respan imun
terhadap sel
kanker
Imunalagi, semester 5 Fakultas
Farmasi USB
Pendahuluan
• Sistem imunitas pada manusia terhadap sel yang patogen dan sel
kanker ada dua bentuk, yaitu lmunitas alami (innate immunity) dan
imuntas yang didapat (adaptive immunity)
• Imunitas alami bereaksi cepat tetapi tidak lengkqp sampai secara
perlahan diambil alih secara definif oleh sistem imun adaptif
• imunitas alami merupakan struktur yang kaku (rigid), sedangkan
sistem imun adapif bersifat temporer.
• Sel limfosit T dan B berperan pada sistem lmun adaptif. lmunitas
selular (limfosit T) dan imunitas humoral (limfosit B), berubah dengan
bertambahnya usia (Merck Manual Geriatric 2002)
Sistem imun
• Non Spesifik:
• Fisik: Kulit, selaput lendir, silia, batuk, bersin
• Larut:
• Biokimia : Lisozim, sekresi sebaseus, asam lambung, laktoferin, asam
neuraminik Humoral : komplemen, mediator asal lipiditokin,
• Selular : Fagosit mononuklear dan polimorfonuklear Sel NK Sel Mast,
Basofil, Eosinofil. Sel Dendritik
• Spesifik:
• Humoral : Sel B
• Sel B menghasilkan: IgG, IgA, IgM, IgE, IgD sitokin
• Seluler:
• Sel T : Th1, Th 2, Th17, Treg, Tdth, CTL/ Tc, NKT
Pendahuluan
• Kanker adalah keadaan klinis dimana peran system imun mendapat
perhatian yang sangat besar
• Pada kanker terdapat keyakinan besar bahwa meningkatnya imunitas
terhadap tumor memiliki harapan tinggi untuk pengobatanrespom imun
terhadap tumor dan cangkok jaringan memiliki karakteristik yang sama yaitu
dimana system imun tidak menanggapi mikroba seperti biasanya tetapi
menggapi sel yang non infeksius yang dianggap sel asing.
• Antigen bisa menjadi penanda tumor dan dapat diekspresikan oleh semua
jenis sel yang menjadi target transformasi ganas.
• Mekanisme untuk memicu respon imun terhadap tumor harus efektif untuk
berbagai jenis sel. Dan mekanisme utama system imun dalam membunuh
sel tumor adalah oleh limfosit T sitotoksik (cytotoxic T lymphocytes/CTLs).
• Kanker terdiri dari berbagai tipe sel yaitu: => fibroblast, sel epithel,
“Sel sistem imun, sel pembuluh darah, dan pembuluh limfe serta sel
mesenchym.
• Homeostasis jaringan: adanya koordinasi diantara sel sel tersebut
Kanker berasal dari sel normal yang mengalami mutasi .
• Mikroenviromen kanker dapat berkembang menjadi maligna
Perkembangasn sel dalam imunologi
• Perkembangan sel dipengaruhi oleh banyak factor, pada unumnya
merupakan interaksi dari factor gen dan factor lingkungan (genes
environment interaction) khususnya lingkungan mikro yang ada
disekitar tumor.
• Issue : perubahan genetic menyebabkan kanker dengan aktivasi
inflamasi pro tumor.
a. genetik
• Proliferasi sel dan maturasi (diferensiasi sel) normal diatur olej proto
onkogen yang merangsang pertumbuhan dan berbagai anti onkogen
atau gen suppressor ( tumor suppersor genes) yang menghambat
pertumbuhan
• Aktivasi onkogen yang berlebihan terjadi melalui perubahan struktur
dalam sel, translokasi kromosom, peningkatan ekspresi sel atau
mutasi pada elemen yang mengontrol ekspresi gen yang
bersangkutan.
• Proliferasi yang berlebihan dicegah oleh gen supresor tumor yang
menghambat pertumbuhan, tapi inaktivasi dan mutasi gen supresor
menyebabkan hilangnya fungsi supresi pertumbuhan.
B. lingkungan
• Jika konsep ini benar maka sel sel efektor seperti sel limfosit B, T
helper, T sitotoksik dan sel NK harus mampu mengenal antigen tumor
dan memperantarai kematian sel tumor
Bukti pendukung immune surveillance
a. Terapi antibody
antibodimonoklonal terhadap berbagai antigen tumor telah banyak
digunakan. Antibodi akan mengikat antigen tumor lalu mengaktifkan
mekanisme efektor inang
Mis : antibody spesifik CD20 digunakan untuk mengobati tumor sel B
dengan kombinasi dengan kemoterapi, maka sel B normal akan
diaktifkan Kembali setelah pengobatan
• Terapi selular adaftip
• Limfosit T dapat di isolasi dari darah atau infiltrate tumor pasien dan
diperbanyak melalui kultur dengan factor pertumbuhan dan disuntikkan
Kembali ke pasien yang sama. Sel yang diduga mengantung CTL spesifik tumor
tertentu yang dapat mengenali tumor dan menghancurkannya
imunoterapi selular adaptif
• Reseptor antigen kimerik
• Dalam modifikasi terapi sel T yang lebih baru, reseptor antigen kimerik yang
mengenali antigen tumor dan digabungkan pada domain sinyal intraselular.
Secara genetic dimasukkan ke sel T pasien dan sel ini diperbanyak secara ex
vivo lalu di transfer Kembali ke pasien tersebut berhasil pada beberapa
jenis leukemia
Stimulasi respon imun antitumor inang
• Vaksinasi
salah satu cara merangsang imunitas terhadap tumor adalah vaksinasi
pasien dengan sel tumor atau antigen sel tumor pasien itu sendiri.
Vaksin dapat berupa rekombinan dengan adjuvant.
cara lain : sel dendritic pasien tumor diperbanyak secara in vitro dari
prekusor darah, lalu sel dendritic tersebut dipapar dengan sel tumor atau
antigen tumor yang ditetapkan kemudian tumor antigen pulsed dendritic
cell ini digunakan sebagai vaksin
Telah di gunakan pada: hepatitis B (kanker hepar) dan Human papilloma
virus (kanker serviks) sebagai pencegahan
• Penghambatan check point
• Tumor dapat mengaktifkan mekanisme regulator yang menekan respon imun,
hingga muncul pendekatan baru
• Prinsip strategi ini meningkatkan respon imun inang terhadap tumor dengan
memblok sinyal penghambat normal untuk limfosit sehingga menyingkirkan
rem (checkpoints) pada respon imun
• Suatu antibody terhadat CTLA4 telah diterima untuk digunakan pada
pengobatan melanoma tahun 2012
USAHA TUMaR MELEPASKAN DIRI DARI
RESPON IMUN
• Kebanyakan tumar timbul pada individu yang tidak imunakampramais. Hal itu berarti bahwa tumar sendiri memiliki
mekanisme untuk menghindarkan diri dari imunitas nanspesifik dan spesifik. Diduga ada berbagai mekanisme antara
lain:
1. Tidak adanya kastimulasi
Kebanyakan sel tumar tidak dapat dipresentasikan dan diprases aleh karena tidak memiliki malekul B7 (CD 80)
dan CD 86 sebagai malekul kastimulatari. Hal ini tidak saja menghambat sensitisasi, tetapi juga menyebabkan sel T
anergik atau mengalami apaptasis.
2. Hilang atau berkurangnya ekspresi antigen histakampatibilitas (MHC)
Sel tumar juga tidak mengekspresikan malekul untuk mengaktifkan sel T terutama MHC-II atau malekul adhesi
ICAM-I atau LFA3. Banyak tumar mengekspresikan sedikit MHC-I yang menimbulkan resistensi terhadap sel Tc
3. Tumar lain mengekspresikan FasL yang menginduksi apaptasis limfasit yang menginfiltrasi jaringan dengan tumar.
4. Imunasupresi
Tumar sendiri dapat melepas berbagai faktar imunasupresif seperti TGF-β yang merupakan sitakin
imunasupresif paten.
5. mengembangkan varian antigen negative
6. mempraduksi musin yang menyamarkan antigen
KEGANASAN SISTEM IMUN