Anda di halaman 1dari 4

Permenkes No.

411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik Pasal 1 ayat (1 & 2) dan
Pasal 17 ayat (1, 2, & 3)

Oleh:

KELOMPOK 3

 Islamiyah Suci Ramadhani Arham (PO714203191049)


 Iga Maya Safitra (PO714203191048)
 Mulyana (PO714203191057)
 Nur Apriani Asniar (PO714203191060)

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

2020
Permenkes No. 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik Pasal 1 ayat (1 & 2) dan Pasal
17 ayat (1, 2, & 3)

PASAL 1
Ayat 1
Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan
pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan
terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan
kesehatan.
Penjelasan: Pada pasal ini menjelaskan mengenai pengertian dari laboratorium klinik yang
mana dalam pelaksanaan dan pelayanan pemeriksaan speaimen klinik.
Peraturan ini di buat karena pergeseran peran laboratorium klinik yang pada pandangan lama,
laboratorium klinik di jadikan sebagai penunjang klinis dan sekarang menjadi diagnostik.
Laboratoruim klinik memegang peran penting dalam mendukung klinisi dalam
menatalaksana medis pasien. 70 % hasil pemeriksaan laboratorium dipergunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan medis. Tentu dalam hal ini juga kualitas laboratorium sangat
penting dalam menunjang hasil pemeriksaan.
Ayat 2
Spesimen klinik adalah bahan yang berasal dan/atau diambil dari tubuh manusia untuk tujuan
diagnostik, penelitian, pengembangan, pendidikan, dan/atau analisis lainnya, termasuk new-
emerging dan reemerging, dan penyakit infeksi berpotensi pandemik.
Penjelasan : Pada pasal ini menjelaskan mengenai pengertian spesimen klinik yang dimana
pasal tersebut menjelaskan tentang spesimen klinik yang berasal dari manusia yang umumnya
bertujuan untuk menegakkan diagnosis dalam dunia kesehatan.
Flebotomi adalah prosedur laboratorium yang dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah
darah. Jadi, flebotomi dilakukan dengan cara memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah
vena guna mengeluarkan darah dari dalam tubuh.
Uji darah adalah proses pengambilan sampel darah yang biasanya dilakukan melalui
pembuluh darah untuk diperiksa di laboratorium. Tindakan ini juga dikenal sebagai tes darah.
Uji darah merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan untuk mengidentifikasi
atau menangani gangguan kesehatan.
Kaitan pasal 1 ayat 2 dengan tindakan flebotomi adalah pada proses ini sampel darah diambil
dari tubuh manusi/pasien yang sedang sakit dengan tujuan untuk menegakkan diagnosis
pasien tersebut.
PASAL 17
Ayat 1
Dokter spesialis dan/atau dokter selaku tenaga teknis laboratorium klinik mempunyai tugas
dan tanggung jawab:
a.Melaksanakan kegiatan teknis dan pembinaan tenaga analis kesehatan sesuai dengan
kompetensinya;
b.Mengkoordinir kegiatan pemantapan mutu, pencatatan dan pelaporan;
c.Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan kerja laboratorium;
dan
d.Melakukan komunikasi/konsultasi medis dengan tenaga medis lain.
Penjelasan: Pada pasal ini menjelaskan mengenai tugas dan tanggung jawab Dokter spesialis
dan/atau dokter selaku tenaga teknis laboratorium yang dimaksud dalam peraturan ini
kewajiban dokter adalah yang ditujukan kepada hak dan kewajiban dalam menjalankan
suatu profesi kedokteran, yaitu dalam memberikan pelayanan kesehatan atau
pertolongan medis kepada pasiennya bekerja dengan tulus ikhlas mengabdi dan berkorban
demi raga orang lain tanpa mengenal lelah namun harus tetap professional. Peraturan ini
dibuat untuk meningkatkan kualitas dari seorang dokter dalam mengabdi kepada seluruh
pasien yang mengutamakan pelayanan yang nyaman.
Ayat 2
Tenaga analis kesehatan dan tenaga teknis yang setingkat mempunyai tugas dan tanggung
jawab:
a.Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan pemeriksaan laboratorium sesuai
standar pelayanan dan standar operasional prosedur;
b.Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu, pencatatan dan pelaporan;
c.Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan kerja laboratorium; dan
d.Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab teknis laboratorium atau tenaga teknis
lain.
Penjelasan: Pada pasal ini menjelaskan mengenai tugas dan tanggung jawab tenaga kesehatan
dan tenaga teknis yang setingkat, Analis kesehatan adalah tenaga profesi yang memegang
peranan penting dalam analisa laboratorium kesehatan . Analis kesehatan meliputi ruang
lingkup yang sangat luas, seperti pemeriksaan hematologi (ilmu yang mempelajari tentang
darah dan bagian-bagiannya serta kelainannya), pemeriksaan kimia klinik, pemeriksaan
parasitology (protozoa, fungi, cacing, dsb), pemeriksaan mikrobiologi, pemeriksaan
imunologi, dan sebagainya.. Standar Profesi Ahli Tenaga Laboratorium Kesehatan Indonesia
ialah standar profesi bagi profesi ahli teknologi laboratorium kesehatan di Indonesia dalam
melaksanakan tugas profesinya untuk berperan secara aktif terarah dan terpadu bagi
pembangunan nasional Indonesia.
Peraturan ini di buat menyesuaikan perubahan yang terjadi di dunia kesehatan yang semakin
maju dimana peran tenaga analis kesehatan yang dibutuhkan harus berkualitas dalam
mengeluarkan hasil pemeriksaan yang akurat dalam mendiagnosa penyakit.
Ayat 3
Perawat mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a.Melakukan tindakan untuk pengambilan spesimen klinik;
b.Melakukan pertolongan pertama terhadap pasien;
c.Melaksanakan kegiatan keamanan dan keselamatan kerja laboratorium; dan
d.Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab teknis laboratorium atau tenaga teknis
lain.
Penjelasannya : Pada pasal ini menjelaskan mengenai tugas dan tanggung jawab perawat
dalam menjalankan praktik keperawatan harus senantiasa meningkatkan mutu
pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik diselenggarakan
oleh pemerintah maupun organisasi profesi.Peraturan ini dibuat karena menyesuaikan peran
tenaga medis dalam melakukan pelayanan yang terbaik terhadap masyarakat dalam
meningkatkan kesehatan di seluruh Indonesia .

Berdasarkan ketentuan Permenkes No. 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik pada
Pasa17 ayat (1), (2), dan ayat (3). Yang jika dihubungkan antara ketiga ayat yang tertuang
pada pasal 17 maka para tenaga medis yang terdiri dari dokter, perawat dan analis perlu
bersatu dan bersinergi dalam menghasilkan pelayanan yang berkualitas kepada para pasien.

Anda mungkin juga menyukai