(FAT)
Hasilnya menyebabkan wilayah yang ditargetkan bersinar dengan sinar ultraviolet bila
telah diperlihatkan pertama kali oleh Coons, pada tahun 1942. Sebelumnya telah
diperkenalkan penandaan protein antibodi dengan zat warna yang dapat berfluoresensi.
Fluoresensi merupakan pemancaran sinar oleh atom atau molekul setelah terlebih dahulu
1. Indirect immunofluorescence
Pada cara ini serum penderita direaksikan dengan sel atau jaringan kemudian
ditambahkan antibody yang bertanda fluoresen dan diperiksa dibawah mikroskop ultraviolet
terbuat dalam bentuk jaringan segar beku (fresh-frozen) atau preparat sel yang tidak
fiksasi dengan aseton, etanolatau methanol untuk memperjelas morfologi jaringan atau
menginaktifkan pathogen.
JENIS FLUOROKROM YANG BANYAK
DIGUNAKAN
fluorescein dan rhodamin. Keduanya dapat berikatan secara kovalen dengan antibody
tanpa merusak aktivitas biologinya. Fluorescein mengabsorbsi sinar biru dan memancarkan
sinar hijau, sedangkan rhodamin mengabsorbsi sinar hijau dan memancarkan sinar
merah.
Prosedur Kerja Flourescent Antibody Technique (FAT)
1. Sel pada deck cover glass yang diinfeksi dengan virus difiksasi dengan aceton-20oC selama 15 menit.
2. Cuci dengan PBS dan keringkan pada temperature ruangan sampai kering.
3. Masukan deck cover glass pada PBS yang mengandung 1%FCS dan biarkan 15 menit.
6. Taruh deck cover glass di atas sampel dengan bagian sel di bawah dan letakkan dalam kotak dan kertas yang
10. Teteskan Konjugat 20µl di atas glas obyek dan letakkan deck cover glass di atasnya.
12. Cuci dengan PBS 1%FCS selama 15 menit dan selanjutnya angkat deck cover glass dan
sentuhkan deck cpver glass pada kertas tissue agar airnya berkurang, sehingga kering tapi
basa.
13. Teteskan Glycerin 50% 20µl di atas glass obyek dan selanjutnya deck cover glass di taruh
diatasnya dan langsung dilihat hasilnya dengan mikroskop fluorescent pada pembesaran 40x.
Kelebihan dan Kekurangan Flourescent Antibody
Technique
(FAT)
Kelebihan yaitu relative mudah penggunaan reagennya dengan prosedur kerja yang
simpel. Hanya tahap pencucian dibutuhkan setelah pelabelan antibodi dan tidak
membutuhkan reagen seperti dalam prosedur imunoenzim.
Kekurangan teknik ini adalah membutuhkan mikroskop khusus yang mahal, preparat
tidak bersifat permanen (specimen harus segar) dan visualisasi gambaran sitomorfologi
kurang jelas.
Kesimpulan
Antibodi Fluorescent Teknik adalah alat diagnostik di mana pewarna fluorescent ditambahkan ke jaringan
yang mengandung anti gen. Hasilnya menyebabkan wilayah yang ditargetkan bersinar dengan sinar ultraviolet
bila dilihat dengan mikroskop fluorescent. Teknik immunofluorescence juga dapat dibedakan menjadi direct
dengan prosedur kerja yang simpel. Kekurangan teknik ini adalah membutuhkan mikroskop khusus
yang mahal, preparat tidak bersifat permanen (spesimenharus segar) dan visualisasi gambaran