Anda di halaman 1dari 16

Nama Gabriel Gesia G.

NIM 195100100111053
Kelas A
Kelompok A6

PRELAB

Tanggal Praktikum 13 Mei 2020


Praktikum KURVA PERTUMBUHAN MIKROBA
1. Jelaskan prinsip pengukuran intensitas pertumbuhan mikroba pada praktikum ini!
Prinsip pengukuran intensitas pertumbuhan mikroba adalah menghitung jumlah
pertumbuhan sel mikroba dengan mengamati fase pertumbuhannya melalui kurva
pertumbuhan mikroba. Kurva pertumbuhan digunakan untuk mengetahui kecepatan
pertumbuhan sel dan pengaruh lingkungan. Fase pertumbuhan terdiri dari fase adaptasi,
fase pertumbuhan eksponensial, fase stationer, dan fase kematian.
2. Pengukuran apa saja yang dapat dilakukan untuk mengetahui laju pertumbuhan dari
populasi mikroba pada kondisi tertentu?
Terdapat dua metode yaitu metode langsung dan tidak langsung. Metode
langsung ini dilakukan dengan menghitung jumlah sel pada hemositometer secara
mikroskopik. Metode tidak langsung dapat dilakukan dengan mengamati kekeruhan atau
turbiditas kultur dengan melihat massa sel. Metode ini disebut metode turbidimetri.
Metode ini memakai alat spektrofotometer. Prinsip metode ini yaitu jika cahaya mengenai
sel, maka sebagian cahaya dan sebagian diteruskan. Semakin keruh kultur, semakin
banyak jumlah sel. kelemahan metode ini yaitu tidak bisa membedakan sel yang hidup dan
yang mati
3. Selain massa sel, komponen sel apa saja yang dapat diukur untuk menentukan laju
pertumbuhan mikroba? Jelaskan!
Komponen sel yang dapat diukur yaitu ukuran sel. Jika semakin lama ukuran sel
mengecil, artinya nutrisi pada media sudah mulau habis, dan hal ini dapat menghambat
pertumbuhan mikroba. Kedua adalah metabolit yang dihasilkan dari hasil metabolisme sel
yang sifatnya beracun dapat menghambat pertumbuhan, sehingga laju pertumbuhan
mikroba akan menurun.
4. Jelaskan fase – fase pertumbuhan mikroba dan gambar kurva pertumbuhannya!
1. Fase Adaptasi / lag
Fase adaptasi merupakan fase dimana mikroba mulai melakukan
pengenalan dengan lingkungan yaitu media pertumbuhan. Mikroba yang akan
dipindahkan ke dalam media buatan harus beradaptasi terlebih dahulu untuk bisa
bertumbuh. Terdapat dua factor yang mempengaruhi fase ini. Pertama adalah
media dan lingkungan pertumbuhan. Jika media dan lingkungan yang akan
dipakai sama dengan sebelumnya, tidak perlu waktu lama untuk mikroba
berdaptasi. Jika media dan lingkungannya beda, maka akan memperlambat fase
ini karena mikroba memerlukan waktu untuk menyesuaikan guna sintesis enzim.
Faktor kedua adalah banyaknya mikroba yang diinokulasi (inokulan) yang
ditambahkan pada media yang sama.

2. Fase Eksponensial
Pada fase eksponensial ini mikroba membelah diri dengan cepat. Pada fase
ini akan terjadi perubahan bentuk dan peningkatan jumlah sel. Fase ini disebut
juga logaritmik atau fase log. Pada fase ini semua sel mengalami pembalahan
Nama Gabriel Gesia Gyraldi
NIM 195100100111053
Kelas A
Kelompok A6

biner dan generation time nya tergantung pada spesis dan kondisi lingkungan.
Setelah melewati generation time jumlah sel akan berlipat ganda dan garis pada
kurva akan naik pada skala logaritmik. Kecepatan pertumbuhan pada fase ini
sangat tergantung kondisi media yang meliputi pH, nutrisi, suhu, dan kelembapan
udara. Pada fase ini mikroba akan membutuhkan banyak energy dan juga mikroba
akan sangat sensitive. Pada akhir fase ini akan terjadi penurunan yang disebabkan
dari nutrisi dalam media yang mulai berkurang dan hasil metabolisme yang
sifatnya beracun akan menjadi penghambat pertumbuhan mikroba.

3. Fase Stasioner
Pada fase ini nutrisi sudah mulai habis sehingga mempengaruhi ukuren sel
yang akan mengecil karena proses pembelahan tetap berjalan namun tidak ada
makanan. Pada fase ini jumlah populasi sel akan tetap karena jumlah sel yang
bertumbuh sebanding dengan jumlah sel yang mati. Kurangnya nutrisi pada fase
ini akan menyebabkan perbedaan komposisi dengan sel yang tumbuh pada fase
eksponensial. Pada fase ini kecepatan pertumbuhan sel menurun.

4. Fase Kematian
Pada fase ini jumlah sel yang mati akan lebih tinggi dibanding sel yang
hidup. Fase ini sama seperti fase eksponensial yang artinya pada fase ini sel yang
mati akan konstan setiap jam-nya. Kematian sel dapat terjadi salah satunya karena
cadangan makanan dan energi yang sudah habis.
Nama Gabriel Gesia Gyraldi
NIM 195100100111053
Kelas A
Kelompok A6

5. Apa yang dimaksud dengan generation time? Jelaskan rumusnya!


Waktu generasi adalah waktu yang dibutuhkan sel untuk membelah, bervariasi
tergsntung dari spesies dan kondisi lingkungan. Waktu generasi pada mikroba berbeda-
beda, ada yang hanya beberapa menit sampai berjam-jam dan berhari-hari. Pada bakteri
pathogen, waktu generasi sangat berguna untuk menentukan jumlah waktu yang berlalu
sebelum gejala penyakit muncul pada individu yang terinfeksi. Waktu generasi (g) dihitung
dengan membagi waktu pertumbuhan eksponensial (t) dengan jumlah generasi (n),
sehingga menghitung waktu generasi g = t / n. Mencari nilai n menggunakan rumus
t
log N −log No
, sehingga lebih lengkapnya lagi rumus : g = N
log2 3,3 log
No
Nama Gabriel Gesia Gyraldi
NIM 195100100111053
Kelas A
Kelompok A6

DIAGRAM ALIR ANALISIS PROSEDUR

1. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum 1. Spektrofotometer digunakan untuk mencari nilai absorbansi pada
sampel.
Spektrofotometer dihidupkan (1) 2. Melakukan pengaturan yaitu panjang gelombang 600 nm.
3. Luria broth sebagai panjang gelombang standar untuk kalibrasi.
4. Tekan tombol enter untuk melakukan kalibrasi.
Dihitung λ = 600nm (2) 5. Mengeluarkan kuvet dari spektrofotmeter dan larutan luria broth di
buang dari kuvet.
6. sampel E. coli dalam LB disiapkan untuk dihtiung nilai
Dimasukkan luria broth ke dalam kuvet (3) absorbansinya.
7. Memasukkan sampel ke dalam kuvet. Karena pada sebelumnya
larutan dalam kuvet adalah luria broth, maka kuvet tidak perlu
Ditekan tombol perhitungan warna hijau (4) dibilas dengan larutan sampel.
8. Kuvet berisi sampel dimasukkan ke spektrofotometer.
9. Melakukan perhitungan pada spektofotometer. Setelah hasil
Dikeluarkan kuvet dari spektrofotmeter (5) absorbansi keluar, catat nilainya.
10. Melakukan perhitungan pada λ 610 - 660 nm untuk menentukan
E. coli dalam LB (6) panajang gelombang maksimum.
Dimasukkan ke dalam kuvet (7)

Dimasukkan ke dalam spektrofotmeter (8)

Dihitung dan dicatat nilai absorbansi (9)

Dihitung prosedur pada λ: 610 - 660 nm (10)


Nama Gabriel Gesia Gyraldi
NIM 195100100111053
Kelas A
Kelompok A6

DIAGRAM ALIR ANALISIS PROSEDUR

2. Pembuatan Kultur Eschericia coli 12 jam 1. Kultur E. coli disiapkan untuk digunakan sebagai sampel pengamatan
yang akan dikulturkan.
Stok kultur E. coli (1) 2. Diambil sebanyak 1 ose untuk di kultivasi pada media.
3. Luria borth digunakan sebagai media pembuatan kultur E. coli.
4. Diinkubasi selama 12 jam dengan suhu optimal yaitu 37°C untuk
memelihara kultur bakteri.
Diambil 1 ose (2)

Diinokulasikan dalam 10 ml luria broth (3)

Diinkubasi suhu 37°C selama 12 jam (4)

Hasil
Nama Gabriel Gesia Gyraldi
NIM 195100100111053
Kelas A
Kelompok A6

DIAGRAM ALIR ANALISIS PROSEDUR

3. Pengukuran Optical Density, Platting, dan Pengenceran Kultur 1. Kultur E. coli disiapkan untuk digunakan sebagai sampel
pengamatan.
Kultur E. coli 12 jam 2,5 ml (1) 2. Diambil dengan mikropipet untuk diinokulasi.
3. Kultur dimasukkan media LB yang cocok untuk kultur E. coli
(sebagai nutrisi kultur).
Diambil dengan mikropipet (2) 4. Tujuannya untuk menciptakan suhu konstan yaitu 37°C dalam
sampel. Tujuan lainnya untuk membuat suspensi mikroba.
5. Didapatkan suspensi mikroba.
6. Dimasukkan ke dalam kuves sampai batas yang dtentukan untuk bisa
Dimasukkan pada erlenmeyer berisi 100 ml luria broth (3) dimasukkan ke dalam spektrofotmeter.
7. Dimasukkan ke dalam spektrofotometer untuk menguku
absorbansinya.
Dimasukkan pada shaker waterbath yang berisi 37°C, 8. Diatur panjang gelombang yang maksimum pada spektrofotometer.
120 rpm (4) Pada panjang gelombang maksimum, suatu zat akan memberikan
penyerapan paling tinggi, sehingga diperoleh data yang makin akurat.
9. Setelah hasil absorbansi keluarkan, catat nilainya.
Suspensi mikroba (5) 10. Suspensi mikroba diambil sebanyak 1 ml dengan mikropipet steril
untuk kemudian diencerkan.
11. Sampel diinokulasi ke dalam tabung reaksi berisi pepton.

Diambil sampai batas kuves (6) Diambil 1 ml dengan mikro


pipet steril (10)

Dimasukkan ke dalam
spektrofotometer (7) Dimasukkan tabung reaksi
berisi pepton (11)
Nama Gabriel Gesia Gyraldi
NIM 195100100111053
Kelas A
Kelompok A6

12. Melakukan pengenceran sesuai seri pengenceran untuk mengurangi


jumlah mikroba per ml.
Diatur λ maksimum (8) Dilakukan pengenceran sesuai 13. Diambil sebanyak 0,1 ml hasil pengenceran dari 3 tabung
seri pengenceran (12) pengenceran terakhir.
14. Sampel dimasukkan ke dalam cawan petri untuk dikultivasi.
Melakukan metode spread pada sampel agar mirkoba menyebar
Dicatat pada
nilai absorbansi (9)
permukaan media. Diambil 0,1 ml dengan mikro
15. Diinkubasi selama 24 jam dengan suhu optimal yaitu 37°C untuk
memelihara kultur bakteri.
16. Menghitung jumlah sel mikroba dalam cawan petri menggunakan Hasil
metode SPC (Standard Plate Count).
Diplating pada cawan dengan
metode spread (14)

Diinkubasi suhu 37°C selama


24 jam (15)

Dihitung nilai SPC (16)

Hasil
Nama Gabriel Gesia Gyraldi
NIM 195100100111053
Kelas A
Kelompok A6

11. Setelah mendpatkan hasil perhitungan. Nilai absorbansi tertinggi


akan dijadikan sebagai panjang gelombang maksimum.
Dilihat absorbansi tertinggi sebagai panjang 12. Dicari absorbansi dari panjang gelombang maksimum berdasarkan
gelombang maksimum (11) hasil sebelumnya.
13. Dilihat absrobansi tertinggi.

Dicari absorbansi pada λ max (12)

Dilihat absorbansi tertingi (13)

Hasil
Nama Gabriel Gesia Gyraldi
NIM 195100100111053
Kelas A
Kelompok A6
Nama
NIM
Kelas
Kelompok

DATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. Tuliskan data absorbansi / nilai OD pengamatan anda pada tabel berikut


Data Hasil Absorbansi / nilai OD Kurva Pertumbuhan E. Coli 12 jam

Penentuan Panjang Gelombang Maksimum


Panjang Gelombang Absorbansi (λ)

600 nm

610 nm

620 nm

630 nm

640 nm

650 nm

660 nm

Pengukuran Optical Density


No. Jam (WIB) Waktu inkubasi menit ke – Nilai OD
(t)
1. 09.00 0
2. 09.30 30
3. 10.00 60
4. 10.30 90
5. 11.30 150
6. 12.30 210
7. 14.00 300
8. 15.30 390
9. 16.30 450
10. 17.30 510
11. 18.30 570
12. 19.30 630

2. Gambarlah grafik hubungan antara waktu inkubasi (T) sumbu X dengan nilai
absorbansi (optical density) sumbu Y pada Microsoft Excel!
Nama
NIM
Kelas
Kelompok

3. Tuliskan data penghitungan jumlah sel metode SPC pada tabel berikut.
Data Hasil Jumlah Sel Metode SPC Kurva Pertumbuhan E. Coli 12 jam

Waktu Plate Counts cells / ml Log of cells / ml


Nama
NIM
Kelas
Kelompok

Inkubasi
t0
t30
t60
t90
t150
t210
t300
t390
t450
t510
t570
t630

4. Gambarlah grafik hubungan antara waktu inkubasi (T) pada sumbu X dengan nilai
log of cells pada sumbu Y pada Microsoft Excel!
Nama
NIM
Kelas
Kelompok

5. Tuliskan data penghitungan jumlah sel metode SPC dan nilai OD pada tabel berikut!
Optical Density
Waktu
(O.D.) Plate Counts cells / ml Log of cells / ml
Inkubasi
@ nm
t0
t30
t60
t90
t150
t210
t300
t390
Nama
NIM
Kelas
Kelompok

t450
t510
t570
t630

6. Bandingkan dan bahas data nilai optical density dengan nilai log of cells!

7. Hitung waktu generasi kultur E. coli berumur 12 jam ini dengan metode langsung
menggunakan cara matematika, dan metode tidak langsung menggunakan
ekstrapolasi dari skala Absorbansi pada kurva. Tunjukkan hasil penghitungan dan
tulis waktu generasi nya!

8. Bandingkan dan bahas data yang Anda peroleh dari perhitungan waktu generasi
secara teoritis, matematis (rumus) dan data jumlah sel metode standard plate count!

9. Jelaskan kondisi sel pada setiap fase pada kurva pertumbuhan mikroba!

10. Apakah pada fase kematian masih ada sel yang berkembang biak? Jelaskan!

11. Faktor-faktor apa saja yang dapat memperpendek dan memperpanjang fase log dan
fase stationer? Jelaskan!

12. Untuk proses preservasi kultur mikroba, fase manakah yang akan Anda pilih? Fase
log atau fase stationer? Jelaskan!
Nama
NIM
Kelas
Kelompok

13. Jelaskan pentingnya mengetahui informasi tentang kurva pertumbuhan mikroba!


Nama
NIM
Kelas
Kelompok

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
LAMPIRAN SCREENSHOT DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai