83 dan termasuk
ke dalam tipe fluida pseudoplastik.
Perbedaan hasil penelitian di atas diduga
karena perbedaan sampel madu yang
diujikan. Perbedaan sampel madu yang
diuji berarti komposisinya berbeda pula
(pengaruh musim, wilayah, dan lain
sebaginya) dan tipe fluidanya berarti
Grafik 2. Grafik Shear Stress terhadap berbeda pula. Apabila dihubungkan dengan
Shear Rate pada Madu 2 (Sumber: data hasil percobaan, penelitian yang
Dokumentasi Pribadi, 2018) dilakukan oleh Ayernor (1986) paling
mendekati dengan percobaan yang
Berdasarkan grafik 1 dan 2 diketahui dilakukan.
bahwa semakin tinggi shear stress yang
diberikan maka shear rate yang dihasilkan Minyak Goreng
semakin tinggi. Nilai shear rate yang Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
semakin besar akan memperkecil nilai sampel minyak goreng merupakan fluida
viskositas sehingga madu apabila diberi non-newtonian pseudoplastic karena
gaya yang semakin besar akan lebih encer. memilki nila n<1.
Nilai viskositas apparent tersebut
merupakan hasil perbandingan antara
shear stress dan shear rate. Namun untuk
mendapatkan nilai viskositas apparent
dapat juga dihitung dengan menggunkan
rumus yang lain yaitu K (Y) n-1 . Ternyata
setelah dihitung terdapat perbedaan hasil
nilai viskositas ketika dihitung dengan
menggunakan rumus yang berbeda.
Perbedaan ini bisa disebabkan karena Grafik 3. Grafik Shear Stress terhadap
karena ketidaksesuaian penggunaan rumus Shear Rate pada Minyak 1
shear rate nya. Dengan nilai gap sebesar (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
0,096 pada perhitungan sampel kelompok
2 seharusnya rumus shear rate yang
dipakai yaitu large. Namun dikarenakan
apabila menggunakan persamaan large
gap, hasilnya negatif (-) dan tidak bisa
Grafik 4. Grafik Shear Stress terhadap Grafik 6. Grafik Shear Stress terhadap
Shear Rate pada Minyak 2 Shear Rate pada Susu UHT 2
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018) (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)

Berdasarkan tabel 3 dan 4, sampel Berdasarkan grafik 5 dan 6 tidak


minyak goreng sama seperti sampel madu terlihat jelas hubungan antara shear rate
yang dibahas sebelumnya, memiliki dan shear stress. Gradien grafik terlihat
hubungan yang berbanding lurus antara minus dengan nilai R2 yang rendah. Hal ini
shear stress dan shear ratenya. Nilai shear terjadi mungkin akibat kesalahan prosedur
rate yang semakin besar akan memperkecil atau alat.
nilai viskositas sehingga minyak goreng Berdasarkan hasil perhitungan yang
apabila diberi gaya yang semakin besar dilakukan susu UHT termasuk ke dalam
akan lebih cair. jenis fluida non-newtonian pseudoplastic.
Sampel minyak goreng merupakan Namun hal ini tidak sesuai dengan pendapat
fluida non-newtonian pseudoplastic. Hal ini Yanes, dkk. (2002), bahwa nilai viskositas
sesuai seperti yang dikemukakan oleh susu adalah 2,2 – 2,5 mPas dan susu
Wulandari, dkk. (2011), bahwa tipe fluida termasuk ke dalam fluida newtonian.
minyak kelapa sawit pada suhu 25oC adalah Begitu pun dengan Kailasapathy (2008)
non-Newtonian pseudoplastik dengan yang menyatakan bahwa susu adalah fluida
indeks behavior (n) sebesar 0,457 – 0,781 newtonian. Menurut Velez-Ruiz, et. al.
sedangkan indeks konsistensinya sebesar (2009) susu merupakan suatu bahan pangan
0,369 – 2,519 Pa.sn. Namun, pada yang sifat alirannya adalah newtonian. Nilai
penelitian Wulandari, dkk. (2011), pada shear stress yang berubah tidak
suhu 55oC, nilai n dan k berubah, dimana mempengaruhi besarnya viskositas.
nilai n menjadi 0,936 – 0,994 dan k menjadi
0,027 0 0,031 Pa.sn, dimana semakin Penentuan Sifat Ketergantungan Aliran
menunjukan sifat newtonian. Fluida Terhadap Waktu (Time
Dependent)
Susu UHT
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa Yogurt
sampel susu UHT merupakan fluida non- Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
newtonian pseudoplastic karena memilki nilai flow index behaviour dari yogurt
nila n<1. sebesar 0,9735 sehingga dapat dikatakan
bahwa yogurt merupakan fluida jenis
newtonian karena nilai flow index
behaviour dianggap mendekati 1 (n=1).
Menurut Penna, et. al. (2006), secara
umum yogurt dapat dikategorikan sebagai
fluida non-newtonian. Meskipun demikian,
flow behavior index pada yogurt
dipengaruhi oleh banyaknya total padatan
Grafik 5. Grafik Shear Stress terhadap dan suhu yogurt itu sendiri. Yoghurt bisa
Shear Rate pada Susu UHT 1 memiliki nilaii flow index behavior yang
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018) mendekati fluida newtonian jika
Nama Asisten: Alna Aisiyah Sutardi.
Tanggal Praktikum: 31-05-2018
Tanggal Pengumpulan: 12-06-2018

karakteristik yogurt ketika diamati KESIMPULAN


mengandung total padatan yang sangat
sedikit dan suhunya sangat rendah atau Berdasarkan hasil praktikum
sangat tinggi. disimpulkan bahwa sampel madu, minyak
dan susu UHT merupakan fluida non-
newtonian pseudoplastic karena memiliki
nilai n<1. Untuk sampel yogurt termasuk ke
dalam jenis fluida newtonian karena nilai
flow index behaviournya mendekati 1.
Selain itu sampel yogurt juga merupakan
fluida thixotropic time dependent karena
viskositasnya dipengaruhi oleh waktu dan
Grafik 7. Time Dependent Behavior dari vsikositasnya terus menurun seiring dengan
Yogurt bertambahnya waktu.
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)

Berdasarkan grafik 7 diketahui bahwa DAFTAR PUSTAKA


pada penggunaan RPM 60 dan 100,
viskositas dari yogurt terus meningkat Andarwulan, N., Kusnandar F., dan
hingga diamati pada menit ke 45. Namun, D.Herawati. 2011. Analisis Pangan.
pada penggunaan RPM 200, viskositas Dian Rakyat, Jakarta.
sampel meningkat terus sampai menit ke 15
dan mulai mengalami penurunan, bahkan Ayernor, G. S. 1986. A Modified Power
mengalami penurunan yang cukup Law For Determining Flow
signifikan sejak menit ke 30. Characteristics Of Fluid. Nigerian.
Perbedaan viskositas sampel yogurt Journal Of Technology, 10(1), 14-
pada tiap waktu yang diuji menunjukan 28.
bahwa sampel yogurt memang merupakan Björn, A., De La Monja, P. S., Karlsson,
jenis fluida yang Time Dependent. A., Ejlertsson, J., & Svensson, B.H.
Velez-Ruiz dan Barbosa-Canovas 2012.Rheological Characterization
(1997) menyatakan bahwa yogurt termasuk In Biogas. Intech.
ke dalam tipe thixotropic (time dependent)
atau dengan kata lain viskositasnya akan El-Bialee, N. M., & Sorour, M. A. 2011.
semakin menurun seiring bertambahnya Effect Of Adulteration On Honey
waktu selama pengadukan. Perbedaan Properties. International Journal Of
antara hasil dengan literatur bisa Applied, 1(6).
disebabkan pengambilan data yang
dilakukan kurang banyak, sebab bisa saja Kusnandar, F., Purwiyatno H., Elvira S,.
apabila data yang diambil lebih dari 4 titik 2006. ITP 330 Prinsip Teknik
waktu akan terlihat pola penurunan Pangan. Departemen Ilmu dan
viskositas pada sampel yogurt. Pernyataan Teknologi Pangan. Institut
saya ini didukung oleh data viskositas pada pertanian Bogor, Bogor.
RPM 200, dimana setelah menit ke 30,
viskositas sampel terus menurun dan bukan Penna, A.L.B., A. Converti, dan M.N.
tidak mungkin jika pengamatan dilakukan Oliveira. 2006. Simultaneous
dengan waktu yang lebih lama, sampel Effects of Total Solids Content,
yang menggunakan RPM 60 dan 100 juga Milk Base, Heat Treatment
akan mengalami penurunan viskositas.
Temperature and Sample Temperature on
the Rheological Properties of Plain
Stirred Yogurt
Food Technology and Biotechnology 44(4):
515-518.

Singh, R.P dan D.R. Heldman. 1984.


Introduction to Food Engineering.
Academic Press, San Diego-
California.

Toledo, R.T. 2007. Fundamentals of


Food Process Engineering Third
Edition. Springer, New York.

Velez-Ruiz, J.F., G.V.B. Canovas, dan M.


Peleg. 2009. Rheological
Properties of Selecte
Dairy Products Critical Reviews in
Food Science and Nutrition 37(4):
311- 359.
Velez-Ruiz, J. F. Dan Barbosa-Canovas.
Rheological Properties Of
Concentrated Milk As Function Of
Concentration, Temperature
And Storage Time. Journal Of
Food Engineering, 35:177-190.

Wulandari, N., T.R. Muchtadi,


S.Budijanto, dan Sugiyono
2011. Sifat Fisik Minyak Sawit
Kasar dan Korelasinya dengan
Atribut Mutu Jurnal Teknologi

Yanes, M., Duran, L., Costell, E., 2002.


Rheological And Optical Properties
Of commercial Chocolate
Milk Beverages. Journal Of
Food Engineering 51, 229–234
Nama Asisten: Alna Aisiyah Sutardi.
Tanggal Praktikum: 31-05-2018
Tanggal Pengumpulan: 12-06-2018

LAMPIRAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan Karakteristik Fluida Bahan Pangan Kelompok 1
Vis. Vis.
RPM log Gab shear rate shear log shear log Apparent Apparent
No % Vis. torque log N omega shear
(N) torque (narrow gap) stress rate (Hasil (Perhitungan
(Rb/Rc) stress
Praktikum) 2)

1 30 16 160 0.0115 1.4771 -1.9393 0.4733 3.1400 8.0929 1513.2916 0.9081 3.1799 186.9893 170.8104

2 50 17.8 107 0.0128 1.6990 -1.8930 0.4733 5.2333 13.4882 1683.5369 1.1300 3.2262 124.8153 133.9790

3 60 18.7 93 0.0134 1.7782 -1.8716 0.4733 6.2800 16.1859 1768.6595 1.2091 3.2476 109.2719 122.8542

4 100 30.3 91 0.0218 2.0000 -1.6620 0.4733 10.4667 26.9764 2865.7959 1.4310 3.4572 106.2333 96.3635

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)


Tabel 2. Hasil Pengamatan Karakteristik Fluida Bahan Pangan Kelompok 6
RPM log shear rate log shear log shear Vis. Vis.
No % Viskositas torque log N gab(Rb/Rc) omega shear stress
(N) torque (narrow) rate stress Apparent 1 Apparent 2

1 30 16 160 0.011499 1.477121 -1.93933 0.473301493 3.14 8.092932675 1513.29157235353 0.908105928 3.179922613 186.9892699 170.8104069

5.23333333
2 50 17.8 107 0.012793 1.69897 -1.89303 0.473301493 3 13.48822113 1683.53687424330 1.129954677 3.226222633 124.8153377 133.9789857

3 60 18.7 93 0.01344 1.778151 -1.87161 0.473301493 6.28 16.18586535 1768.65952518819 1.209135923 3.247644237 109.2718546 122.8542219

10.4666666
4 100 30.3 91 0.021777 2 -1.66201 0.473301493 7 26.97644225 2865.79591514450 1.430984673 3.457245259 106.233279 96.36347301

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018


Tabel 3. Hasil Pengamatan Karakteristik Fluida Bahan Pangan Kelompok 2
RPM log shear rate shear log shear log shear Vis. Vis.app
No % viskositas torque log N gab(Rb/Rc) omega
Apparent
(N) torque (narrow) stress rate stress 1 2

-
1 30 22.4 4480 0.0160989 1.477121 0.0968158 3.14 6.339421335 51935.745 2.91422805 4.715466368 63.27589836 56.6774
1.793204

-
2 50 23 2770 0.0165301 1.69897 0.0968158 5.233333333 10.56570223 53326.881 3.1360768 4.726946185 38.98247309 42.9938
1.781725

-
3 60 24.3 2430 0.0174644 1.778151 0.0968158 6.28 12.67884267 56341.009 3.21525804 4.750824623 34.32152522 38.9561
1.757846

-
4 100 39.1 2340 0.0281012 2 0.0968158 10.46666667 21.13140445 90655.698 3.43710679 4.957395107 33.13510213 29.5509
1.551276

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)


Tabel 4. Hasil Pengamatan Karakteristik Fluida Bahan Pangan Kelompok 7
RPM shear rate log shear log shear Vis.
No (N) % viskositas torque log N log torque gab(Rb/Rc) omega (narrow) shear stress rate stress Apparent 1 Vis.app 2

1 30 26.5 5310 0.019046 1.477121255 -1.72021 0.096816 3.14 6.339421335 61441.84143 0.802049617 4.788464223 3840.115089 9323.132

2 50 27.5 3230 0.019764 1.698970004 -1.70412 0.096816 5.233333 10.56570223 63760.40148 1.023898367 4.804551043 3985.025093 6171.261

3 60 27.4 2730 0.019692 1.77815125 -1.7057 0.096816 6.28 12.67884267 63528.54548 1.103079613 4.802968912 3970.534092 5326.219

4 100 33.6 1880 0.024148 2 -1.61711 0.096816 10.46667 21.13140445 77903.61781 1.324928362 4.891557627 4868.976113 3525.584

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)


Nama Asisten: Alna Aisiyah Sutardi.
Tanggal Praktikum: 31-05-2018
Tanggal Pengumpulan: 12-06-2018

Tabel 5. Hasil Pengamatan Karakteristik Fluida Bahan Pangan Kelompok 3


RPM log shear rate shear log shear log shear Vis. Vis.
no % vis torque log N gab(Rb/Rc) omega
(N) torque (narrow) stress rate stress Apparent 1 Apperent 2

-
1 30 122 93 0.087681 1.477121 0.392625102 3.14 7.42452349 376.105383 0.870668586 2.57530955 50.65717466 30.64300516
1.0570925

-
2 50 49 57 0.035216 1.69897 0.392625102 5.233333 12.37420582 151.058719 1.092517335 2.179145799 12.20754865 9.937358231
1.4532563

-
3 60 36 36 0.025873 1.778151 0.392625102 6.28 14.84904698 110.981916 1.171698581 2.04525222 7.474009377 6.648409031
1.5871499

-
4 100 29 32 0.020842 2 0.392625102 10.46667 24.74841163 89.4020993 1.393547331 1.951347717 3.612437865 2.156042524
1.6810544

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)


Tabel 6. Hasil Pengamatan Karakteristik Fluida Bahan Pangan Kelompok 8
Cps % N w Sh Rate Sh Stress Torque Log torque log N Log s. stress Log s. Rate Miu app Miu app

122 60.8 30 3.14 7.424523 187.4361254 0.04369696 -1.359548776 1.47712125 2.272853298 0.870668586 25.2455428 21.3138605

49 40.9 50 5.233333 12.37421 126.0877883 0.02939483 -1.531729047 1.69897 2.100673027 1.092517335 10.1895661 11.6119763

36 36.1 60 6.28 14.84905 111.2901995 0.02594507 -1.585945153 1.77815125 2.046456921 1.171698581 7.49477051 9.3490516

29 49.1 100 10.46667 24.74841 151.3670026 0.03528817 -1.452370863 2 2.180031211 1.393547331 6.11623101 5.0934445

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)


Tabel 7. Hasil Pengamatan Karakteristik Fluida Bahan Pangan Kelompok 4
RPM log Gab shear rate shear log shear log shear Vis. Vis App
No % k torque log N omega
(N) torque (Rb/Rc) (large) stress rate stress Apparent 1 2

1 50 17 1.85466E-05 17 1.69897 1.230449 0.0491803 645.1007263 5.233333333 54842801 2.80962753 7.739119626 85014.32185 74789.4

2 60 17.3 1.6315E-05 17.3 1.778151 1.238046 0.0491803 774.1208716 6.28 55810615 2.88880878 7.746716807 72095.47882 74305.35

3 100 23.8 1.04923E-05 23.8 2 1.376577 0.0491803 1290.201453 10.46666667 76779921 3.11065753 7.885247661 59510.0253 72965.75

4 200 63.3 2580.402905 63.3 2.30103 1.801404 0.0491803 2580.402905 20.93333333 204208782 3.41168752 8.310074414 79138.33196 71186.56

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)


Tabel 8. Hasil Pengamatan Karakteristik Fluida Bahan Pangan Time Dedependent Behaviour RPM 60 Kelompok 5
Viskositas Viskositas
t % torsi torr gamma
(mPas) app

0 1720 17.2 0.01236164 81366.32 12.55042 6483.153308

15 2920 29.2 0.02098604 138133.5 12.55042 11006.28352

30 4440 44.4 0.03191028 210038.6 12.55042 16735.5818

45 1240 62.4 0.04484688 295189.4 12.55042 23520.27712

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)


Tabel 9. Hasil Pengamatan Karakteristik Fluida Bahan Pangan Time Dedependent
Behaviour RPM 100 Kelompok 5
Viskositas Viskositas
t % torsi torr gamma
(mPas) app

0 1430 23.8 0.01710506 112588.3 20.92376 5380.882629

15 2380 39.6 0.02846052 187331.8 20.92376 8953.065215

30 2850 47.5 0.03413825 224703.5 20.92376 10739.15651

45 900 75.6 0.05433372 357633.4 20.92376 17092.21541

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)


Tabel 10. Hasil Pengamatan Karakteristik Fluida Bahan Pangan Time Dedependent
Behaviour RPM 200 Kelompok 5
Viskositas Viskositas
t % torsi torr gamma
(mPas) app

0 1650 55 0.0395285 260183 41.85709 6215.983924

15 2490 82.6 0.05936462 390747.6 41.85709 9335.277675

30 2410 80.3 0.05771161 379867.2 41.85709 9075.336529

45 930 31 0.0222797 146648.6 41.85709 3503.554575

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2018)

Anda mungkin juga menyukai