Anda di halaman 1dari 4

Pemindahan DNA Pada Bakteri

Perpindahan gen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bakteri dengan mengirimkan
informasi genetik (DNA) dari sel donor ke sel resipien. Kegiatan perpindahan gen ini ada tiga
yakni :
1. Transformasi
2. Konjugasi
3. Transduksi
1. Transformasi
Transformasi pertama kali ditemukan oleh Frederick Griffith pada tahun 1928. Dia
mempelajari transformasi satu tipe Streptococcus pneumoniae menjadi tipe yang berbeda. S.
pneumoniae dibagi menjadi 100 tipe lain yang berbeda atas dasar perbedaan kimia pada
kapsulnya. Jadi, tipe 1 menghasilkan kapsul yang berbeda dengan tipe 2, dan seterusnya.
Transformasi ialah proses pemindahan DNA bebas sel yang mengandung sejumlah informasi
genetik (DNA) dari satu sel ke sel lainnya. DNA tersebut diperoleh dari sel donor melalui lisis
sel alamiah atau dengan cara ekstraksi kimiawi. Begitu fragmen DNA dari sel donor tertangkap
oleh sel resipien, maka terjadilah rekombinasi.

Proses transformasi
Manfaat yang didapat dari transformasi gen pada bakteri adalah :
a. Sarana penting dalam rekayasa genetika.
b. Memetakan kromosom bakteri.
c. Bermanfaat dalam penelitian-penelitian genetik bakteri di laboratorium.
2. Konjugasi
Konjugasi merupakan mekanisme perpindahan informasi genetik (DNA) dari sel donor
ke sel resipien yang terjadi akibat adanya kontak sel dengan sel. Konjugasi bakteri pertama kali
ditemukan oleh Lederberg dan Tatum pada tahun 1946. Mereka menggabungkan dua galur
mutan Escherichia coli yang berbeda yang tidak mampu mensintesis satu atau lebih faktor
tumbuh esensiil dan memberinya kesempatan untuk kawin.

Proses konjugasi pada Sel Bakteri

3. Transduksi
Beberapa jenis virus berkembang biak di dalam sel bakteri. Virus-virus yang inangnya
adalah bakteri seringkali disebut bakteriofage atau fage. Pada waktu fage menginfeksi bakteri,
fage memasukkan DNA-nya ke dalam bakteri tersebut. DNA fage ini kemudian bereplikasi di
dalam sel bakteri atau berintegrasi dengan kromosom bakteri. Inilah yang dikenal dengan
transduksi. Jadi, transduksi adalah proses perpindahan gen dari suatu bakteri ke bakteri lain oleh
bakteriofage lalu oleh bakteriofage tersebut plasmid ditransfer ke populasi bakteri. Transduksi
ditemukan oleh Norton Zinder dan Joshua Lederberg pada tahun 1952. Pada waktu DNA fage
dikemas di dalam pembungkusnya untuk membentuk bakteri-bakteri fage baru, DNA fage
tersebut dapat membawa sebagian dari DNA bakteri yang telah menjadi inangnya. Selanjutnya,
bila fage menginfeksi bakteri lainnya, maka fage akan memasukkan DNA-nya yang mengandung
sebagian dari DNA bakteri inang sebelumnya. Dengan demikian, fage tidak hanya memasukkan
DNA-nya sendiri ke dalam sel bakteri yang diinfeksinya, tetapi juga memasukkan DNA dari
bakteri lain yang ikut terbawa pada DNA fage. Jadi, secara alami fage memindahkan DNA dari
satu sel bakteri ke bakteri lainnya.
Ada dua tipe transduksi, yaitu:
1. Transduksi terbatas
Pada proses ini tidak semua gen dapat ditransfer. Transduksi terbatas terjadi saat profage telah
terintegrasi pada kromosom bakteri. Gen-gen bakteri yang mengalami transduksi terbatas adalah
yang berdekatan dengan profage yang terintegrasi.
2. Transduksi umum
Transduksi umum terjadi bila suatu fage memindahkan gen dari kromosom bakteri atau plasmid.
Pada saat fage memulai siklus litik, enzim-enzim virus menghidrolisis kromosom bakteri
menjadi potongan-potongan kecil DNA. Setiap bagian dari kromosom bakteri tersebut dapat
digabungkan dengan kepala fage selama perakitan fage. Fage yang telah berisi DNA sel bakteri
dapat menginfeksi sel lain dan mentransfer gen bakteri di dalam sel resipien DNA bakteri dan
bergabung dengan rekombinasi homolog menggantikan gen dalam sel resipien. Transduksi ini
terjadi pada bakteri gram positif dan gram negatif.
Proses transduksi pada Sel Bakteri

Anda mungkin juga menyukai