LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PASCA PANEN I
(Viskositas)
Oleh :
Nama : Mizanul Hakam
NPM : 240110140098
Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 3 November 2015
Waktu : 15.00 – 17.00 WIB
Co. Ass : 1. Aditya Ramadhan
2. Cindy Almas R
3. Jeremia Kristian
4. Prisilia Ratna S
5. Shayana Junita
2.3 Viskositas
Sebuah fluida dapat divisualisasikan sebagai materi terdiri dari lapisan yang
berbeda. Fluida mulai bergerak secepat kekuatan bertindak di atasnya. Gerakan
relatif dari satu lapisan cairan di atas yang lain adalah karena gaya, biasa disebut
gaya geser, yang diterapkan dalam arah sejajar dengan permukaan di mana ia
bertindak. Dari hukum kedua Newton tentang gerak, kekuatan perlawanan yang
ditawarkan oleh fluida gerakan, dalam arah yang berlawanan dengan gaya geser,
dan juga harus bertindak dalam arah sejajar dengan permukaan antara lapisan.
Kekuatan perlawanan ini adalah ukuran dari properti penting dari fluida yang
disebut viskositas. (Singh and Heldman, 1984)
Dengan berbagai jenis fluida, kita sering mengamati berbagai perlawanan
terhadap gerakan. Misalnya, madu jauh lebih sulit untuk menuangkan keluar dari
sebuah stoples atau mengaduk daripada air atau susu. Madu jauh lebih kental dari
susu. Dengan kerangka konseptual ini, kami akan mempertimbangkan percobaan
hipotetis.
2.4 Viskometer Brookfield
Viskometer Brookfield merupakan salah satu dari jenis viskometer dimana
cara penggunaannya sudah menjadi lebih baik dan lebih mudah dibandingkan cara
penggunaan dari jenis-jenis viskometer pendahulunya, dengan jenis viskometer
sekarang yang terdapat indikator digital semakin mempermudah penggunaannya.
Pada Viskometer Brookfield ini, nilai viskositas diukur dengan menggunakan
sebuah rotor silinder atau spindle yang dicelupkan ke dalam bahan fluida yang
hendak diukur nilai viskositasnya kemudian dihitung dan diukur gaya putar nya
dan akan ditunjukan nilainya melalui indikator.
Viskometer Brookfield dapat mengukur nilai viskositas dengan menggunakan
teknik viscometry. Dimana sebuah alat ukur kekentalan atau yang juga dapat
disebut viscosimeters dapat mengukur nilai dari viskositas dengan kondisi aliran
berbagai bahan sampel yang diuji. Untuk mengukur viskositas dari bahan dalam
viskometer Brookfield, bahan harus dalam keadaan diam didalam wadah
sementara poros atau spindle yang berada ditengah bergerak berputar sambil
direndam dalam cairan, sehingga dapat terukur nilai dari viskositasnya. Dari
metode tersebut, yang mempengaruhi pengukuran kekentalan atau viskositas
adalah berasal dari gaya gesekan dan pergeseran antara permukaan poros atau
spindle dengan fluida atau bahan, sehingga viskositas terukur dan muncul pada
indikatornya. Kemudian ada pula beberapa hal yang menentukan nilai dari Shear
Rate yaitu adalah bentuk dari poros rotor atau spindle serta kecepatan putaran
mempengaruhinya. (Elert, 1998)
Oleh karena itu untuk membuat sebuah hasil viskositas dengan metode
pengukuran Rotational harus dipenuhi beberapa hal sbb. :
1. Jenis Spindle
2. Kecepatan putar Spindle
3. Tipe Viskometer
4. Suhu sampel
5. Shear Rate (bila diketahui)
6. Lama waktu pengukuran (bila jenis sampel-nya Time Dependent)
(Elert, 1998)
BAB III
METODOLOGI PENGAMATAN DAN PENGUKURAN
Suhu (oC)
15 14.2
10 y = -1.2632x + 49.702 Kecap (1) ABC
R² = 0.9703
5
3.4
0 Linear (Kecap (1)
0 10 20 30 40 ABC)
Viscositas (m Pa s)
20
15
Suhu (oC)
10
y = -0.6688x + 31.98
5 R² = 0.9988 Kecap (2) Indofood
0
0 10 20 30 40 50
Linear (Kecap (2)
Viscositas (m Pa s) Indofood)
25
20
Suhu (oC)
15
y = -0.8322x + 41.992
10
R² = 0.8754
Kecap (3) Sedap
5
0
0 10 20 30 40 50
Linear (Kecap (3)
Viscositas (m Pa s) Sedap)
40 y = -0.8647x + 83.952
R² = 0.9937 Saus (B) ABC
20
Linear (Saus (B) ABC)
0
0 10 20 30 40 50
Viscositas
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat setelak melakukan praktikum kali ini adalah:
1. Nilai dari viskositas bahan sangatlah dipengaruhi oleh gaya gesek
antara bahan dengan poros spindle dan juga dipengaruhi oleh suhu dari
bahan tersebut.
2. Semakin tinggi suhu suatu bahan fluida, maka nilai dari viskositas atau
kekentalannya akan semakin rendah dan berlaku sebaliknya.
3. Dari nilai viskositas yang telah didapatkan, terdapat beberapa data yang
hasilnya cukup berbeda dari literatur yang telah diketahui.
4. Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan nilai tersebut dapat terjadi
akibat dari kesalahan ketika melakukan perhitungan, kesulitan
pembacaan alat praktikum, dan juga kesalahan dalam penggunaan alat
dari kegiatan praktikum tersebut.
6.2 Saran
Saran pada praktikum kali ini yaitu :
1. Sebaiknya saat akan melakukan praktikum, praktikan mempelajari
materi yang akan dibahas dan dipraktikumkan agar memperoleh
kemudahan dalam melaksanakan praktikum.
2. Keadaan kelas pada saat praktikum haruslah selalu tertib serta kondusif
sehingga praktikum berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu.
3. Praktikan haruslah lebih teliti saat mencari data atau nilai yang ada,
agar dapat meminimalisir kesalahan dan kekeliruan dari nilai yang
hendak dicari.
DAFTAR PUSTAKA
Rosalinda, S. 2012. Aliran Fluida Rheology. Pasca Panen dan Teknologi Proses
Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor.
Singh, R.P. and Heldman, D.R. 1984. Introduction to Food Engineering, Fourth
Edition. San Diego: Academic Press.
Sistanto, Bambang A. 2003. Mekanika Fluida. Teknik Tanah dan Air Fakultas
Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor.
LAMPIRAN