Anda di halaman 1dari 7

Nama Mida Afifahsari Nur I

NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI UMUM
KURVA PERTUMBUHAN MIKROBA

NAMA MIDA AFIFAHSARI NUR ISLAMI


NIM 195100107111046
KELOMPOK D5
KELAS D
ASISTEN MUHAMMAD ILHAM FAHRI

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
Nama Mida Afifahsari Nur I
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

Tanggal Praktikum Sabtu, 16 Mei 2020


Praktikum KURVA PERTUMBUHAN MIKROBA

PRELAB

1. Jelaskan prinsip pengukuran intensitas pertumbuhan mikroba pada praktikum ini!


Prinsip pengukuran intensitas pertumbuhan mikroba pada praktikum ini dengan
menghitung jumlah massa sel yang tumbuh dalam rentang waktu tertentu dan diamati fase
pertumbuhannya dengan kurva pertumbuhan mikroba (Yunita, 2015).

2. Pengukuran apa saja yang dapat dilakukan untuk mengetahui laju pertumbuhan dari
populasi mikroba pada kondisi tertentu?
Populasi mikroba terkadang hadir pada berbagai macam kondisi-kondisi lingkungan
tertentu. Hal ini dikarenakan bakteri merupakan organisme kosmopolit yang dapat kita
jumpai diberbagai tempat dengan berbagai kondisi di alam ini. Namun, dalam
pertumbuhannya bakteri memiliki suhu optimum dimana pada suhu tersebutpertumbuhan
bakteri menjadi maksimal. Hal ini dapat dilihat dengan membuat grafik laju pertumbuhan
suatu mikroorganisme (Haryuni, 2010).
Untuk melakukan pengukuran laju pertumbuhan, maka diperlukan suatu metode.
Metode pengukuran pertumbuhan yang sering digunakan adalah dengan menentukan
jumlah sel yang hidup dengan jalan menghitung koloni pada pelat agar dan menentukan
jumlah total sel atau jumlah massa sel. Selain itu, dapat dilakukan dengan cara metode
langsung dan metode tidak langsung. Dalam menetukan jumlah sel yang hidup dapat
dilakukan perhitungan langsung sel secara mikroskopik, melalui 3 jenis metode yaitu :
pelat sebar, pelat tuang, dan MPN. Sedangkan untuk menetukan jumlah total sel dapat
menggunakan alat yang khusus yaiutu bejana Petrof-Hausser atau hemositometer (Purwa,
2012).

3. Selain massa sel, komponen sel apa saja yang dapat diukur untuk menentukan laju
pertumbuhan mikroba? Jelaskan!
Selain massa sel komponen seperti volume se mampat, berat sel, besarnya sel atau
koloni, dan satu atau lebih produk metabolit juga dapat digunakan untuk menentukan laju
pertumbuhan mikroba. Pengukuran tersebut dilakukan dengan metode turbidimetri
sedangkan penentuan kuntitatif metabolitnya dapat dilakukan dengan metode Kjeldah
(Afif, 2015).

4. Jelaskan fase – fase pertumbuhan mikroba dan gambar kurva pertumbuhannya!


1.Fase Lag
Fase ini, ditandai dengan peningkatan komponen makromolekul, aktivitasmetabolik, dan
kerentanan terhadap zat kimia dan faktor fisik (Adams, 2010).
2.Fase log

2
Nama Mida Afifahsari Nur I
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

Pada fase eksponensial atau logaritmik, yaitu disaat sel berada dalamkeadaan pertumbuhan
yang seimbang. Selama fase ini, masa dan volume selmeningkat oleh faktor yang sama
dalam arti rata-rata komposisi sel dankonsentrasi relatif metabolit tetap konstan (Adams,
2010).
3. Fase Stationer
Selama fase ini, jumlah sel yang hidup tetap konstan untuk periode yang berbeda,
bergantung pada bakteri, tetapi akhirnya menuju periode penurunan populasi. Dalam
beberapa kasus, sel yang terdapat dalam suatu biakan yang populasi selnya tidak tumbuh
dapat memanjang, membengkak secaraabnormal, atau mengalami penyimpangan, suatu
manifestasi pertumbuhanyang tidak seimbang (Adams, 2010).
4.Fase Kematian
Pada fase ini, medium telah kehabisan nutrien maka populasi bakteri akanmenurun
jumlahnya, Pada saat ini jumlah sel yang mati lebih banyakdaripada sel yang hidup
(Adams, 2010).

Kurva Pertumbuhan Mikroba


(Adams, 2010).

5. Apa yang dimaksud dengan generation time? Jelaskan rumusnya!

Generation time atau waktu generasi adalah waktu yang diperlukan olehmikroba untuk
meningkatkan jumlah sel nya menjadi dua kali lipat jumlah selsemula. Pertumbuhan pada
mikroorganisme ini dapat disebut sebagai penambahan jumlah atau total massa sel yang
melebihi jumlah sel asalnya. Seperti yang kitaketahui, bahwa sistem reproduksi bakteri
dapat dilakukan dengan cara pembelahan biner, dimana satu sel membelah diri menjadi 2
sel anakan yang identik danterpisah. Selang waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk
membelah diri menjadi duakali lipat disebut sebagai waktu generasi. Waktu generasi pada
setiap bakteri tidaksama, ada yang hanya memerlukan 20 menit bahkan ada yang
memerlukan sampai berjam-jam atau berhari-hari (Afif, 2015).

3
Nama Mida Afifahsari N I
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

DIAGRAM ALIR ANALISIS PROSEDUR

1. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum 1. Siapkan dan hidupkan spektrofotometer


2. Atur penjang gelombang 600 nm
3. Masukkan larutan blanko (dalam kuvet) berupa
luria tanpa kultur
4. Kemudian dikalibrasi
5. Dimasukkan larutan luria bertani berisi kultur
6. Catat nilai arbsorbansinya
7. Kemudian lakukan tahap diatas pada Panjang
gelombang 610, 620, 630, 640, 650, dan 660 nm
8. Catat nilai absorbansi tertinggi sebagai Panjang
gelombang maksimum 1
9. Dicari absorbansi pada Panjang gelombang
maksimum kurang lebih 5
10. Kemudian lihat nilai absorbansi tertinggi

4
Nama Mida Afifahsari N I
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

2. Pembuatan Kultur Eschericia coli 12 jam 1. Siapkan kultur E.coli 2,5 m. Kemudian
ambil dengan mikropipet steril
2. Masukkan pada Erlenmeyer yang berisi
100 ml luria broth
3. Masukkan kedalam shaker water bath
37oC hingga menjadi suspense mikroba
4. Lalu ambil 1 ml dengan mikropipet dan
diambil sampai batas
5. Masukkan kedalam tabung reaksi berisi
pepton, dan dimasukkan ke
spektrofotometer
6. Dilakukan pengenceran, dan diatur
Panjang gelombang spektrofotometer
7. Diambil 0,1 ml dan dicatat nilai
absorbansi
8. Diplatting pada cawan dengan metode
spread
9. Kemudian diinkubasi pada 37oC selama
24 jam
10. Hitung nilai SPC

5
Nama Mida Afifahsari N I
NIM 195100107111046
Kelas D
Kelompok D5

3. Pengukuran Optical Density, Platting, dan Pengenceran Kultur 1. Siapkan 10 set tabung reaksi yang berisi 99 ml
aquades dan beri label pada setiap tabung
2. Kemudian siapkan 10 set petridish yang berisi
Siapkan 10 set tabung reaksi dan beri label median Luria Broth + 1,5% Bacto Agar dan beri
label
3. Lalu inkubasi pada suhu 37oC
Siapkan 10 set petridish yang berisi media Luria Broth

Diinkubasi pada suhu 37oC

Hasil

6
Nama
NIM
Kelas
Kelompok
DAFTAR PUSTAKA

Adams, M.R. 2010. Food Micribology. Cambridge. RSC Publishing


Afif, Fathoni. 2015. Identifikasi Bakteri Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang yang
QQQQDiproduksi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Padang Selatan. Skripsi. Padang.
QQQQUniversitas Andalas
Haryuni, N. 2010. Mikrobiologi Umum Untuk Mahasiswa FMIPA. Yogyakarta. UGM Press
Purwa, Nunik. 2012. Karakteristik Bakteri Caviar nilem Dalam Perendaman Campuran
QQQQLarutan Asam Asetat Dengan Larutan Garam Pada Penyimpanan Suhu Rendah (5-
QQQQ100C). Skripsi. Jatinangor. Universitas Padjadjaran.
Yunita, Merisa. 2015. Analisis Kuantitatif Mikrobiologi Pada Makanan Penerbangan
QQQQ(Aerofood ACS) Garuda Indonesia Berdasarkan TPC (Total Plate Count) Dengan
QQQQMedia Pour Plate. Skripsi. Malang. Universitas Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai