disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi yang diampu oleh :
Dr. Hj. Any Fitriani, M. Si.,
Dr. Hj. Peristiwati, M. Kes.
oleh:
Akmal Zaidan Gymnastiar
(2003432)
1. Transduksi Umum
Transduksi umum terjadi ketika transfer DNA bakteri dari satu bakteri
ke bakteri lain melalui bakteriofag virulen selama siklus litik bakteriofag.
Transfer DNA bakteri terjadi karena kesalahan kemasan bahan genetik pada
fag baru.Kemasan DNA virus yang baru direplikasi menjadi fag baru
menunjukkan kesetiaan rendah. Oleh karena itu, selama kemasan bahan
genetik, potongan kecil DNA bakteri atau DNA bakteri yang direkombinasi
dengan DNA virus dapat dimasukkan ke dalam fag secara tidak benar. Jika
DNA bakteri dimasukkan ke dalam kapsid virus secara kebetulan, infeksi
kedua mengenalkan DNA ini ke bakteri lain. Oleh karena itu, transduksi
melengkapi antara dua bakteri dengan sukses. Setelah terinfeksi, fag virulen
mampu mengendalikan sel bakteri untuk mereplikasi DNAnya sendiri.
Virus ini juga menjadi mampu mendegradasi kromosom bakteri menjadi
potongan-potongan kecil dan menyebabkan gangguan dinding sel bakteri
secara tiba-tiba untuk melepaskan fag yang dirakit yang menyebabkan
kematian sel. Proses ini merupakan suatu alat yang ampuh untuk
mengembangkan galur-galur bakteri baru, memetakan kromosom bakeri,
dan untuk banyak percobaan genetik lainnya.
Fase transduksi umum dimulai dengan adanya sel inang (bakteri) yang
diinjeksi bakteriofag mematikan (litik). Langkah-langkah selanjutnya dapat
diringkas sebagai berikut:
1. Genom fag memasuki sel bakteri.
2. Virus mengatur mekanisme metabolisme bakteri untuk membuat DNA
dan komponen dan enzim penting lainnya.
3. DNA bakteri menghidrolisis menjadi potongan kecil.
4. Paket bahan genetik di dalam fag baru. Kadang-kadang fragmen DNA
bakteri dimasukkan ke dalam kapsul fag baru
5. Bakteri sel bakteri dan melepaskan fag baru.
6. Bila fasi transduksi menginfeksi bakteri lain, DNA bakteri sebelumnya
digabungkan menjadi yang baru.
2. Transduksi Khusus
Transduksi khusus merupakan transfer DNA bakteri donor ke
bakteri lain oleh bakteriofag beriklim sedang. Fage transduksi khusus ini
terbentuk karena adanya kesalahan saat rekombinasi eksisi dari profage.
Karena DNA profage terikat dengan DNA inang, maka proses replikasi
dikendalikan oleh inang. Kebanyakan DNA fage diekspresikan pada saat
fage berada dalam fase profage.
Pada induksi profage, genom fage terpisah dari DNA inang. Proses
ini disebut eksisi. Eksisi akan membentuk fage, prosesnya mirip dengan
pembentukan plasmid. Pada eksisi yang biasa terjadi, yang akan lepas dari
DNA inang hanyalah DNA fage itu sendiri. Langkah-langkah transduksi
khusus dapat diringkas sebagai berikut:
1. Bakteriofag sedang menginfeksi bakteri.
2. DNA virus terintegrasi ke dalam kromosom bakteri dan menjadi tahap
prophage
3. DNA virus tetap berada di dalam bakteri selama beberapa generasi
4. Setelah induksi spontan, DNA virus melepaskan DNA kromosom
bakteri. Fragmen DNA bakteri terlepas dari kromosom bakteri dengan
DNA virus.
5. DNA virus bereplikasi bersama dengan gen bakteri dan mengemasnya
ke dalam kapsid baru dan membuat fag baru.
6. Sel bakteri dan lepaskan fag baru.
7. Fase baru menginfeksi bakteri baru.
8. Bakteri DNA bercampur dengan bakteri baru selama infeksi.
Lingkaran kehidupan
Lisis Bakteri
Produksi Prophage
Referensi :
Setiawan, Parta. 2019. Struktur Sel Bakteri. [Online]. Diakses dari:
https://www.gurupendidikan.co.id/sel-bakteri/ (25 Maret 2022)
Supervisor Blog MIPA. 2017. Gambar dan Tahapan Reproduksi Bakteri
dengan Transduksi. [Online]. Diakses dari:
https://www.biologijk.com/2017/07/reproduksi-bakteri-secara-
transduksi.html (25 Maret 2022)
Tanpa Nama. 2019. Perbedaan Antara Transduksi Umum dan Khusus.
[Online]. Diakses dari: https://id.esdifferent.com/difference-between-
generalized-and-specialized-transduction (25 Maret 2022)
Tjahjoleksono, Aris. Tanpa Tahun. Modul Genetika. Institut Pertanian
Bogor: Bogor.