Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bakteri merupakan makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan
mudah. Hal ini dapat tercermin dari keberadaannya di semua lingkungan dalam
jumlah yang sangat banyak. Bakteri dapat berkembang biak dengan cara
membelah diri. Proses pembelahan diri pada bakteri terjadi secara biner
melintang. Pembelahan biner melintang adalah pembelahan yang diawali dengan
terbentuknya dinding melintang yang memisahkan satu sel bakteri menjadi dua sel
anak. Dua sel bakteri ini mempunyai bentuk dan ukuran sama (identik).
Bakteri merupakan organisme mikroskopis yang sering kita temui dalam
kehidupan sehari hari. Di dalam tubuh kita terdapt ribuan bahkan bisa sampai
jutaan bakteri. Di dalam 1 liter susu terdapat 100 juta bakteri. Bisa dibayangkan
bagaimana cepatnya pertumbuhan dari bakteri. Perkembangbiakan dengan cara
membelah merupakan perkembangbiakan bersifat aseksual. Hal ini disebabkan
tidak terjadi pertukaran gen antara satu individu dan individu lain dalam
menghasilkan sel anak.
Bakteri tidak melakukan pembiakan seksual yang sebenarnya, seperti yang
terjadi pada makhluk hidup eukariot. Hal ini karena pada bakteri tidak terjadi
penyatuan sel kelamin. Meskipun demikian, pada bakteri terjadi juga pertukaran
materi genetik antara satu sel dan sel pasangannya seperti yang terjadi pada
pembiakan seksual sel eukariot. Oleh karena itu, perkembangbiakan bakteri yang
terjadi dengan cara ini disebut perkembangbiakan paraseksual. Ada tiga cara
perkembangbiakan

paraseksual

yang

dapat

terjadi

pada

bakteri,

yaitu

transformasi, konjugasi, dan transduksi.


1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan transduksi pada bakteri ?
2. Bagaimana proses terjadinya transduksi umum pada bakteri ?
3. Bagaimana proses terjadinya transduksi khusus pada bakteri ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian transduksi pada bakteri
2. Untuk mengetahui proses transduksi umum pada bakteri
3. Untuk mengetahui proses transduksi khusus pada bakteri
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Transduksi
Transduksi ialah proses pemindahan materi genetik dari satu sel ke sel
yang lain dengan bantuan bakteriofage. Beberapa bakteriofage tenang
(temperatif), yang biasanya tidak melisis inang, membawa ADN yang dapat
berperilaku dengan episom di dalam bakteri, maka dinamakan profage. Ketika
bakteri lisogenik memsuki siklus titik, dengan cara spontan atau karena induksi
oleh sinar UV, maka sebagian dari kromosom secara tidak sengaja dapat terkait ke
dalam kepala fage. Bila kemudian virus menginfeksi bakteri lain, maka fragmen
kromosom bakteri tadi dari sel yang pertama juga diindeksikan sebagai bagian
dari ADN virus. Fragmen kromosom ini menjalani perpasangan basa dengan
kromosom inang, akan terpadu menjadi bagian tetap dari kromosom bakteri yang
terinfeksi itu (ditulis sita). Transduksi pada awalnya dipertelakan pada tahun 1952
oleh Norton Zinder dan Joshua Lederberg adalah metode yang cukup penting
dalam pemindahan bakteri genetik. Namun dalam hal ini AND tidak dipindahkan
secara telanjang seperti pada transformasi, tetapi diangkut ke bakteri resipien di
dalam virus bakteri, yang di namakan bakteriofik (Tarigan, 1988).
2.2 Transduksi umum
Tipe transduksi ini terjadi bila suatu fage tenang memindahkan gen yang
manapun dari kromosom bakteri atau plasmid. Dalam transduksi umum, pada saat
fage memulai siklus litik enzim-enzim virus menghidrolisis kromosom bakteri
menjadi banyak potongan kecil ADN.

Transduksi telah dipertunjukan pada

spesies bakteri. Proses ini merupakan suatu alat yang ampuh untuk
mengembangkan galur-galur bakteri baru, memetakan kromosom bakeri, dan
untuk banyak percobaan genetic lainnya.

Bagian manapun dari bakteri dapat digabungkan kedalam kepala fage selama
perakitan fage. Misalnya fage Coli P1 dapat mentransduksi berbagai gen kedalam
kromosom bakteri. Setelah infeksi, sejumlah kecil dai fage-fage ini membawa
hanya ADN bakteri, karena ADN ini cocok dengan ADN bakteri baru yang
terinfeksi, bakteri yang kedua tidak akan menjadi lisogenik bagi fage P1,
melainkan ADN yang dinfeksikan akan terpadukan kedalam kromosom resifien.
Kromosom fage P1 setelah diinjeksi kedalam sel inang menyebabkan perombakan
krmosom inang menjadi fragmen-fragmen kecil. Selama pematangan partikel
virus beberapa kepala fage dapat membungkus fragmen-fragmen ADN bakteri dan
bukan ADN fage. Ketika ADN bakteri memasuki sel inang yang baru, apat
menjadi terpadu kedalam kromosom bakteri, dengan demikian memindahkan
beberapa gen dari satu inang ke yang lain (ditulis sita)

Gambar 1. Proses transduksi umum pada bakteri (Tortora, 2006)

Gambar 2. Transduksi umum pada bakteri (Prescott, 1999)


2.3 Transduksi Khusus
Tipe transduksi ini, yakni galur-galur fage tenang tertentu dapat
memindahkan hanya beberapa gen terbatas dari kromosom bakteri. Dengan kata
lain transduksi ini terbatas dari kromosom bakteri. Transduksi ini terbatas hanya
terjadi pada situasi yang didalam profage telah terintegrasi pada tempat khas
kromosom bakteri, pada fage lambda (fage 1) dalam E.coli dalam urutan kejadian
yang biasa, bila galur E.coli lisogen untuk memasuki daur lisis genom 1
membentuk lingkaran dan dipotong dari kromosom bakteri. Replikasi dan
transkripsi ADN 1 yang terpotong berikutnya menghasilkan pembebasan 1 fage
matang yang terakhir. Tetapi kurang lebih hanya satu di antara 1 juta genom I
tidak tepat melingkar (ditulis sita).

Gambar 3. Proses transduksi khusus pada bakteri ()

Gambar 4. Transduksi khusus pada bakteri (Prescott, 1999)

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Transduksi ialah proses pemindahan materi genetik dari satu sel ke sel
yang lain dengan bantuan bakteriofage. Proses transduksi pada bakteri dibagi
menjadi dua tipe, diantaranya adalah transduksi umum dan transduksi khusus.
Transduksi umum merupakan tipe transduksi yang terjadi bila suatu fage
tenang memindahkan gen yang manapun dari kromosom bakteri atau plasmid.
Dalam transduksi umum, pada saat fage memulai siklus litik enzim-enzim virus
menghidrolisis kromosom bakteri menjadi banyak potongan kecil ADN.
Transduksi khusus merupakan transduksi dimana galur-galur fage tenang
tertentu dapat memindahkan hanya beberapa gen terbatas dari kromosom bakteri.
Dengan kata lain transduksi ini terbatas dari kromosom bakteri.

DAFTAR PUSTAKA

Prescott, L. M., Harley, J. P., and Klein, D. A. 1999.Microbiology Fourth Edition.


New York:Mc Graw Hill
Tarigan, J. 1988. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Derektorat jendral Pendidikan Tinggi
Tortora, G. J., funke, B. R., and Case, C. L. 2006. Microbiolpgy an
Indoduction .San Francisco Boston: Person Benjamin Cumming

Anda mungkin juga menyukai