ilmu Biologi yang mempelajari tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu.
Pengetahuan mengenai distribusi flora dan fauna
bertujuan untuk mengungkap kehidupan organisme dan hal-hal yang mempengaruhinya. - Pola distribusi atau sebaran makhluk hidup di bumi pertama kali dijelaskan oleh Alfred Russel Wallace pada tahun 1800-an. Ia mengemukaan bahwa ada hubungan antara makhluk hidup dengan daerah atau wilayah tertentu di permukaan bumi. - Menurutnya, bumi terbagi menjadi 6 wilayah biogeografi karena setiap wilayah memiliki jenis tumbuhan dan satwa yang khas serta unik. Pada masing-masing wilayah geografis dibatasi oleh rintangan berupa kondisi alam yang berkaitan dengan proses geologi (pemisahan atau penyatuan benua) pada masa lampau. Batasan alam tersebut menyebabkan halangan sehingga sebaran makhluk hidup terbatas pada tempat tertentu. Zona Biogeografi Warna Luas Wilayah Cakupan Wilayah
Paleartik Merah 54.1 Juta Km2 Eurasia + N. Afrika
Neartik Hijau 22.9 Juta Km2 Amerika Utara
Afrotropik Biru 22.1 Juta Km2 Afrika + Arab
Neotropik Ungu 19 Juta Km2 Amerika Selatan
Australasia Oranye 7.6 Juta Km2 Australia + Papua
Indo Malaya Cokelat-Oranye 7.5 Juta Km2 S. Asia + SE. Asia
Oseania – 1 Juta km2 Polinesia
Antartika – 03. Juta Km2 Kutub Selatan
Terbentuknya zona-zona tersebut dipengaruhi oleh ekologi, geologi, morfologi, tanah, air dan manusia. 1. Afrotropika Kawasan biogeografi afrotropik meliputi benua Afrika tepatnya di selatan Gurun Sahara, selatan dan timur Jazirah Arab, pulau Madagaskar, Iran Selatan, Pakistan Barat Daya, serta kepulauan di Samudera Hindia. Di wilayah afrotropik dapat ditemukan beberapa hewan endemik, seperti burung dari keluarga ostrich (burung unta), sunbird, secretary bird, guineafowl dan mousebirds. Terdapat pula jenis mamalia endemik, antara lain aardvark, tikus mondok (afrosoricida), dan macroscelidea. Contoh keragaman flora dapat dilihat di Madagaskar dan kepulauan di Samudera Hindia, yaitu 10 jenis tumbuhan berbunga endemik dan 8 diantaranya berada di Madagaskar. 2. Antarktika Zona biogeografi antarktika meliputi seluruh daerah benua antarktika dan beberapa gugus pulau di Samudera Hindia dan Atlantik. Semua kawasan yang masuk dalam lingkup ini memiliki suhu dingin dan udara yang kering. Benua antarktika adalah daerah yang hanya mampu menopang 2 jenis tumbuhan vaskulaer, 250 jenis lichen, 100 jenis moss, kurang dari 30 jenis liverwort, serta 700 spesies alga terresterial. Kril antarktika adalah crustacea seperti udang yang sangat penting dalam ekosistem laut kutub selatan. Hewan ini adalah makanan bagi anjing laut, penguin, cumi-cumi, berbagai jenis buruh, serta paus. Sedangkan tumbuhan seperti tundra adalah jenis flora yang mampu hidup di wilayah ini. Tundra disini dibagi 4 jenis, yaitu Marienlandia Antarctic Tundra, Maudlandia Antarctic Tundra, Scotia Sea Islands Tundra, Southern Indian Oceans Island Tundra. 3. Australasia Kawasan biogeografi Australasia meliputi wilayah Australia, Selandia Baru, Pulau Papua, serta wilayah timur Indonesia lainnya, seperti Sulawesi, Maluku, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, dan Timor. Wilayah Australasia secara langsung berbatasan dengan biogeografi Indo-Malaya dan memiliki daerah yang disebut zona peralihan sebagai batas yang digambarkan dengan garis wallace, weber dan lydekker. Garis Wallace - Merupakan garis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dengan hewan Australia - Penemunya Alfred Russel Wallace (1854-1862), peneliti Inggris ini berkeliling Indonesia untuk mengumpulkan spesimen biologi - Hasilnya : Spesies Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Lombok berbeda padahal pulau-pulau tersebut berdekatan - Perbedaan ini berasal dari nenek moyang spesies ribuan tahun lalu ketika benua-benua dan pulau terbentuk berbeda dari sekarang - Maka untuk menunjukkan perbedaan ditarik gari pembatas yang melewati selat Lombok dan lurus sampai ke selat Makasar Garis Webber - Ditemukan oleh penelitia asal Jerman Mac Carl Wilhelm Weber yang menemukan bahwa batas pemisah antara fauna Asia dengan Australasia melewati kepulauan Tanimbar - Melalui ekspedisi Sibolga (1899-1900) yang dipimpin Weber menemukan tanaman dan hewan bertulang belakang (vertebrata) lebih tepat terbagi di kepulauan Tanimbar - Batas pemisah itu diberi nama Garis Weber - Pada 1919 Weber menamai kawasan di sisi barat (kiri) Gari Weber sebagai Paparan Sunda. Sedangkan di sisi timur (kanan) sebagai paparan Sahul Garis Lydekker - Diusulkan oleh geolog asal Inggris bernama Richard Lydekker - Memisahkan daerah Wallce dengan Indonesia bagian Timur - Kawasan diantara Garis Wallace dengan gari Lydekker disebut Wallacea - Wallacea adalah kawasan peralihan antara fauna Asia dengan Australasia - Wallacea meliputi Maluku Utara, NTT, Sulawesi dan NTB 4. Indomalaya Wilayah biogeografi indo-malaya meliputi sebagian besar kawasan Asia Sealtan dan Tenggara. Mulai dari Afghanistan hingga ke China selatan dan Bali di Indonesia. Sebutan lain untuk wilayah ini adalah kawasan Oriental. Ciri khas dari mamalia di kawasan ini adalah berukuran besar atau dikenal dengan hewan Asiatis, seperti harimau, gajah, badak,tapir, orangutan, kuda nil dan sebagainya. Sedangkan jenis burung endemik yang ada meliputi keluarga irenidae, megalaimidae, dan rhabdornithidae, serta pheasant, pittas, old world babblers, dan flowerpeckers. 5. Nearktika Cakupan wilayah nearktika adalah benua Amerika bagian utara, termasuk Greenland, Florida, dan Meksiko. Namun terdapat beberapa pengecualian, seperti Florida Selatan, Meksiko Timur, Amerika Tengah, dan Kepulauan Karibian yang masuk kedalam zona Neotropik. Zona neartika dibagi menjadi 4 bioregion, yaitu Canadian Shield, Western North America, Eastern North America, dan Northern Mexico-Southwestern North America. Beberapa contoh jenis satwa yang berasal dari wilayah nearktika adalah anjing, serigala, rubah, kuda, tapir, serta butung wrentits. 6. Neotropika Kawasan biogeografi neotropik mencakup seluruh zona tropis Amerika serta zona iklim sedang Amerika Selatan. Wilayahnya dimulai dari Yucatan di Mexico hingga Tierra del Fuego di Argentina. 7. Oseania Biogeografi oseania sangatlah unik karena terdiri dari ribuan kepulauan. Wilayahnya meliputi Micronesia, Kepulauan Fiji, Kepulauan Hawaii, dan Polynesia. Iklim di zona ini adalah tropis hingga subtropis dengan kelembaban yang tergantung dengan topografi dan arah angin. Zona oseania merupakan kawasan yang terisolasi dari benua lainnya, sehingga sebaran flora maupun fauna umumnnya berasal dari luar pulau melalu jalur laut. Tumbuhan dan satwa oseania sangat mirip dengan indomalaya, selain itu juga ada kemiripan dengan flora dan fauna dari Amerika Selatan dan Australia. 8. Palearktika Zona palearktik adalah kawasan biogeografi terluas dibanding lainnya. Secara umum, wilayahnya mencakup benua Eropa, Asia bagian utara pegunungan Himalaya, Afrika Utara serta bagian utara dan tengan Arab. Karakteristik utama dari wilayah palearktika adalah beriklim sedang dan boreal atau sub-artctic. Burung endemik yang berasal dari zona palearktika seperti burung accentors, callomyscidae, prolagidae dan ailuridar. Sedangkan hewan-hewan dari paleartik seringkali juga tersebar ke daerah neartik karena terdapat jalur darat pada masa lampau, seperti rusa, beruang grizzlu, bison, reindeer dan elk. Wilayah Biogeografi Indonesia Secara geografis, wilayah Indonesia berada pada posisi yang unik. Hal ini menyebabkan kawasannya memiliki pola biogeografis atau sebaran flora dan fauna yang unik pula. Indonesia terbagi menjadi dua zona biogeografis, yaitu Indo- Malaya serta Australasia, bahkan berada ditengah-tengah keduanya. Lokasi yang strategis ini menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati terbesar dunia termasuk jenis-jenis endemik. Zona sebaran di Indonesia terbagi menjadi 3 pola, yaitu asiatis, peralihan dan australis. Terbentuknya zona ini dipengaruhi leh bentuk fisik kepulauan Indonesia serta pola migrasi flora dan fauna.