•
• Teknik pewarnaan secara immunofluorescence berprinsipkan
atas ikatan antigen antibody yang dilabel dengan fluorochrome
(pewarna fluorescence). Protokol immunofluorescence sama
dengan protocol IHC hanya saya pelabelnya yang berbeda.
Teknik immunofluorescence juga dapat dibedakan menjadi
direct immunofluorescence dan indirect immunofluorescence.
Direct immunofluorescence menggunakan antibody yang
terkonjugasi dengan fluorochrome (fluorochrome-conjugated
antibody) sedangkan indirect immunofluorescence
menggunakan antibody sekunder (antibody yang bersifat anti
dari antibody primer).
Prinsip penggunaan alat IFA
• Antibody sekunder yang digunakan adalah antibody yang
terkonjugasi dengan fluorochrome (fluorochrome-
conjugated secondary antibody) ataupun antibody yang
terbiotinilasi (biotin-conjugated secondary antibody). Pada
penggunaan biotin-conjugated secondary antibody,
fluorochrome akan berikatan avidin maupun streptavidin
dimana avidin atau streptavidin ini akan berikatan dengan
biotin pada antibody sekunder. Keuntungan teknik indirect
immunofluorescence adalah kita dapat meningkatkan
jumlah fluorophore (Zola, 1998).
Prosedur pemeriksaan menggunakan alat IFA
Regensia :
• Aceton
• Feotal Calf Serum (FCS)
• Phospat Buffer Saline (PBS).
• Konjugat Fragmen immunoglobulin
• Rhodamin.
Prosedur pemeriksaan menggunakan alat
IFA
ALAT : BAHAN :
• Deckglass • Serum sampel
• objek glas • Antigen dari sel kultur atau
• Mikroskop Fluorescent antigen dari jaringan
• Pinset
• Gelas incubator
• Kotak incubator
• Inkubator
Prosedur pemeriksaan menggunakan alat
IFA
Cara Kerja
• Direct Imunofluoresen (Deteksi Antigen)
– Sel pada deck cover glass yang diinfeksi dengan virus difiksasi dengan
aceton-20oC selama 15 menit.
– Cuci dengan PBS dan keringkan pada temperature ruangan sampai
kering.
– Masukan deck cover glass pada PBS yang mengandung 1%FCS dan
biarkan 15 menit.
– Siapkan serum sampel dan encerkan dengan PBS sesuai keperluan.
– Teteskan 20µl serum sampel di atas glass obyek.
– Taruh deck cover glass di atas sampel dengan bagian sel di bawah dan
letakkan dalam kotak dan kertas yang telah dibasahi dengan air.
– Inkubasi pada incubator denagan temperatur 37oC selama 45 menit.
Prosedur pemeriksaan menggunakan alat
IFA
– Cuci dengan PBS 1%FCS selama 15 Menit.
– Siapkan Konjugat fragmen Imunoglobulin dengan pengenceran
1:100µl.
– Teteskan Konjugat 20µl di atas glas obyek dan letakkan deck cover
glass di atasnya.
– Inkubasi pada incubator dengan temperatur 37oC selama 15 menit
– Cuci dengan PBS 1%FCS selama 15 menit dan selanjutnya angkat
deck cover glass dan sentuhkan deck cpver glass pada kertas tissue
agar airnya berkurang, sehingga kering tapi basa.
– Teteskan Glycerin 50% 20µl di atas glass obyek dan selanjutnya deck
cover glass di taruh diatasnya dan langsung dilihat hasilnya dengan
mikroskop fluorescent pada pembesaran 40x. catatan preparat ini
dapat disimpan pada 4oC sampai 2-3 minggu
Prosedur pemeriksaan menggunakan alat IFA
– Interpretasi hasil