Disusun oleh :
2019
BAB I. PENDAHULUAN
a. Untuk mengetahui ada tidaknya virus yang melukiskan sel bakteri pada
medium Luria Bertani setelah diinokulasikan sampel dan bakteri
Escherichia coli
b. Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan pembiakan virus pada bakteri
Escherichia coli
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
4
BAB III. ALAT DAN BAHAN
3.1 Materi
a. Alat
Alat yang digunakan pada saat praktikum kali ini adalah :Bunsen ; Pipet ukur ;
Drugalsky ; Tabung mikrosentrifuga ; Syringe ; Botol steril ; Wrapping ; Labu
Erlenmeyer ; Filter bulb ; Mikropipet dan tipe ; Tabung reaksi ; Shaker incubator
; Sentifuse
b. Bahan
Bahan yang digunakan pada saat praktikum kali ini adalah : Medium Luria
Bertani ; Inoculum Escherichia coli ; Phosphate Buffer Saline (PBS) ; Sampel
air kloset ; Kertas membrane filter 0,45 µm ; Alcohol 70%
3.2 Cara Kerja
a. Pengkayaan Bakteriofag
5
2) Memasukkan sampel air ke dalam 10 tabung mikrosentrifuga dengan
masing-masing sebanyal 1,5 mL, kemudian sentrifugasi dengan
kece[atan 2000 rpm selama 5 menit
3) Mengumpulkan supernatan yang didapatkan dari setiap tabung
mikrosentrifuga
4) Menyaring supernatant yang dikumpulkan dengan menggunakan
membrane filter milipore 0,45 µm sehingga dihasilkan filtrat
5) Melakukan pengenceran bertingkat hingga pengenceran 10-6 dari
filtratb yang diperoleh dengan larutan Phosphate Buffer Saline
(masing-masing pengenceran 0,9 mL
6) Mengambil sebanyak 0,1 mL hasil pengenceran 10-5 dan 10-6 dan
dimasukan ke dalam tabung mikrosentrifuga baru kemudian di
tambahkan E.coli untuk dijadikan suspense faga masing-masing
sebanyak 0,5 mL dan inkubasi selama 10 menit pada suhu 370C
7) Planting secara Pour Plate dengan masing-masing suspensi faga
sebanyak 0,6 mL dengan media Luria Betani (7mL)
8) Menginkubasi selama 2x24 jam pada suhu 370C
9) Melakukan pengamatan dengan menghitung jumlah plaque yang
terbentuk pada perlakuan dan control
10) menghitung jumlah Plaque dengan rumus
∈Plaque
𝑃𝑙𝑎𝑞𝑢𝑒 = PFU’s/mL
pengenceran ×volume
6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2. Pembahasan
Bakterifage ini berasal dari kata bacteria dan phagus (Bahasa yunani).
Bakteriofage ini mula-mula ditemukan secara terpisah oleh Frederich W.Twort di
inggris pada tahun 1915 dan oleh ilmuan Prancis, bernama D’Herelle pada tahun
1917, yang merupakan virus menginfeksi atau menyerang bakteri.
Virus yang menginfeksi bakteri (faga) adalah yang paling melimpah, beragam
dan tersebar dalam entitas biologi di lautan dunia. Faga adalah agen kematian
substansial bakteri, sehingga akan mempengaruhi proses biogeokimia secara
global dan fluks energy. Pengaruh faga pada proses ekologi dan biogeokimia ini
dipengaruhi oleh siklus hidup mereka. Virus pada siklus litik, replikasi akan
7
dimulai segera setelah terinfeksi, yang akan menyebabkan faga yang diproduksi
dan sel inang akan lisis (Payet dan Suttel,2013)
Metode plaque dengan menggunakan E.coli karena termasuk ke dalam
golongan bakteri gram negative yang lebih dominan dan dapat menyebabkan
suatu penyakit. Selain itu mudah untuk didapatkan isolasi E.coli. Habitat alami
bakteri ini adalah di dalam saluran pencernaan manusia dan hewan. Oleh karena
itu , pada kondisi sanitasi dan higienitas yang buruk, bakteri ini dapat mencemari
air, tanaman maupun bahan pangan. Salah satu virus yang mampu menginfeksi
E.coli disebut coliphage, salah satu kegunaan dari coliphage ini adalah sebagai
indikator kontaminasi tinja. Berbagai coliphage ini dapat diisolasi dari bahan
limbah domestic maupun limbah tercemar. Coliphage juga dianggap sebagai
indikator virus yang mengkontaminasi limbah cair suatu kotoran, makanan dan
media lainnya.
Plaque dapat terlihat bening yang menandakan bahwa adanya zona kerusakan
sel, setiap plaque ini berasal dari satu partikel faga sama seperti setiap koloni yang
berasal dari satu sel bakteri. Satu plaque ini berasal dari satu partikel virus,
sehingga seluruh partikel virus yang terdapat pada plaque tersebut seharusnya
juga memiliki sifat genetic yang sama. Faga yang melekat ke sel tersebut akan
peka terhadap rangsangan pada lokasi yang lebih spesifik di di dinding sel bakteri
. E.coli merupakan bakteri gram negative dan terdapat bagian yang peka terhadap
rangsangan , yaitu komponen protein dan lipopolisakarida yang melapisi lapisan
selaput sebelah luar yang termasuk peptidoglikan. Faga tertentu atau sekelompok
faga akan melekat ke reseptor spesifik dan faga berbeda akan melekat ke reseptor
yang berbeda.
Berbagai macam manfaat bakterifage seperti ini dapat bermanfaat untuk
mengendalikan populasi bakteri dan dapat juga diterapkan di berbagai bidang
diantaranya yaitu pada bidang kedokteran, dan bidang pertanian. Manfaat
bakteriofage pada bidang kedokteran yaitu untuk membuat peta
kromosom,sedangkan untuk di bidang pertanian yaitu sebagai vektor untuk
keperluan kloning molekuler.
Berdasarkan hasil pengamatan kami di dapatkan bahwa pada pengenceran 10-
5
yaitu 4,5 × 1010 dan jika dibandingkan dengan referensi Kusumawardani (2015)
8
yang menghasilkan 6 × 107 PFU’s/mL maka lebih banyak dari pengamatan
kelompok kami di banding dengan referensinya, sedangakan untuk pengenceran
10-6 menghasilkan 9 × 1011 dan jika dibandingkan dengan referensi
Kusumawardani (2015) yang menghasilkan 5 × 106 PFU’s/mL maka lebih
banyak dari pengamatan kelompok kami di banding dengan referensinya.
Sedangkan untuk control antara kelompok kami dengan referensinya sama yang
menghasilkan negative yang artinya bahwa media tersebut tidak terdapat plaque
yang merupakan satu parameter penting dari adanya faga pada siklus litik.
9
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Deri, A. 2008. Jenis atau Macam Daur Infeksi Virus (Litik dan Lisogenik).
Jakarta: Erlangga
Dian, K. 2015. Pengamatan Virus Pada Bakteri Dengan Metode Plaque. Universitas
Jendral Soedirman : Purwokerto
Hatano, Ben, A. Kojima, T. Sata, & H. Katano. 2010. Virus detection using
viro adembeads, a rapid capture system for viruses, and plaque assay
in intentionally virus-contaminated beverages. J. Infect. 63 pp : 52-54.
Haq, A., Irshad, U.l., W.N. Chaudhry, M.N. Akhtar., S. Andleeb, and I. Qadri. 2012.
Bacteriophages and Their Implications on Future Biotechnology: A Review.
Virology Journal. Vol. 9 (9) pp : 1-12.
Payet, J.P dan Suttle, C.A. 2013. To Kill or not to kill : The balance between lytic and
lysogenic viral infection is driven by trophic status. Journal of limmol.
Ocenogr, 58(2), pp: 465-474
Rahaju. S.H. 2014. Metoda Pengkayaan, Filtrasi, dan Pertumbuhan untuk
Isolasi Bateriofag Spesifik Salmonella typhimurium pada Sampel Air.
Journal Sains, Teknologi, dan Kesehatan. 4 (1): 315-322.
Sihombing, D. T. H. 2002. Teknik Pengelolaan Limbah Kegiatan/Usaha
Peternakan. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian IPB
: Bogor.
Suryati. 2007. Prosedur Diagnostik dengan Metode Klasik dan Metode Molekuler.
Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Wardani,D,P,K., Kurniawan. 2019. Buku Panduan Praktikum Virologi. UMP :
Purwokerto
11
LAMPIRAN
12