Anda di halaman 1dari 8

A.

Definisi Biogeografi(Tambahin)
Biogeografi merupakan kombinasi dari kata “Bios” dan “Geografi”. Bios
berarti hidup atau makhluk hidup, sedangkan Geograf merupakan studi dan
deskripsi perbedaan-perbedaan dan agihan fenomena di bumi, yang mana
mencakup semua yang mengubah dan mempengaruhi permukaan bumi,
termasuk sifat-sifat fisiknya, iklim dan hasilhasil, baik yang bersifat hidup atau
tidak (Supriana, 2008)
Biogeografi adalah kajian mengenai persebaran masa lalu dan masa kini
dari spesies individual dan keseluruhuan komunitas (Campbell, 2004).
Biogeografi bertujuan untuk mengungkapkan keberadaan organisme,
kelimpahanya, dan apa yang mempengaruhinya. Biogeografi memberikan
wawasan berkaitan dengan mekanisme yang dapat menghasilkan dan
mempertahankan keragaman, misalnya spesiasi, kepunahan, penyebaran, serta
interaksi antar spesies (Martiny et. al. 2006).
Teori Biogeografi pulau pertama dikemukakan oleh MacArthur &
Wilson(1967) menurut teori tersebut jumlah spesies yang terdapat pada suatu
pulau akan ditentukan oleh luas pulau . Pulau yang berukuran sepuluh kali
lebih besar cenderung akan memiliki spesies dua kali lebih banyak. Jumlah
spesies yang bertahan dalam suatu pulau ditentukan pula oleh angka imbang
antara rata-rata laju kepunahan setempat dengan laju migrasi (kedalam pulau
tersebut) (buku mu yang kmu screenshot)
B. Daerah Biogeografi Dunia

Gambar 1. Daerah Biogeografi Dunia (Campbell, 2004)

Menurut Sclater’s& Wallacea dalam Williams & Ebach (2008) Di dunia ini
dikenal 6 daerah biogeografi dengan masing-masing daerah yang memiliki
perbedaan dan keseragaman tertentu (unik) dalam kelompok-kelompoknya.
Daerah-daerah biogeografi di dunia dengan beberapa organisme yang khas yaitu
sebagai berikut.

1. Zona Neartik
Wilayah fauna Neartik terdapat dibelahan bumi utara tepatnya di
wilayahbenua Amerika bagian utara dan seluruh wilayah Greenland. Pada
wilayahpersebaran ini terdapat beberapa bioma yang mendominasi
kawasannya,antara lain yaitu.
a. Amerika Utara bagian timur banyak ditumbuhi oleh vegetasi hutangugur.
b. Amerika Utara bagian tengah terdiri atas bioma padang rumput
c. Amerika Utara bagian utara didominasi oleh bioma taiga yangmemiliki
hutan konifer yang sangat luas.
d. Lingkungan fisik wilayah Greenland tertutup oleh salju denganketebalan
yang sulit ditentukan

Beberapa jenis fauna khas di wilayah Neartik antara lain : Antelop


bertanduk cabang tiga, prairie dog sejenis tupai dari Amerika Utara, kolkum
(kalkun), burung biru, salamander, bison, karibou, mockingbird dan muskox.
2. Zona Paleatrik
Wilayah persebaran fauna Paleartik meliputi hampir seluruh daratanEurasia
dan beberapa daerah lain seperti kawasan pegunungan Himalaya,Afganistan,
Afrika, Inggris dan Jepang. Keadaan lingkungan di wilayah inicukup bervariasi,
antara lain memiliki perbedaan suhu yang tinggi dancurah hujan yang berbeda-
beda. Beberapa jenis fauna yang hidup jenisfauna yang hidup di wilayah Paleartik
antara lain yaitu.
a. Fauna khas seperti tikus, bison, landak dan menjangan kutub.
b. Fauna yang terbatas penyebarannya seperti unta, rusa kutub danberuang
kutub.
c. Beberapa jenis reptil yang berhubungan dengan fauna Ethiopian
danOriental
d. Fauna endemikyang hanya terdapat di daerah Cina, yaitu Panda.
3. Zona Neotropik
Wilayah fauna Neotropik tersebar dari Meksiko bagian selatan
sampaiAmerika Tengah dan Amerika Selatan. Kondisi wilayah
Neotropiksebagian besar beriklim tropis dan di Amerika Sealatan lebih banyak
yangberiklim sedang.Beberapa jenis fauna khas yang hidup di wilayah fauna ini
antara lain : Kukang, armadillo, alpaka, kelelawar penghisap darah, orang
hutan,siamang, trenggiling, menjangan, sejenis babi, kuda, kera dan tapir(berbeda
dengan tapir Asia terutama pada punggungnya.
4. Zona Oriental
Wilayah fauna Oriental meliputi Benua Asia beserta pulau-
pulaudisekitarnya meliputi Srilangka, Filipina dan wilayah fauna Indonesia bagian
barat dan tengah yang meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi.
Kondisi lingkungan fisik wilayah Oriental cukup bervariasi, sebagianbesar
beriklim tropis sehingga banyak terdapat hutan tropis yang kayaakan flora dan
fauna. Beberapa fauna khas yang hidup di wilayah Orientalantara lain :
a. Harimau, gajah, siamang, orang hutan, bekantan, monyet, badakbercula satu,
menjangan, antelop, tapir, babi rusa.
b. Terdapat beberapa fauna endemik yang hanya hidup di daerah
tertentu,misalnya anoa di Sulawesi dan komodo yang hanya terdapat di
pulauKomodo dan pulau-pulau kecil di sekitarnya
5. Zona Ethiopia
Wilayah fauna Ethiopian meliputi seluruh daratan benua Afrika,
Madagaskar dan daratan Arab bagian selatan. Keadaan lingkungan wilayah
Ethiopian relatif seragam. Di bagian utara wilayah Ethiopian terdapat Gurun Sahara
yang merupakan padang pasir terluas di dunia. Gurun ini menjadi barier atau
pembatas antara wilayah Ethipian dengan wilayah Paleartik. Wilayah Ethiopian
memiliki kurang lebih 160 vertebrata darat, dan memiliki beberapa fauna khas.
a. Fauna khas di wilayah daratan Afrika misalnya gajah, singa, cheetah,hyena,
jerapah, zebra, unta dan badak afrika
b. Fauna yang mirip dengan daerah Oriental adalah jenis kucing dananjing, lemur,
baboon, gorila dan simpanse.
c. Fauna khas pulau Madagaskar misalnya kuda nil kecil(Pygmyhippopotamus) dan
beberapa burung endemik seperti burunggajah besar.

6. Zona Australis
Wilayah persebaran fauna Australis sebagian besar kondisi
lingkungannyatropis dan sebagian lagi beriklim sedang. Kondisi lingkungan di
wilayahAustralia yang cukup mencolok disebabkan oleh letaknya yang terpisahjauh
dari benua lainnya.Wilayah persebaran fauan Australis meliputi.
a. Benua Australia
b. Selandia Baru
c. Papua
d. Maluku dan pulau-pulau kecil di sekitarnya
e. Kepulauan-kepulauan di samudera pasifik di sebeleh selatan gariskatulistiwa
Beberapa hewan khas wilayah fauna Australia antara lain yaitu:Nokdiak
(landak Irian) - Wallaby - Cendrawasih – Kangguru. Selain itujuga terdapat beberapa
fauna endemik yang hanya terdapat di satu wilayah,yaitu Tuatara (sphenodon
punctatus)sejenis amphibi purba yang hanyaterdapat di Selandia Baru dan Tazmanian
Devil yang terdapat di pulauTasmania.
C. Konservasi berdasarkan Biogeografi
Biogeografi Pulau merupakan pola teoritis yang didasarkan pada prosesyang
terjadi di pulau. Walaupun demikian, daratan pun dapat berperilaku sepertipulau
sehingga teori ini dapat diterapkan. Dengan mendasarkan pada teori ini, makabeberapa
prinsip geometris (Gambar 3) telah disarankan untuk mendisain suatukawasan
perlindungan walaupun masih terjadi perdebatan, misalnya untuk ukurandan jumlah
kawasan sehingga dijumpai topik perdebatan ”satu besar versus banyakkecil”
(Sumarto et al., 2012)
Perancangan suatu kawasan konservasi biasanya didasarkan pada
TeoriBiogeografi Pulau (Gambar 2) yang diajukan oleh Mac Arthur dan Wilson
(1967)dalam bukunya yang berjudul “The Theory of Island Biogeography". Inti
teorinyaadalah bahwa jumlah spesies pada suatu pulau merupakan hasil dari dua
prosesyang berlawanan: imigrasi spesies dari massa daratan lain yang
meningkatkanjumlah spesies, dan kepunahan lokal (jika spesies masih ada di tempat
lain, istilahyang tepat adalah ekstirpasi) yang menurunkan jumlah spesies (Sumarto et
al., 2012)

Gambar 2. Hipotesis biogeografi pulau (Campbell, 2004)

Keterangan: (a) Jumlah kesetimbangan (segitiga warna hitam) spesies pada suatu
pulau menggambarkan antara imigrasi spesies baru ke suatu pulau dan kepunahan
spesies yang telah ada di sana sebelumnya (b) pulau besar akhirnya dapat
memiliki kesetimbangan jumlah spesies yang lebih besar dibandingkan dengan
pulau kecil , karena laju imigrasi cenderung lebih tinggi dan laju kepunahan
cenderung lebih rendah pada pulau besar. (c) Meskipun laju kepunahannya tidak
berbeda dengan pulau yang berjarak jauh dari suatu daratan utama sumber spesies,
pulau yang dekat cenderung memiliki kesetimbangan jumlah spesies yang lebih
tinggi dibandingkan dengan pulau yang berjarak jauh karena laju imigrasi ke
pulau dekat lebih tinggi dibandingkan dengan pulau lain yang lebih jauh
(Campbell, 2004)

Gambar 3. Prinsip geometris yang disarankan berdasarkan Teori Biogeografi Pulau


untuk mendisain suatu kawasan konservasi. Disain sebelah kiri dianggap lebih baik karena
kecepatan kepunahan spesies lebih rendah dibandingkan yang sebelah kanan (Sumarto et al.,
2012)

Keterangan Gambar Sebagai berikut.

A: Ukuran kawasan kiri lebih luas dibandingkan dengan yang kanan. Berdasarkan
Teori Biogeografi Pulau, kawasan kiri mempunyai kecepatan kepunahan lebih
kecil daripada yang kanan.

B: Satu kawasan utuh (kiri) lebih baik dibandingkan dengan beberapa kawasan
berukuran kecil (kanan) walaupun juka diukur luasan areanya sama. Dengan
alasan yang sama, kepunahan kawasan berukuran besar lebih kecil dibandingkan
dengan kawasan berukuran kecil

C: Beberapa kawasan kecil berjarak dekat satu sama lain (kiri) lebih baik
dibandingkan dengan beberapa kawasan kecil berukuran jauh. Berdasarkan Teori
Biogeografi Pulau, laju imigrasi akan semakin kecil dengan semakin jauhnya
jarak pulau.

D: Dengan alasan yang sama, beberapa kawasan kecil yang saling berdekatan /
mengumpul (kiri) lebih baik dibandingkan dengan beberapa kawasan yang
posisinya memanjang (kanan).

E: Beberapa kawasan kecil yang terhubung oleh suatu koridor (kiri) lebih baik
dibandingkan dengan beberapa kawasan kecil yang terpisah (kanan) karena
dengan adanya koridor keseluruhan kawasan kecil tersebut berlaku seperti satu
kawasan berukuran besar.

F: Kawasan berbentuk bulat (kiri) lebih baik dibandingkan dengan kawasan


berbentuk memanjang (kanan) karena semakin bulat bentuk maka luas areanya
semakin besar.

Menurut teori biogeografi pulau (MacArthur &Wilson, 1967), kekayaan


spesies suatu pulau tergantung pada:

a. Isolasi pulau, karena isolasi mempengaruhi laju kolonisasi. Pulau yang


terisolasi atau jauh, memiliki spesies yang lebih sedikit daripada pulau yang
dekat dengan sumber spesies yang mengkolonisasi. Pulau yang lebih jauh,
lebih sedikit didatangi pengkoloni dibandingkan pulau yang lebih dekat. Jika
ada pulau-pulau di antara sumber kolonisasi (daratan utama) dengan pulau,
maka dapat berperan sebagai batu loncatan (stepping stones) dan dapat
meningkatkan laju kolonisasi pulau yang jauh. Jika ada dua pulau dengan jarak
yang sama dari sumber kolonisasi, maka pulau yang lebih besar akan memiliki
laju kolonisasi yang lebih tinggi karena adanya Target Effect (The bigger
targets are easier to hit).
b. Luas pulau, karena luas pulau mempengaruhi laju kepunahan. Pulau yang
besar memiliki jumlah spesies yang lebih banyak dibandingkan pulau yang
kecil. Pulau kecil memiliki ukuran populasi yang lebih kecil, lebih sedikit
refugia dan memiliki laju kepunahan lebih tinggi.
c. Dinamika kolonisasi dan kepunahan, kolonisasi menggantikan spesies yang
punah (species turnover).
d. Kekayaan spesies mencerminkan suatu kesetimbangan (equilibrium) antara
kolonisasi dan kepunahan.

Williams, DM and M.C. Ebach. 2008. Foundations of Systematics and


Biogeography. New York: Media LLCSpringer Science Business

Supriana, Jutna. 2008. Melestarikan Alam Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor


Indonesia

Martiny, J. B. H., Bohannan, B. J., Brown, J. H., Colwell, R. K., Fuhrman, J. A.,
Green, J. L., Horner-Devine MC., Kane M., Krumins JA., Kuske
CR.,Morin, P. J., Naeem S., Ovreas B. L., Reysenbach, A. L., Smith V. H.,
Staley J. T. 2006. Microbial biogeography: putting microorganisms on the
map. Nature reviews. Microbiology, 4(2): 102-112.

Sumarto dkk .2012.Biologi Konservasi. Bandung: CV. Patra Media Grafindo

Campbell. 2004. Bilogi Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai