Anda di halaman 1dari 39

Genetika bakteri

VERA APRILIANI
4173341077
Genetika Bakteri dan Virus
• Kelompok Jasad Hidup
1. Jasad Hidup Seluler mempunyai satuan (unit) dasar berupa sel (bakteri,
hewan, tanaman tingkat tinggi)
2. Jasad Hidup Non Seluler mempunyai satuan dasar virion (virus) parasit
obligat, hidup jika berada dalam sistem biologis yang sesuai (jasad
hidup), diluar sistem biologis, virus tidak dapat berkembang dan
memperbanyak diri
BAKTERI
Bakteri dapat ditumbuhkan pada medium cair/medium agar dari satu sel
bakteri pada medium agar diperoleh suatu koloni bakteri. Kemampuan
satu sel membentuk koloni pada medium agar digunakan untuk
mengidentifikasi genotipe sel tersebut. Analisis genetik bakteri
memerlukan mutan-mutan.
Mutan-Mutan Bakteri
 Mutan Resisten Antibiotik
Mutan yang mampu tumbuh pada medium yang mengandung antibiotik
tertentu seperti : Streptomisin (Str), Ampisilin (Amp), Tetrasiklin (Tet)
 . Mutan Nutrisional
Mutan yang tidak dapat mensintesis nutrien-nutrien esensial. Mutan akan
tumbuh dengan pemberian nutrien yang diperlakukan untuk medium
pertumbuhan contohnya : Auksotrof metionin
• Mutan Sumber Karbon
Mutan yang tidak dapat menggunakan zat-zat tertentu sebagai
sumber karbon atau energi. contohnya : Mutan Lac tidak dapat
menggunakan gula laktosa untuk pertumbuhannya sehingga
tidak akan membentuk koloni.
Medium yang dapat menjadi tempat pertumbuhan baik
bakteri alami maupun mutan dinamakan medium non selektif.
Medium yang hanya memungkinkan pertumbuhan satu tipe sel
(baik mutan, tipe alami, maupun suatu kombinasi alel disebut
medium selektif. Mis : medium Antibiotik Amphisilin)
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Genetika. 2019. Genetika. Medan : Universitas Negeri Medan
Susanto, A, S. 2011. Genetika. Yogyakarta : Graha Ilmu.
TRANSFER GENETIK
BY :
NETTY APRIYANI LUMBAN TOBING
Nim: 4173341048
• Transfer Gen ialah sebagai pertukaran materi genetic dari satu organisme
dengan organisme yang lain.

• Mekanisme rekombinasi genetik pada bakteri ada 3 yaitu :


1. Transformasi
2. Transduksi
3. Konjugasi
1. Transformasi
Pada tahap ini proses perpindahan materi genetik dari bakteri yang telah mati
dan DNAnya terdegradasi, masuk ke dalam sel bakteri lain (umumnya hanya 1
spesies), lalu terintegrasi dalam genomnya sehingga menjadi bakteri
rekombinan.
Pada gambar ini pemindahan sebagian materi genetic
atau DNA atau hanya satu gen bakteri ke bakteri lain
dengan proses fisiologi yang kompleks. Proses
transformasi terjadi secara langsung tanpa perantara
ataupun kontak langsung dengan sel bakteri lainnya.
2. Transduksi
Proses perpindahan materi genetik dari satu sel bakteri ke bakteri lain dengan
perantara virus (Bakteriofaga). Bakteriofaga yang dimaksud ialah virus yang
menginfeksi Bakteri.

Tranduksi dibedakan menjadi 2 tipe :

1. Transduksi umum ( Generalized Transd) : Seluruh gen dari bakteri dapat


dipindahkan pada sel bakteri lainnya, karena seluruh kromosom bakteri donor
dirombak dan dipacking dalam faga. Seluruh komponen dalam faga akan
ditransfer pada genom bakteri resipien.

2. Transduksi khusus ( Specialized Transd) : Hanya gen tertentu saja dari bakteri
donor yang ditransfer ke genom bakteri resipien.
Transduksi Umum
Terjadi pada Faga Litik,

1. Bakteriofag litik menempel pada bakteri yang suseptibel.


2. Genom bakteriofag masuk ke dalam sel bakteri dan menguasai
mesin metabolisme sel untuk membentuk komponen
bakteriofag dan enzimnya.
3. Komponen kepala bakteriofag atau kapsid akan dibentuk
dengan memasukan genom virus dan bakteri.
4. Bakteriofag released.
5. Bakteriofag tersebut akan menempel pada bakteri resipien
lainnya.
Transduksi Khusus
Terjadi pada Faga Lisogenik,
1. Faga menempel dan menginjeksikan genomnya.
2. Genom faga dimasukkan ke dalam genom bakteri sehingga membentuk profaga.
3. Saat sponteaneous induction, suatu bagian kecil DNA bakteri donor terbawa pada
genom faga yang akan tetap tertinggal dalam genom bakteri resipien.
4. Replikasi Faga, terkadang genom bakteri resipien terbawa dalam genom faga
5. Faga yang baru akan menempel pada sel bakteri lain dan proses berulang lagi.
6. Genom faga yang mengandung suatu bagian DNA bakteri donor, akan
diinsersikan kedalam genom bakteri resipien.
Proses terjadinya Transduksi dan Konjugasi
Proses Terjadinya Konjugasi
Proses Terjadinya Transduksi
3. Konjugasi
Pada tahap ini pemindahan sebagian materi genetika dai satu bakteri ke bakteri lain
melalui suatu kontak langsung. Dimana ketika terjadi transfer DNA dari sel bakteri
donor ke sel bakteri penerima dengan membentuk jembatan sitoplasma yang terbentuk
dari pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel penerima dan DNA dipindahkan melalui
pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan DNA dikontrol oleh factor
pemindahan ( Transfer factor = factor F).
Genetika Bakteriofag
Oleh
Yessi Fortuna
4173341084
Bakteriofag

Bakteriofag berasal dari dua kata (Latin: bacteria

dan Yunani: φαγεῖν phagein "dimakan"). Dari asal

kata tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

bakteriofag merupakan virus yang menyerang

bakteri. Bacteriofag ditemukan oleh Twort (1916)

dan d'herlle (1917) Struktur Bakteriofag


Replikasi Bakteriofag

Bakteriofag memiliki dua macam cara untuk mereplikasikan dirinya, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Replikasi

tersebut baru dapat dilakukan ketika virus ini telah masuk ke dalam sel inangnya (bakteri). Bakteriofag termasuk

ke dalam ordo Caudovirales. Salah satu contoh bakteriofag adalah T4 virus yang menyerang bakteri Eschericia

coli (E. coli), merupakan bakteri yang hidup pada saluran pencernaan manusia.
Perbedaan

• Perbedaan dengan virus ialah bahwa virus hidup dan berkembang biak dalam

organisme yang multiseluler, sedangkan bakteriofag hidup dan berkembang

biak dalam organisme yang uniseluler


• Komponen virus terdiri dari DNA (atau RNA pada virus tertentu) dan
protein yang menyelubunginya. Untuk memperbanyak diri, virus harus
menginfeksi sel dan mengambil alih perangkat metabolisme sel tersebut.
• Bakteriofag artinya pemakan bakteri. Materi genetik dari bakteriofag yang
dikenal sebagai T2 itu adalah DNA. Alfred Hershey dan Martha Chase
menyebutkan T2 merupakan salah satu dari faga yang menginfeksi bakteri
Escherichia coli (E. coli) yang hidup di usus mamalia. Seperti virus lainnya
T2, terdiri dari DNA dan protein
• Melalui E.coli, T2 bisa memperbanyak diri, sehingga disebutkan bahwa E.coli
sebagai pabrik penghasil T2 yang dilepas ketika sel itu pecah. T2 dapat
memprogram sel inang (E.coli) untuk memproduksi virus, tetapi belum
diketahui bagian mana dari virus tersebut yang berperan program tersebut,
protein atau DNA.
• bakteriofage biasanya hanya membawa informasi genetik yang diperlukan untuk replikasi asam
nukleat dan sintesis protein mantel mereka. Ketika fage menginfeksi sel inang mereka, pekerjaan

yang dilakukannya adalah untuk meniru asam nukleat dan untuk menghasilkan selubung protein

pelindung mereka. Namun, mereka tidak bisa melakukannya sendirian. Mereka membutuhkan

prekursor, pembangkit energi dan ribosom yang dipasok oleh sel inang bakteri mereka.
• Sel bakteri dapat mengalami salah satu dari dua jenis infeksi oleh virus, yaitu
infeksi litik dan infeksi lisogenik. Pada E. coli, infeksi litik disebabkan oleh
fage kelompok ketujuh yang dikenal sebagai fage- T, sementara infeksi
lisogenik disebabkan oleh fage lamda.
Daftar Pustaka
• Tim Dosen Genetika. 2019. Genetika. Medan : Universitas Negeri Medan
• Tim Dosen Genetika. 2013.Genetika Molekular.Yogyakarta: Yogyakarta
Press.
• Susanto, A, S. 2011. Genetika. Yogyakarta : Graha Ilmu.
LISOGENIK
Novita Simbolon
4173341051
LISOGENIK

Pada daur lisogenik bakteri tetap hidup dan DNA fag


terintegrasi ke dalam kromosom bakteri
DNA fag akan mengalami replikasi sejalan dengan
replikasi kromosom bakter Molekul DNA fag yang
terintegrasi atau tersisip ke dalam kromosom bakteri
dinamakan profag, sedangkan bakteri yang bertahan
hidup dinamakan lisogen.
 Integrasi DNA fag ke dalam kromosom bakteri
diawali cengan sirkularisasi molekul DNA
tersebut.
 Selanjutnya, baik molekul DNA fag maupun
bakteri akan meng alami patah pada suatu
tempat yang masing-masing disebut sebagai
tempat pelekatan fag (phage attachment site)
dan tempat pelekatan bakteri (bacterial
attachment site)
Tiap tempat pelekatan ini terdiri atas tiga
segmen, yang salah satunya adalah daerah O.
Daerah O terdapat baik pada DNA fag maupun
DNA bakteri, dan di inilah tempat peristiwa patah
serta penyambungan kembali DNA tepatnya terjadi
Pada tempat pelekatan fag daerah O diapit oleh
daerah P dan P' se hingga tempat pelekatan fag
dilambangkan dengan POP.
Sementara itu pada tempat pelekatan bakteri
daerah O diapit oleh daerah B dan B' sehingga
tempat pelekatan bakteri dilambangkan dengan
BOB'
Berbagai percobaan genetika telah menunjukkan bahwa segmen
B, B', P, dan P', berbeda satu sama lain, sedangkan daerah O pada
tempat pelekatan fag sama dengan daerah O pada tempat
pelekatan bakteri. Oleh karena itu, tempat pelekatan profag, yaitu
BOP dan POB', harus berbeda juga. Hal ini mengakibatkan
enzim integrase tidak dapat memotong profag segera setelah
integrasi terjadi.
Dengan perkataan lain, integrase dapat merekombinasikan BOB'
dengan POP tetapi tidak dapat melakukannya antara BOP' dan
POB Sel bakteri lisogenik dapat melakukan replikasi sebanyak
hampir tidak terbatas tanpa melepaskan partikel fag
PARTIKEL TRANSDUKSI KHUSUS
Ketika beberapa sel bakteri melewati lisogenisasi, gen gen akan
menjadi bagian kromosom bakteri sehingga fenotipe bakteri
dapat diubah. Jika gen di dalam profag akan menjadi tidak
aktif karena adanya representasi oleh protein yang mewakili,
maka itu merupakan produk ekspresi gen pada profag itu
sendiri. Gen represor kali menjadi satu-satunya gen profag yang
diekspresikan. Jika sering lisogen diinfeksi oleh fag dari jenis
yang sama dengan profag yang dibawanya, maka perwakilan
yang terdapat di dalam sel lisogen akan menghindari
menggambarkan gen-gen fag yang menginfeksi tersebut.
Resistensi terhadap infeksi fag yang sama jenisnya dengan
profag dinamakan imunitas.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Genetika. 2019. Genetika. Medan : Universitas


Negeri Medan
Susanto, A, S. 2011. Genetika. Yogyakarta : Graha Ilmu.
TRANSPOSISI
MAYSAROH
4173341040
TRANSPOSISI
Transposisi adalah suatu proses perpindahan elemen genetic dari satu lokus
dalam suatu kromosom , plasmid, atau genom virus, kebagian lain kromosom yang
sama , atau bahkan ke suatu lokus dalam kromosom lain. Elemen genetic yang
berpindah satu gen atau beberapa gen yang bertauat (linkage) dan dikenal sebagai
elemen genetic yang dapat bertransposisi (transposable genetic elements), atau sering
juga disebut transposon.
Di dalam genom bakteri terdapat sekuens DNA tertentu yang
kadang-kadang dapt berpindah tempat dari satu lokasi ke lokasi lain di
dalam genom tersebut. Sekuens DNA yang berpindah dinamakan elemen
transposabel.
Elemen transporsabel yang pertama kali ditemukan pada bakteri
adalah sekuens insersi atau disebut juga elemen IS yang diketahui tidak
mengandunggen apapun.
Elemen-elemen lainnya yang mengandung gen-gen bakteri tetapi tidak ada
kaitannya dengan transposisi elemen itu sendiri dikenal dengan transposon. Elemen
genetik yang dapat bertransposisi ditemukan baik dalam prokaryot, eukaryot maupun
dalam bakteriofag.
Ciri penting transposisi adalah proses transposisi tidak tergantung pada ada atau
tidaknya hubungan antara urutan nukleotida pada DNA donor dengan DNA target, baik
hbungan fungsional maupun hubungan asal usulnya.
Transposisi dapat menyebabkan terjadinya penyusunan kembali genom suatu
jasad. Ini dapat terjadi karena adanya dua duplikat transposon yang sama pada lokasi
kromosom yang berbeda sehingga dapat menyebbakan terjadinya rekombinasi
antarduplikat transposon tersebut.
Transposisi mempunyai peranan penting dalam proses evolusi beberapa plasmid
bakteri. Sebagai contoh, integrasi plasmid F yang berasal dari E. coli ke dalam kromosom
bakteri seringkali terjadi melalui proses rekombinasi antara suatu transposon yang ada di
dalam plasmid dengan transposon yang homolog di dalam kromosom bakteri.
DAFTAR PUSTAKA
Susanto, A, S., 2011. Genetika. Yogyakarta : Garda Medan
yuwono, T., 2005. Biologi Molekuler . Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai