Anda di halaman 1dari 12

FLOURESCENT ANTIBODY TECHNIQUE

(FAT)

Disusun Oleh: Kelompok 5


Farida
Nisa Nurbaeti
Seli Yuliani
PENGERTIAN FAT

Fluorescent Antibodi Teknik adalah alat diagnostik dimana pewarna fluorescent

ditambahkan ke jaringan yang mengandung antigen.

Hasilnya menyebabkan wilayah yang ditargetkan bersinar dengan sinar ultraviolet bila

dilihat dengan mikroskop fluorescent


PENGERTIAN IMUNOFLUORESEN

Metode imunologi untuk mendeteksi antibodi dari berbagai kelas immunoglobulin


dalam serum, cairan ludah, cairan otak dengan cara mereaksikan antibody dan antigen
spesifik dan anti-antibodi yang dilabel denagan Fluoresence Isothiocyanat (FITC), sehingga
terpancar sinar warna hijau atau merah jika di label dengan Rod hamin.
Sejarah Flourescent Antibody Technique (FAT)

Fluorescent Antibody Technique (FAT) untuk penggunaan di dalam mikrobiologi

telah diperlihatkan pertama kali oleh Coons, pada tahun 1942. Sebelumnya telah

diperkenalkan penandaan protein antibodi dengan zat warna yang dapat berfluoresensi.

Fluoresensi merupakan pemancaran sinar oleh atom atau molekul setelah terlebih dahulu

disinari. Zat warna yang dapat befluoesensi disebut fluorokrom.


Jenis-jenis Flourescent Antibody Technique (FAT)

1. Indirect immunofluorescence

Pada cara ini serum penderita direaksikan dengan sel atau jaringan kemudian

ditambahkan antibody yang bertanda fluoresen dan diperiksa dibawah mikroskop ultraviolet

atau mikroskop fluoresensi. (Baratawidjaya, 2000).


2. Direct Immunofluorescence
Metode ini secara mikroskopik relatifkurang sensitif, sehingga sebagian besar

terbuat dalam bentuk jaringan segar beku (fresh-frozen) atau preparat sel yang tidak

difiksir dengan bahan fiksatifcrosslink seperti formalin. Kadang-kadang digunakan

fiksasi dengan aseton, etanolatau methanol untuk memperjelas morfologi jaringan atau

menginaktifkan pathogen.
JENIS FLUOROKROM YANG BANYAK
DIGUNAKAN

fluorescein dan rhodamin. Keduanya dapat berikatan secara kovalen dengan antibody

tanpa merusak aktivitas biologinya. Fluorescein mengabsorbsi sinar biru dan memancarkan

sinar hijau, sedangkan rhodamin mengabsorbsi sinar hijau dan memancarkan sinar

merah.
Prosedur Kerja Flourescent Antibody Technique (FAT)

1. Sel pada deck cover glass yang diinfeksi dengan virus difiksasi dengan aceton-20oC selama 15 menit.

2. Cuci dengan PBS dan keringkan pada temperature ruangan sampai kering.

3. Masukan deck cover glass pada PBS yang mengandung 1%FCS dan biarkan 15 menit.

4. Siapkan serum sampel dan encerkan dengan PBS sesuai keperluan.

5. Teteskan 20µl serum sampel di atas glass obyek.

6. Taruh deck cover glass di atas sampel dengan bagian sel di bawah dan letakkan dalam kotak dan kertas yang

telah dibasahi dengan air.

7. Inkubasi pada incubator denagan temperatur 37oC selama 45 menit.


8. Cuci dengan PBS 1%FCS selama 15 Menit.

9. Siapkan Konjugat fragmen Imunoglobulin dengan pengenceran 1:100µl.

10. Teteskan Konjugat 20µl di atas glas obyek dan letakkan deck cover glass di atasnya.

11. Inkubasi pada incubator dengan temperatur 37oC selama 15 menit

12. Cuci dengan PBS 1%FCS selama 15 menit dan selanjutnya angkat deck cover glass dan

sentuhkan deck cpver glass pada kertas tissue agar airnya berkurang, sehingga kering tapi

basa.

13. Teteskan Glycerin 50% 20µl di atas glass obyek dan selanjutnya deck cover glass di taruh

diatasnya dan langsung dilihat hasilnya dengan mikroskop fluorescent pada pembesaran 40x.
Kelebihan dan Kekurangan Flourescent Antibody
Technique
(FAT)
Kelebihan yaitu relative mudah penggunaan reagennya dengan prosedur kerja yang
simpel. Hanya tahap pencucian dibutuhkan setelah pelabelan antibodi dan tidak
membutuhkan reagen seperti dalam prosedur imunoenzim.
Kekurangan teknik ini adalah membutuhkan mikroskop khusus yang mahal, preparat
tidak bersifat permanen (specimen harus segar) dan visualisasi gambaran sitomorfologi
kurang jelas.
Kesimpulan
Antibodi Fluorescent Teknik adalah alat diagnostik di mana pewarna fluorescent ditambahkan ke jaringan

yang mengandung anti gen. Hasilnya menyebabkan wilayah yang ditargetkan bersinar dengan sinar ultraviolet

bila dilihat dengan mikroskop fluorescent. Teknik immunofluorescence juga dapat dibedakan menjadi direct

immunofluorescence dan indirect immunofluorescence.

Teknik imunofluoresensi mempunyai kelebihan yaitu relatif mudah penggunaan reagennya

dengan prosedur kerja yang simpel. Kekurangan teknik ini adalah membutuhkan mikroskop khusus

yang mahal, preparat tidak bersifat permanen (spesimenharus segar) dan visualisasi gambaran

sitomorfologi kurang jelas.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai