Nim : A28227135
Teori : 4
Bakteri mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan untuk tetap HIDUP (SURVIVE) melalui
beberapa cara:
❖ Mutasi.
Mutasi sendiri membutuh waktu dan proses yang cukup lama dan sangat berbahaya bagi bakteri
karena akan menghilangkan atau menurunkan virulensi bakteri.
Respon perubahan lingkungan dan kondisi yang lebih cepat sehingga bakteri mampu bertahan hidup di
lingkungan maupun kondisi yang baru.
HORIZONTAL GENE TRANSFER merupakan suatu cara organisme mentransfer atau memberikan materi
genetiknya pada bakteri lainnya bukan mentransfer materi genetik dari parental ke anakanny.
Contohnya seperti transfer plasmid yang mengandung gen resistensi terhadap antibiotik penisiln dari
bakteri DONOR (pemberi) ke bakteri RESIPIEN (penerima) sehingga bakteri resipien resisten/kebal
terhadap penisilin.
Walaupun HGT ini mentransfer materi genetik ke bakteri lainnya ternyata HGT memiliki dampak seperti
bakteri resisten terhadap antibiotik dan Beberapa bakteri memiliki banyak gen virulensi
(PATHOGENICITY ISLANDS, PAI) sehingga menyebabkan bakteri menjadi lebih patogen.
Mekanisme HGT ada tiga tahap yaitu transduksi, konjugasi dan transformas.
1. Transformasi sendiri merupakan transfer materi genetik dari bakteri yang telah mati, sel bakteri
lisis/pecah (mengalami lisis), DNA keluar dan masuk ke dalam sel bakteri lain (umumnya dalam satu
spesies), selanjutnya DNA terintegrasi dalam genom bakteri penerima, menghasilkan bakteri
rekombinan (memiliki sifat baru) .
2. Fragmen (potongan DNA), dengan panjang sekitar10 gen, dari bakteri donor mati mengikat
transformasome pada dinding sel bakteri penerima yang kompeten dan hidup
3.Nuklease mendegradasi satu untai fragmen donor dan untai DNA yang tersisa (ss DNA) masuk ke
dalam sel penerima. Protein pengikat DNA untai tunggal yang spesifik dari sel kompeten mengikat untai
DNA donor sehingga tidak didegradasi di sitoplasma
4.Protein RecA membantu pertukaran genetik (rekombinasi) antara fragmen DNA donor dan DNA
penerima.
2. Transduksi
Transduksi merupakan transfer gen dari satu bakteri ke bakteri lain yang diperantarai oleh
bakteriofaga/faga yaitu virus yang menginfeksi bakteri).
TAHAPAN TRANSDUKSI :
1. Faga menempel pada permukaan bakteri (disebut BAKTERI DONOR karen memberimateri genetik ke
bakteri RESIPIEN/penerima)
2. Materi genetik faga masuk ke dalam sel bakteri. Faga bereplikasi dan mensintesis proteinprotein faga
termasuk enzim untuk memotong kromosom bakteri donor menggunakan ‘peralatan’ bakteri donor
sehingga ada beberapa faga yang materi genetiknya rekombinasi (campuran) antara materi genetik faga
dan bakteri donor
4. Sel bakteri donor pecah, faga-faga baru keluar dari sel bakteri donor
5. Faga baru yang terbentuk menginfeksi bakteri lainnya, disebut BAKTERI RESIPIEN
6. Faga menyisipkan fragmen DNA dari bakteri donor ke dalam kromosom bakteri resipien
7. Terjadi rekombinasi antara fragmen DNA donor yang dibawa oleh faga dengan materi genetik bakteri
resipien sehingga dihasilkan bakteri resipien dengan sifat BARU
Seperti contoh nya siklus FAGA . Siklus faga ini dibagi menjadi 2 ada siklus litik dan siklus logenik.
Siklus litik merupakan siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang menyebabkan kematian sel
bakteri yang diinfeksi.
Siklus losogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa melilsiskan sel inang, namun virus
berintegrasi ke dalam kromosom inang disebut dengan PROFAGA
Profaga sendiri dapat melisiskan sel inang dikarenakan adanya pemicu lingkungan seperti radiasi atau
zat kimia tertentu, sehingga siklus faga berubah dari lisogenik ke lisis
3. Tahap konjugasi
Konjugasi adalah transfer materi genetik dari bakteri donor (pemberi) ke bakteri resipien (penerima)
melalui pili seks. Dimana Kontak fisik antara sel donor dan sel penerima.
Tahapan konjugasi
. 3- Plasmid bergerak dipotong dan satu untai DNA kemudian ditransfer ke sel penerima.
4.- Kedua sel melakukan resirkulasi plasmidnya, mensintesis untaian kedua, dan mereproduksi pili;
kedua sel sekarang menjadi donor yang layak.