BAKTERIOFAGE
DAUR LITIK DAN
LISOGENIK
KELOMPOK 1
1. Agrilita Pratama
2. Ana Nurjanah
Assalamualaikum wr.wb 3. Anisya Sri Wahyuni
4. Apriani
5. Astining Tyas
6. Ayu Purnama Asih
7. Badri Zam-Zammi
8. Belia Arsika
9. Desty Mutiara Rezky
10. Dwi Okta Fitriyani
PENGERTIAN
Adsorbsi
Lisis Infeksi
Perakitan
Replikasi
Fase Adsorbsi
Kontrol
1. Sebanyak 7,5 ml media luria bertani dan 7,5
mlinokulum E.coli dimasukkan ke dalam tabung
erlenmeyer.
2. Kemudian dilakukan inkubasi menggunakan shaker
incubator selama 1 x 24 jam dengan suhu 37⁰C.
1. Sebanyak 75 ml sampel air untuk perlakuan dimasukkan ke dalam 10
microsentrifuge tube masing-masing sebanyak 1,5 ml.
2. Kemudian dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan 200 rpm selama 5 menit.
3. Supernatan yang telah didapatkan dari setiap tabung mikrosentrifuge tersebut
dikumpulkan.
4. Supernatan yang telah didapatkan kemudian disaring menggunakan
membran filter milipore 0,45 µm.
5. Filtrat yang didapatkan disimpan.
6. Filtrat yang telah didapatkan tersebut dilakukan pengenceran bertingkat
hingga pengenceran 10¯⁶.
7. Kemudian masing-masing pengenceran tersebut ditambahkan Phospat Buffer
Saline (PBS) masing-masing sebanyak 0,1 ml.
8. Dua pengenceran bertingkat terakhir yaitu pengenceran 10¯⁵ dan 10¯⁶
masing-masing ditambahkan E.coli sebanyak 0,5 ml untuk dijadikan sebagai
suspensi faga.
9. Suspensi faga tersebut dilakukan inkubasi selama 10 menit dengan suhu 37⁰C.
10. Masing-masing suspensi faga 0,6 ml tersebut dengan 7 ml media luria bertani
dilakukan platting ke cawan petri, lalu di wrapping.
11. Kemudian dilakukan inkubasi selama 2 x 24 jam dengan suhu 37⁰C.
12. Pengamatan dilakukan dan dihitung jumlah plaque yang terbentuk pada
perlakuan dan kontrol.
13. Jumlah plaque yang didapatkan dihitung dengan rumus:
Plaque/ml = ϵPlaque/(Pengenceran x Volume)PFU’s/ml
CONTOH